Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAJARAN

SOSIAL EMOSIONAL

RUANG
KOLABORASI

DOSEN PENGAMPUH
Dr. Herlina, S.Pd., M.Pd.

KELOMPOK 7
MILDANI PUTRI (229022485143)
ELMA OKTAVIANA RAHMAT (229022485159)
ELMI OKTAVIANI RAHMAT (229022485160)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN

PGSD 006
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
Ruang Kolaborasi

PERTANYAAN DISKUSI KASUS 1

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
JAWABAN KASUS 1
1. Masalah yang dihadapi Butet adalah mendapatkan tugas mejadi wali kelas dari kelas yang
sangat sulit untuk di Kelola karena siswanya yang sangat sanagta aktif dan terkadang tidak
mendengar dan mengikuti aturan yang sampaikan oleh guru. Dan mendapat kesan pertama
yang kurang menyenangkan walaupun sudah mempersiapkan rencana sebelum masuk ke
dalam kelas. Meskipun mendapatkan perlakukan yang kurang menyenangkan dari siswanya
dia masih bisa mengendalikan emosinya.
2. Pada permasalahan kasus diatas penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) yaitu Self
Awereners (Keasadaran Diri) hal tersebut terlihat saat Butet menyadari bahawa harus
membuat perencanaan yang baik sebelum memasuki kelas tersebut karena dia telah
mengetahui bahwa siswa-siswa yang akan dihadapi sulit untuk di Kelola atau diatur. Selain
itu penerapan kompetensi sosial-emosisonal yang juga terdapat pada permasalahan diatas
adalah Self Management (Manajemen Diri), hal ini terlihat saat Butet mampu mengendalikan
atau mengontrol emosinya dan hanya berjalan menuju meja guru dan duduk sambal
mengeringkan bajunya. Hal ini menujukan bahwa Butet memiliki kesadan dan mampu
mengelola emosinya dengan sangat baik sehingga dapat berpikir sebab akibat dari tindakan
yang akan di lakuakan.

KASUS 2

PERTANYAAN DISKUSI KASUS 2

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

JAWABAN KASUS 2

1. Masalah yang dihadapi Butet adalah kesulitan dalam mendekatkan diri dengan siswa-
siswinya. Dan terdapat lima siswanya yang selalu tidak mengerjakan tugas dan mengabaikan
peringatan Butet, hal ini membuat Butet khawatir hal tersebut mempengaruhi hasil
evaluasinya dalam dalam percobaan sebagai guru baru, sehinggga mencoba melakukan
pendekatan namun tetap tidak berhasil.
2. Pada permasalahan yang terdapa pada kasus diaas dapat disimpulkan bahwa Relatiob Skills
(Keterampilan sosial) yang dimiliki Butet masih kurang, hal ini erlihat saat Butet mencoba
melakukan pendekatan dengan ke lima siswanya yang masih belum mendegarkannya namun
masih belum berhasil. Sehingga untuk memperbaiki kondisi di dalam kelasnya maka Butet
berupaya lagi dalam melatih Social Awareness kesadaran sosialnya lagi yakni memandang
setiap siswanya berbeda karena tentu setiap siswa memiliki karakter serta latar belakang yang
berbeda, dan harus mencari taha pa yang menajdi kendala sehinnga siswanya berperilaku
demikian.
KASUS 3

PERTANYAAN DISKUSI KASUS 3

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas?
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

JAWABAN KASUS 3

1. Masalah yang dihadapi Butet yaitu kurangnya perhatian peserta didik terhadap pembelajaran
dikelas sehingga membuat Butet terus berteriak dan memberikan tugas kepada peserta didik
di setiap mata pelajaran serta tidak adanya umpan balik peserta didik dikelas sehingga
membuat Butet merasa tidak berdaya dan diabaikan.
2. Kompetensi Sosial Emosional (KSE) yang dapat diterapkan pada masalah ini adalah:
a) Memahami Emosi Sendiri: Butet harus memahami emosi dan perasaannya sendiri
karena dengan memahami hal tersebut, Butet akan mampu mengendalikan dan
menemukan cara-cara yang konstruktif untuk menghadapi dan mengatasi situsai ini.
b) Menghargai perasaan orang lain: Butet juga harus belajar menghargai perasaan orang
lain, baik itu peserta didik maupun masyarakat lainnya. Dengan menghargai perasaan
orang lain, Butet dapat menemukan cara-cara lain untuk mendapatkan perhatian
seluruh peserta didiknya.
c) Berpikir Positif : Butet harus belajar untuk berpikir positif dan menghargai dirinya
sendiri. Butet harus menghindari pikiran negatif yang mungkin menganggu akal dan
pikirannya serta belajar untuk menghargai kontribusinya dalam menjadi guru.
d) Mengelola Emosi: Butet juga harus belajar untuk mengelola emosinya. Butet harus
memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi dan menemukan cara-cara
konstruktif untuk menghadapi situasi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai