Tugas Profesionalisme Kelompok I
Tugas Profesionalisme Kelompok I
Oleh:
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan
menjadi masalah. Oleh Karena itu pelayanan antenatal/asuhan entenatal merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi
diberikan berasarkan tradisional. Asuhan yang banyak berkembang saat ini sebenarnya
berasal dari model yang dikembangkan Eropa pada awal dekade abad ini. Lebih
mengarah keritual daripada rasional. Biasanya asuhan ini lebih mengarah ke frekuensi
dan jumlah daripada terhadap unsur yang mengarah kepada tujuan yang esensial.
Asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care merupakan prosedur rutin
asuhan antenatal yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe
motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perinatal.
Evidanced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia
kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah tindakan-tindakan yang
tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien, terutama pada proses
persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat
2. Apa saja Evidanced Based Midwifery (EBM) dalam asuhan kebidanan pada ibu
hamil?
1.3 TUJUAN
hal ini akan membantu tenaga kesehatan agar mampu memperoleh informasi
terbaru yang dapat menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis yang efektif
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan evidence based antara lain :
mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dengan bukti dan teori serta
2.2 Evidanced Based Midwifery (EBM) Dalam Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
2.2.1 Pengertian Kehamilan
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
bulan, trimester II usia kehamilan 13-27 minggu, trimester III usia kehamilan 28-
a. Uterus
dan lunak yang disebut Tanda Hegar. Pada kehamilan 16 minggu kavum uteri
seluruhnya diisi oleh amnion di mana desidua kapsularis dan desidua vera
(parietalis) telah menjadi satu. Pada triwulan akhir ismus akan berkembang
menjadi segmen bawah uterus. Pada akhir kehamilan otot-otot uterus bagian
atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan
menipis. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis
b. Serviks Uteri
91).
warna merah ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Perubahan ini
d. Ovarium
Pada saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
e. Mammae
f. Sistem Kardiovaskuler
Volume darah akan meningkat secara progresif mulai minggu ke-6 sampai
kira-kira 40%-45%. Hal ini dipengaruhi oleh aksi progesteron dan estrogen
Penambahan volume darah ini sebagian besar berupa plasma dan eritrosit.
Eritropoetin ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah sebanyak 20-
2014 : 183).
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan napas pendek pada kehamilan
usia 32 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah
h. Sistem Pencernaan
Absorbsi ini juga meningkat akibat hipertrofi villi duodenum yang dapat
disebabkan oleh transit makanan yang lebih lambat melalui usus halus, hal ini
oleh uterus yang mulai membesar sehingga sering timbul BAK. Keadaan ini
hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepaka janin mulai turun ke bawah pintu
atas panggul, keluhan sering BAK akan timbul lagi karena kandung kemih
mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar
dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan karena uterus lebih sering memutar ke
arah kanan. Di samping sering BAK ibu hamil juga terjadi poliuri. Poliuri
tidak berubah sehingga lebih banyak dikeluarkan urea dan asam folik dalam
hiperpigmentasi atau warna kulit kelihatan lebih gelap. Hal ini disebabkan
Hiperpigmentsi dapat terjadi pada muka, leher, payudara, perut, lipat paha
biasanya timbul pada hidung, pipi dan dahi. Hiperpigmentasi pada perut
terjadi pada garis tengah berwarna hitam kebiruan dari pusat kebawah
sampai sympisis yang disebut linea nigra. Peregangan kulit pada ibu hamil
yaitu garis-garis yang timbul pada perut ibu hamil. Garis-garis pada perut
k. Sistem Muskuloskeletal
Pada ibu hamil sendi pelvis dapat sedikit bergerak selama trimester
III, postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin
berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulng lebih melengkung, sendi
tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada
Pada trimester I berat badan (BB) ibu hamil tetap dan bahkan justru turun
disebabkan rasa mual, muntah dan nafsu makan berkurang sehingga asupan
menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan
dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan per
trimester lebih penting dari pada berat badan keseluruhan. Pada trimester
pertama peningkatan berat badan hanya sedikit, antara 0,7 sampai 1,4 kg. Pada
trimester berikutnya akan terjadi peningkatan berat badan yang dapat dikatakan
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi
dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut
kalau–kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Pada trimester inilah ibu
sangat memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi
a. Keputihan
tingkat estrogen.
hari, memakai pakaian yang terbuat dari katun atau bahan dengan daya serap
yang kuat, menghindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon (Vivian, 2014 :
146).
