Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM KONTEMPORER

Dosen Pengampu Matakuliah Ekonomi dan Islam


Prof.Dr. H. M. Nizarul Alim,S.E., M.Si.,Ak. CA
Disusun oleh Laila Santya Pangestika (220221100077)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULAS EKONOMI DANN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN 2023
Ringkasan
Sejarah Pemikiran Islam Kontemporer
A. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer
Pemikiran kaum muslimin awal dari abad ke 11 hingga 21 M . Abad ke 11M masih
dikenal sebagai fase dasar ekonomi islam yang dirintis para fukaha yang mana tentang
perilaku yang adil kebijakan yang baik dan batasan yang diperbolehkan dengan permasalahan
dunia, kemudian pada abad ke 11 hingga 15 M dikenal dengan fase yang cemerlang sebab
meninggalkan warisan intelektual yang sangat kaya dimasa ini mampu menyusun suatu
konsep tentang bagaimana umat melaksanakan kegiatan ekonomi yang seharusnya
berlandaskan Al Quran dan hadis nabi.Pada abad ke 15 hingga 17 merupakan fase
tertutupnya pintu ijtihad yang mengkibatkan fase ini dikenal sebagai fase stagnasi.Namun
terdapat sebuah gerakan pembaharu selama dua abad terakhir yang menyeru untuk kembali
kepada Al Quran dan hadis.Abad ke 18 hingga 21 M berada pada fase kehidupan modern
yang memecahkan kesunyian jiwa islam dengan lahirnya gerakan gerakan pembaharuan
dengan membrontak kemacetan berpikir umat islam, kaum modernis muslim menyadari
kebutuhan hubungan hubungan sosial pendidikan.Bidang-bidang yang tidak boleh
ditinggalkan adalah pendidikan.Modernisme dan kemajuan, pembaharuan yang dianjurkan
dalam Islam itu bukanlah westernisasi dalam arti pemberatan dalam cara berpikir bertingkah
laku yang bertentangan dengan ajaran Islam tetapi pemikiran terhadap agama yang harus
diperbarui dan direformasi.Diabad ini terdapat tantangan dari Barat dengan memasuki negara
negara Islam serta mendirikan dominasinya dijalur jalur laut, medan pertempuran dan jalur
perdagangan, akibat kekalahan dilaut penguasa muslim menyerahkan pengawasan wilayah
dan penduduk serta sistem ekonominya ke tangan Barat.Dampak pandangan Barat dinegara
ini adalah pemaksaan kehadiran industri dan militernya yang mendatangkan perubahan.
Suatu kenyataan di abad 20 telah terjadi dan harus menjadi bahan renungan umat Islam yaitu
jatuhnya Afghanistan dan Irak oleh Amerika dengan tuduhan sebagai sarang teroris dan
mempunyai senjata pemusnah masal.Sebagai dampak Barat terhadap Dunia Islam adalah
berubahnya beberapa bidang penting seperti bidang sosial dan ekonomi.Umat Islam hanya
berpandangan pada kehidupan duniawi dan ukhrawi semata dengan meninggalkan kehidupan
duniawi berakibat ketertinggalan maka memerlukan motivasi dan peran para pembaru
pemikiran,untuk mencapai kemajuan umat dengan tetap berpegang teguh padda nilai nilai
Islam.
B. Landasan Teroritis Pembaru
Pengertian Kaum Pembaru menurut para ahli
-Dr.Mochtar Pobotinggi, menyatakan bahwa kaum intelektual atau pembaru pemikiran itu
adalah anggota masyarakat yang lebih mampu menyatakan perasaan dalam ucapan yang
jelas.
-Dr.Taufik Abdullah, menyatakan bahwa cendekiawan atau pembaru pemikiran bukan
kedudukan yang diangkat dan juga bukan berdasarkan pilihan orang banyak.
-Soetjipto Wiro Sardjono mengartikan bahwa kaum modernis adalah para pembaru
pemikiran yang berakar budaya Islam, pembaru pemikiran bersekolah secara formal pada
tingkat pendidikan lanjut bahkan umumnya menyelesaikan dengan baik pendidikan
doktor atau sarjana.
