Novel ini menceritakan tentang dua orang kakak beradik yang memiliki karakter
sangat berbeda. Tuti, sang kakak, adalah seorang wanita yang sangat idealis. Tuti adalah
seseorang yang sangat serius dan tegas. Berbeda dengan Tuti, Maria, sang adik, adalah
seorang wanita yang manis, ceria dan sangat keibuan.
Saat sedang berekreasi untuk mengisi liburan di hari Minggu, mereka bertemu dengan
Yusuf, seorang pemuda intelektual yang sedang menempuh pendidikannya sebagai dokter.
Pertemuan di hari Minggu itu berlanjut hingga pada suatu pagi Yusuf yang sedang mengayuh
sepeda menuju Sekolah Tabib Tinggi, bertemu dengan Maria yang juga sedang mengayuh
sepeda menuju H.B.S. Carpentier. Sejak saat itu, mereka sering membuat janji untuk
bertemu. Yusuf pun sering mengunjungi kediaman Maria. Sampai akhirnya, Yusuf dan Maria
saling jatuh cinta, hubungan mereka semakin serius, hingga menjadi sepasang kekasih.
Hubungan Yusuf dan Maria juga mendapat lampu hijau dari R. Wiriaatmaja, ayah
Maria. Hingga mereka memutuskan untuk bertunangan, hubungan mereka sangat romantis.
Melihat kemesraan antara Yusuf dan Maria, Tuti sebenarnya iri. Apalagi, mengingat
pertunangannya dengan Hambali yang putus ditengah jalan. Suatu hari, Maria tiba-tiba
terserang Malaria. Keadaannya membuat Ayah dan Kakaknya khawatir, selain khawatir akan
keadaannya, mereka juga khawatir jika Maria akan bernasib sama dengan Ibunya yang
meninggal karena penyakit semacam itu.
Kekurangan pada buku ini adalah bahasa yang digunakan susah dimengerti karena banyak
menggunakan bahasa Melayu, pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah kurang efektif
dam tatanan kalimatnya tidak efektif.
Kelas : 8C
No.Absen : 06