DISUSUN OLEH:
FAHRUL SIDIQ BASTIAN
(Notar: 2202100)
Untuk menghadapi kondisi kebencanaan yang tergambar pada uraian tersebut diatas,
maka Manajemen Krisis bagi Transportasi diharapkan menjadi salah satu upaya dalam
menangani serta mengelola keadaan akibat adanya kondisi transportasi yang serius,
terjadinya bencana alam yang mengakibatkan musibah yang dapat membahayakan
keselamatan serta keamanan terhadap jiwa manusia dan harta benda.
Ulasan, Kutipan-Kutipan dari Buku
Mengutip dari bab penutup buku tersebut, “masalah transportasi yang terjadi
di daerah perkotaan Indonesia adalah bagaimana memenuh permintaan jumlah
pegaianan yang semakin meningkat, yang tidak menimbulkan kemacetan arus
lalulintas di jalan raya. Masalahnya tidak hanya pada kemacetan lalulintas, tetapi juga
pada perencanaan regional. Ini memerlukan suatu penanganan yang menyeluruh,
dillhat dari perkembangan transportasi perkotaan yang ada, terlepas dari krisis
ekonomi yang melibatkan Indonesia sejaktahun 1997, mobil pribadi tetap merupakan
moda transportasi yang dominan, baik untuk daerah urban maupun sub urban.
Populasi pergerakan mobil pribadi yang begitu besar di daerah perkotaan ditambah
dengan pola angkutan umum yang maslh tradisional, menimbulkan biaya sosial yang
sangat besar akibat waktu tempuh yang terbuang percuma, pemborosan bahan bakar
minyak, depresi kendaraan yang terlalu cepat, kecelakaan lalulintas, hilangnya
opportunity cost, timbulnya stress, meningkatnya polusi udara, dan kebisingan. Hal
ini sejalan dengan pembangunan ekonomi dan makin bertumbuhnya jumlah
masyarakat golongan menengah dan menengah atas didaerah perkotaan, yang terjadi
jauh sebelum krisis.”
Kutipan tersebut mencangkup hampir sebagian besar paparan materi yang terdapat
dalam buku tersebut, memudahkan pembaca dalam memahami intisari dan
membentuk sudut pandang pokok dalam membaca buku tersebut.
Keunggulan
Buku ini disajikan dalam pembahasan yang berbobot serta dalam cangkupan materi
yang luas. Disajikan dengan ilustrasi yang minimalis menyesuaikan dengan desain
tampilan halaman membuat buku ini terlihat menarik serta mempermudah bagi
orang awam untuk memahami materi. Sekali lagi buku ini sangat layak dibeli dan
dibaca karena isinya mengakomodir dan menjawab serta menjadi solusi untuk
memecahkan permasalahaan kegawatdaruratan bidang transportasi di Indonesia dan
sangat menginisiasi untuk dijadikan referensi bagi para akademisi, masyarakat dan
pengambil kebijakan.
Kelemahan
Karena buku ini disajikan dalam cangkupan materi yang luas, tak heran buku ini
cenderung menggunakan kosakata yang rumit serta kurang to the point. Memerlukan
konsentrasi serta ketelitian dalam membaca buku ini agar tidak salah menangkap apa
maksud dari penulis. Yang perlu menjadi catatan pada bagian akhir dari bab lima ini
penulis mengulas bahwa instansi investigasi kecelakaan transportasi tidak
bermaksud untuk mencari / menentukan kesalahan seseorang, bukaan pula untuk
memproses secara hukum , atau menuntut ganti rugi yang diakibatkan oleh
kecelakaan transportasi , eksistensi KNKT sebagai subsistem keamanan transportasi
di Indonesia harus dinilai sebagai cerminan adanya upaya serius dan tanggungjawab
pemerintah, dalam hal ini Kementeriaan Pehubungan , unuk mencegah terjadinya
kecelakaan transportasi sekaligus mencegah jatuhnya korban serta kerugian bagi
masyarakat pengguna transportasi.
Kerangka Buku
a. BAB I: Buku ini terbagi dalam 5 bab. Bab pertama Indonesia Negeri Rawan
Bencana mengulas wilayah rawan bencana, penyebab bencana, beberapa pengertian
tentang bencana, landasan penanganan bencana, karakteristik dan rencana aksi untuk
pengurangan resiko bencana, tujuan pembangunan transportasi .
b. BAB II: Bab kedua Bencana mengulas banjir dan longsor, gunung meletus, gempa
bumi, kebakaran hutan dan lahan, cuaca ekstrem (angin, hujan, gelombang, dan
jarak pandang), pencemaran minyak di laut, manajemen logistik dan peralatan
dalam penanggulangan bencana, perencanaan/inventarisasi kebutuhan, pengadaan
dan/atau penerimaan, pergudangan dan penyimpanan, pendistribusian,
pengangkutan , penerimaan ditempat tujuan, penghaapusaan, pertanggungjawaban.
c. BAB III: Bab ketiga Unjuk Rasa atau Demo dan Darurat Keamanan Transportasi
mengulas unjuk rasa atau demo dan anarki, unjuk rasa atau demo pengemudi
angkutaan umum,unjuk rasa atau demo buruh, unjuk rasa atau demo mahasiswa,
darurat keamanan penerbangan.
d. BAB IV: Bab keempat Musim Angkutan Khusus mengulas angkutan lebaran,
angkutan natal dan tahun baru, angkutan liburan sekolah, angkutan haji, angkutan
musim wisatawan mancanegara ( Juli-Agustus) .
e. BAB V: Bab lima Penanganan Kecelakaan Transportasi mengulas Keselamatan
transportasi, penyebaab kecelakaan dan kejadian serius transportasi, Badan SAR
Nasional,langkah penanganan kecelakaantransportasi , korban kecelakaan
transportasi, investigasi, institusi Investigasi Kecelaakaan transportasi.
Buku ini menggunakan ejaan yang telah disempurnakan serta menggunakan Bahasa
Indonesia yang baku.
d. Penutup Resensi
Kesimpulan
Secara umum, buku ini sangat berbobot dan cocok dijadikan referensi sumber untuk
menulis sebuah makalah, jurnal, ataupun penilitian di bidang transportasi. Buku ini
menyajikan informasi lengkap dari bab ke bab terkait dengan kondisi - kondisi
potensi alam Indonesia, Indonesia wilayah rawan bencana , permasalahan
transportasi sampai kepada bagaimana kesiapan penanganan kondisi
kegawatdaruratan itu. Contoh contoh permasalahan dari mulai jenis bencana, langkah
– langkah serta solusi yang harus di laksanakan dan dipedomani.
Rekomendasi untuk siapa serta alasan
Buku ini direkomendasikan khususnya untuk mahasiswa dan peneliti yang
mempelajari di bidang transportasi karena banyaknya ide-ide serta referensi yang
berguna untuk makalah, skripsi, ataupun perencanaan pengembangan ide
transportasi di masa depan. Khalayak umum yang tertarik di sector transportasi juga
dapat membaca buku ini karena berisi pemahaman serta dapat membangun
kesadaran bagi generasi muda untuk terus berkembang di bidang transportasi.