-Ziauddin Sardar, menyatakan kum medernis itu adalah Golongan Muslim berpendidikan
yang memiliki kelebihan istimewa menyangkut nilai nilai budaya karenanya dapat
dijadikan pemimpin.
Seseorang intelektual atau kaum modernis dituntut untuk dapat menganalisis
permasalahan masyaraka secara jujur dan objektif tanpa dipengaruhi oleh hal hal lain.
Penilaian yang jujur dan objektif itu diharapkan akan lahir analisis analisis yang
bermanfaat bagi masyarakat.Islam tidak dipahami sebagai urusan ritual semata tetapi
sekaligus sebagai tuntunan sosial.Berdasarkan pendapat diatas yang dimaksudkan kaum
modernis atau pembaru pemikiran Islam adalah seorang muslim yang karena
pendidikannya baik melalui jalur pendidikn formal maupun non formal mempunyai
kedalaman berbagai disiplin keilmuan, keluasan pandangan yang disertai kebijakan dan
keadilan tidak terbenam dan terbawa arus perubahan, kemajuan dan perkembangan
zaman.
Peran Kaum Modernis
Peran pertama merupakan upaya kaum pembaru pemikiran untuk mencetak kader
kader umat yang mampu berbuat bagi kehidupan di masa mendatang dan peran ini
berkaitan dengan “pendidikan”. Peran kedua pendidikan untuk zaman ke zaman
senantiasa dijadikan alat untuk menecerdaskan kehidupan dan meningkatkan harkat
martabat manusia sebagai makhluk hidup individu dan sosial yang memiliki ciri ciri
spiritual. Peran ketiga dizaman era modern ini sebagian masyarakat belum siap untuk
mengikuti era modern karena masih tertutup yang disebabkan sempitnya pandangan atau
pemahaman terhadap islam
C. Pembaru Abad 18 Hingga 20
Mengungkapkan sebagian tokoh pembaru dimulai dari abad ke 18 hingga 20
mengenai kritikan dri Azyumardi Azra kenapa gerakan pembaruan awal kelihatan tidak
begitu populer sehingga timbul kecenderungan beranggapan tidak ada gerakan
pembaruan diabad sebelum 20, menurut pendapat Harun Nasution menyataan abad ke 18
di sebut ‘Modernisasi dalan Islam’.Beberapa tokoh kaum Modernis abad ke 18 hingga 20
sebagai berikut:
1. Muhammad Ibn Abd Wahab
Ide Pemikiran
Menurut Wahabi Tauhid yang diajarkan Nabi Muhammad Saw telah diselubunggi
khurafat dan paham kesufian. Masjid masjid banyak ditinggalkan karena lebih cenderung
menghiasi diri dengan zimat,penangkal penyakit. Mereka belajar pada orang fakir serta
memuja sebagai orang orang suci menjadikan perantara Tuhan. Dalam keyakinan mereka
Tuhan terlalu jauh untuk dicapai manusia.Menurut Wahab kebiasaan ini mengandung
syirik yang harus diberantas. Pada pemikiran yang asli yang dimaksud ajaran islam yang
dianut oleh Nabi Muhammad Saw, Muhammad Ibn Abd Wahab memusatkan
pemikirannya pada masalah tauhid, beliau berpendapat sebagai berikut:
-Yang boleh dan harus disembah hanya Allah dan yang menyembah selain Allah
musyrik dan harus dibunuh
- Orang Islam yang meminta pertolongan kepada syaikh, wali atau kekuatan gaib
telah menjadi musyrik dan bukan penganut paham tauhid murni
-Menyebut nama nabi, syaikh sebagai perantara dalam doa juga syirik
-Meminta syafaat selain Allah, syirik
-Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Tuhan merupakan kekufuran
Gerakan Muhamaad Ibn Abd Wahabdikatakn sebagai gerakan permurnian
Islam yang secara keras merantas bi’dah (sesuatu yang asing). Gerakannya dipengaruhi
oleh Ibn Tmiyah yang sangat keras tanpa mengenal toleransi yang menimbulkan
kemarahan rakyat. Atas dasar pemikirannya wajar jika para pakar menyatakan gerakan
wahabisme tidak dapat dipertimbangkan sebagai gerakan modernisme dalam Islam dan
dinyatakan sebagai anti intelektual sekalipun ia menghimbau ijtihad.
