KEPERAWATAN MATERNITAS II
Dosen Pengajar
HJ. RUSLINAWATI,Ns.,M.Kep
Oleh:
2. ASYIAH (2114201210208)
6. M. LUTHFANI H. (2114201210124)
Assalamualaikum, wr.wb.
Segala puji dan rasa syukur tak lupa kami panjatkan kepada Allah swt. Karena nikmat
yang diberikan, terutama nikmat sehat jasmani dan rohani serta nikmat iman dan islam.
Karena nikmat-Nya itulah kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan CA Payudara” tepat pada waktunya dengan baik dan benar serta sesuai
prosedur.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang diberikan beliau
kepada kami sebagai materi kuliah Keperawatan Maternitas II yang harus di pahami dan
di mengerti maksudnya.
Kami menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik secara materi
maupun dalam penggunaan kata bahasanya. Oleh sebab itu demi kesempurnaan dan
perbaikan dalam penyusunan makalah ini, kami menerima kritik dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat dalam proses belajar dan mengajar
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Pengertian........................................................................................................................3
C. Etiologi.............................................................................................................................4
D. Anatomi Fisiologi............................................................................................................5
E. Patofisiologi.....................................................................................................................6
F. Insiden..............................................................................................................................7
G. Manifestasi Klinis...........................................................................................................7
H. Komplikasi......................................................................................................................8
I. Jenis Kanker Payudara...................................................................................................8
J. Klasifikasi Tnm Kanker Payudara..............................................................................9
K. Pentahapan Kanker Payudara....................................................................................10
L. Pemeriksaan Penunjang...............................................................................................10
M. Pencegahan..................................................................................................................11
N. Penatalaksanaan............................................................................................................12
BAB 2.......................................................................................................................................14
A. Pengkajian...................................................................................................................14
B. Diagnosa Keperawatan...............................................................................................15
C. Intervensi Keperawatan.............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
iii
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
CA MAMAE
A. Latar Belakang
Dalam Istilah kedokteran, Semua benjolan disebut tumor. Benjolan tersebut ada
yang jinak dan ada yang ganas. Tumor yang ganas itulah yang disebut kanker.
Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara,
termaksud saluran kelenjar susu dan jaringan penunjangnya (Hasdiana, dkk 2009).
Fase awal kanker payudaara adalah asimtomatik (tanpa ada gejala dan tanda).
Tanda dan gejala tingkat lanjut kanker payudara meliputi kulit cekung, retraksi,
dan deviasi puting susu dan nyeri, nyeri tekan dan rabas khusus berdarah dari
puting. Kulit tebal dengan pori-pori menonjol seperti kulit jeruk atau ulserasi pada
payudara merupakan tanda lanjut dari penyakit. Kanker payudara dapat tumbuh
didalam kelenjar susu, saluran susu dan jaringan lemak maupun jaringan ikat
pada payudara. Biasanya kanker payudara ditemukan pada umur 40-49 tahun dann
letak terbanyak di kuadran lateral atas (Danielle, 2000)
Pencegahan kanker payudara difokuskan pada deteksi tumor stadium awal yang
biasanya berukuran kecil. SADARI merupakan salah satu metode deteksi dini
untuk menemukan kanker patudara stadium awal yang lebih efektif dilakukan
sedini mungkin. SADARI dilakukan setiap kali selesai menstruasi hari ke tujuh
sampai ke sepuluh terhitung hari pertama haid, karena pengaruh hormone estrogen
dan progesteron sangat rendah dan jaringan kelenjar payudara saat itu tidak
membengkak sehingga lebih mudah meraba adanya tumor maupun kelainan pada
payudara.
