OLEH:
VENANSIUS TINUK
C1051201029
Oleh:
VENANSIUS
TINUK
NIM C1051201029
P
on
tia
na
k,
…......................................2022
Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen, Mahasiswa
Fakultas Pertanian
Ir. Junaidi, MP
NIP. 196402131989031002
PROGRAM
MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA
LAPORAN MAGANG/PRAKTIK
KERJA
DI KALIMANTAN SAWIT KUSUMA
GROUP (PT MITRA JERUK LESTARI)
Oleh:
VENANSIUS TINUK
C1051201029
Menyetujui
Mentor Dosen Pembimbing Magang/Pratik Kerja
Ketua Jurusan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat
menyelesaikan kegiatan magang dan Menyusun laporan ini dengan tepat
waktu. Laporan kegiatan magang ini dilaksanakan untuk menyelesaikan
kegiatan magang program merdeka belajar kampus merdeka di Program Studi
Ilmu Tanah, Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura
Pontianak.
Penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada PT MITRA JERUK LESTARI yang telah menerima
untuk melakukan kegiatan magang. Penulis juga menyampaikan terima kasih
kepada Dr.Ir.Bambang Widiarso,MP selaku dosen pembimbing magang
program merdeka belajar kampus merdeka yang telah membantu memberi
saran dan masukan kepada penulis dalam menyusun laporan magang. Tidak
lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir .Hj. Denah Suswati, M.P selaku dekan fakultas pertanian
universitas tanjungpura Pontianak.
2. Dr. R o s s i e W i e d y a N u s a n t a r a . , S P , M . S i . selaku ketua jurusan
Ilmu Tanah fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak.
3. Rini H a z r i a n i , S P , M . S i . selaku ketua program studi Ilmu Tanah,
Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura Pontianak
4. Dr. Ir. Bambang Widiarso,MP. Selaku dosen pembimbing program mbkm
5. Eko Susanto Selaku Manajer Kebun, yang sudah bersedia menerima
mahasiswa magang/praktik kerja di PT Mitra Jeruk Lestari
6. Surianto S.P, selaku mentor di lapangan dan asisten divisi plasma Seberkat
Estate
7. Pawarni, selaku mentor di lapangan dan asisten divisi inti Berkat Estate
8. Arif Padilah S.H, selaku penyedia fasilitas dan HRD Seberkat Estate
9. Terimakasih kepada keluarga tercinta terutama ibu beserta ayah saya yang
selalu memberikan dukungan dan perhatian, baik kasih sayang maupun
materi sehingga dapat menyelesaikan kegiatan magang hingga penulisan
laporan magang. Penulis juga menyadari bahwa laporan magang/praktik
kerja ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga laporan magang/praktik
kerja ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
VENANSIUS TINUK
NIM. C1051201029
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data blok yang terserang busuk pangkal batang genoderma di PT
Mitra Jeruk Lestari ............................................................................... 56
Tabel 4.2 Rekognisi Mata Kuliah ......................................................................... 61
DAFTAR GAMBAR
1.2. Tujuan
Dalam kegiatan yang dilaksanakan menteri pendidikan dan kebudayaan
berkoordinasi dengan Universitas-Universitas yang ada di Nusantara . Dari kegiatan
ini ada beberapa tujuan yang diharapkan dalam kegiatan sebagai berikut.
1. Menciptakan manusia yang menjunjung tinggi integritas
2. Generasi muda yang handal dan kreatif
3. Mahasiswa dapat berfikir secara kritis dalam memecahkan masalah
4. Keterlibatan mahasiswa langsung dan mendalam, Pengalaman kerja yang
berharga untuk di gunakan setelah lulus dari universitas
5. Mahasiswa dapat gambaran nyata dunia berkerja, pengetahuan tentang praktik
terbaik dalam industri dan sektor yang diminati
6. Membangun dan memperluas koneksi mahasiswa, jaringan dan hubungan
dalam industri tempat magang
7. Membangun keberlanjutan karir untuk mahasiswa, peluang yang lebih besar
untuk di terima sebagai karyawan di tempat magang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3. Akar
Tanaman kelapa sawit termasuk kedalam tanaman berbiji satu (monokotil)
yang memiliki akar serabut. Saat awal perkecambahan, akar pertama muncul dari biji
yang berkecambah (radikula). Setelah itu radikula akan mati dan membentuk akar
utama atau primer. Selanjutnya akar primer akan membentuk akar skunder, tersier,
dan kuartener. Perakaran kelapa sawit yang telah membentuk sempurna umumnya
memiliki akar primer dengan diameter 5-10 mm, akar skunder 2-4 mm, akar tersier
1-2 mm, dan akar kuartener 0,1-0,3. Akar yang paling aktif menyerap, air dan unsur
hara adalah akar tersier dan kuartener berada di kedalaman 0-60cm dengan jarak 2-3
meter dari pangkal pohon (Lubis dan Agus, 2011).
2.4. Batang
Kelapa sawit tergolong tanaman yang memiliki biji keping satu (monokotil)
oleh karenanya batang kelapa sawit tidak berkambium dan pada umumnya tidak
tumbuh bercabang, kecuali pada tanaman yang tumbuh abnormal. Batang kelapa
sawit tumbuh tegak lurus (phototropi) dan dibungkus oleh pelepah daun. Bagian
bawah batang umumnya lebih besar dibanding bagian atasnya. Hingga umur tanaman
tiga tahun, batang kelapa sawit masih belum dapat terlihat karena masih terbungkus
oleh pelepah daun.
Setiap tahun, tinggi batang kelapa sawit bertambah pada kisaran 45 cm
tergantung umur tanaman, ketersediaan hara, keadaan tanah, iklim, dan genetik
tanaman. Tinggi tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan maksimum mencapai 15
- 18 m, sedangkan kelapa sawit liar tingginya dapat mencapai 30 m.Batang kelapa
sawit mempunyai sifat yang berbeda antara bagian pangkal batang dan bagian ujung,
bagian tengah batang, inti dan bagian tepinya. Sifat - sifat dasar dari batang kelapa
sawit yaitu kadar airnya sangat bervariasi pada berbagai posisinya dalam batang.
Kadar air batang dapat mencapai 100 - 500%. Sifat lain adalah berat jenis yang juga
berbeda pada setiap bagian batang. Secara rata-rata berat jenis batang kelapa sawit
termasuk kelas kuat IV pada bagian tepi dan kelas kuat V pada bagian tengah dan
pusat batang (Bakar, 2003). Sifat-sifat itu dapat dilihat pada. Pada batang kelapa
sawit memiliki ciri yaitu tidak memiliki kambium dan umumnya tidak bercabang.
Pada pertumbuhan awal setelah pafe muda terjadi pembentukan batang yang melebar
tanpa terjadi pemanjangan internodia. Batang tanaman kelapa sawit berfungsi
sebagai struktur pendukung tajuk (daun, bunga, dan buah). Kemudian fungsi lainnya
adalah sebagai sistem pembuluh yang mengangkut unsur hara dan makanan bagi
tanaman. Tinggi tanaman biasanya bertambah secara optimal sekitar 35-75 cm/tahun
sesuai dengan keadaan lingkungan jika mendukung. Umur ekonomis tanaman sangat
dipengaruhi oleh pertambahan tinggi batang/tahun. Semakin rendah pertambahan
tinggi batang, semakin panjang umur ekonomis tanaman kelapa sawit (Sunarko,
2007).
Komponen utama yang terkandung pada batang kelapa sawit adalah selulosa,
lignin, air, pati dan abu. Kadar air dan pati yang tinggi menyebabkan kestabilan
dimensi kayu, sifat fisik, sifat mekanik rendah sehingga mudah patah, retak dan
berjamur (Bakar, 2003).