2.Al- Tahtawi
Ide Pemikiran
Pembaruan Bidang Agama pentingnya kehidupan duniawi, pintu ijtihad masih terbuka
perlunya pengembangan dan bekal pengetahuaan modern bagi para ulama. Menurut Al
Tahtawi manusia mempunyai dua tujuan yaitu menjalankan perintah Tuhan dan mencari
kesejahteraan dunia, kesejahteraan berpegang pada agama, budi pekerti luhur dan
kemajuan ekonomi Islam, serta syariat disesuaikan dengan keadaan dan situasi yang
modernPembaruan bidang pendidikan kaum wanita berhak mendapatkan pendidikan
seperti kaum laki lakiPembaruan bidang ekonomi pembangunan bidang ekonomi
mengakar pada potensi sendiri, mengingat ekonomi Mesir tegantung pada pertanian maka
harus dikembangkan.Pembaruan bidang pemerintahan disuatu negara terdiri empat
golongan raja, ulama dan ahhli ahli, tentara dan kaum produsen. Dalam bidang politik
kekuasaan raja harus dibatasi oleh syariat dan raja bermusyawarah dengan ulama dan
kaum terpelajar.
D. Kaum Modernis Kontemporer
Abad ke 21 merupakan fase pencerahan peradaban islam, pemikir
kontemporer di Indonesia yang mempunyai kapasitas intelektual lebih mencurahkan
secara praktis bagi penerapan ide idenya.Penguasaan mengenai wawasan pemikiran
secara filosofi terutama penjelajahan intelektual maupun kajian mengenai kemampuan
Islam memberikan solusi baru,mereka sedang bergelut menemukan jati diri
pemikirannya agar bisa memanfaatkan ide ide yang lahir sebagai modernisasi Barat.
Beberapa Tokoh Kontemporer
1) Nurcholis Majdid
Ide Pemikiran
Nurcholis Majdid mengatakan bahwa kaum muslimin telah mengalami kejadian
kembali dalam pemikiran dan pengembangan ajaran Islam dan kehilangan psikolog
dalam perjuangannya. Nurcholis merumuskan modernisasi sebagi rasionalitas, untuk
memperoleh daya guna dalam berpkir dan bekerja yang maksimal, guna kebahagiaan
umat manusia.Modernisasi berarti berpikir dan bekerja menurut fitrah. Paham
keagamaan tradisional, sikap fanatisme buta, diseputar kaum muda hingga tua
ditambah berpikir rasional dlam aspek sosial politik kenegaraan membuat sebagian
tokoh muslim hilang keseimbangan menata kembali cita cita dan harapan umat Islam.
Pemikiran Nurcholis menurut sekularisme pembebasan manusia dari kungkungan
kultural pemikiran keagamaan yang menghalangi manusia berpikir kritis.