Sering kencing pada ibu hamil disebabkan tekanan uetrus akan kandung
kemih, nokturia akibat ekskresi sodium yang meningkat dengan kehilangan air
yang wajib dan bersamaan, air dan sodium terperangkap di dalam tungkai
bawah selama siang hari karena statis vena, sedangkan pada malam hari
untuk berkemih, perbanyak minum pada siang hari, kurangi minum mendekati
waktu tidur pada malam hari untuk mencegah nokturia, batasi minum bahan
diuretik alamiah seperti kopi, teh, dan minuman bersoda (Vivian, 2014 : 143).
c. Konstipasi
Penyebab konsipasi pada ibu hamil adalah gerakan peristaltic usus lambat
penyerapan air pada usus meningkat. Penyebab lain konstipasi pada ibu hamil
adalah banyak mengkonsumsi supplement zat besi, atau tekanan uterus yang
minum cairan panas atau sangat dingin pada saat perut kosong, makan sayur
BAB secara teratur, tidak menahan BAB, segera BAB ketika ada dorongan,
dan tidak mengkonsumsi buah apel segar, teh dan kopi karena dapat
hemoroid pada ibu hamil dengan cara menghindari hal yang dapat
hamil harus membiasakan defikasi yang baik, jangan duduk terlalu lama di
toilet. Membiasakan senam kegel secara teratur, dan duduk pada bak air
2016 : 137).
e. Nyeri Punggung
sendi besar menajadi lembek, keletihan dan mekanik tubuh yang kurang baik
Cara mengatasi nyeri punggung pada ibu hamil dapat dengan cara ibu
hamil harus memakai BH yang dapat menopang payudara secara benar dengan
ukuran yang tepat. Hindari sikap hiperlordosis, jangan memakai sepatu atau
sandal hak tinggi dan selalu berusaha mempertahankan postur tubuh yang
Lakukan olah raga secara teratur, senam hamil atau yoga. Ibu hamil harus
berkontraksi gizi dan asupan makan sehari-hari untuk menghindari
f. Pusing
Pusing pada ibu hamil disebabkan karena kontraksi, ketegangan otot, dan
okuler, kongesti hidung, dinamika cairan saraf yang berubah dan alkalosis
pernapasan ringan.
Cara mencegah pusing pada ibu hamil dengan cara teknik relaksasi,
masase leher dan otot bahu, penggunaan bungkusan hangat atau es ke leher,
Varises pada kaki menyebabkan perasaan tidak nyaman pada ibu hamil,
biasa terjadi pada kehamilan trimester II dan trimester III. Varises dapat
terjadi oleh karena bawaan keluarga (turunan), atau oleh karena peningkatan
hormone estrogen sehingga jari elastic menjadi rapuh. Varises juga terjadi
menghindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama, memakai sepatu
143).
h. Sesak Napas
Sesak napas pada ibu hamil biasanya mulai pada kehamilan trimester III
sampai pada akhir kehamilan. Keadaan ini disebabkan oleh pembesaran uterus
Nyeri ligamentum rotundum ini biasa terjadi pada trimester kedua dan
ketiga. Faktor penyebab nyeri pada ibu hamil adalah terjadi hipertrofi dan
berbaring miring ke kiri dengan menaruh bantal dibawah perut dan lutut
a. Oksigen
memenuhi kebutuhan oksigen pada ibu juga harus harus memenuhi oksigen
dianjurkan untuk latihan melalui senam hamil, tidur dengan bantal yang lebih
tinggi, jalan-jalan di pagi hari, duduk-duduk di bawah pohon yang rindang,
b. Nutrisi
Pada Trimester III sampai usia 40 minggu, nafsu makan sangat baik, tetai
terlalu manis seperti gula dan terlalu asin seperti garam, ikan asin, telur asin,
kehamilan.
Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang
dikonsumsi terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu antara lain :
Tabel. 2.2 Susunan Menu Seimbang Ibu Hamil
c. Personal Hygiene
Menurut Tyastuti (2016 : 48), beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
1. Mandi
yang menyerap keringat, jaga vulva dan vagina selalu dalam keadaan
3. Perawatan Gigi
yang dapat menjadi sumber infeksi, perawatan gigi juga perlu dalam
sempurna. Untuk menjaga supaya gigi tetap dalam keadaan sehat perlu
3) Sikat gigi setiap selesai makan dengan sikat gigi yang lembut.