2.5. Daun
Daun merupakan pusat produksi energi dan bahan makanan bagi tanaman.
Bentuk daun, jumlah daun dan susunannya sangat berpengaruhi terhadap tangkap
sinar mantahari. Pada daun tanaman kelapa sawit memiliki ciri yaitu membentuk
susunan daun majemuk, bersirip genap, dan bertulang sejajar. Daun-daun kelapa
sawit disanggah oleh pelepah yang panjangnya kurang lebih 9 meter. Jumlah anak
daun di setiap pelepah sekitar 250-300 helai sesuai dengan jenis tanaman kelapa
sawit. Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat. Duduk pelepah daun
pada batang tersusun dalam satu susunan yang melingkari batang dan membentuk
spiral. Pohon kelapa sawit yang normal biasanya memiliki sekitar 40- 50 pelepah
daun. Pertumbuhan pelepah daun pada tanaman muda yang berumur 5-6 tahun
mencapai 30-40 helai, sedangkan pada tanaman yang lebih tua antara 20-25 helai.
Semakin pendek pelepah daun maka semakin banyak populasi kelapa sawit yang
dapat ditanam persatuan luas sehingga semakin tinggi prokdutivitas hasilnya per
satuan luas tanaman (Lubis dan Agus, 2011).
2.6. Bunga
Tanaman kelapa sawit akan mulai berbunga pada umur sekitar 12-14 bulan.
Bunga tanaman kelapa sawit termasuk monocious yang berarti bunga jantan dan
betina terdapat pada satu pohon tetapi tidak pada tandan yang sama. 7 Tanaman
kelapa sawit dapat menyerbuk silang ataupun menyerbuk sendiri karena memiliki
bunga jantan dan betina. Biasanya bunganya muncul dari ketiak daun. Setiap ketiak
daun hanya menghasilkan satu infloresen (bunga majemuk). Biasanya, beberapa
bakal infloresen melakukan gugur pada fase-fase awal perkembangannya sehinga
pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak menghasilkan infloresen
(Sunarko, 2007).
2.7. Biji
Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran dan bobot biji yang berbeda. Biji
dura afrika panjangnya 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai 4 gram, sehingga dalam
1 kg terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki bobot 13 gram per biji, dan biji tenera
afrika rata-rata memiliki bobot 2 gram per biji. Biji kelapa sawit umumnya memiliki
periode dorman (masa non-aktif). Perkecambahannya dapat berlangsung lebih dari 6
bulan dengan keberhasilan sekitar 50%. Agar perkecambahan dapat berlangsung
lebih cepat dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi, biji kelapa sawit memerlukan
pre-treatment.
2.8. Buah
Buah kelapa sawit terbentuk dari bunga betina yang diserbuki bunga jantan.
Oleh karena itu, masing-masing buah akan tetap menempel pada spikletspiklet
(manggar) bunga betina. Tandan bunga betina yang telah menjadi buah disebut
tandan buah kelapa sawit atau Tandan Buah Segar (TBS). Setiap TBS pada tanaman
dewasa umumnya terdiri dari 1.000-2.000 buah (Risza, 2004).
Setiap buah berdiameter 1,5 - 3cm. Berat setiap butir buah adalah 10 - 30
gram, sehingga satu TBS pada tanaman dewasa beratnya mencapai 10 - 40kg. Pada
umur 3 tahun atau saat tanaman berbuah untuk pertama kali, berat TBS adalah 3 -
6kg, dan meningkat sejalan dengan pertambahan umur tanaman. Buah kelapa sawit
yang telah terlepas atau terlepas dari tandannya dalam istilah umum perkebunan
kelapa sawit disebut brondol atau brondolan (Risza, 2004).
Menurut Pahan (2008), buah kelapa sawit memiliki bagian perikarp dan biji.
Berikut keterangan mengenai bagian-bagian buah kelapa sawit: 1. Perikarp Perikarp
memenuhi sekitar 80% bagian dari kelapa sawit.Kandungan minyak pada bagian ini
mencapai 35-45%. Pada bagian perikarp dibagi menjadi dua, yaitu: Eksokarp, yaitu
kulit terluar yang keras, berwarna kemerahan dan licin. Mesokarp, yaitu daging buah
yang berserabut yang terdiri dari tenunantenunan serat kasar dan mengandung
minyak dengan rendemen paling tinggi pada saat buah masak. 2. Biji Pada bagian
biji dibagi menjadi 3 bagian yaitu: - Endokarp, yaitu tempurung buah kelapa sawit
yang merupakan cangkang pelindung inti. Pada saat buah masih muda, tekstur
endokarp masih lunak dan berwarna putih. Dan ketika buah sudah masak, tekstur
endokarp menjadi lebih keras dan berwarna hitam. - Kernel, yaitu inti buah kelapa
sawit yang mengandung minyak Palm Kernel Oil (PKO) yang berwarna jernih dan
bermutu tinggi. - Lembaga atau embrio.
Terdapat 2 macam jenis buah kelapa sawit, yaitu buah sawit segar dan masih
menempel pada tandan serta buah sawit brondolan lewat masak. Buah sawit segar
dan masih menempel pada tandan adalah buah sawit segar dan baru dipanen dari
kebun dengan ditandai warnanya yang berwarna merah mengkilat dan atau oranye,
serta ditandai dengan buah memberondol sekitar 12,5 – 50% dari janjang. Buah sawit
brondolan lewat masak adalah buah yang sudah membusuk ditandai dengan
warnanya yang mulai merah menghitam, memberondol dari janjang lebih dari 50%
dan mengalami penundaan lebih dari 48 jam setelah pemanenan.
Kelapa sawit merupakan salah satu jenis buah klimaterik. Klimakterik
merupakan suatu fase yang banyak terjadi perubahan setelah proses pemanenan
(Zimmermar, 1961). Klimakterik juga diartikan sebagai suatu keadaan auto
stimulation dalam buah sehingga buah menjadi matang yang disertai dengan adanya
peningkatan proses respirasi (Hall, 1984). Klimakterik merupakan fase peralihan dari
proses pertumbuhan menjadi layu, meningkatnya respirasi tergantung pada jumlah
etilen yang dihasilkan serta meningkatnya sintesis protein dan RNA (Heddy, 1989).
Dapat disimpulkan bahwa klimakterik adalah suatu periode mendadak yang unik
bagi buah tertentu dimana selama proses itu terjadi pembuatan etilen disertai dengan
dimulainya proses pematangan buah, buah menunjukkan peningkatan CO2 yang
mendadak selama pematangan buah, sehingga disebut buah klimakterik. Untuk
kelapa sawit, menurut Timothy et al (2011) kelapa sawit diklasifikasikan sebagai
buah klimakterik. Karena berdasarkan penelitianya bahwa kelapa sawit memiliki
sistem yang sama dengan buah tomat dalam produksi etilen. Buah kelapa sawit juga
memiliki tiga enzim yang berperan penting pada biosintesis etilen.
Etilen adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada suhu kamar
berbentuk gas. Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya perubahanperubahan
penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-hasil pertanian. Menurut
Abidin (1985) etilen adalah hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan
auksin, giberellin dan sitokinin. Dalam keadaan normal, etilen akan berbentuk gas
dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. Di alam etilen akan berperan apabila
terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini akan berperan
dalam proses pematangan buah dalam fase klimakterik.
Proses pematangan buah meliputi dua proses yaitu etilen mempengaruhi
permeabilitas membran sehingga daya permeabilitas menjadi lebih besar kemudian
kandungan protein meningkat karena etilen telah merangsang sintesis protein.
Protein yang terbentuk terlibat dalam proses pematangan buah karena akan
meningkatkan enzim yang menyebabkan respirasi klimakterik (Wereing dan Philips,
1970).