Di Dunia, Kematian akibat kanker payudara diperkirakan sekitar 4,3 juta pertahun
2,3 juta diantaranya ditemukan di Negara berkembang sedangkan jumlah penderita
baru sekitar 3,9 juta per tahun (Mansjoer, 2002). Berdasarkan data dari IARC
(International Agency For Reaserch On Cancer), pada tahun 2002 kanker payudara
menempati urutan pertama dari seluruh kanker di dunia pada perempuan (inside
rate 38 per 100.000 perempuan) dengan kasus baru sebesar 22,7% dan jumlah
1
kematian 14% per tahun dari seluruh kanker pada perempuan di dunia (Pusat
Komunikasi Publik Setjen Depkes, 2008). Berdasarkan data dari IARC
(International Agency For Reaserch On Cancer) pada tahun 2002 kanker payudara
menempati urutan pertama dari seluruh kanker pada perempuan ( insiden rate 38
per 100.000 perempuan ) dengan kasus baru sebesar 22,7 % dan jumlah kematian
14 % per tahun dari seluruh kanker pada perempuan di dunia (Pusat Komunikasi
Publik Setjen Depkes,2008) berdasarkan estimasi Globokan, internasional Agensi
For Research On Cancer (IARC) Tahun 2012,kanker payudara adalah kanker
dengan presentase kasus baru tertinggi (43,3 %) dan presentasi kematian kematian
tertinggi (12,9 % ) Pada perempuan di dunia.
Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi NTT tahun 2008,
prevelensi penyakit tumor/kanker di NTT, sebesar 3,4% (kisaran 1,4%-10,9%)
tertinggi di kabupaten Sumba Barat dan terdapat hampir di semua kabupaten/kota,
penyakit tumor ditetapkan menurut jawaban pernah dididagnosa menderita kanker.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit tahun 2010, kanker payudara
adalah jenis kanker tertinggi pada pasien rawat jalan maupun rawat inap yakni
mencapai 12.014 orang (28,7%) (Kemenkes RI, 2014a). Berdasarkan data Subdit
Kanker Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI
terdapat sekitar 36.761.000 perempuan seluruh Indonesia yang berumur 30-50
tahun. Sebanyak 644.951 orang (1,75%) dengan penemuan suspek benjolan
(tumor) payudara 1.682 orang (2,6 per 1000 penduduk) (Kemenkes RI, 2014b).
Berdasarkan Data Riset Kesahatan Dasar tahun 2013, prevelensi kanker payudara
di Indonesia mencapai 0,5 per 1.000 perempuan (Kemenkes RI,2015).
2
Berdasarkan Data Sistem Rumah Sakit RSUD Prof Dr Johanes Kupang (2016),
jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap pada pasien kanker payudara adalah yang
terbanyak yaitu 12.014 orang atau 28,7% diikuti kanker serviks 5349 orang atau
12,8%. Selama tahun 2015 RSUD Johanes Kupang sudah melayani Kemoterapi
kanker sebanyak 167 pasien dimana 28% adalah kanker payudara dan kanker
serviks 17%. Pada tahun 2015, kunjungan pasien pengidap kanker 240 kali
kunjungan, meningkat di tahun 2016 menjadi 910 kunjungan dan di tahun 2017
sampai oktober sudah 860 kunjungan pasien pengidap kanker. Lebih dari 40%
semua kanker dapat dicegah bahkan beberapa jenis yang umum seperti kanker
payudara, kolerektal dan leher Rahim dapat disembuhkan jika dideteksi sejak dini.
Berdasarkan data pasien rawat inap di ruang Cempaka RSUD Prof Dr Johanes
Kupang tahun 2017 didapatkan pada bulan Maret berjumlah 11 orang, bulan
Februari 13 orang, Maret 16 orang dan bulan April 13 orang.
B. Pengertian
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal
pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada
akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di
payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau
terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase)
pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi
pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di
atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa
bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah
kulit (Erik T, 2005, hal : 39-40).
3
Suatu keadaan di mana sel kehilangan kemampuannya
dalam mengendalikan kecepatan pembelahan dan
pertumbuhannya. Normalnya, sel yang mati sama
dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut
sudah mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat
kanker maka sel tersebut terus menerus membelah
tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk
tumor atau berkembang “tumbuh baru” tetapi tidak
semua yang tumbuh baru itu bersifat karsinogen.
(Daniele gale 1996).
C. Etiologi
Belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang
diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi
sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut tentang
faktor-faktor resiko akan membantu dalam
4
mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah
kanker payudara. Faktor-faktor resiko mencakup :
- Tinggi melebihi 170 cm
Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko
terkena kanker payudara karena pertumbuhan lebih
cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya
perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh
yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.