Hal itulah yang disebutkan dalam kerangka tersebut yang mendorong Nurcholis
untuk memajukan gagasan modernisasi. Sedangkan pemahaman Nurcholis bersifat
global dimana umat Islam harus memegang teguh prinsip ijtihad yang berpegang pada
fikih dan bebas dari sektarianisme, Nurcholis mengartikan modernitas sebagai
rasionalitas. Pengertian modernisasi secara sederhana adalah konsep yang identik atau
hampir identik dengan gagasan rasionalitas. Ini berarti proses perombakan konsep dan
alur kerja akademik yang baru. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai kinerja yang
maksimal. Ini dilakukan dengan menggunakan penemuan-penemuan manusia terbaru
dalam sains, gagasan Nurcholis, yang meresahkan kalangan Muslim. Sekularisme
mendukung perlunya sekularisme dalam Islam. Menurutnya, sekularisme berarti
membebaskan manusia dari belenggu budaya. Ide-ide keagamaan yang mengikat dan
menghalangi manusia berpikir kritis dalam memahami realitas. Sekularisme
digambarkan sebagai sarana untuk mengembalikan esensi ajaran Islam ke batas-
batasnya yang sebenarnya. Setidaknya perjelas wilayah mana yang sakral dan mana
yang bersifat sementara. Sikap ini menganggap umat Islam tidak lagi mampu
membedakan antara nilai duniawi dan duniawi. sebenarnya Hierarki nilai sering kali
terbalik. “Semua kebenaran adalah supranatural,” demikian nasehat Cak Nur. Islam
setara dengan tradisi atau sejarah Islam. (Efek ijtihad) di masa lalu, seolah-olah dalam
keadaan Islam itu sendiri. Seluruh konsep modernisasi Nurcholis Madjid di atas, titik
tolaknya adalah konsep tauhid yang menurutnya memberikan efek pembebasan.
Proses pembebasan tidak lain adalah kemurnian iman kepada Tuhan. Pertama,
tinggalkan keyakinan salah. Kedua, fokus hanya pada iman yang benar. Pemikiran
pertama mengikuti kata-kata Ibnu Taimiyyah, yaitu tauhid ulukiyah dan tauhid
rububiyyah. keterbukaan yang menjawab persoalan kebenaran dan kepalsuan yang
selalu ada dalam masyarakat Efek dari pembebasan di atas mengalir dari sifat
individual ke sifat yang lebih sosial. Nurcholis Madjid adalah salah satu tokoh kunci
dalam kebangkitan pemikiran Islam Indonesia pada tahun 1970-an. Basis
pembaruannya adalah tauhid, di mana drama Reformasi pemikiran Islam di Indonesia
saat itu dianggap radikal. Tapi sekarang pemikiran seperti itu tidak lagi mengejutkan.
Karena kematangan intelektual umat Islam sangat baik dibandingkan dengan masa
lalu atau tahun 70-an, maka Nurcholis menambahkan khazanah pemikiran dalam
Islam. Beberapa pemikiran Nurcholis di atas membangunkan umat Islam dari tidur
panjangnya. karena sejak pintu ijtihad ditutup umat Islam pun mengalami
kemerosotan dan kemerosotan dalam iman dan kehidupan sosialnya. Hal ini
bertentangan dengan semangat tari sama seperti yang diajarkan dalam Islam. Dengan
tersebarnya bidah dan tahayul yang membuat umat Islam buta terhadap ajaran Islam
dan umat berada dalam keadaan stabil, maka Islam mundur. Agama yang mengikat
dan menghalangi manusia untuk berpikir Penalaran adalah pedoman agama bahwa
umat Islam harus mengikuti nasihat Al-Qur'an.
2) Harun Nasution
Ide Pemikiran
Iman sangat erat kaitannya dengan akal dan wahyu. Iman yang berdasarkan
wahyu disebut tastik, penerimaan dari apa yang didengar. iman yang benar pada apa
yang Anda yakini Sementara iman yang didasarkan pada pengetahuan disebut iman
yang sejati. Harun mengatakan tidak ada kontradiksi antara iman dan akal, bahkan
sebaliknya, iman semakin dalam jika akal diterapkan sepenuhnya, dan dalam bukunya
Mind Map of Islam in Indonesia, Harun mengucapkan garis sederhana dan kuat:
"Pengetahuan agama adalah tidak hanya berdasarkan wahyu.” Kalimat sederhana ini
revolusioner. Namun, maksud dari pernyataan Harun tersebut adalah untuk
melemahkan supremasi dan wibawa pemuka agama yang terkonsentrasi pada
segelintir individu.