Hipotesa antara hubungan etilen dan pematangan buah adalah pematangan
diartikan sebagai perwujudan dari proses mulainya proses kelayuan dimana antar sel
menjadi terganggu dan juga dapat diartikan sebagai fase akhir dari proses penguraian
substrat dan merupakan proses yang dibutuhkan oleh bahan untuk sintesis enzim
spesifik dalam proses layu (Heddy, 1989).
Pengelompokan pengaruh etilen dalam fisiologi tanaman antara lain
mendukung terbentuknya bulu-bulu akar, mendukung respirasi klimakterik dan
pematangan buah, menstimulasi perkecambahan, mendukung terjadinya abscission
pada daun, mendukung adanya flower fading dalam proses persarian anggrek,
mendukung proses pembuangan pada nenas, menghambat transportasi auksin secara
basipetal dan lateral, mendukung epinast, menghambat perpanjangan batang dan akar
pada beberapa spesies tanaman. Etilen ini dapat menstimulasi perpanjangan batang,
koleoptil dan mesokotil pada tanaman tertentu, menstimulasi pertumbuhan secara
isodiametrical lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan secara longitudinal
(Wereing dan Philips, 1970).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membahas mekanisme kerja
etilen, yaitu jangka waktu yang diperlukan bagi etilen untuk menyelesaikan proses
pematangan (1). Etilen mempunyai sifat-sifat yang sangat unik di dalam proses
pematangan buah dan dalam bagian tanaman lainnya (2). Dalam konsentrasi yang
sangat rendah dapat memberikan rangsangan pada aktivitas fisiologi (3). Sensitivitas
jaringan tanaman terhadap etilen yang konsentrasinya sangat rendah yang bervariasi
sesuai dengan umurnya (4) (Abidin,1981).
Untuk buah klimakterik dan non klimakterik, kerusakan fisiologisnya
berbeda. Berdasarkan aktivitas respirasi, sifat hasil tanaman diklasifikasikan menjadi
yang bersifat klimakterik dan non klimakterik. Buah klimakterik adalah buah yang
mengalami lonjakan respirasi dan produksi etilen setelah dipanen. Sedangkan buah
non klimakterik adalah buah yang tidak mengalami lonjakan respirasi maupun etilen
setelah dipanen. Pada buah klimakterik disamping terjadi kenaikan respirasi juga
terjadi kenaikan kadar etilen selama proses pematangan. Sedangkan pada buah non
klimakterik, proses pematangan tidak berkaitan dengan kenaikan respirasi dan
kenaikan kadar etilen. Perbedaan antara buah klimakterik dan non klimakterik yaitu
adanya perlakuan etilen terhadap buah klimakterik yang akan menstimulir baik pada
proses respirasi maupun pembentukan etilen secara autokatalitik sedangkan pada
buah non klimakterik hanya terdapat perlakuan yang akan menstimulir proses
respirasi saja (Fransiska et al, 2013).
2.9. Syarat- Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit
Kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan –
hutan, lalu dibudidayakan. Tanaman kelapa sawit memerlukan kondisi lingkungan 17
yang baik agar mampu tumbuh dan berproduksi secara optimal. Keadaan iklim dan
tanah merupakan faktor utama bagi pertumbuhan kelapa sawit, di samping faktor –
faktor lainnya seperti sifat genetika, perlakuan budidaya, dan penerapan teknologi
lainnya. Kelapa sawit dapat tumbuh pada bermacam jenis tanah. Ciri tanah yang baik
untuk kelapa sawit diantaranya gembur, aerasi dan drainase baik, kaya akan humus,
dan tidak memiliki lapisan padas. Tanaman kelapa sawit cocok dibudidayakan pada
pH 5,5 – 7,0. Curah hujan dibawah 1250 mm/th sudah merupakan pembatas
pertumbuhan, karena dapat terjadi defisit air, namun jika curah hujan melebihi 2500
mm/th akan mempengaruhi proses penyerbukan sehingga kemungkinan terjadi aborsi
bunga jantan maupun bunga betina menjadi lebih tinggi. Ketinggian tempat yang
baik untuk ditanam tanaman kelapa sawit yaitu antara 0 – 500 m dpl dengan
kemiringan lereng sebesar 0 – 3 %.
Media tanam yang biasa dipakai oleh perkebunan kelapa sawit adalah tanah
subsoil, karena tanah kering di Indonesia didominasi oleh tanah subsoil yang telah
mengalami perkembangan lebih lanjut sehingga pertumbuhan bibit kurang maksimal.
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap tanaman juga harus intensif meliputi
penyiraman, penyiangan, pemupukan, pengendalian OPT (Organisme Penganggu
Tanaman), dan seleksi bibit (Riniarti dan Utoyo, 2012). Pemupukan merupakan salah
satu kegiatan pemeliharaan yang sangat penting bagi tanaman. Dua jenis pupuk yang
bisa digunakan yakni pupuk organik dan pupuk anorganik (Sutarta et al., 2009).
Penggunaan topsoil sebagai media tanam kelapa sawit bertujuan untuk
menghasilkan bibit yang jagur, dimana digunakan topsoil yang bersih dari
batubatuan dan sisa-sisa tanaman (Darmosarkoro et al., 2008). Ketersediaan topsoil
yang semakin menipis menyebabkan diperlukan alternatif lain campuran media
tanam berupa subsoil. Dalam aplikasinya subsoil memerlukan bahan tambahan
mengingat tingkat kesuburannya yang lebih rendah dibandingkan topsoil. Bahan
campuran dapat berupa kompos, dimana kompos memiliki kemampuan untuk
menambah unsur hara dan dengan adanya kompos diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan media tanam dalam menahan air.
Pupuk hayati merupakan alternatif untuk memanfaatkan mikroorganisme
tertentu dalam jumlah yang banyak untuk menyediakan hara serta membantu
pertumbuhan tanaman, yaitu dengan cara menambah nitrogen yang cukup besar dari
udara dan membantu tersedianya fosfor dalam tanah (Sutanto, 2010).
Pupuk organik cair merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi
pemakaian pupuk an organik yang diberikan melaui akar. Pupuk organik sangat
bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas,
mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara
berkelanjutan. Selain itu pupuk organik cair juga memiliki bahan pengikat, sehingga
larutan pupuk yang diberikan dapat langsung digunakan oleh tanaman (Hadisuwito,
2008).
Pengelolaan pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman ditentukan oleh
penggunaan hara yang efektif oleh tanaman. Hasil analisis jaringan daun dapat
menunjukkan status kecukupan hara tanaman sehingga dapat menentukan 19
kebutuhan pupuk yang dapat diintegrasikan dengan pertumbuhan vegetatif (Witt et
al., 2009).
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang berumur panjang.
Pertumbuhan dan perkembangannya bergantung pada ketersediaan unsur hara. Lahan
sebagai salah satu penyedia unsur hara memiliki kemampuan yang terbatas dalam
memenuhi kebutuhan tanaman. Keterbatasan tersebut dapat diimbangi melalui
pemupukan. Pemupukan merupakan kegiatan penambahan satu atau beberapa unsur
hara untuk memelihara tersedianya unsur hara tersebut dan meningkatkan kesuburan
tanah (Pahan, 2011). Pemupukan dapat menggantikan unsur hara yang diabsorpsi
tanaman ataupun hilang kerena pencucian serta menjaga kondisi tanah yang ideal
bagi pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit (Arsyad et al., 2012).
Kehilangan pupuk di lahan merupakan salah satu masalah yang harus
dihindari dalam pelaksanaan pemupukan. Kehilangan pupuk akan menimbulkan
kerugian bagi perusahaan terutama secara finansial. Kehilangan pupuk dapat terjadi
karena faktor alam akibat dari penguapan atau aliran permukaan (Sunarko, 2014).
