Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang 2023 I. Artikel 1
Judul Artikel Kekerabatan Bahasa Jawa dan Bahasa Gayo
: Kajian Linguistik Historis Komparatif
Penulis Muhammad Surip, Dwi Widayati
Jurnal Jurnal Bahasa Lingua Scientia
Volume dan halaman Vol. 11 No. 1 1-26
Tahun Juni 2019
Reviewer Evatul Mauzah
Diakses Selasa, 28 Februari 2023
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini menemukan
kekerabatan bahasa Jawa dengan bahasa Gayo. Atas dasar itu penelitian ini dilakukan dalam melihat kekerabatan kedua bahasa tersebut dari kosa kata yang identik dan memiliki kemiripan secara fonetis.
Sample Penelitian Sample yang diperoleh yaitu dengan
wawancara.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dan kuantitatif
Hasil Penelitian Berdasarkan 200 kata Swadesh yang dicatat
untuk BJ dan BG hanya terdapat 196 pasangan yang lengkap, empat glos tidak mempunyai pasangan. Dari 196 pasangan yang ada terdapat pasangan kata kerabat, atau hanya 13% kata kerabat. Ini membuktikan bahwa BJ dan BG tidak berkerabat dekat karena persamaan kosa kata inti dari kedua bahasa tersebut kurang dari 36% atau bagian dari sub-grouping yang berbagi kurang dari 36% dari kosa kata inti. Namun dapat dibuktikan bahwa BJ dan BG berasal dari pilum atau stok yang sama.
Dari 25 pasangan kerabat yang dilakukan
dengan menggunakan daftar Swadesh 200 kata tersebut ditemukan bahwa BJ dan BG mempunyai pasangan identik yaitu pasangan kata yang semua fonemnya sama betul yaitu 16 pasangan kerabat; 12 pasangan kerabat memiliki korespondensi fonemis; 9 pasangan kerabat yang memiliki kemiripan secara fonetis; dan 13 pasangan kerabat yang memiliki satu fonem berbeda.
Kelebihan Pada bagian penjelasan 200 kata sampaikan
secara rinci dan lengkap.
Kekurangan Abstrak dalam penelitian ini hanya
menggunakan bahasa Inggris dan tidak tertera translate atau bahasa Indonesia sebelum atau sesudah abstrak bahasa Inggris itu. Penulis seharusnya menjelaskan pula abstrak dalam bahasa Indonesia.
Kemudian pada bagian awal setelah abstrak
langsung menjelaskan definisi, namun tidak dijelaskan secara sub bab, seharusnya penulis mencantumkan sub bab apakah itu pagian pendahuluan, latar belakang atau isi. Lalu halaman jurnal juga tidak tertera dalam artikel ini.
II. Artikel 2
Judul Artikel Kekerabatan Kosakata Bahasa Sunda
dengan Bahasa Melayu Betawi di Kota Tangerang Selatan: Kajian Linguistik Historis Komparatif
Penulis Rendi Rismanto
Jurnal Students e-Jurnal
Volume dan halaman Vol. 1, No. 01
Tahun 2012
Reviewer Evatul Mauzah
Diakses Selasa, 28 Februari 2023
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan kosakata bahasa sunda yang berkerabat dengan bahasa melayu betawi di kota tangerang selatan; kemudian menghitung persentase hubungan kekerabatan kosakata bahasa sunda dengan bahasa melayu betawi di kota tangerang selatan; lalu mengetahui waktu pisah antara bahasa sunda dengan bahasa melayu betawi di kota tangerang selatan.
