Suami Suami
Suami Suami
SUAMI-SUAMI
________________________________________________________________________
-GUSTAF
-TEKLA
-pelayan
Januari 1849 di Stockhlom, Swedia. Meniggal 14 Mei 1912 di kota yang sama. Sebelum
naskah drama pertamanya selesai, “Master Olof” yang ditulis mulai 1872 sampai1881,
dia adalah seorang dosen, pustakawan, wartawan dan actor. Naskah yang utama lainnya
a. l : “I Rom” (di Roma), 1870: “Fadren” (Sang Ayah), 1887: “Froken Julie” (Nona
Julie), 1889. semua itu sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. STRNDBERG disebut
sebelah kana terdapat pintu menuju ke lain kamar. Di sebelah tengah-tengah terdapat
sebuah meja dengan beberapa lembar surat kabar, dan di sebelahnya sebuah sofa. Di
sebelah kiri terdapat sebuah kursi disamping tempat sebuah model yang kecil.
1
GUSTAF sedang duduk di sofa, merokok. ADOLF berada di tempa model, sedang
GUSTAF : Pada waktu pertama kali kau kutemui kau sudah cukup
tetapi aku masih yakin bahwa kau telah sembuh. Engkau masih
2
ADOLF : Ya, itu benar,seperti semua yang kukatakan itu, benar aku perlu
telah puas dengan cukup seorang kawan saja yang telah aku
GUSTAF : Seorang laki-laki yang telah kawin tidak pernah takut karena
itu!
ADOLF : Tidak, apakah itu bukan hal yang luar biasa? Apa yang telah
bertentangan.
3
ADOLF : Tunggu dulu, lebih kau dengarkan dulu semuanya. Istriku
yang aku pilih sendiri dan aku tidak menginginkan orang lain.
ADOLF : Tidak, aku tak dapat mengatakan begitu. Pada suatu saat telah
4
membutuhkan lengan dan kakiku sendiri. Sungguh luar biasa,
5
bertemu dengan laki-laki itu? Rasanya laki-laki itu telah
ADOLF : Aku tidak pernah ketemu dengan laki-laki itu oleh karena ia
percaya itu.
telah terjadi.
GUSTAF : Kemudia seseorang itu tidak akan kawin sampai kejadian itu
sewenang-wenang, tentu!
ADOLF : Tentu!
GUSTAF : Yah, semua laki-laki yang telah kawin adalah seperti itu.
terkecuali.
sesuka hatinya?
6
ADOLF : Tidak, sudah tentu tidak!
sekali.
ADOLF : (kuat). Apa? Apakah itu sesuatu, aku maksudkan kejadian yang
seorang suami.
7
GUSTAF : Dan sekarang kau adalah inang pengasuh itu.
ADOLF : Aku?
ADOLF : (sulit). Aku tidak tahu. Coba piker, misalakan kau tinggal
Jangan berteriak?
8
GUSTAF : Kemudian engkau menurunkan suara itu lalu membungkuk
seperti budak.
9
meloncat dari tempat tidur, menggapai kuasku dan mulai
berpikir aku bahwa aku telah yakin dan lebih yakin bahwa
itu?
GUSTAF : Bolehkah aku lihat apa yang sedang kau kerjakan sekarang?
10
ADOLF : (datar). Ya, tetapi semuanya sama seperti seseorang. Ini adalah
GUSTAF : Kenyataannya tidak begitu luar biasa. Kau tahu transfuse apa
ini?
melihat pada tokoh ini aku mengerti dalam beberapa hal aku
mencintainya.
ADOLF : Ya, begitu cintaku padanya sehingga aku tak dapat mengatakan
apakah dia itu aku atau aku itu dia. Bila dia tersenyum aku
GUSTAF : Kau tahu, kawan, inilah yang sangat berat bagiku untuk
penyakit epilepsi.
itu?
GUSTAF : Yah, aku pernah mengetahui gejala semacam itu dalam diri
11
ADOLF : Bagaimana…. bagaimana bisa menunjukkan dirinya, penyakit
semacam itu?
memberitahukannya.
GUSTAF : Baiklah, anak itu telah kawin sendiri dengan seorang gadis
burung dara, wajah dari seorang bocah dan jiwa dari bidadari.