Kehilangan pupuk oleh manusia terjadi karena kerusakan karung pupuk pada saat
pengeceran atau pupuk sengaja dibuang ke dalam parit/rorak agar pekerjaan selesai
lebih awal (Pahan, 2011).
Kelapa sawit memerlukan beberapa jenis pupuk yang mengandung unsur hara
makro (N, P, dan K), sekunder (Ca dan Mg), dan mikro (B, Zn, dan Cu)
(Setyamidjaja, 2008). Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik
ataupun kimia. Pupuk organik dapat berasal dari limbah padat ataupun cair kelapa 20
sawit. Limbah padat berupa tandan kosong kelapa sawit dimanfaatkan sebagai pupuk
organik dalam bentuk kompos (Haryanti et.al., 2014). Limbah cair kelapa sawit
diperoleh dari hasil pengolahan pabrik kelapa sawit. Selain bermanfaat bagi tanah
dan tanaman, aplikasi limbah kelapa sawit sebagai pupuk merupakan salah satu
upaya mengurangi pencemaran lingkungan sebagai bentuk pelaksanaan pertanian
yang berkelanjutan.
Pertumbuhan bibit kelapa sawit yang berkualitas, sangat diperlukan
pemupukan, hal ini berhubungan dengan bibit kelapa sawit memiliki pertumbuhan
yang sangat cepat sehingga membutuhkan hara yang cukup (Gusniwati et al., 2012).
Pemupukan perlu dilakukan secara efisien dan efektif, jika tanaman kelapa sawit
kelebihan dosis pupuk maka tanaman kelapa sawit akan keracunan, jika kekurangan
maka tanaman kelapa sawit akan mengalami kekurangan unsur hara yang
menyebabkan pertumbuhan terhambat dan penurunan produksi (Hartono et al.,
2013).
Pada pengembangan kelapa sawit, bibit merupakan produk dari suatu proses
pengadaan tanaman yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian produksi dan
kesinambungan usaha perkebunan (Syakir et al., 2010). Pada umunya pembibitan
kelapa sawit yang dilakukan melalui dua tahap (double stage nursery). Tahap
pertama yaitu tahap pembibitan awal (pre nursery) pada tahap ini kecambah ditanam
dalam polybag ukuran kecil sampai bibit berumur 3 - 4 bulan dan dilanjutkan dengan
tahap kedua pembibitan utama (main nursery) menggunakan polybag ukuran besar
sampai bibit berumur 10 – 14 bulan.
3.1.2 HISTORI
PT. MJL pertama kali dibuka di bulan September tahun 1999.Pembukaan
lahan dilakukan dengan menggunakan mekanisasi yaitu penggunaan alat berat seperti
Bulldozer untuk stacking lahan, Ekcavator untuk pembuatan parit dan jalan. Pola
pengembangan perkebunan menggunakan 2 pola yaitu Inti dan Plasma. Plasma
adalah pola kemitraan berkerjasama dengan KUD “Berkat Jubata” melalui sistem
Kredit Koperasi Primer untuk Anggota/KKPA dengan luas 600 Ha. Inti adalah lahan
milik perusahaan seluas ± 500 Ha. Diawal perkembangan kebun dilokasi Inti
maupun Plasma semuanya ditanam komoditi Jeruk Siam Pontianak. PT. MJL pada
masa jayanya (tahun 20012-2009) adalah perusahaan jeruk terbesar se Indonesia.
Februari 2001, Tanam perdana Jeruk yang di resmikan oleh Gubernur Kal-Bar, Bpk.
H.Aspar Aswin. Tahun 2005, Panen Perdana Jeruk sekaligus peresmian Pabrik PPJ
oleh Presiden RI Ibu Megawati Sukarno Putri. Februari 2009-Desember 2010,Tanam
Perdana dan peralihan komoditi dari Jeruk ke Kelapa sawit. Dimulai dari lokasi
Plasma. April 2012, Peralihan ke kelapa sawit untuk lokasi Inti. Maret 2013, Panen
perdana kelapa sawit untuk areal Plasma. September 2015, panen perdana kelapa
sawit untuk areal Inti.
Data Per Juli 2022, areal tertanam:
Kelapa sawit = 1.027,2 Ha
Jeruk = 10.8 Ha
Aneka tanaman= 108.5 Ha
MANAJER KEBUN
EKO SUSANTO (II)
SEKRETARIS MK
RIKA LUSIA (V)
ASISTEN KEU & AKT ASISTEN LOGISTIK ASISTEN KEMITRAAN ASISTEN DIV. INTI ASISTEN DIV. PLASMA ASISTEN DIV. I TRAKSI ASISTEN DIV. SDM
Eka Darma (IV) Ruslan (IV) (-) Pawarni (IV) Surianto (IV) Rusli (IV) Arif Setiawan (IV)
7. Kerani Divisi
- Wati Ranasari (V)
Dari bagan struktur diatas setiap bagian memiliki fungsi dan tugas
masing- masing sebagai berikut :
a. Estate Manager
Estate Manager adalah pimpinan unit dan bertanggung jawab atas
seluruhoperasional estatedan memastikan segala kegiatan yang
berkaitan dengan kebunterlaksanasesuai standar.
b. Wakil Manager
Sebagai wakil manager kebun yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan operasional kebun.
c. Asisten Keuangan dan Akuntan
Asisten kepala adalah pengkoordinir asisten divisi yang ada di
regionnya dan bertanggung jawabatan seluruh operasional kebun di region
yang dipimpinnya.
d. Asisten Logistik
Asisten Logistik adalah pimpinan divisi logistik yang bertanggung
jawab atas seluruh kegiatan operasional yang dilakukan di suatu divisi.
logistik
e. Asisten Kemitraan
Asisten Kemitraan bertanggung jawab mengurus kemitraan atau kerja
sama antara perusahaan dengan kemitraan.
f. Asisten Divisi Inti
Asisten Divisi Inti adalah yang bertanggung jawab atas segala kegiatan
pada divisi inti. Asisten Inti bertugas mengelola suatu unit divisi berupa
lahan yang akan di kelola termasuk menjaga semua aset perusahaan,
mencegah adanya bocor dan boros penggunaan biaya pada divisi inti
g. Asisten Divisi Plasma
Asisten Divisi Plasma adalah yang bertanggung jawab atas segala
kegiatan pada divisi plasma. Asisten Plasma bertugas mengelola suatu unit
divisi berupa lahan yang akan di kelola termasuk menjaga semua aset
perusahaan, mencegah adanya bocor dan boros penggunaan biaya pada
divisi plasma
h. Asisten Divisi Traksi
Asisten Divisi Traksi adalah yang bertanggung jawab atas segala
kegiatan pada divisi traksi. Asisten Divisi Traksi bertugas mengurus sarana
dan prasarana seperti akses jalan, jembatan, transportasi unit pengantar buah
dan batu beserta kendaraan berat. Memeriksa administrasi segala kegiatan di
divisi
i. Asisten Divisi SDM
Mengurusi administrasi seluruh karyawan, mulai dari surat perjanjian
kerja, ijin, cuti sakit dan administrasi karyawan lainnya. Melakukan
pemeriksaan seperti mes, kantor dan fasilitas umum milik perusahaan
lainnya. Mengurusi SCR, Kendaraan perusahaan dan keamanan/satpam.
j. Kerani
Tugas dan tanggung jawab kerani pembukuan adalah membantu KTU
mencatat dan melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan transaksi keuangan
danlaporan-laporanpembukuan secarakeseluruhan di unit.
k. Kasir
Tugas dan tanggung jawab kasir adalah melaksanakan hal-hal yang
berkaitan dengan penyimpanan kas kecil, administrasi penerimaan dan
pengeluaran kas kecil dan bank, serta menyiapkan laporan mutasi kasdan
bankdanseluruh administrasinya.
l. Sekretaris Menejer Kebun
Tugas dan tanggung jawab sekretaris manager kebun adalah mengolah
dan menyajikan data sesuai arahan dari manager
m. ADM Tanaman
Tugas dan tanggung jawab administrasi Tanaman adalah membuat
laporan manual kegiatan operasional kebun. Membuat seluruh data tanam
block dari divisi plasma dan inti. Membuat penyajian data laporan produksi
dan realisasi pekerjaan semua divisi
n. Admin dan Operasional HRD
Bertanggung jawab dalam menyajikan data administrasi seluruh
karyawan.
o. Krani Logistik
Bertanggung jawab dalam menginput data, memasukkan barang
dari kantor pusat ke logistik PT Mitra Jeruk Lestari. Menginput setiap
barang yang keluar dari logistik atau permintaan dari setiap divisi.