Dalam konteks pembaharuan, Harun Nasution adalah seorang pembaharu yang
berpikiran tajam. Bahkan pakar memanggilnya "Abduhis." Gagasan Harun yang
menarik adalah Islam rasional, yang bertujuan pada segala sesuatu yang berasal dari
wahyu dan iman manusia. Wahyu adalah tanda keadilan, kebaikan, dan kewajiban
Tuhan kepada manusia. Jadi dari sudut pandang manusia Iman adalah tanggapan
manusia terhadap wahyu Allah. Oleh karena itu, wahyu dan iman adalah dua
tanggapan satu sama lain. Hanya wahyu ilahi yang benar-benar bermakna jika
dipenuhi oleh iman manusia. Pemikiran Harun bahwa 95% ajaran Islam adalah hasil
tafsir manusia dan 5% murni dari Al-Qur'an. dan mengatakan bahwa doktrin Al-
Qur'an Meskipun tidak semuanya berasal dari penafsiran Nabi Muhammad sendiri.
Menurut penulis, itu harus dikritisi. Ulama besar fikih, Imam Safi'i, mengatakan,
"Meskipun saya telah menyebutkan pikiran saya, Jika Anda menemukan bahwa Nabi
mengatakan sesuatu yang berbeda dari apa yang saya katakan Jadi apa yang benar
adalah apa yang dikatakan Nabi dan tidak, ikuti saya jika hadits melanggar kata-kata
saya dan hadits itu benar, patuhi hadits Ketahuilah bahwa itu adalah madhhab saya.
Ulama lain, Ahmad bin Hambal, berkata, “Jangan patuhi aku, bahkan dengan Malik
Pembangkangan kepada Syafi'i Bahkan Thao Ree pun tidak, tapi ambillah sesuatu
dari sumber pemikiran mereka.

3) Muhammad Amien Rais


Ide Pemikiran
Dalam studi Islam Pemikiran Amien telah memberikan banyak kontribusi.
Akibatnya, kekayaan intelektual Islam diperkaya. khususnya di Indonesia Ia
berpendapat bahwa kebangkitan pemikiran Islam disebabkan oleh kemunduran umat
Islam di segala bidang. terutama dalam iman Kemunduran iman menyebabkan
kebingungan di berbagai bidang. dari kehidupan muslim yang menyebabkan
degradasi sosial-moral Sosial dan Politik Dengan demikian, kebangkitan pemikiran
Islam diperlukan untuk menghentikan kemerosotan ini. dan untuk menutup atau
setidaknya mengurangi kesenjangan antara Islam ideal dan Islam historis, yaitu antara
Islam teori dan Islam praktik. Kita bisa melihat kontribusi terhadap pendidikan dari
banyak karya. Tulisan-tulisannya umumnya berupa esai. menjadi editor dan kata
pengantar dalam buku Dikatakannya, reformasi pendidikan merupakan isu yang
sangat penting terkait dengan isu reformasi Islam. Tentang sistem politik Islam Ia
menulis buku berjudul Islamic Government and Islam and Renewal. Menurutnya,
Islam tidak pernah membahas persoalan bentuk negara yang harus diciptakan oleh
umat Islam. Bagi Islam, yang penting isi atau isinya. Suatu negara dapat eksis dalam
bentuk demokrasi. Tapi itu puas dengan otoriter atau totalitarianisme dan tidak
memerintahkan pendirian negara Islam. Menurutnya, Islam dan Pancasila tidak
bertentangan. Tentang Islam dan sekularisme Menurutnya, tidak ada sekularisme
dalam Islam. Apakah sekularisme moderat atau sekularisme ekstrim. Singkatnya,
dalam Islam tidak ada sekularisme. Pendapat ini berbeda dengan pendapat Nurcholis
Madjid bahwa Islam membutuhkan sekularisme.
DAFTAR PUSTAKA
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamH.Adiwarmn Azwar Karim. Ekonomi Islam. Rajawali Pers.
Jakarta.2016
Sejarah Pemikiran dan Tokoh Modernisme Islam.Akhmad Taufik.PT Raja Grafindo
Persada.2005

Anda mungkin juga menyukai