12
berubah menjadi kaku, dan ibu jarinya melekuk ke telapak
kemudian…
GUSTAF : Ya, tetapi itu adalah masa-masa permulaan, faham. Kau harus
13
ADOLF : Apa yang harus kukerjakan kemudian?
GUSTAF : Untuk itu, engkau pertama-tama harus pantang sex sama sekali.
perkawinanku.
GUSTAF : Alasannya?
suaminya dulu.
14
ADOLF : Tidak, tidak pernah. Aku pernah sepintas lalu melihat potertnya
ADOLF : Tentu saja tidak. Anak itu telah lahir satu tahun setelah kami
kawin, dan bekas suaminya itu telah pergi ke luar negeri pada
ADOLF : Aku tidak dapat menyangkal bahwa pikiran semacam itu telah
menghantui diriku!
15
GUSTAF : Nah, begitulah jadinya. Jiwamu terkungkung padanya.
keluar.
ADOLF : Nah, seperti kata-kata itu “Ah, masak demikian”, yang justru
ucapkan juga!
16
kata-kataku dan akupun tidak pernah melihat ia menggunakan
GUSTAF : Ya, dan kau tahu mengapa tidak? Karena perempuan itu tidak
ADOLF : Apa kau kira ia tidak sanggup mencintai lebih dari sekali?
GUSTAF : Ya, orang hanya sanggup mencintai sekali saja. Sesudah itu
Berbahaya!
17
ADOLF : Tuhan mengetahui jika aku menjawab bahwa…. Atau
demikian?
diisi.
18
menutupi hal ini, mereka itu kemudian bermain sandiwara,
jiwanya.
GUSTAF : Cuma kira-kira saja. Anak-anak bermain sebagai bapa dan ibu,
tempat yang gelap dimana mereka yakin bahwa tak ada orang
19
menghentikan dua orang yang sedang asyik-masyuk itu, tetapi
pemikiran baru…
GUSTAF : Ya, tentu, laki-laki itu setengah gila, namun ada sesuatu istilah
20
kegilannya terasa, terutama oleh karena tidak adanya saling
ADOLF : Tidak, aku tiadk gila, tetapi aku hamper setiap kali mengira
yang aku terima hari ini? (mengambil sebuah surat dari dalam
tulisan tangannya.
GUSTAF : Yah, aku pernah melihat paling sedikit seorang laki-laki yang
dengan peranan yang sama yang telah usang itu. Apakah kau
21
ADOLF : Tidak, aku rasa kurang hormat bila seseorang tidak berbuat
begitu.
GUSTAF : Oh, begitu. Apakah dengan kau hormat padanya itu kemudian
lebih baik.
ADOLF : Ya, tapi ini diantara kami sendiri. Aku mengajarkan dia
22
yang terjadi kemudian? Ketika ia mulai mengadakan surat-
kau apa yang aku maksudkan? Nah, orang biadab yang makan
23
meniupkan begitu kencangnya sehingga aku kehilangan
itu – sungguh terasa bagiku, bahwa jiwa orang itu sangat luar
hari yang indah aku dapati diriku telah percaya kepada diri
dari kau.
ADOLF : Ia tidak melakukan pada saat sekarang ini. Tidak ada lagi yang
24
ADOLF : Mungkin ia mengambil lebih banyak dari aku dibandingkan
sebagai “mencuri”.
pengetahuanmu?
GUSTAF : Ya?
GUSTAF : Kau sungguh yakin padanya? Di dalam bentuk abstrak ini, seni
25
manusia. Yakinkah kau dapat bekerja dalam kemurnian bentuk
Berakhirlah sudah dan yang paling buruk dari semua itu adalah
26
GUSTAF : Dengan biru lemah, pucat, tipis dengan kanvas yang terikat
GUSTAF : Yah, ini bukan hanya pendapatku saja. Apakah engkau tidak
ADOLF : Tidak.
ADOLF : Tidak! Tidak ! Tidak! … Aku tidak tahu.. aku pikir aku mulai
kau menarik aku dari lubang dimana aku telah jatuh melalui
tempat yang licin, tetapi begitu aku keluar dari lubang itu, kau
27
menunggu dirinya makin habis dimakan roda, sementara
yang kosong.