Serta pelayanan di logistik seperti mengisi bahan bakar untuk
kendaraan.
p. Mandor Proses Buah
Tugasmandorproses buah sebagai pengawas dan mengatur
pelaksanaan pekerjaan anggotanya untuk mencapai hasil sesuai target untuk
mencapai hasil sesuai target yang di tentukan oleh perusahaan.
q. Kerani Divisi
Kerani divisi bertugas memeriksa dan penginputan segala
admistrasi / kegiatan yang ada divisi sebelum diserahkan diinput dan
dicek oleh asisten divisi.
r. Mandor Panen
Mandor panen bertugas sebagai pengawasan dan pengarahan karyawan
panen yang ada dilapangan.
s. Mandor Perawatan
Mandor perawatan bertugas sebagai pengawasan segala kegiatan
perawatan yang adadi lapang meliputi pemupukan dan kegiatan-kegiatan
pemeliharaan tanaman kelapa sawit.
t. Mandor Sawit
Mandor sawit bertugas mengendalikan pekerja agar dapat
melaksanakan pekerjaan panen kelapa sawit dengan benar dan melaporkan
hasil kerja ke Asisten Kepala.
u. Mandor kayu
Melakukan perawatan pada tanaman penghijauan seperti tanaman
sungkai dan mahoni
v. Mandor dan Kerani Traksi
Mandor dan Kerani Traksi bertanggung jawab dalam Membuat laporan
kegiatan divisi traksi, Membuat BKM, Bonsetor, LHD, RKB), Melakukan
pengawasan perbaikan jalan
w. Akunting
Akunting bertanggung jawab dalam mencatatkan semua pekerjaan,
membuat jurnal memorial.
x. Driver
Mempunyai tugas untuk melangsir buah kelapa sawit, pupuk atau
mengantar buah kepabrik untuk diolah.
y. Operator FT dan BL
Mempunyai tugas untuk memperbaiki infrastruktur seperti jalan dalam
areal perusahaan.
z. Mantri
Bertugas dan bertanggung jawab dalam pelayanan Kesehatan terhadap
seluruh karyawan yang ada di PT MJL
aa. Satpam
Bertanggung jawab dalam memastikan keamanan dan Ketertiban di
seluruh areal milik perusahaan.
bb. Kerani Panen
Kerani panen bertugas dalam mencatat semua buah yang keluar dari
lapangan dan memastikan semua buah yang ada di lapangan terangkut ke
pks.
cc. Karyawan Panen dan Perawatan
Setiap orang yang melakukan pekerjaan perawatan dan penurunan buah
di suatu instansi/masyarakatdan pengupahannya dilakukan secara
basis/perhk.
dd. Karyawan Borongan
Karyawanyang sistem pengupahannya secara borong atau berdasakan
jumlah kerjanya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1 Pemupukan
Pupuk merupakan substansi yang ditambahkan kedalam tanah untuk
menyediakan asupan bagi tanaman dengan satu elemen yang diperlukan atau
lebih. (Sitepoe, 2008) Pupuk adalah bahan bahan yang memberikan zat makanan
kepada tanaman. Zat makanan (hara) tersebut berupa unsur kimia yang
digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan mempertahankan
pertumbuhannya. (Sudarmoto, AS, 1997) Pemupukan adalah penambahan zat-
zat yang diperlukan tanaman untuk kelangsungan hidupnya. (Juanda,2008)
Pemupukan adalah suatu cara pemberian unsur hara atau pupuk kepada tanah
dengan tujuan agar dapat diserap oleh tanaman (unsur hara adalah makanannya
tanaman). ( Anonymousb,2012).
A. Macam-macam Pupuk
Berdasarkan macamnya, pupuk terdiri dari dua macam, yaitu pupuk organik
dan pupuk anorganik.
1. Pupuk organik
Pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui
proses pembusukan oleh bakteri pengurai. Macam-macamnya antara lain:
a) Pupuk kandang, merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan
b) Pupuk hijau, merupakan pupuk organik yang berasal dari tanaman
atatu berupa sisa panen.
c) Kompos, sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan dan
limbah pabrik yang telah mengalami proses dekomposisi atau
fermentasi.
d) Humus, merupakan material organik yang berasal dari degradasi
ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang
membusuk, yang akhirnya mengubah humus menjadi tanah.
e) Mikroba Penyubur Tanah, Mikroba yang dikemas sebagai pupuk cair
disemprotkan ke tanah hingga berkembang biak dan memberi dampak
positif bagi kesuburan tanah.
2. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adalah
pupuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung
unsur hara tertentu dalam kadar tinggi. Pupuk anorganik digunakan untuk
mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang diperlukan tumbuhan
untuk hidup secara wajar. Puuk anorganik dapat menghasilkan bulir hijau dan
yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan
sebagai berikut :
1. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure
hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P,
dan K.
a. Pupuk Nitrogen.
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman,
dan merangsang pertunasan.
Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
Pupuk yang paling banyak mengandung unsur nitrogen adalah
pupuk urea.
b) Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:
Respirasi dan fotosintesis
Penyusunan asam nukleat
Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih
tahan terhadap kekeringan, dan,
Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko
keterlambatan waktu panen.
Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit
dari pada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk
apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.
c) Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah:
Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam
tanaman.
Mempercepat metabolisme unsure nitrogen.
Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.
2. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure
hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk
majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak
digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat
(NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida
(KCL).
Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari
jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan
perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk
majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam. (Anonymousc,2012)
B. Bentuk-bentuk Pupuk
1. Pupuk Padat
Untuk membantu pertumbuhan tanaman dapat dilakukan dengan
pupuk yang padat. Pupuk padat lebih lama untuk diserap tanaman.
Karena harus diubah dan mencampur dahulu didalam tanah agar dapat
dimanfaatkan dengan baik
2. Pupuk Cair
Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman
bahan organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk
cair menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tanaman (Hardjowigeno,2004)
Dimana dengan dosis 100 gram per pokok atau 1 ons perbatang dengan
cara diletakkan 4 sisi pada pelepah batang dengan jarak 1 meter dari tanah/
pangkal batang.
Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kegiatan Pemupukan:
1. Cuaca pada saat pemupukan yang sangat sulit di tentukan
2. Karyawan yang kurang
3. Unit pengangkutan pupuk kelapangan
4. Ketersediaan pupuk yang sempat tertunda
F. PEMUPUKAN PADA DIVISI PLASMA
Jenis pupuk yang diaplikasikan pada divisi plasma ini sudah sesuai dengan
rekomendasi yang diperoleh dari kantor pusat. Jenis pupuk yang digunakan
yaitu pupuk MAHKOTA DFERTILIZER dengan kandungan :
N =13 %
P2O5 =6%
K2O=27%
MgO=4%
Pupuk diatas merupakam NPK granual release yang di prioritaskan untuk
tanaman perkebunan fase TM (Tanaman Menghasilkan ) mempunyai kandungan
K2O tinggi yang sangat bermanfaat untuk fase generative.