- Ca Payudara yang terdahulu
Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena
mammae adalah organ berpasangan
- Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara
(herediter)
- Menarke dini. Resiko Ca payudara meningkat pada
wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12
tahun.
- Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran
anak pertama. Wanita yang melahirkan setelah usia
30 tahun lebih berisiko mengalami knker payudara.
- Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia
50 tahun.
- Riwayat penyakit payudara jinak
- Kontrasepsi oral
- Masukan alkohol setiap hari
- Hormon, diduga tidak adanya keseimbangan
estrogen sehingga dapat menyebabkan carcinoma
mammae. Oleh sebab itu carcinoma mammae lebih
banyak perempuan dibandingkan dengan laki-laki
- Pernah menjalani operasi ginekologi misalnya tumor
ovarium
- Pernah mengalami radiasi didaerah dada.
- Pernah mengalami operasi pada payudara kelainan
jinak atau tumor ganas mammae
5
- Disebabkan oleh tumor yang terjadi karena trauma
yang berulang-ulang iritasi yang berjalan kronis
oleh karena rangsangan oleh bahan-bahan kimiawi,
zat pewarna, sinar radioaktif.
- Obesitas pasca maunopause
E. Patofisiologi
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang
berubah dengan cirri-ciri: proliferasi sel yang
berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti
pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
F. Insiden
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
bahwa lima besar kanker di dunia adalah kanker paru-
paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker
lambung dan kanker hati. Sementara data dari
8
pemeriksaan patologi di Indonesia menyatakan bahwa
urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim,
kanker payudara, kelenjar getah bening, kulit dan
kanker nasofaring (Anaonim, 2004).
H. Komplikasi
Komplikasi potensial dari Ca payudara adalah
limfederma. Hal ini terjadi jika saluran limfe untuk
menjamin aliran balik limfe ke sirkulasi umum tidak
berfungsi dengan adekuat. Jika nodus eksilaris dan
sistem limfe diangkat, maka sistem kolateral dan
aksilaris harus mengambil alih fungsi mereka. Apabila
mereka diinstruksikan dengan cermat dan didorong
untuk meninggikan, memasase dan melatih lengan yang
sakit selama 3-4 bulan. Dengan melakukan hal ini akan
membantu mencegah perubahan bentuk tubuh dan
mencegah kemungkinan terbukanya pembengkakan
yang menyulitkan.
10
Karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar
susu, biasanya terjadi setelah menopause
4. Karsinoma invasive
Karsinoma invasive adalah kanker yang telah
menyebar dan merusak jaringan lainnya, biasanya
terinkalisir (terbatas pada payudara) maupun
melastatik (menyebar kebagian tubuh lainnya)
5. Karsinoma meduler
Kanker ini berasal dari kelenjar susu.
13
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal;
dari mammae atau mengidentifikasi pertumbuhan
cepat tumor sebagai titik panas karena peningkatan
suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih
tinggi.
5. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih
tajam antara pembuluh-pembuluh darah dan jaringan
yang padat. Menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar
sisi tumor.
6. Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah
tumor jinak atau ganas, dengan cara pengambilan
massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap
massa dan berguna klasifikasi histogi, pentahapan
dan seleksi terapi.
7. CT. Scan
Dipergunakan
untuk diagnosis metastasis
carsinoma payudara pada
organ lain
8. Pemeriksaan hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel
tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan
sentrifugis darah.
M. Pencegahan
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita
menemukan adanya benjolan di payudaranya. Untuk
pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya
pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa
menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak
membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara
pemeriksaan adalah sebagai berikut :
14
1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah
ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua
payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak
pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah
terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke
dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan
atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke
dokter.
2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan
kembali kedua payudara.
3. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke
bawah, dan periksa lagi.
4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri
di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu
kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari
kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada
payudara. Kemudian periksa juga apakah ada
benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
5. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada
umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak
jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah
digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras
dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan
dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan
sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter.
Makin dini penanganan, semakin besar
kemungkinan untuk sembuh secara sempurna.
Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak
kanan.
N. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
15
a. Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan
penyinaran)
Mulai dari lumpektomi sampai pengangkatan
segmental (pengangkatan jaringan yang luas
dengan kulit yang terkena) sampai
kuadranektomi (pengangkatan seperempat
payudara), pengangkatan atau pengambilan
contoh jaringan dari kelenjar limfe aksila untuk
penentuan stadium; radiasi dosis tinggi mutlak
perlu (5000-6000 rad).
b. Mastektomi total
Dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara,
semua kelenjar limfe dilateral otocpectoralis
minor.
c. Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Seluruh payudara, semua atau sebagian besar
jaringan aksila.
16
Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif
pada penyakit yang lanjut.
c. Terapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen,
androgen, antiestrogen, coferektomi
adrenalektomi hipofisektomi.
(Smeltzer, dkk, 2002, hal : 1596 – 1600).
17
BAB 2
KONSEP DASAR
A. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan kanker payudara menurut Doenges, Marilynn E (2000)
diperoleh data sebagai berikut:
1. Aktifitas/istirahat:
Gejala: kerja, aktifitas yang melibatkan banyak gerakan tangan/pengulangan, pola
tidur (contoh, tidur tengkurap).
2. Sirkulasi
Tanda: kongestif unilateral pada lengan yang terkena (sistem limfe).
3. Makanan/cairan
Gejala: kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan.
4. Integritas Ego
Gejala: stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stres/takut tentang diagnosa,
prognosis, harapan yang akan datang.
5. Nyeri/kenyamanan
Gejala: nyeri pada penyakit yang luas/metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada
keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan lucu pada
jaringan payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya
mengindikasikan penyakit fibrokistik.
6. Keamanan
Tanda: massa nodul aksila. Edema, eritema pada kulit sekitar.
7. Seksualitas
Gejala: adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan kesimetrisan payudara.
Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu, rabas puting yang tak biasanya, gatal,
rasa terbakar atau puting meregang. Riwayat menarke dini (lebih muda dari usia 12
tahun), menopause lambat (setelah 50 tahun), kehamilan pertama lambat (setelah usia
35 tahun). Masalah tentang seksualitas/keintiman.
Tanda: perubahan pada kontur/massa payudara, asimetris. Kulit cekung, berkerut,
perubahan pada warna/tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan atau panas pada
18
payudara. Puting retraksi, rabas dari puting (serosa, serosangiosa, sangiosa, rabas
berair meningkatkan kemungkinan kanker, khususnya bila disertai benjolan)
8. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala: riwayat kanker dalam keluarga (ibu, saudara wanita, bibi dari ibu atau nenek).
Kanker unilateral sebelumnya kanker endometrial atau ovarium.
Pertimbangan Rencana Pemulangan: DRG menunjukkan rata-rata lama dirawat 4 hari.
Membutuhkan bantuan dalam pengobatan/rehabilitasi, keputusan, aktivitas perawatan
diri, pemeliharaan rumah.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
4. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya
berhubungan dengan kurangnya informasi.
7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat.
C. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor
ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh nyeri pada sekitar payudara sebelah kiri menjalar ke kanan.
DO :
· Klien nampak meringis
· Klien nampak sesak
· Nampak luka di verban pada payudara sebelah kiri
Tujuan : Nyeri teratasi
Kriteria :
· Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang
· Nyeri tekan tidak ada
· Ekspresi wajah tenang
· Luka sembuh dengan baik
Intervensi :
a. Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
19
Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang
dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk intervensi
selanjutnya.
b. Beri posisi yang menyenangkan.
Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat secara
efektif dan dapat mengurangi nyeri.
c. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan
memperlancar sirkulasi O2 ke seluruh jaringan.
d. Ukur tanda-tanda vital
Rasional : Peningkatan tanda-tanda vital dapat menjadi acuan adanya
peningkatan nyeri.
e. Penatalaksanaan pemberian analgetik
Rasional : Analgetik dapat memblok rangsangan nyeri sehingga dapat nyeri
tidak dipersepsikan.
23
Rasional : Mengidentifikasi perubahan jaringan payudara yang mengindikasikan
terjadinya/berulangnya tumor baru.
24
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media
Aesculapius
Carpenito Lynda Juall.2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. jakarta : EGC
Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC
http://makalah-kesehatan-online,blogspot-com diaskes tgl 24 April 2022 jam13.30
25