ADOLF : Tidak, tidak sekarang. Tidak pada saat kau telah membakarnya
harapanku, kepercayaanku.
GUSTAF : Latar belakangnya sudah jelas bagi kita, itu sudah cukup.
28
GUSTAF : (Bangun) Lihatlah padaku!
kau.
tidak disentuh.
GUSTAF : Ya, tetapi tidak ada yang harus kukatakan tentang diriku. Aku
ADOLF : Kau….!
29
GUSTAF : Begitu lebih baik. Kau telah mendapatkan aliran darah pada
GUSTAF : Ya.
ADOLF : Pasti.
tahu itu?
GUSTAF : Itu sangat sederhana. Ada tiga faktor yang diketahui dan dari
30
GUSTAF : Apa lagi?
GUSTAF : Tetapi aku tahu apa yang kau katakan. Begini: mengingat kau
ini sudah begitu tua dan tak ada orang kiranya yang akan
cumbuan.
perjalananku ke mari.
GUSTAF : Kepada empat orang anak muda yang bersama dia. Tentu saja
GUSTAF : ..... untuk bermain sebagai kakak dan adik sebagai pengganti
31
GUSTAF : Ya, aku telah melihatnya. Tentu saja engkau tidak pernah
dibuat?
ADOLF : Tidak.
bajunya dihilangkan?
32
ADOLF : Ya, aku melihatnya sekarang.
GUSTAF : Carilah.
ADOLF : Cari?
ADOLF : Yah, seperti seakan mau mati rasanya, tolonglah. Sekarang ini
33
GUSTAF : Jangan. Kau harus tinggal di sini. Kau harus main kayu.
berganti rol. Aku akan masuk ke dalam sangkar ini dan bergaul
kursi.
ADOLF : Baiklah..., tapi jangan pergi kemana-mana, aku harus tahu pasti
34
untuk melaksanakan hal itu. Tetapi apabila kau telah sekali
duduk di sofa, dan aku akan menjaga kalian berdua pada saat
yang bersamaan.
ADOLF : Waktunya hanya satu jam sampai batas makan malam dan
tidak ada tamu baru lagi yang datang atau bunyi bel yang
katakan ini...
ADOLF : Tidak .... oh, ya, aku takut apa yang akan terjadi sekarang.
menggerojog bersama-sama.
35
ADOLF : Biarkan saja menggerojog. Tidak bakal ada ketentramana
dan atraktif)
main)
seperti itu?
banyak sekali.
36
(...TEKLA mengembara ke sekeliling ruangan seolah-olah ia
TEKLA : Aneh sekali. Sofa ini masih terasa hangat dan di sini ada lekuk
teman wanita?
TEKLA : Tapi mukamu menjadi merah, adikku, aku percaya kau telah
ADOLF : Aku tahu kau tidak pernah memberikan suatu pikiran terhadap
reaksimu sendiri.
37
sangat egois – sangat mementingkan diri sendiri. Kau terlalu
sekarang?
PAUSE
ADOLF : Ya, tapi jangan mengecoh aku dengan soal itu. Itu bukanlah
38
TEKLA : (dengan manis) Bukankah parkitmu itu? Malukah kau pada
dirimu sendiri?
kemari.
ADOLF : Betul, tapi kau tahu kenapa begitu? Di sini, di wisma ini
mereka tidak percaya kalau kita telah kawin, oleh karena kita
TEKLA : Ya, tapi mengapa kita harus cekcok? Mengapa kau tidak bisa
39
TEKLA : Ya, aku cemburu. Aku khawatir seseorang telah datang kemari
kemari?
ADOLF : Dan di bawah relung hatimu! Aku ingin melihat apa yang
40
TEKLA : Siapa namanya?
ADOLF : Sjoberg.
dikatakannya?
TEKLA : Katakan.
ADOLF : Ia bilang kita tidak berada dalam suatu keadaan hidup bersama
TEKLA : Nah! Aku percaya itu. Ia ingin memisahkan kita, aku telah
ADOLF : Kau tidak bisa memperhatikan hal yang tidak pernah terjadi
ADOLF : Bagaimana kau bisa lihat sesuatu yang tidak ada? Ataukah
41
ADOLF : Di manakah kau belajar perkataan itu? Dari sifat-sifat
masa muda.
ADOLF : Aku kira kau telah mulai tergila-gila oleh masa mudamu.
TEKLA : Begitulah keadaanku, oleh karena itu aku jatuh cinta padamu.
kau.
tidak ada kata yang membuat lalu jadi cemburu. (dua ketukan
ADOLF : Tidak, aku tidak ingin sebodoh sekarang. Aku ingin bicara
serius.
42
ADOLF : Kau perempuan iblis! Aku percaya kau betul-betul pandai
memikat.
TEKLA : Kau lihat! Nah, jangan mulai dengan keriuhan lagi, atau aku
ini.
itu).
orang lain.
TEKLA : Tepat sekali. Ia memiliki semacam kumis kecil yang manis dan
43
ADOLF : Ya, begitu. (bangun). Kau taahu bagaimana menggambarkan
rengkah!
TEKLA : (seperti semula). Tentu. Oleh karena sang suami itu tidak
ADOLF : TEKLA.
begitu?
ADOLF : (mereda). Aku sangat geram padamu, kau si raksasa kecil, aku
gigit kau.
44
(Ia lalu membentangkan lengannya kepada ADOLF. ADOLF
ADOLF : Peduli apa aku? Selama aku memilki kau, persetan dengan
TEKLA : Tetapi tadi kau tidak takut kehilangan aku. Oleh karena aku
telah begitu tua dan tak seorangpun yang mau memiliki aku.
ADOLF : Oh, kau tidak lupa kata-kataku tadi! Baiklah kucabut kembali
saja.
ADOLF : Tidak, aku tak dapat menjelaskan apa-apa. Tetapi itu mungkin
oleh karena pikiran bahwa orang lain pada suatu saat telah
kehormatan.
Semuanya itu tak ada yang lebih aku benci daripada kepada
45
Betapapun aku belum pernah melihat orang itu, tetapi seolah-
melumpuhkan aku.
baru-baru ini?
mendengarnya.
46
ADOLF : Apakah kau senantiasa memikirkannya?
TEKLA : Tidak, ketika anak kita meninggal, semenjak itu tidak ada
ADOLF : Begitulah.
ADOLF : Tidak, aku justru berpikir tentang kau sebagai istrinya. Dan
dalam hal ini lebih berharga dari sebuah benda. Sesuatu yang
TEKLA : Mengapa tidak! Jika kau dengar ia telah kawin lagi, maka
47
kepalamu. Sesudah itu, tidakkah kau harus mengasingkan dia
dari kehidupanmu?
ADOLF : Lalu....?
meninggalkan.
TEKLA : Tidak.
ADOLF : Sudah tentu kau tidak dapat mencintai dua orang lelaki
sekaligus.
48
TEKLA : Tidak, sungguh!
TEKLA : Itu berguna untuk menjadi orang yang berjiwa besar yang
keterus-teranganmu itu.
ADOLF : Aku tidak tahu mengapa, tetapi aku mulai tidak suka dengan
tempat ini. Jika engkau tidak keberatan, kita pulang saja sore
ini.
TEKLA : Macam apa kau ini? Aku kan baru sampai. Aku tidak
dapat pergi.
49
TEKLA : Hah, ucapan-ucapan yang kau lontarkan itu melukiskan bahwa
ADOLF : Cinta bagi seorang lelaki adalah memberi, tapi cinta bagi
memberi, memberi.
ADOLF : Segalanya!
TEKLA : Baiklah, rasanya tidak begitu sedap untuk tidak lagi menjadi
ADOLF : Tidak, ya, aku telah perhatikan itu. Akhir-akhir ini, ketika aku
50
telah dapat bergunjing tentang segala tulang-belulangku, dan
ADOLF : Dan kalau aku boleh mulai menebak, bahwa ia suamimu yang
TEKLA : Ya, Tuhan, aku yakin kau sudah mulai menaruh simpati
padanya.