Untuk pemupukan menggunakan pupuk NPK 13-6-27-4+0,5 B
dilakukan sebanyak 3 kali setahun atau 3 rotasi, dengan rotasi pertama
menggunakan dosis 2,75 kg per pohon dan untuk rotasi kedua yaitu dengan
dosis 2,5 kg per pohon nya sedangkan untuk pemupukan rotasi ketiga yaitu
sama dengan dosis pada rotasi pertama . sejauh ini untuk hasil yang telah
diperoleh dari panen kelapa sawit pada perusahaan MJL ini suah cukup baik dan
sesuai dengan perkiraann atau sesuai dengan yang telah di prediksi .
Cara pengapliakasian pemupukan NPK Mahkotra Dfertilizer ini
dilakukan dengan cara menabur di piringan tanaman sawit
7. Penyemprotan Piringan
Untuk jenis bahan kimia yang di gunakan dalam penyemprotan piringan
adalah gramoxone dan fastick/agristik sebagai pahan perekatnya.Dalam satu
hektar dibutuhkan sebanyak 6.5 tangki atau blanket.Adapun dosis untuk bahan
gramoxone adalah sebanyak 40 ml / tangki atau blanket.Atau dalam satu hektar
diperlukan dosis sebanyak 0,26 liter.Sedangkan dosis untuk bahan fastick
adalah sebanyak 0,0325 L/Ha, atau 5 ml/tangki atau blanketnya.Yang dimana
dalam 1 tangki atau blanketnya memiliki volume 16 liter.Umumnya dalam 1
Hektar terdapat 3 jalan pasar pikul,yang dimana setiap satu jalan pasar pikul
terdapat 2 baris pokok sawit.Jadi dalam 1 ha terdapat 6 baris pokok sawit,yang
setiap 1 baris memiliki jumlah pokok lebih dari 20 pokok.Untuk penyemprotan
piringan dilakukan dengan menyemprotkan racun keseluruh bagian piringan di
setiap pokok kelapa sawit,dengan lebar piringan antara 1.5 m sampai 2 m.Untuk
tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan biasanya dilakukan
penyemprotan dengan bahan kimia sebanyak 3 kali dalam setahun,dan dilakukan
penyiangan piringan secara manual sebanyak 2 kali dalam setahun.Tujuan
pengendalian gulma di piringan adalah untuk mengurangi kompetisi unsur hara
dan air,meningkatkan efisoensi pemupukan,mempermudah proses control
pelaksanaan panen,dan pengutipan brondol.
8. Penyemprotan Gawangan
Penyemprotan gawangan adalah pengendalian gulma yang tumbuh
diantara baris tanaman atau gawangan,termasuk perawatan pasar pikul.Untuk
tanaman yang sudah menghasilkan,penyemprotan ini dilakukan untuk menjaga
tanaman dari gulma keras dan menjaga tumbuhan yang bermanfaat dan berguna
untuk tetap tumbuh dan berkembang.Untuk jenis bahan kimia yang di gunakan
dalam penyemprotan piringan adalah gramoxone dan fastick/agristik sebagai
pahan perekatnya.Adapun untuk racun yang digunakan dalam penyiangan gulma
di gawangan tergantung dari gulma yang dominan dan atau gabungan dari
beberapa jenis gulma yang tumbuh secara bersamaan.Dalam 1 tahun penyiangan
secara manual dapat di lakukan sebanyak 2 kali jika memang perlu di berikan
tindakan tergantung dari kondisi lapangan dan tidak harus dilakukan jika tidak
diperlukan.Sedangkan untuk penyemprotan dengan bahan kimia dapat di
lakukan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun dan itu pun jika kondisi lapangan perlu
dilakukan tindakan.
9. Penyemprotan Pasar Pikul
Pasar pikul adalah jalan yang terdapat diantara baris tanaman yang
digunakan oleh pekerja untuk mengangkut TBS menuju TPH serta sebagai jalan
untuk melakukan pemupukan dan jalan digunakan oleh pengawas dalam
melaksanakan tugas-tugas pengawasan.Untuk penyemprotan pasar pikul
menggunakan bahan kimia gramoxone dan fastick/agristik sebagai bahan
perekatnya.Dalam satu hektar diperlukan sebanyak 1.9 tangki atau blanket.Jadi
untuk dosis yang di gunakan untuk racun gramoxone adalah 0,076 L atau 40
ml/tangki atau blanket.Sedangkan untuk bahan fastick dalam 1 hektar di
perlukan dosis sebanyak 0,0095 L atau 5 ml/tangki atau blanketnya.Selanjut
perawatan dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam setahun atau setiap 4 bulan
sekali.Lebar jalan pasar pukul yang dapat dirawat secara chemis adalah 80
cm.Untuk tanaman TM dibuat 1:2 atau satu pasar pikul untuk dua baris tanaman.
10. Penyemprotan Gulma non Lalang
Penyemprotan gulma non Lalang di lakukan agar tidak mengganggu
penyerapan unsur hara yang diserap oleh tanaman kelapa sawit.Selain itu
penyemprotan gulma non Lalang dilakukan agar tidak menyumbat saluran
drainase yang dapat menyebabkan areal terendam banjir.Sehingga menyuitkan
evakuasi hasil panen dan proses pemupukan pada lokasi pemupukan.Sehingga
secara tidak langsung dapat menurukan hasil produksi kebun.Dalam satu hektar
dibutuhkan sebanyan 7.5 tangki atau blanket.Untuk penyemprotan gulma non
Lalang menggunakan bahan kimia dengan jenis gramoxone dan fasttick/agristik
sebagai bahan perekatnya.Sedangkan untuk dosis yang digunakan pada jenis
racun gramoxone adalah 0,3 L/Ha atau 5 ml untuk setiap tangki atau
blanket.Sedangkan untuk fastick sebagai bahan perekatnya di perlukan 0.0375
L/Ha atau 5 ml dalam 1 tangki atau blanketnya.
