DOSEN PEMBIMBING:
1. Debby Seftyarizki, S.T., M.T
2. Abdul Hamid Hakim, S.T., M.Sc
28
Tapak yang dipilih sudah dilengkapi atau dilalui oleh utilitas
kota.
d. Lokasi yang memiliki tingkat kebisingan rendah
Tapak yang dipilih merupakan kawasan yang termasuk ke dalam
kawasan dengan tingkat kebisingan rendah, disesuaikan dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2012–
2032.
e. Lokasi bebas polusi
Lokasi yang dipilih disesuaikan dengan fungsi bangunan, yaitu
untuk layanan sosial dan budaya, bukan untuk kegiatan
pertambangan, perindustrian, ataupun permukiman.
Alternatif Tapak 1
29
Gambar 3.4 Alternatif Tapak 2
Sumber: Google Maps, 2022
Lokasi tapak yang dipilih berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Kec.
Teluk Segara, Kota Bengkulu dengan Luas 14.347 m2. Potensi dari
tapak yang dipilih adalah sebagai berikut:
• Lokasi tapak berada di kawasan yang memiliki fungsi layanan sosial
dan budaya.
• Berdekatan dengan Kawasan pelayanan publik, dan berdekatan
dengan Kawasan permukiman warga serta tempat peribadatan.
• Tapak yang dipilih sesuai dengan RTRW yang berlaku
Alternatif Tapak 3
30
• Merupakan wilayah permukiman warga dan berada di Kawasan yang
memiliki fungsi layanan sosial dan budaya.
• Sesuai dengan RTRW yang berlaku.
Tabel 3.2 Analisis SWOT
Analisis
O
No Tapak W T
S (Strenghts) (Opportun
(Weakness) (Threats)
ity)
1. Alternatif - Lokasi tapak berada - Tapak Merupaka Berada di
1 di kawasan yang berada di n kawasan kawasan
memiliki fungsi persimpang dengan yang
layanan sosial dan an jalan fungsi cukup
budaya (tingkat layanan ramai,
- Kawasan tersebut kebisingan sosial dan yang
tidak jauh dari pusat lebih tinggi) budaya memungki
kota, yang akan nkan
memudahkan dalam terjadinya
pencapaian lokasi. kebisingan
- Dekat dengan area pada
peribadatan dan lokasi
berdekatan dengan rancangan.
Kawasan
permukiman warga.
- Sesuai dengan
RTRW kota
Bengkulu.
31
Kawasan pelayanan lebih jauh dengan mengakse
publik. dari 2 fungsi s lokasi,
Kenyamanan alternatif layanan dikarenaka
lingkungan yang lainnya. sosial dan n tapak
baik. budaya berada
- Merupakan wilayah cukup jauh
permukiman warga dari jalan
dan berada di utama
Kawasan yang (jalan
memiliki fungsi arteri).
layanan sosial dan
budaya.
- Sesuai dengan
RTRW yang berlaku.
Dari tabel diperoleh tapak yang paling berpotensi untuk perancangan panti
werdha adalah alternatif tapak 3, alternatif 3 memiliki potensi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan alternatif 1 dan 2 dikarenakan tapak ini berdekatan dengan
kawasan pelayanan publik, sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta berada di
area permukiman penduduk sehingga cocok untuk desain yang akan dirancang.
Batas Nilai
No Kriteria
0 1 2 3
1. Peraturan yang Tidak Kurang Sangat
Sesuai
berlaku Sesuai Sesuai Sesuai
2. Tidak Kurang Sangat
Aksesibilitas Memadai
Memadai Memadai Memadai
3. Lingkungan Tidak Kurang Sangat
Mendukung
Sekitar Mendukung Mendukung Mendukung
32
4. Potensi
Tidak Kurang Sangat
Kawasan/Ling Berpotensi
Berpotensi Berpotensi Berpotensi
kungan sekitar
Hasil penilaian 3 Alternatif tapak yaitu sebagai berikut:
33
4. Sesuai dengan RTRW kota Bengkulu.
Tapak yang terpilih memiliki luas 15.381 m2, serta menurut RTRW kota bengkulu
maka KDB 60% maka:
1. Luas : 15.381 m2
2. KDB : 60%
: 9.228 m2
3. KDH : 40%
: 6.153 m2
4. GSP :7m
5. GSB : 14 m
34
BAB IV
KRITERIA PERANCANGAN
4.1.Kriteria Perancangan
Desain yang akan dirancang harus sesuai dengan standar dan
peraturan yang berlaku, maka dibutuhkan kriteria perancangan dengan
tujuan untuk memudahkan proses perancangan yang berisi tentang
kesimpulan atau kriteria objek serta pendekatan yang dipilih berdasarkan
kajian teori, lokasi serta studi preseden yang dipilih.
Panti Werdha merupakan suatu institusi hunian bersama yang
ditujukan untuk para lansia. Institusi ini memiliki beberapa fasilitas yang
cocok digunakan oleh lansia serta kegiatan yang umum dilakukan oleh
lansia di tempat tersebut, fasilitas serta kegiatan tersebut telah disediakan
oleh Panti Werha pada studi preseden.
Arsitektur perilaku merupakan pendekatan yang menerapkan
pertimbangan pertimbangan perilaku dalam desain yang akan dirancang.
Prinsip dari pendekatan arsitektur perilaku yaitu mampu berkomunikasi
antara manusia dan lingkungan, serta mewadahi aktivitas penghuninya
secara aman dan nyaman secara fisik maupun psikis dan memperhatikan
sifat maupun kondisi pengguna bangunan. Dengan menggunakan
pendekatana arsitektur perilaku pada Panti Werdha akan membantu kualitas
hidup lansia menjadi lebih berkualitas.
Lokasi perancangan yang diambil berada di kawasan yang tidak
terlalu ramai/bising namun tetap dapat diakses oleh masyarakat umum,
sehingga dapat mendukung penerapan pendekatan yang akan digunakan.
Lokasi yang dipilih dapat diakses/dikunjungi oleh masyarakat namun tidak
tergolong kawasan dengan tingkat kebisingan tinggi, hal tersebut bertujuan
agar lansia yang tinggal di Panti Werdha dapat berinteraksi dengan
masyarakat yang datang, namun privasi dan kenyamanan lansia dapat tetap
terjaga.
35
Kategori Kriteria Perancangan Penerapan Sumber
Desain
36
Wisma 1. Wisma lansia/unit Wisma lansia Studi
Lansia/Unit hunian menyediakan literatur
hunian lansia fasilitas untuk tidur, Panti
makan, bersantai, dan Werdha
bersosialisasi satu dengan
yang lain.
2. Aktivitas kegiatan yang Wisma lansia
dilakukan pada wisma
lansia/unit hunian seperti
beristirahat, bersantai,
menonton televisi serta
bersosialisasi antar sesama
lansia.
3. Wisma lansia/unit Wisma lansia
hunian memiliki dua tipe
kamar, yaitu reguler, dan
Couple (lansia suami istri)
37
material yang tidak
licin pada lantai,
serta sudut pada
tikungan yang tidak
tajam
2. Healing Taman lansia,
Environtment pada taman publik,
bagian taman serta area sekitaran
lingkungan wisma wisma lansia.
yang dapat
memenuhi
kebutuhan relaksasi
atau mengurangi
tingkat stress pada
lansia.
3. Penyediaan kebun Kebun, taman
yang dapat lansia, taman
digunakan oleh publik.
lansia, berguna
untuk mengurangi
stress serta
meningkatkan
produktivitas pada
lansia.
b. Perilaku manusia Ruang Studi
membentuk arsitektur Bersama, literatur
1. Menyediakan tepat taman lansia, Panti
duduk pada jalur taman publik, Werdha.
jalan kaki lansia jalan di Survey
(mengantisipasi sekitar wisma langsung
kelelahan pada saat lansia
berjalan)
2. Penggunaan Toilet wisma
handrailing pada lansia, toilet
area toilet, dan pada ruang
bagian dinding Bersama,
wisma serta perpustakaan,
menggunakan Gedung
material yang tidak keterampilan,
licin pada lantai mushola dan
bangunan. aula
3. Menyediakan Wisma lansia,
sirkulasi untuk Gedung
pengguna kursi keterampilan,
roda, bukaan perpustakaan
minimal 20% pada
jendela untuk
menjaga kestabilan
38
udara yang sehat
serta suhu yang
nyaman, serta
penggunaan warna
tertentu untuk
membantu lansia
mengenali
lingkungan
tertentu.
39
BAB V
1. Penghuni
Penghuni merupakan pelaku utama pada perancangan ini.
Penghuni bangunan ini dapat menggunakan fasilitas yang telah
disediakan. Penghuni bangunan tersebut merupakan lansia yang
tinggal di panti werdha dan berusia 60 tahun ke atas.