Sample Penelitian Sampel penelitian ini diambil dari informan
dengan kriteria (1) laki-laki atau perempuan, (2) usia yang dianggap sangat sesuai untuk memilih informan adalah usia pertengahan (25-50 tahun), (3) penduduk asli daerah dan menguasai BMBTS, (4) berpendidikan tidak terlalu tinggi, (5) sehat jasmani dan rohani, (6) masih memiliki alat ucap yang lengkap, (7) jarang atau tidak pernah keluar dari daerah tempat tinggalnya.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode
pengamatan langsung di lapangan atau metode simak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara terhadap informan-informan, pencatatan, dan perekaman dengan menggunakan 200 daftar kosakata Swadesh yang telah disesuaikan berdasarkan kondisi keuniversalan bahasa-bahasa di Austronesia.
Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Kemudian teknik yang digunakan dalam menganalisis data yaitu teknik leksikostatistik.
Hasil Penelitian Hasil dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa terjadi hubungan kekerabatan antara Bahasa Sunda dengan Bahasa Melayu Betawi di Kota Tangerang Selatan. Terdapat 82 pasangan kata yang berkerabat, yaitu 42 pasangan kata kerabat yang identik, 32 pasangan kata yang memiliki korespondensi fonemis, dan 8 pasangan kata yang memiliki perbedaan pada satu fonem. Hubungan kekerabatan itu termasuk ke dalam keluarga bahasa yaitu sebesar 43%. Waktu pisah yang terjadi antara Bahasa Sunda dengan Bahasa Melayu Betawi di Kota Tangerang Selatan dari bahasa proto yang sama yaitu antara 212 sebelum Masehi sampai 216 Masehi (jika dihitung dari tahun 2012), atau dapat dinyatakan bahwa Bahasa Sunda dengan Bahasa Melayu Betawi di Kota Tangerang Selatan merupakan bahasa tunggal pada 2.224-1.796 tahun yang lalu.
Kelebihan Data-data yang digunakan cenderung
lengkap dan jjelas.
Kekurangan Data yang digunakan dalam penelitian ini
terlalu banyak menggunakan rumus perhitungan yang kurang detail, sehingga membuat pembaca bosan karena tidak mengerti.
III. Artikel 3
Judul Artikel Leksikostatistik Bahasa Indonesia dengan
Bahasa Minang Dialek Bukittinggi (Kajian Linguistik Historis Komparatif)
Penulis Hafizah
Jurnal Deiksis
Volume dan halaman Vol. 10 No.03, 247-254
Tahun September-Desember 2018
Reviewer Evatul Mauzah
Diakses selasa, 28 Februari 2023
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam artikel ini untuk
mengetahui kekerabatan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Minang dialek Bukittinggi dan waktu pisah antara bahasa Indonesia dengan bahasa Minang dialek Bukittinggi. Sample Penelitian Sampell diambil dari wawancara kepada penutur bahasa Minang dialek Bukittinggi.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kuantitatif menggunakan teknik leksikostatistik.
Hasil Penelitian Hasil diperoleh 164 kata yang berkerabat, 43
kata tidak berkerabat, dan 2 kata ditolak dengan persentase kekerabatan 82,8%. Bahasa Minang dialek Bukittinggi dengan bahasa Indonesia berpisah 448 tahun yang lalu atau sekitar tahun 1570 M.
Kelebihan ● Data pada penelitian ini dijelaskan
secara lengkap dan detail berdasarkan metode kuantitatif ● Memiliki pembahasan yang rinci dan mudah dimenegrti
Kekurangan
IV. Artikel 4
Judul Artikel Hubungan Kekerabatan Bahasa Bali dan
Sasak dalam Eko leksikon Kenyiuran: Analisis Linguistik Historis Komparatif
Penulis Luh Gde Inten Purnama Sari Setiawan
Jurnal Jurnal Inovasi Penelitian
Volume dan halaman Vol.1 No.1 27-30
Tahun Juni 2020
Reviewer Evatul Mauzah
Diakses Sealsa, 28 Februari 2023
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetehaui
seberapa dekat satu bahasa dengan bahasa yang dibandingkan.
Sample Penelitian Sampel penelitian ini menggunakan teknik
wawancara dalam pemerolehan datanya. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitaif.