11. Penyemprotan Parit dan jalan
Penyemprotan pada jalan dilakukan agar lokasi terlihat lebih rapi dan
tidak menganggu pekerja pada saat meletakan buah pada TPH serta tidak
menganggu pekerja pada saat pengangkutan buah dari TPH ke mobil.sedangkan
penyemprotan parit dilakukan agar parit terlihat lebih bersih dan tidak
menyumbat saluran drainase parit serta saluran sungai.Untuk penyemprotan
parit dan jalan masih menggunakan bahan kimia gramoxone dan fastick/agristik
sebagai bahan perekatnya.Dalam 1 hektar penggunaan bahan kimia gramoxone
di perlukan dosis sebanyak 0,1 L/Ha atau 100 ml dalam tangki atau
blanket.Sedangkan untuk bahan fastick di perlikan 0.005 L/Ha atau 5 ml dalam
tangki atau blanket.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan chemis:
a) Cuaca yang sangat sulit ditebak
b) Bahan yang tidak tersedia
c) Karyawan yang berhalangan hadir akan berdampak pada luas yang akan di
semprot
1. Hama Pada Tanaman Kelapa Sawit OPT Pada PT Mitra Jeruk Lestari
A. Tikus
Tikus merupakan hama yang dianggap paling berbahaya bagi tanaman
kelapa sawit, oleh karena itu tikus harus selalu di kendalikan. Tikus dewasa
mampu beranak tiap 2 bulan sekali dengan jumlah anak dapat mencapai 10
ekor tiap kali beranak. Hama ini menyerang tanaman pada semua umur,
mulai dari pembibitan hingga tanaman menghasilkan. Pada tanaman belum
benghasilkan tikus menyerang buah mentah dan apabila menyerang titik
tumbuh, dapat menyebabkan kematian. Hal ini sesuai dengan Priyambodo
(1995) bahwa hama tikus menyerang titik tumbuh tanaman yang dapat
menyebabkan kematian, selanjutnya pada batang kelapa sawit yang di
potong oleh kretannya gigi seri tikus tampak tidak lurus, tetapi terlihat
miring atau berbentuk sudut 45 derajat sementara itu disekitar batang yang
terpotong tersebut berceceran sisa-sisa potongan oleh hewan ini. Hama ini
menyerang tanaman kelapa sawit pada semua stadia pertumbuhan pada
kelapa sawit. Pengendalian hama tikus ini dengan menggunakan ratgone
dengan dosis 1kg/ha
B. Ulat Api
Merupakan jenis ulat pemakan daun kelapa sawit yang paling sering
menimbulkan kerugian di perkebunan kelapa sawit. Disebut ulat api
karena punggungnya berbulu kasar kaku dan beracun, racunnya keluar
dari bulu kasar tersebut berupa cairan yang jika terkena tangan terasa
gatal dan panas Jenis-jenis ulat api yang paling banyak ditemukan
adalah Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima, Darnadiducta dan
Darna bradleyi. Jenis yang jarang ditemukan adalah Thosea vestusa,
Thosea bisura, Susica pallida danBirthamula chara. Jenis ulat api yang
paling merusak di Indonesia akhir-akhir ini adalah S. asigna, S. nitens dan
D. Trima
Gejala ulat api kerusakan yang disebabkan ulat api gejala serangan
dari berbagai macam ulat api hampir sama yaitu melidinya daun kelapa
sawit apa bila serangan berat. Serangan Setothosea asigna dilapangan
umumnya mengakibatkna daun kelapa sawit habis dengan sangat cepat dan
berbentuk seperti melidi. Tanaman tidak dapat menghasilkan tandan
selama 2-3 tahun jika serangan yang terjadi sangat berat.
Pengendalain hama ulat api, cara biologis pengendalian biologis, secara
alami terdapat sejumlah musuh alami, tetapi umumnya pemanfaatannya
masih perlu dikembangkan. Untuk jenis-jenis parasit atau predator terhadap
ulat api parasit nya adalah parasit telur Ttrichogrammatoideathosease,
parasit larva Gariphus maculipennis, Spinaria spinator, parasi kepompong
Chatoescorista javana, sedangkan jenis jenis predatornya antara lain
predator larva Sycanus dichotomus.
Cara kimiawi Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan
penyemprotan atau injeksi batang. Penyemprotan dapat dilakukan dari darat
atau dari udara. Pada pengendalian kimiawi perlu dipilih jenis-jenis
insektisida yang efektif tetapi aman bagi SPKS maupun musuh-musuh
alami dari hama. Jenis-jenis yang dianjurkan dengan cara penyemprotan
adalah antara lain yang berbahan aktif dari kelompok penghambat kitin
(chitin inhibitor) antara lain yang mempunyai bahan aktif diflubenzuron
(Dimilin).
MORFOLOGI GENODERMA
Ganoderma boninense termasuk organism eukariotik yang
digolongkan dalam kelompok jamur sejati yang memiliki tubuh buah.
Dinding sel terdiri atas kitin yang tidak memiliki klorofil. Jamur ini
termasuk jamur tular tanah yang bersifat \ patogenik pada kelapa sawit dan
mempunyai kisaran inang yang luas seperti kelapa, karet, teh, kakao,
tanaman hutan (Acacia, Populus dan madacadamia). Sebagai patogen, jamur
ini dapat menyebabkan penyakit busuk akar dan pangkal batang pada
tanaman kehutanan dan palm-palman. Tubuh buah Ganoderma bisa
mencapai diameter 30 Cm. Warna permukaan atas tubuh buah kecoklatan
dengan tepi putih kekuningan. Saat matang warnanya mengkilat. Permukaan
bagian bawah berwarna putih kusam dan berpori tempat terbentuknya
basidium spora. Spora jamur ini dapat bertahan dalam tanah dalam keadaan
dorman sampai beratuh-tahun. Letaknya saling berdekatan, saling menutup
dan bersambung sehingga terbentuk susunan besar.
Taksonomi Ganoderma Berdasarkan Agrios (1996), jamur penyebab
Busuk Pangkal Batang pada kelapa sawit ini termasuk dalam :Kingdom
Fungi Phyllum Basidiomycota, Class: Basidiomycetes, Subclass
Agaricomycetidae Ordo: Polyporales, Family: Ganodermataceae ,Genus:
Ganoderma : Ganoderma boninense
Tabel 4.1 Data blok yang terserang busuk pangkal batang genoderma di PT
Mitra Jeruk Lestari.
BLOK C-D
Keterangan
:
Genoderma
: 8 pk
Yang sudah
BLOK E
NO BLOK JALUR BARIS POKOK KE KETERANGAN
1 E7 7-8 9 1 Hidup/hijau
2 E-7 7-8 11 2 Hidup/sudah di isolasi
3 E-7 7-8 45 3 Suspect Genoderma
4 E-9 9-10 56 11 Genoderma
5 E-9 8-9 39 8 Genoderma
6 E-10 9-10 8 2 Hidup/sudah di isolasi
Daun
7 E-11 60 2
menguning/genoderma
Keterangan
:
Genoderma
: 6 pk
BLOK F
Keterangan
:
Genoder
ma : 4 pk
Yang sudah
BLOK G
NO BLOK JALUR BARIS POKOK KE KETERANGAN
1 G-3 3-4 50 8 Genoderma
2 G-6 5-6 20 9,10 Genoderma
3 G-6 5-6 21 10 Genoderma
4 G-6 5-6 25 9 Genoderma
5 G-6 6-7 27 7 Genoderma
6 G-8 8-9 18 6 Genoderma
7 G-8 7-8 34 4 Genoderma
8 G-8 7-8 54 20 Genoderma
9 G-11 10-11 34 9 Genoderma
Keterangan
:
Genoder
BLOK H
NO Blok Jalur Baris Pokok Ke Keterangan
1 H-4 3-4 15 3 Suspect genoderma
2 H-4 3-4 51 1 Genoderma
3 H-5 4-5 37 20 Genoderma
4 H-6 5-6 34 6 Genoderma
5 H-6 5-6 50 5 Genoderma
6 H-9 9-10 38 1 Hidup/sudah di isolasi
7 H-9 9-10 36 1 Genoderma
8 H-9 9-10 55 5 Genoderma
9 H-10 9-10 55 13 Sudah di isolasi/hidup
Keterangan
:
Genoder
ma : 8 pk
Yang sudah
diberi
BLOK I
No Blok Jalur Baris Pokok ke Keterangan
1 I-10 9-10 47 6 Genoderma
2 I-10 10-11 39 6 Genoderma
3 I-11 11-12 20 11 Hidup/sudah di isolasi
Keterangan
:
Genoder
ma : 3 pk
BLOK J
No Blok Jalur Baris Pokok ke Keterangan
1 J-6 5-6 51 10 Genoderma
2 J-8 7-8 38 26 Genoderma
3 J-8 8-9 53 29 Genoderma
4 J-9 9-10 11 11 Genoderma
5 J-9 8-9 16 2 Genoderma
Keterangan
:
Genoder
ma : 5 pk
Yang sudah
diberi
Jumlah Blok C-D-E-F-G-H-I-J
Keterangan
:
Genoder
ma : 45
pk
Yang sudah paling banyak ditemukan di Blok G dengan 9 pk terkena genoderma
Genoderma
4.1.5 Sanitasi
Sanitasi adalah kegiatan membersihkan pokok dari pelepah yang sudah
kering,dan menyentuh ke tanah,buah yang terserang penyakit dan sampah-
sampah disekitar pokok,selain itu pemotongan pelepah/peruning menggunakan
alat yaitu dodos atapun egrek.