2. Pengunjung
Pengelompokan pengunjung berdasarkan kegiatan/aktivitas di
dalam panti werdha dibagi menjadi dua yaitu pengunjung
internal dan pengunjung eksternal. Berikut pengelompokannya:
a. Pengunjung Internal
Merupakan pengunjung yang memiliki kaitan langsung atau
suatu urusan dengan penghuni maupun pengelola panti
werdha.
b. Pengunjung Eksternal
Merupakan pengunjung yang tidak memiliki kaitan lansung
dengan penghuni panti werdha, atau dengan kata lain tidak
memiliki urusan tertentu dengan pengelola panti werdha.
40
3. Pengelola
Pengelompokan pengelola berdasarkan aktivitas/kegiatan di
dalam panti werdha dibedakan menjadi dua yaitu pengelola yang
menginap dan pengelola yang tidak menginap. Berikut
pengelompokannya:
a. Pengelola menginap
Pengelola yang menginap dapat menggunakan fasilitas yang
sudah disediakan untuk pengelola panti werdha. Beberapa
fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh pengelola yang
menginap dan tidak dapat digunakan oleh pengelola yang
tidak menginap, serta tenaga medis yang bertugas untuk
memeriksa kesehatan lansia.
b. Pengelola tidak menginap
Pengelola tidak menginap hanya datang untuk
bekerja/mengelola dan berada pada panti werdha pada jam
tertentu saja, seperti pengelola yang bertugas untuk
mengelola panti werdha serta tenaga medis yang bertugas
untuk memeriksa kesehatan lansia.
41
- Menerima tamu kunjungan - Seluruh kawasan
- Cuci & Jemur panti werdha
- Bermain/mendengarkan musik - Aula
- Menganyam - Perpustakaan
- Olahraga dan berjemur
- Mengamati lingkungan
- Mengikuti kegiatan/acara tertentu
- Membaca
2 Pengunjung - Datang ke panti werdha - Area Parkir
Internal - Memarkirkan kendaraan - Kantor
- Menanyakan informasi - Ruang Bersama
- Berinteraksi dengan lansia di ruang - Taman Publik
bersama - Aula
- Mengikuti kegiatan/acara tertentu di - Mushola
panti werdha - Wisma Lansia
- Beribadah - Ruang
- Buang Air keterampilan
- Bersantai di taman - Toilet
- Pulang
3 Pengunjung - Datang - Taman Publik
Eksternal - Berinteraksi/bersosialisasi dengan - Mushola
lansia
- Beribadah
- Pulang
4 Pengelola - Beristirahat - Asrama Pengelola
Menginap - Memasak - Dapur umum
- Makan - Area Parkir
- Parkir kendaraan - Kantor
- Bekerja - Ruang Kesehatan
- Beribadah - Mushola
- Cek Kesehatan lansia - Wisma Lansia
- Mendampingi lansia - Ruang Service
- Cek kondisi utilitas - Ruang bersama
- Mengadakan kegiatan/acara - Gedung Aula
tertentu - Toilet
- Perawatan kawasan panti werdha
- Kegiatan mencuci/ mandi
5 Pengelola - Datang - Dapur umum
tidak - Bekerja - Area Parkir
Menginap - Parkir kendaraan - Kantor
- Bekerja - Ruang Kesehatan
- Beribadah - Mushola
- Cek Kesehatan lansia - Wisma Lansia
- Mendampingi lansia - Ruang Service
- Cek kondisi utilitas - Ruang bersama
- Mengadakan kegiatan/acara - Gedung Aula
tertentu - Toilet
- Perawatan kawasan panti werdha
42
- Kegiatan mencuci/ mandi
43
- Parkir Mobil
dan motor
pengelola
Ruang Jaga Ruang jaga yang memiliki fungsi Publik
untuk menjaga keamanan kawasan
panti werdha.
Kegiatan Utama
Wisma Reguler dan Berfungsi sebagai tempat Privat
Lansia Couple. tinggal/istirahat bagi pengguna
utama bangunan, yaitu lansia.
Fasilitas Taman Lansia, Layanan relak sasi yang diberikan Privat
Bersantai/re ruang bersantai kepada lansia, berfungsi sebagai
laksai pada wisma fasilitas terapi bagi lansia untuk
meningkatkan kenyamanan pada
lansia.
Ruang Ruang musik, Fasilitas yang berfungsi sebagai Privat
Keterampila menganyam, wadah untuk meningkatkan
n dan kreativitas kreativitas serta produktivitas lansia
yang tinggal di panti werdha.
Kegiatan Penunjang
Ruang Ruang Ruang Bersama digunakan sebagai Publik
Bersama Bersama wadah untuk lansia dan keluarga
yang sedang berkunjung untuk
berinteraksi satu sama lain.
