Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam BAB IV dan BAB V,

maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan

dan tujuan dari penelitian sebagai berikut:

1. Lebih dari separuh (64,8%) responden yang mempunyai kinerja baik dalam

Kelengkapan pendokumentasian proses keperawatan di Instalasi Rawat Inap

RSJ.Prof.HB.Saanin Padang.

2. Lebih dari separuh (55,6%) responden yang mempunyai pengetahuan tinggi

dalam Kelengkapan pendokumentasian proses keperawatan di Instalasi Rawat

Inap RSJ.Prof.HB.Saanin Padang.

3. Separuh (50%) dari responden yang menatakan supervisi dilaksanakan dalam

Kelengkapan pendokumentasian proses keperawatan di Instalasi Rawat Inap

RSJ.Prof.HB.Saanin Padang.

4. Lebih dari separuh (53,7%) responden yang puas dengan insentif dalam

Kelengkapan pendokumentasian proses keperawatan di Instalasi Rawat Inap

RSJ.Prof.HB.Saanin Padang.

5. Ada hubungan yang bermakna pengetahuan dengan kinerja perawat pelaksana

dalam kelengkapan pendokumentasian proses keperawatan di Instalasi Rawat

Inap RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang Tahun 2012 dengan p-Value 0,02

75
76

6. Ada hubungan yang bermakna supervisi dengan kinerja perawat pelaksana

dalam kelengkapan pendokumentasian proses keperawatan di Instalasi Rawat

Inap RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang Tahun 2012 dengan p- Value 0,00.

7. Ada hubungan yang bermakna insentif dengan kinerja perawat pelaksana dalam

kelengkapan pendokumentasian proses keperawatan di Instalasi Rawat Inap

RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang Tahun 2012 dengan p- Value 0,03.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas untuk meningkatkan kinerja perawat dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan maka dapat disarankan:

1. Bagi Institusi Rumah Sakit

Untuk lebih meningkatkan kinerja perawat khususnya dalam pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan secara berkelanjutan dengan cara:

a. Ka Bidang Keperawatan perlu menyediakan format pendokumentasian proses

keperawatan khususnya pengkajian agar tidak menghambat kerja perawat

khususnya pendokumentasian proses keperawatan.

b. Perawat pelaksana agar selalu meningkatkan pengetahuannya tentang

pentingnya pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan melalui

pendidikan formal maupun informal seperti seminar dan pelatihan.

c. Setiap kepala ruangan agar selalu melakukan supervisi agar membudaya di

setiap ruangan sehingga dapat menjadi Role Model bagi perawat pelaksana.
77

d. Bagian keuangan RS. agar mempertahankan dan menyegerakan pembagian

jasa pelayanan berdasarkan kinerja sehingga akan lebih meningkatkan

moptivasi pegawai khususnya perawat pelaksana.

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kinerja perawat dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan dengan faktor-faktor yang lebih luas,

misalnya penelitian dengan melihat aspek faktor psikologis perawat dan

penelitian khusus tentang beban kerja perawat mengingat lemahnya metodologi

pengukuran faktor beban kerja yang dilakukan dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai