Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mata Kuliah

BIOLOGI KONSERVASI
Resume Jurnal/Artikel Ilmiah

Tugas ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Konservasi
Dosen Pengampu : Bernadus Agus Hartanto S.Hut., M.Ling

Disusun oleh :
NITA DWIHAPSARI
2020010108016
Tadris Biologi B

Program Studi Tadris Biologi


Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
KENDARI
2023
Judul : Biodiversitas Fauna Sebagai Salah Satu Indikator Kesehatan Hutan Mangrove

Volume : Vol. 15 No. 2 2019

Tahun : 2019

Penulis : Rizky Novia Sari, Rahmat Safe’i, Dian Iswandaru

1. Latar Belakang

Kondisi kesehatan hutan mangrove dapat diketahui dengan menilai indikator


kesehatan hutan. Salah satu indikator yang digunakan dalam menilai kesehatan hutan
mangrove adalah biodiversitas (keanekaragaman) fauna. Pengukuran kesehatan hutan
merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk menjamin fungsi dan manfaat hutan.
Keanekaragaman fauna yang digunakan dalam penelitian yaitu keanekaragaman
burung dan epifauna. Burung dapat digunakan sebagai indikator perubahan ekosistem pada
suatu lingkungan hal ini dikarenakan burung adalah satwa dengan tingkat mobilisasi tinggi
dan dinamis sehingga dapat dengan cepat merespon perubahan yang terjadi di lingkungan

2. Tujuan Penulisan Jurnal

Kondisi kesehatan hutan mangrove sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan


ekosistemnya. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan penelitian untuk mengetahui status
kondisi kesehatan hutan mangrove dengan menggunakan salah satu indikator dari kesehatan
hutan mangrove yakni biodiversitas fauna berdasarkan indeks keanekaragaman.

3. Metode Penelitian

Pengambilan data fauna dilakukan dengan metode FHM (Forest Helath


Monitoring). Metode FHM adalah metode yang digunakan untuk penilaian kesehatan hutan,
dimana dalam satu klaster plot terdiri dari empat plot.

4. Hasil Penelitian

Keanekaragaman jenis burung dan epifauna yang terdapat di Hutan Mangrove


Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur memiliki jenis burung dan epifauna
yang relatif sama di setiap klaster plotnya. Tingkat keanekaragaman berbanding lurus
dengan tingkat kelenturan, dimana semakin tinggi tingkat biodiversitas yang dimiliki dalam
suatu hutan akan meningkatkan tingkat kelenturan hutan

5. Kesimpulan

Hutan mangrove di Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur memiliki


nilai keanekaragaman (H’) terbesar 2,43 yang tergolong dalam kategori sedang dan
keanekaragaman terendah sebesar 0,45 yang tergolong dalam kategori rendah sehingga
diperoleh nilai kondisi kesehatan hutan mangrove 50% baik, 16,67% sedang dan 33,33%
dalam kondisi jelek.

6. Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan penelitian ini adalah penggunaan teori yang sudah memadai serta
metode yang digunakanpun terkesan baik dan jujur yang pada akhirnya membuat analisis
sangat mendalam, serta memunculkan banyak sekali data sehingga membuat pembaca lebih
memahami isi jurnal tersebut.

Sementara untuk kekurangannya, sejauh ini saya pribadi tidak melihat ada
kekurangan pada jurnal ini.
LAMPIRAN

LINK DOWNLOAD : http://repository.lppm.unila.ac.id/15144/

Anda mungkin juga menyukai