4. Perawatan Kuku
secara teratur, untuk memotong kuku jari kaki mungkin perlu bantuan
5. Perawatan Rambut
dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu dengan cairan pencuci rambut yang
lembut, dan menggunakan air hangat supaya ibu hamil tidak kedinginan.
6. Perawatan Payudara
pecah oleskan air susu ke puting sesudah selesai menyusui. (Sofian, 2013 :
48).
d. Pakaian
Pakaian yang digunakan oleh ibu hamil harus longgar, bersih, dan tidak
ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Dianjurkan untuk memakai BH yang
juga jarang menimbulkan iritasi. Celana dalam sebaiknya terbuat dari katun
e. Seksualitas
perdarahan atau keluar cairan dari kemaluan, maka harus dihentikan. Jika ada
f. Olahraga
Olahraga pada ibu hamil bertujuan sebagai pengalihan perhatian,
kehamilan kembar, bayi kecil masa kehamilan (KMK) pada anak sebelumnya,
plasenta previa, perdarahan, ketuban pecah dini, atau riwayat abortus spontan
yang berulang. Olahraga minimal tiga kali seminggu selama 15-30 menit,
dengan denyut jantung maksimal 140-150 kali per menit (Kamariyah, 2014 :
72).
tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak
disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam
waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat
Kebutuhan tidur malam sekitar 8 jam dan tidur siang + 1 jam (Marmi, 2014 :
125).
h. Imunisasi
125).
i. Traveling
Pada ibu hamil tidak dianjurkan bepergian terlalu lama dan melelahkan.
Duduk terlalu lama menyebabkan terjadinya stasis vena (stagnasi vena), yang
dapat mengakibatkan trombofeblitis dan kaki bengkak. Ibu hamil yang ingin
bepergian dengan pesawat udara dibolehkan karena tidak ada bahaya hipoksia,
dan tekanan oksigen cukup dalam pesawat udara. Namun pada ibu hamil yang
2013 : 47).
j. Persiapan Laktasi
payudara pada wanita hamil untuk membantu proses laktasi nanti berjalan
lancar. Persiapan yang paling penting adalah persiapan psikologis pada ibu,
yakinkan bahwa ibu pasti akan berhasil untuk menyusui, timbulkan pada ibu
bahwa dia sangat berniat untuk menyusui bayinya secara eksklusif, sehingga
k. Senam Hamil
a) Pengertian
Senam hamil adalah latihan relaksasi yang dilakukan oleh ibu
atau bidan.
saat kehamilan.
perokok berat.
tinggi perhatian dan jadwal kunjungan harus lebih ketat. Namun, bila
kehamilan normal jadwal asuhan minimal empat kali. Dalam bahasa program
kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang
adalah K1, K2, K3, K4. Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan
kehamilan 28-36 minggu, dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada
berikut :
badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1
janin.
Normal kenaikan berat badan selama hamil adalah 6-12,5 kg. berasal dari
janin 3-4 kg, plasenta 0,6 kg, cairan amnion 0,8 kg, peningkatan berat uterus
0,9 kg, peningkatan berat payudara 0,4 kg, peningkatan volume darah 1,5 kg,
menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang
Disproportion).
172).
Kronis (KEK), maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan
23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir
trimester 1 yaitu 1,5-2 kg, trimester 2 yaitu 4,5-6,5 kg, trimester 3 yaitu
6,5-9,5 kg.
umur kehamilan. Jika tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan umur
untuk mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian bawah janin
bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120 kali/menit atau DJJ cepat
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining
dengan status imunisasi T ibu saat ini. Ibu hamil minimal memiliki status
dan tahun 1993 merupakan tahun dimulainya bulan imunisasi anak sekolah
a) WUS/ibu hamil yang lahir tahun 1979-1993 yang ingat pernah imunisasi
saat SD :
TT 1 = Imunisasi kelas 1 SD
TT 2 = Imunisasi kelas 2 SD
b) WUS/ibu hamil yang lahir tahun 1979/1993 yang tidak ingat pernah
imunisasi saat SD :
c) WUS/ ibu hamil yang lahir setelah 1993 yang tidak mempunyai KMS
d) WUS/ibu hamil yang lahir seelah 1993 yang tidak mempunyai KMS
TT 1 = Imunisasi kelas 1 SD
TT 2 = Imunisasi kelas 2 SD
TT 3 = Imunisasi calon pengantin
e) WUS/ibu hamil yang lahir setelah 1993 yang mempunyai KMS Balita
tambah darah (tiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg dan zat besi 60
mg) dan Asam Folat 500 mikrogram. Minimal 90 tablet selama kehamilan
trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk
trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan sekali pada trimester
ketiga.
darah Malaria dalam rangka skrining pada kontak pertama. Ibu hamil di
g) Pemeriksaan HIV
terkonsentrasi HIV dan ibu hamil risiko tinggi terinfeksi HIV. Setiap ibu
h) Pemeriksaan BTA
rujukan.
