Anda di halaman 1dari 1

Pada praktikum analisis kualitatif dan kuantitatif lipid, metode yang digunakan yaitu uji

kelarutan dan emulsi. Pada uji kelarutan lemak/minyak menggunakan dua macam sampel yaitu
minyak kelapa dan margarin. Kedua sampel tersebut akan diuji menggunakan lima macam
pelarut, yaitu dietil eter, alkali, kloroform, alkohol panas, dan asam asetan 10%. Kemudian hasil
yang didapatkan juga berbeda-beda. Berdasarkan hasil percobaan, pelarut dietil eter dan
kloroform yang bersifat non polar yang direaksikan dengan sampel minyak kelapa dan margarin
yang bersifat nonpolar dapat terlarut. Hal ini terjadi karena adanya prinsip like dissolves like
dimana senyawa yang non polar akan larut dalam pelarut nonpolar. (Susanti et al., 2014). Pada
pelarut alkali dengan asam asetat 10% yang bersifat polar tidak dapat larut dalam minyak kelapa
dan margarin yang bersifat non polar. Hal ini disebabkan karena senyawa polar hanya akan larut
pada pelarut polar, seperti etanol, methanol, butanol, dan air. (leksono, 2018) Sedangkan pada
pelarut alkohol yang bersifat nonpolar dapat larut dalam minyak kelapa dan margarin yang
bersifat non polar. Semua jenis lipid dapat larut dalam alkohol panas. Hal ini dapat disebabkan
karena pemanasan pada alkohol (suhu). Senyawa non polar juga hanya akan larut pada pelarut
non polar seperti eter, kloroform, dan n-heksana. (kasminah, 2016)

Pada percobaan emulsi sampel yang digunakan adalah margarin dan Na2CO3, dimana Na2CO3
berfungsi sebagai emulgator. Air dan minyak/lemak tidak dapat larut karena sifat molekulnya
yang berbeda. Air memiliki sifat molekul polar, artinya ujung molekul memiliki muatan positif
dan ujung lainnya memiliki muatan negative sehingga molekul air selalu berikatan. Sedangkan
minyal/lemak memiliki sifat molekul non polar. Molekul ini hanya bisa bersatu dengan molekul
non polar lainnya. Air dan minyak yang ditambahkan Na2CO3 didapatkan hasil terlarut. Hal ini
dapat terjadi karena adanya Na2CO3 yang berperan sebagai emulgator. Emulgator merupakan
komponen penting emulsi untuk menghasilkan dan menjaga stabilitas emulsi selama
penyimpanan dan pemakaian. Tanpa adanya emulgator maka emulsi akan segera pecah dan
terpisah menjadi fase terdispersi (Urhais et al., 2015). Selain itu, air + minyak kelapa+ na2co3
dilakukan uji ph menggunakan kertas lakmus. Perlakuan pertama na2co3 diteteskan 1 tetes ke
dalam tabung reaksi dan pada kertas lakmus yang dicelupkan ke dalam tabung reaksi belum
menunjukkan bahwa larutan tersebut basa (ditandai degan kertas yang masih berwarna merah) .
Kemudian pada perlakuan kedua, diteteskan lagi na2co3 sehinga total na2co3 yang diteteskan ke
dalam tabung rekasi yaitu 2 tetes. setelah diamati pada kertas lakmus, larutan pada tabung reaksi
sudah menjadi basa yang dimana ditadai dengan perubahan warna pada kertas lakmus (dari
warna merah berubah menjadi warna biru)

Anda mungkin juga menyukai