TEKLA : Aku tidak. Barangkali kau telah mengenal dia dan telah
51
Sebagai seorang juru rawat yang telah kecapaian, aku mulai
kemunduran.
orang.
TEKLA : Apa salahnya jika mereka tahu kita sebagai sepasang uami
istri?
ADOLF : nah, sekarang kau telah mulai tergila-gila oleh kekenesan laki-
laki dan kesucian anak muda selalu pada saat yang bersamaan.
TEKLA : Kau tahu, kegilaanku tidak memiliki batas, hatiku terbuka bagi
setiap orang, besar atau kecil, baik atau buruk, muda atau tua.
dik.
52
TEKLA : Oh, ini adalah serius sekali, bukan? Serius sekali. Baiklah,
TEKLA : Tidak, aku tidak membencimu. Dan aku tidak yakin aku akan
adalah anak-anak.
53
jam, setiap waktu. Engkau menjadi takut, takut kepada dunia
54
Cecilia, Eba Brahe. Aku telah membuat semua orang terpesona
55
bagaimanapun juga rasanya arus inspirasimu kering juga pada
waktu aku tak dapat memenuhi hajat lagi, atau pada saat
terbebankan....
56
ucapan nada setengah, nuansa dan variasi-variasi, tetapi kau
TEKLA : Ya, ya. Tetapi semua itu pokoknya ingin menyatakan bahwa
menulis buku-bukumu.
bisa.
ADOLF : (payah, menutup mata) Tidak, tidak, tidak. Jangan bicara lagi
57
Diam! Pergi! Engkau menghancurkan otakku dengan jepitan-
ADOLF !
ADOLF !
ADOLF : Ya?
ADOLF : Ya, ya, ya. Aku minta maaf. Hanya jika engkau tidak berbicara
padaku.
makan malam.
58
ADOLF : Sungguh, kubutuhkan itu. (bangun) Dan kemudian kita
TEKLA : Tidak.
TEKLA : Aku telah berjanji untuk mengunjungi konser nanti malam. Itu
alasannya.
ADOLF : Berjanji? Aku harap kau hanya berkata aku pergi. Itu berarti
dapat pergi.
TEKLA : Ya.
TEKLA : Tidak, aku tidak ingin begitu. Dan engkau tidak sakit, yang
59
ADOLF : Begitulah apa yang selalu kaukatakan apabila engkau tahu
ADOLF : Cukup, tutup mulutmu! Jangan mulai lagi. Selamat tinggal dan
TEKLA : Kau?
GUSTAF : Dan kau masih tetap cantik,dan tampak lebih muda, tapi
60
TEKLA : Kalau begitu, duduklah sebentar, kau tidak akan menyakiti
kepadamu.
GUSTAF : Oh? Tentu saja segala sesuatu itu bisa lenyap oleh waktu
61
tertanam diantara kita, dan memberikan jiwaku kedamaian
GUSTAF : Oh, aku adalah laki-laki yang malang. Aku senantiasa sangat
sungguhpun....
GUSTAF : Aku bukan orang seperti itu – tidak pada tempatnya – aku
62
TEKLA : GUSTAF yang malang! Dapatkah kau maafkan aku? Katakan.
Dapatkah kau?
GUSTAF : Maafkan kau? Apa yang kau katakan? Itu bagiku adalah minta
pengampunanmu.
GUSTAF : (membantah) Usia kita! Ah ya, aku telah menjadi tua, tetapi
GUSTAF : Tidak.
TEKLA : Ya, lupakah kau itu? Hmm,bahkan aku masih ingat betul sesaat
warna merah.
bagaimana berpikir. Apakah kau tidak ingat itu? Aku tak dapat
melakukannya.
63
GUSTAF : Tentu saja kau dapat. Setiap orang dapat berpikir. Dan
TEKLA : Betapapun aku girang sekali bertemu lagi dengan kau, sayang.
GUSTAF : Yah, aku tidak pernah berbuat kasar. Kau selalu memiliki saat-
GUSTAF : Ah, tetapi kau tahu itu bagaimana pikiran yang kauinginkan
bobokkan olehnya.
GUSTAF : (sekali lagi mengubah taktik) Aku ingat! Aku yakin kau masih
64
samping, kau tahu, sangat susah untuk mendapatkan giwang
dikatakannya?