9. Tatalaksana/Penanganan Kasus
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
dirasakan oleh ibu, pada primigravida gerakan janin mulai terasa sesudah
usia kehamilan 18-20 minggu, pada ibu multigravida gerakan janin sudah
4. Ultrasonografi
kehamilan 6-12 minggu, dengan mengukur jarak kepala bokong pada usia
Cara menghitung taksiran berat janin berdasarkan TFU diukur dengan pita
Menurut Marmi (2014 : 128) dalam buku Asuhan Kebidanan pada Masa
berikut:
rencana persalinan. Hal-hal dibawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam
1. Tempat persalinan
biaya tersebut.
pada saat pengambil keputusan tidak ada. Penting bagi bidan dan keluarga
untuk mendiskusikan :
1. Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera di rujuk ke tingkat asuhan yang
lebih tinggi. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam kehamilan dan
2. Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika teradi
kegawatdaruratan.
dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi
kegawatdaruratan.
a. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak, atau perdarahan dengan nyeri yang dapat diartikan abortus, KET,
mola hidatidosa.
Sakit kepala menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala
Ibu dapat merasakan penglihatannya kabur dan sakit kepala yang hebat
berbayang.
Nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan yang
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Bayi harus bergerak paling
a. Anmanesis
2. Anamnesis umum
1. Inspeksi
a) Diagnostik
2. Palpasi
b) Leopold II : Menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu.
apakah bagian terbawah sudah masuk ke pintu atas panggul atau masih
dapat digerakkan.
3. Perkusi
4. Auskultasi
5. Pemeriksaan Rongten
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Evidence based merupakan cara untuk membantu tenaga kesehatan dalam membuat
keputusan saat merawat pasien sesuai dengan Kebutuhan pasien dan keahlian klinis tenaga
kesehatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah.
Setiap wanita hamil, melahirkan atau nifas mengalami resiko komplikasi yang serius
dan mengancam jiwanya. Meskipun pertimbangan resiko ini bisa digunakan oleh individu-
individu bidan, perawat dan dokter untuk menyusun advis pengobatan. Kadang kala wanita
hamil yang beresiko rendah sering terabaikan sehingga mengembangkan komplikasi dan
banyak yang lainnya yang memiliki resiko tinggi malah melahirkan tanpa masalah sama
sekali.
3.2 SARAN
a. Hendak nya ibu dan keluarga tidak mudah mengikuti mitos yang sudah menjadi ada-
istiadat setempat,ada baik nya ibu hamil dan keluarga bertanya langsung kepada Bidan
dan tenaga medis setempat serta membaca referensi tentang gizi- gizi yang harus
kesehatan pada masyarakat setempat agar masyarakat dapat merubah pola pikirannya
tentang makanan yang dianggap pantang dimakan oleh ibu hamil yang sejatinya
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2014. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakara : Salemba Medika
Fitriana, Diah Ayu. 2016. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Kemenkes RI. 2012. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta
Kemenkes RI. 2014. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta
Mardliyana, Nova Elok. 2022. Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penanganan
Keluhan Fisiologis Dengan Media Video Pakbuto (Penanganan Keluhan Ibu Hamil
Tanpa Obat) Di Kelurahan Sutorejo Kecamatan Mulyorejo Surabaya. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Kebidanan, volume 4 No 1, 2022, 11-15
Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan pada masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Wulandari Sri dan Nonik Ayu Wantini. 2021. Ketidaknyamanan Fisik Dan Psikologis Pada Ibu
Hamil Trimester III di Wilayah Puskesmas Berbah Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 12 No. 1. Januari 2021 (54-67)
Yosefni, E. 2017. Kebidanan : Teori dan Asuhan, Vol.1. jakarta : EGC
LAMPIRAN JURNAL
JURNAL
JURNAL 2