Anda di halaman 1dari 4

Pengendalian infeksi melalui

Transmisi kontak,Droplet
dan Airbone
No. Dokumen :
SOP No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

PUSKESMAS dr. Dewa Putu merta Suteja,


M.A.P
BULELENG III NIP :19710226 200012 1 001

1. Pengertian Kontak: kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau kontak tidak
langsung melalui benda-benda yang digunakan oleh orang yang terinfeksi
(contohnya stetoskop atau thermometer). Droplet yang keluar dari orang yang
terinfeksi saat batuk/pilek dapat mengenai pada permukaan-permukaan
dimana virus dapat bertahan hidup
Droplet: tetesan pernapasan (partikel berdiameter > 5-10 μm) yang
dikeluarkan Ketika seseorang yang telah terinfeksi bersin atau batuk. Semua
orang dalam jarak kontak dekat (kurang dari 1 meter) dengan seseorang yang
sedang memiliki gejala-gejala infeksi pernapasan (batuk atau pilek) beresiko
terkena percikan droplet mungkin sudah terinfeksi pada area mukosa
(hidung/mulut) dan konjungtiva (mata).
Airborne disease berarti penyakit yang menyebar lewat udara atau
ditularkan melalui udara. Penyakit ini disebabkan oleh patogen yang bisa
menyebar melalui udara dari waktu kewaktu dengan partikel yang
berukuran kecil. Patogen atau penyebab penyakit ini bisa dalam bentuk
virus, bakteri, atau jamur. Ada beberapa kategori penyebaran Airborne
meliputi Airborne aerosol, debu, atau cairan
2. Tujuan 1.Agar tidak menularkan pada orang disekitar
2. mencegah terjadinya penyebaran virus di udara dan lingkungan sekitarnya
3. Kebijakan Keputusan Kepala  Puskesmas Buleleng III Nomor 800/SK/03.08/BLL
III/0009/2022 tentang Pelayanan klinis

4. Referensi PMK No. 27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian
infeksi di fasyankes
5. Prosedur 1. Petugas Melakukan Cuci tangan
2. Petugas menggunakan APD (sarung tangan, gown, masker bedah) bila
kontak langsung dengan permukaan kulit yang terbuka atau terinfeksi
3. Petugas menempatkan pasien sesuai dengan pola
transmisi infeksi penyakit pasien
4. Petugas menempatkan pasien dengan kecurigaan penularan droplet
spt TB diruangan khusus (Ruang TB DOT ) yang bertekanan yang
negative
5. Petugas menempatkan pasien dengan kecurigaan penularan
droplet seperti paisen batuk, batuk lama lebih dari 2 minggu dan
kecurigaan TB untuk dilakukan tindakan cek dahak
6. Petugas menempatkan pasien dengan kecurigaan penularan udara
(Airbone) seperti kecurigaan covid -19 untuk dilakukan tindakan rapid
di pos swab
7. Petugas memberi informasi kepada keluarga/pengantar pasien
agar mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui airbone
dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari
terjadinya transmisi penyakit yang tidak diinginkan kepada orang lain
8. Petugas membersihkan dengan clorin 0,5 % ke dingding,
meubelair ruangan setelah kontak dengan pasien
9. Petugas Melepas APD
10. Petugas Cuci tangan setelah kontak dengan pasien

6. Diagram Alir
Petugas Petugas menempatkan
Pasien, pasien sesuai dengan
cuci tangan
pola transmisi infeksi
dan pakai penyakit pasien
APD

Petugas memberi Petugas


Petugas
informasi kepada menempatkan
menempatkan
keluarga/pengant pasien dengan
pasien dengan
ar pasien agar kecurigaan
kecurigaan
mobilisasi pasien penularan udara
penularan droplet
infeksius yang (Airbone) seperti
seperti paisen batuk,
jenis kecurigaan covid batuk lama lebih
transmisinya -19 untuk dari 2 minggu dan
melalui airbone dilakukan kecurigaan TB untuk
dibatasi di tindakan rapid di dilakukan tindakan
lingkungan pos swab cek dahak
fasilitas
pelayanan
kesehatan untuk
Petugas
menghindari Petugas
membersihkan
dengan clorin 0,5 melepas
terjadinya
% ke dingding, APD dan
meubelair
mencuci
ruangan setelah
kontak dengan tangan
pasien

7. Unit Terkait  UKP


 UKM
 Admen
 Seluruh Staf

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan

2/2
DAFTAR TILIK
NO LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK TIDAK
BERLAKU
1 Apakah Petugas Melakukan Cuci tangan
2 Apakah Petugas menggunakan APD
(sarung tangan, gown, masker bedah) bila
3
kontak langsung dengan permukaan kulit
yang terbuka atau terinfeksi?
Apakah Petugas menempatkan pasien
4
sesuai dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien ?

5 Apakah Petugas menempatkan pasien


dengan kecurigaan penularan droplet spt
TB diruangan khusus (Ruang TB DOT )
yang bertekanan yang negative?
6. Apakah Petugas menempatkan pasien
dengan kecurigaan penularan droplet
seperti paisen batuk, batuk lama lebih dari
2 minggu dan kecurigaan TB untuk
dilakukan tindakan cek dahak ?
Apakah Petugas menempatkan pasien
7
dengan kecurigaan penularan udara
(Airbone) seperti kecurigaan covid -19
untuk dilakukan tindakan rapid di pos
swab?
8 Apakah Petugas memberi informasi kepada
keluarga/pengantar pasien agar mobilisasi
pasien infeksius yang jenis transmisinya
melalui airbone dibatasi di lingkungan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk
menghindari terjadinya transmisi penyakit
yang tidak diinginkan kepada orang lain

9 Petugas membersihkan dengan clorin 0,5


% ke dingding, meubelair ruangan setelah
kontak dengan pasien?
10 Apakah Petugas Melepas APD?

11 Apakah Petugas Cuci tangan setelah


kontak dengan pasien?

CR : …………………………%.
Pelaksana / Auditor

(……………………..)

Anda mungkin juga menyukai