Ruang Aula Berfungsi sebagai wadah dari Publik
berbagai kegiatan atau acara yang
sedang dilaksanakan, contohnya
seperti sosialisasi kepada lansia.
Ruang Ruang musik, Fasilitas yang berfungsi sebagai Privat
Keterampila menganyam, wadah untuk meningkatkan
n dan kreativitas kreativitas serta produktivitas lansia
yang tinggal di panti werdha.
Fasilitas Mushola Bangunan tersebut berfungsi sebagai Publik
Peribadatan tempat untuk menunaikan ibadah,
dapat digunakan oleh lansia,
pengelola, maupun pengunjung panti
werdha.
Fasilitas Taman Publik Berfungsi untuk Kawasan relaksasi Publik
Rekreasi maupun area untuk berinteraksi
antara penghuni panti werdha dengan
masyarakat umum, area tersebut
dapat diakses oleh publik.
Kegiatan Pengelola
Ruang Side Entrance Pintu masuk selain pintu utama, Privat
Penerimaan berfungsi sebagai akses keluar
masuk pengelola ke panti werdha.
Ruang - Ruang kepala Menampung seluruh kegiatan Privat
Pengelola panti pengelola panti werdha.
44
- Ruang
administrasi
- Ruang
sekertaris
- Ruang
bendahara
- Ruang
koordinator
- Ruang arsip
- Ruang
Dokter dan
perawat
Kegiatan Pelayanan/servis
Ruang - Ruang Berfungsi sebagai ruang penunjang Servis
Mekanikal penampungan pada panti werdha yang mengurus
air bersih dan masalah teknis panti werdha yang
air kotor berkaitan dengan kegiatan
- Ruang genset Engineering.
- Ruang AHU
- Ruang chiller
- Ruang Panel
- Ruang pompa
- Utilitas
sampah
Ruang Staff - Ruang makan Berfungsi sebagai ruangan untuk Servis
- Ruang staff beristirahat, berganti pakaian
istirahat ataupun kegiatan lainnya.
- Loker
- Pantry
Housekeepi - Lundry and Berfungsi sebagai ruang bagi staff Servis
ng Cleaning room untuk memenuhi kebutuhan panti
- Gudang werdha dalam menyediakan
- Dapur Umum kamar/wisma bagi lansia.
Dari tabel diatas dapat ditentukan kebutuhan ruang beserta
fungsi dari tiap ruangan tersebut serta dapat dikelompokkan
berdasarkan jenis kegiatan dan sifat ruangan yang akan digunakan
dalam perancangan desain Panti Werdha.
45
panti werdha. Berikut analisa sirkulasi berdasarkan analisa aktivitas
dan pelaku.
1. Penghuni
46
3. Pengunjung eksternal
47
Pengelola tidak menginap datang ke panti werdha pada saat jam
kerja, masuk melalui jalur entrance kemudian memasuki lobby,
setelah melewati area lobby dapat dilanjutkan memasuki fasilitas
panti werdha sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan,
kemudian pulang. Berikut alur sirkulasi pengelola tidak
menginap.
48
PM : PERATURAN MENTERI SOSIAL 5 TAHUN 2018 TENTANG
STANDAR NASIONAL REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA
49
Status kepemilikan rumah
94,33% Rumah sendiri 3,01% Bebas sewa 1,3% Kontrak/sewa 0,09% Rumah dinas
385.137
= 3.851,3
15.568
15.568
= 4,05%
3.851,3
Jadi, 4,05% dari seluruh penduduk kota bengkulu merupakan masyarakat lansia.
50
atau dengan kata lain jumlah kapasitas yang akan disediakan dalam perancangan
Panti Werdha ini sebanyak 202 lansia.
(Izin bertanya pak, bagaimana cara memperkecil ruang lingkup untuk daya
tampung panti werdha saya pak?)
1) Program Ruang
51
2) Besaran Ruang
ZONA PENERIMA
No. Nama Ruang Kapasitas Keterangan Jumlah Luas Sumber
1. Ruang Lobby
2. Lounge Area
3. Front Office
4. Lavatory
5. Ruang Jaga
ZONA PENUNJANG
No. Nama Ruang Kapasitas Keterangan Jumlah Luas Sumber
1. Ruang
Bersama
2. Ruang
AULA
3. Mushola
ZONA PENGELOLA
No. Nama Ruang Kapasitas Keterangan Jumlah Luas Sumber
1. Side
Entrance
2. Ruang
kepala panti
3. Ruang
Administrasi
4. Ruang
Sekertaris
5. Ruang
Bendahara
6. Ruang
Koordinator
7. Ruang Arsip
52