Hasil Penelitian Hasil dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa Bali dan Sasak (NTB) tidak hanya secara geografis berdekatan, tetapi kedua bahasanya juga berkerabat satu dengan lainnya. Hal ini dibuktikan dari adanya kesamaan perbendaharaan kata dalam ruang lingkup ekoleksikon kenyiuran. Dengan menggunakan teori Leksikostatistik, bahasa Bali dan bahasa Sasak termasuk dalam kategori language of family.
Kelebihan Aturan penulisan sudah sesuai kaidah
kebahasaan.
Kekurangan Hasil analisis yang disampaikan tidak begitu
detail, hanya menjelaskan beberapa kosa kata saja.
V. Artikel 5
Judul Artikel Kekerabata Bahasa Etnis Melayu, Batal,
Sunda, Bugis, dan Jawa di Provinsi Jambi: Sebuah Kajian Linguistik Historis Komparatif
Penulis Yunda Fitrah, Rengki Afria
Jurnal Jurnal Titian: Vol. 1, No. 2
Volume dan halaman Vol. 1, No. 2 204-2018
Tahun Desember 2017
Reviewer Evatul Mauzah
Diakses Selasa, 28 Februari 2023
Tujuan Penelitian Tujuan melihat kekerabatan antar bahasa
etnis yang ada di Provinsi Jambi
Sample Penelitian Sample adalah mencakupi tuturan yang
bersumber dari penutur etnis-etnis tersebut.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk membandingkan data-data kebahasaan berdasarkan fakta-fakta linguistik, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk memperoleh deskripsi persentase kekerabatan antara varian bahasa-bahasa etnis tersebut dengan menggunakan objek penelitian ini ialah bahasa Melayu, Jawa, Bugis, Sunda, dan Batak.
Metode analisis data menggunakan dua
metode, yaitu metode perbandingan dan metode leksikostatistik. Penyajian hasil analisis data dengan metode informal dan metode formal.
Hasil Penelitian Variasi fonem vokal merupakan
variasi-variasi vokal yang terdapat pada masing-masing bahasa etnis di provinsi Jambi (Mly, Btk, Bgs, Snd, Jw). Variasi-variasi tersebut adalah bunyi [i], [u], [ә], [e], [o]. Sedangkan Variasi bunyi konsonan yang didapatkan di lapangan adalah 19 buah fonem konsonan. Variasi-variasi tersebut adalah bunyi /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /g/, /Ɂ/, /m/, /n/, /݄/, /ŋ/, /s/, /ʃ/, /l/, /w/, /j/, /y/, /r/, dan /h/.
Hasil perhitungan leksikostatistik yang
membandingkan kesamaan antar bahasa etnis dari data didapatkan perbedaan-perbedaan persentase. Bahasa Melayu memperoleh data kognat sebanyak 63 data (31,5%) diperbandingkan dengan bahasa Batak, 30 data (15%) dengan bahasa Bugis, 52 data (26%) dengan bahasa Jawa, dan 88 data (44%) dengan bahasa Sunda. Selanjutnya Bahasa batak yang diperbandingkan dengan bahasa bugis didapatkan kekerabatan antara bahasa Bugis sebanyak 28 data (14%), 26 data (13%) dengan bahasa Jawa, dan 54 data (27%) dengan bahasa Sunda. Kemudian bahasa bugis yang diperbandingkan dengan bahasa Jawa didapatkan 26 data (13%) bahasa yang kognat dan 33 data (16,5%) dengan bahasa Sunda. Terakhir bahasa Jawa yang diperbandingkan dengan bahasa sunda didapatkan 53 data kognat (26,5%).
Kelebihan Data yang diperoleh dan disampaikan cukup
jelas dan lengkap.
Kekurangan Pad bagian sub bab seharusnya penulis
meletakkannya setelah pendahulu atau layar belakang, karena bagian sub bab metode ini biasanya diletakkan diawal sebelum pembahasan atau hasil penelitian.