4.1.6 Panen
Panen adalah kegiatan pemotongan tandan buah segar dari pokok kelapa
sawit menggunakan dodos atau egrek,kemudian buah tersebut
dikumpulkan,dimasukan ke angkong lalu dikeluarkan ke tepi jalan blok untuk
memudahkan pemuatan buah ke truk,jika muatan dalam 1 truk sudah mencukupi
buah tersebut di angkut ke pabrik untuk di olah . Pada tanaman kelapa sawit,
panen pertama kali di lakukan pada saat tanaman berumur 4 tahun. Kategori
tanaman siap panen adalah pada saat buah sudah menjatuhkan 5-6 brondol. Saat
tanaman berumur kurang dari 4 tahun hanya dilakukan pembuangan buah pasir
(sanitasi). Saat melakukan pemanenan pada tanaman sawit masa (tm) pemanen
juga melakukan pembuangan pelepah karena sulit untuk mengambil buah akibat
tanaman terlalu tinggi. Pada divisi plasma PT.MJL memiliki sekitar 50 pemanen
dan Pada Divisi Inti Memiliki sekitar 20 pemanen, setiap panen memiliki
pemberondol masing-masing. Setiap pemanen memiliki lokasi panen masing-
masing yang biasa di sebut dengan ancak. Dalam memanen, tidak semua buah
yang di panen sesuai dengan yang di harapkan. Buah yang tidak di harapkan
atau buah yang salah panen di panen oleh pemanen akan di kenakan denda
sesuai dengan kesalahan yang dillakukan
Faktor – factor yang mempengaruhi kegiatan Panen:
1.) Jalur sarana dan prasarana yang kurang memadai dapat memicunya
transportasi pengangkutan amblas
2.) Kurang nya mandor/krani panen yang ikut memuat buah untuk mencatat
3.) Kurang nya unit transportasi pengangkutan buah sehingga buah banyak
ketinggalan, restan dan kecurian/kehilangan
4.) Karyawan yang tidak masuk sehingga terdapat ancak yang tidak dipanen
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kelapa sawit (Elais guineensis jacq) merupakn komoditas utama
sebagai penghasil minyak nabati. Dalam melakukan budidaya ini pastinya
banyak halangan didalam nya maka sebaiknya sebelum melakukan budidaya
tersebut harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu agar budidaya yang kita
lakukan tidak terjadi nya kerugian.
Ada beberapa masalah yang ada di PT Mitra Jeruk Lestari ini, Yaitu:
1.) kurangnya unit pengangkutan buah ke pabrik
2.) akses sarana dan prasarana yang kurang memadai
3.) banyak nya buah tertinggal sehingga buah menjadi restan bahkan hilang
Karena semua saling berkaitan dan solusinya pun tidak terlalu bermacam
macam, oleh karena itu hanya butuh satu solusi, Yaitu: Perbaikan jalur sarana
dan prasarana dan menambah unit transportasi pengangkutan buah.
5.2 SARAN
Sebaiknya Perusahaan Kelapa Sawit PT Mitra Jeruk Lestari, lebih
memperhatikan dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman, mulai dari
perawatan tanaman kelapa sawit hingga ke Proses produksi tanaman kelapa
sawit sehingga tidak terjadi nya penurunan kualitas maupun kuantitas.
DAFTAR PUSTAKA
[PPKS] Pusat Penelitian Kelapa Sawit. (2003). Budidaya Kelapa Sawit, Kultur Teknis
Kelapa Sawit . Medan (ID).
Adisewojo,R.S. (1982). Bercocok Tanam Kelapa sawit (Camelliasinensis). Sumur
bandung. Bandung, 224.
Arifin,Z. (2018). Buku Pintar Pabrik Minyak Kelapa sawit (1) 12-14.
Arnita, R. (2012). Kajian Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Erosi pada Lahan
yang Di Tanami Rumput Gajah. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Syiah Kuala,Banda Aceh.
Bahari, S. (2010). Manajemen Pemupukan dan Taksasi Produksi Tandan Buah Segar
(TBS) kelapa sawit di PT. Tunggal Perkasa Plantations ( PT.Astra Agro
Lestari ,Tbk.)Indragiri Hulu, Riau. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
HardjowigenoS. (1994).
KesesuaianLahanuntukPengembanganPertanian,DaerahRekreasi dan
Bangunan., Makalah dalam Pelatihan Survai Penggunaan Tanah bagi Pegawai
Badan Pertanahan Nasional. Bogor (ID).
Kertonegoro, B. (2001). Pasir Pantai Di D.I. Yogyakarta : Potensi dan
Pemanfaatannya untuk Pertanian Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional
Pemanfaatan Sumber daya Lokal untuk Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan. Universitas Wangsa Manggala pada tanggal 02 Oktober 2001,
46-54.
LembagaPendidikanPerkebunan. (Eds3). (2010). BukuPintarMandor. Yogyakarta: LL
PPress.
Lubis AU. (1992). Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia. Pusat
Penelitian Perkebunan Marihat. Pematang Siantar (ID), 435 .
Masykur. (2013). Pengembangan Industri Kelapa Sawit Sebagai Penghasil Energi
Bahan Bakar Alternatif dan Mengurangi Pemanasan Global (studi di Riau
sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia. Jurnal Reformasi, Edisi
3 : 96-107.
Pahan, I. (2007). Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu
Hingga Hilir. Penebar Swadaya, Medan.
Pardamean,Maruli. (2008). Panduan Lengkap Pengelolaan dan Pabrik Kelapa Sawit.
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. (1994). Survei TanahDetail di Sebagian
Wilayah D.I.Yogyakarta (skala 1 : 50.000). Proyek LREPII Part C. Puslit
tanak.Bogor.
S, Yahya. (1990.). [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Budidaya Kelapa
Sawit (Elaeis guineensis Jacq.), 52.
Sam. (2020). Pohon Gulmaatau Rumputliar (1). 1-2.
Sarwejeli, R. (2017). KaryaIlmiah pengangkutan. UniversitasSumatraUtara : medan.
Setyamidjaja,Djoehana. (1991). Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, Yogyakarta.
Penerbit Kanisius.
Sunarko. (2014). Budidaya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem
Kemitraan. Agomedia Pustaka, Jakarta.
Tim Penyusun. (2012). “Standar Teknis Agronomi PT Kalimantan Sawit Kusuma".
Pontianak.
Tjitrosoedirdjo, S. U. (1984). PT.Gramedia. Jakarta. Pengelolaan Gulmadi
Perkebunan.
LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN ORANG TUA / WALI
MAHASISWA
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama orang tua/ wali :
Pekerjaan :
Alamat :
No Hp / WA :
Bahwa selaku orang tua / wali*) dari :
Nama :
NIM :
Program studi :
Hubungan Keluarga dengan Mahasiswa :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
Mengizinkan anak saya tersebut diatas untuk mengikuti Program Asistensi
Mengajar / Praktik Kerja-Magang / Penulisan Tugas-Proyek Independen* Merdeka
Belajar – Kampus Merdeka Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan rasa
taggung jawab yang penuh.
(..............................................)
(Venansius Tinuk)
Materai
Rp. 10000
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
VENANSIUS
TINUK
NIM C1051201029
Pontianak,….....................2022
Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen, Mahasiswa
Fakultas Pertanian
Dosen Pembimbing
Ir. Junaidi, MP
NIP. 196402131989031002
Oleh:
VENANSIUS TINUK
C1051201029
Menyetujui
Mentor Dosen Pembimbing Magang/Pratik Kerja
Ketua Jurusan
Dokumentasi Kegiatan
Gambar Gambar