GUSTAF : Jadi kau tidak ambil pusing? Tetapi dengan demikian kau telah
65
Hai, apa ini? Astaga kaulah ini!
baru?
sekarang!
ular berbisa?
GUSTAF : Apakah kau masih ingat, ketika kita masih temanten baru, kita
tidurnya...
66
GUSTAF : Pandanglah aku!
GUSTAF : Apakah kau kira seseorang akan dapat melupakan sesuatu yang
GUSTAF : Apakah kau masih ingat, ketika aku pertama kali bertemu
dengan kau? Kau adalah gadis kecil yang cantik – sebuah batu
dalam batu tulismu. Nah, kau tahu, aku tidak suka menempati
sendiri.
67
Bagi seorang perempuan, kau tahu, seorang laki-laki dianggap
GUSTAF : Ya, aku bermaksud untuk mengadu untung sekali lagi, tetapi
kali ini aku akan memasang pelana di atas kuda betina itu baik-
apakah hal ini masih mungkin kita mulai permainan itu lagi.
GUSTAF : Aku merasa bahwa akarku masih tinggal di tanahmu, dan luka
berbahaya, TEKLA.
TEKLA : Oh! Tetapi suami mudaku mengatakan aku tidak akan bisa
TEKLA : Aku tidak mengerti apa yang kau maksud dengan cinta.
68
sampai sekarang ia tidak berani ... ya, kau tahu, tanpa
telah terjadi. Apabila itu tidak terjadi, sesuatu yang lain akan
TEKLA : Manusia apa kau ini. Belum pernah aku menemui orang yang
mudah kau ajak begitu saja. Kau tahu aku cemburu terhadap
istrimu.
itu dan lupakan segala yang itu-itu. Mabuk kepayang kau tahu.
69
TEKLA : (membebaskan dirinya sendiri) Siapa itu?
GUSTAF : Mengapa?
GUSTAF : Dan kuberikan punyaku dalam bentuk yang lain. Namun, kau
mencelakakan dia.
GUSTAF : Kapan?
70
TEKLA : Ia mau pergi malam ini dengan kapal jam 8.
GUSTAF : Lalu...
meja telah jungkir balik dan guci air telah terlempar. Cuma itu!
sembilan, lalu?
71
TEKLA : Tidak, sungguh begitu! Ah, sekarang tahu aku. Sekarang aku
mulai melihat manusia binatang. Apa kau ini. Kau telah berada
menentang istrinya. Ya, pasti kau itu! Sudah berapa lama kau
tinggal di sini?
TEKLA : Belum.
GUSTAF : Sudah.
TEKLA : Kau mencuri anak dombaku seperti seekor srigala. Kau datang
GUSTAF : Tidak begitu tepat seperti yang kau katakan. Inilah apa yang
72
tanganku. Di samping aku sudah terlalu banyakmembuang-
buang waktu. Kemudian, ketika aku lama pergi dan pada saat-
Ketika aku datang kemari, mula-mula aku tidak tahu apa yang
73
yang lain, menunggu kesempatan, kemudian aku telah
TEKLA : Tidak.
GUSTAF : Tidak.
TEKLA : .... Bagaimana kau ini. Siapa yang berpendapat bahwa aku
satu” begitu kan? Tetapi kau tahu mengapa kau berdua terlibat
74
kuat daripada kau dan lebih bijaksana juga. Kaulah yang telah
menjadi dungu – dan begitu juga dia. Dan sekarang kau dapat
GUSTAF : Tidak. Oleh karena itu aku dapat berpikir, kau tahu, sebuah
kelakuanmu!
menular.
GUSTAF : -
GUSTAF : Itu duniaku, bukan! Orang harus belajar dari dunia secara
menggeletukkan gigi-giginya.
75
TEKLA : Betul?
GUSTAF : Sungguh. Kapan aku melawan kau dalam seluruh tahun ini?
dan kau telah memisahkan diri. Kapan aku mencela kau atau
GUSTAF : Kalau begitu soalnya, baik, Tetapi disitu selalu ada tempat bagi
SELESAI
Yogyakarta 06/07
76