Anda di halaman 1dari 33

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

NASIONAL CHEMISTRY
COMPETITION (CeC) 2023
JUDUL KARYA TULIS

……………………………………………

L
O
G
O

S
E
K
O
L
A
H

D
iusulkan
Oleh:
(Nama
Ketua
Kelomp
ok)
(Nama
Anggot
a
Kelomp
ok)
(Nama
Anggot
a
Kelomp
ok)

(Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus menyertakan NISN dan


tahun angkatan)

N
A
M
A

S
E
K
O
L
A
H

K
O
T
A
T
A
H
U
N

ABSTRAK

ALFARIZI MUHAMMAD DAN ANTONI RAFI RADITYA. Roti


kaya kalsium. Dibimbing oleh ALFARIDZHI MUHAMMAD M.Si
Cangkang telur merupakan produk limbah ternak yang
dibuang. Limbah cangkang telur dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Komponen utama
cangkang telur adalah kalsium karbonat (CaCO3) yang dapat
menjadi sumber kalsium dalam berbagai produk pangan.
Kalsium memiliki peran penting dalam Kesehatan Tubuh
terutama pada anak dalam perkembangan dan Kesehatan tulang
pada lansia. Kalsium pada cangkang telur ayam dapat
diaplikasikan pada berbagai olahan pangan untuk meningkatkan
konsumsi kalsium. Penelitian studi literatur ini dilakukan dengan
cara penelusuran jurnal nasional maupun internasional dengan
menggunakan narrative review. Hasil dari penelitian studi
literatur ini menunjukkan bahwa tepung cangkang telur ayam
dengan jumlah konsumsi 1000 mg/hari aman dan dapat
dimanfaatkan dengan baik dalam produk pangan. Mekanisme
kalsium dalam cangkang telur yang ditambahkan pada produk
pangan dapat memenuhi kebutuhan kalsium pada tubuh.
Kata Kunci: cangkang telur, kalsium, ekonomi, Kesehatan

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah


Subhanaahu Wa Ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya
ilmiah ini berhasil diselesaikan. Studi Literatur ini telah
dilaksanakan sejak bulan Januari 2023 sampai bulan Maret
2022 dengan penelusuran artikel ataupun jurnal secara daring
(online).
Terima kasih penulis ucapkan kepada pembimbing
Muhammad Alfardzhi Mangka M.Si yang telah membimbing
dan banyak memberi saran.Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Allexsander dan Ibu Yuhaini selaku
orangtua penulis 1, Begitu pula kepada Bapak Anthoni dan Ibu
Indri yang selalu mendukung, Mendoakan dan mengizinkan
penulis dalam Mengikuti Lomba Cec.
Terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis yaitu , Raffi
Pasha, Nabil Syauqi, Zalfa, dan Zidane yang telah membantu dan
menemani selama penulisan karya ilmiah ini hingga selesai,
Terimakasih juga kepada Raffi Pasha dan Nabil Syauqi selaku
teman penulis di dalam studi literatur, tak lupa juga terimakasih
kepada teman-teman Angkatan 10 SMA Al Minhaj atas
dukungan moralnya selama ini dari awal bersekolah hingga
sampai detik ini dan seterusnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan dan bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Bogor, Januari 2023


Bog
or,
Janu
ari
202
3

Muhammad Alfarizi
Rafi
Radit
ya A.
Latar belakang
Setiap tahun, Indonesia memproduksi lebih banyak telur ayam. Menurut BPS
(2020), Indonesia akan memproduksi 5.044.394 ton telur ayam pada tahun 2020.
Cangkang telur merupakan 10% dari produksi telur (Laca et al. 2017), sehingga
total jumlah cangkang telur ayam di Indonesia menjadi 504.439 ton dalam satu
tahun. . Cangkang telur tetap menjadi limbah yang berpotensi mencemari
lingkungan akibat aktivitas mikroba. Untuk mengurangi jumlah limbah cangkang
telur yang dapat merusak lingkungan, digunakan cangkang telur.
Karena cangkang telur terutama terdiri dari kalsium, maka dapat dimanfaatkan
dalam berbagai olahan makanan. Menurut Ori (2011), cangkang telur kering
mengandung kurang lebih 91% kalsium karbonat. Sumber makanan kalsium yang
berbeda mengandung jumlah kalsium yang berbeda. Menurut Nadia et al., susu
mengandung 2314,94 mg/kg kalsium. 2018). Kandungan kalsium cookies yang
terbuat dari tepung tulang ikan tuna adalah 116,6 mg/100g, sedangkan kandungan
kalsium cookies yang terbuat dari tepung tulang lele adalah 46,3 mg/100g
(Pangestika et al.). 2021). Dengan penambahan tepung cangkang telur ayam,
maka kandungan kalsium cake coklat adalah 1364,5 mg/100g (Ray et al.). 2017).
Menurut Mao et al. 2021, kalsium berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan gigi dan tulang hingga ukuran dan kekuatan yang maksimal.
Manusia dapat memperoleh kalsium yang dibutuhkannya dari berbagai sumber
yang berasal dari produk pangan hewani dan nabati. Menurut Desrida et al. 2017,
Angka Kecukupan Gizi (AKG) kalsium yang berkisar antara 1000 hingga 1200
mg/hari, konsumsi kalsium masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Kepadatan tulang manusia menderita akibat hal ini, membuat mereka lebih rentan
terhadap penyakit tulang seperti osteoporosis (Yonata et al., 2001). 2017).
Dalam olahan makanan, kandungan kalsium pada kulit telur telah menjadi bahan
kajian berbagai penelitian. Namun, belum ada yang melakukan penelitian lebih
mendalam mengenai manfaat kalsium yang berasal dari cangkang telur ayam bagi
kesehatan tubuh. Sebagian besar penelitian termasuk produk makanan yang
mengandung bubuk cangkang telur ayam. Hal ini disebabkan karena kulit telur
ayam lebih sering ditambahkan ke dalam makanan dibandingkan jenis kulit telur
unggas lainnya karena diketahui kandungan nutrisinya. Alhasil, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan
penggunaan cangkang telur ayam sebagai sumber kalsium dalam olahan makanan
untuk mencegah osteoporosis. Cangkang telur mengandung banyak kalsium, yang
dapat digunakan dalam berbagai olahan makanan untuk membantu orang
mengkonsumsi lebih banyak kalsium untuk menjaga kesehatan tulang.

Rumusan maslah
Penulis bermaksud untuk lebih berkonsentrasi pada makalah ini mengingat latar
belakang tersebut dengan menawarkan rumusan masalah sebagai berikut:
1.bagimana meminimalisir limbah cangkang telur?
2. menagapa defisiensi kalsium pada balita dan lansia dapat terjadi?
3. bagaimana menghasilkan produk biskuit bernilai ekonomis tinggi,
menyehatakan, dan ramah terhadap lingkungan
4. Bagaimana pengolahan makanan memanfaatkan kalsium dalam cangkang telur
ayam?
5. Apakah mungkin untuk menambahkan tepung kulit telur ayam ke makanan
olahan?

Tujuan
1. Memanfaatkan limbah cangkang telur
2. Mengenalkan kepada masyarakat mengenai biskit kaya akan kalsium
3. Mengenali asupan kebutuhan kalsium khususnya bagi para vatita dan
lansia serta orang-orang yang mengidap penyakit definisi kalsium
4. Mengembangankan ide dan kewirausaha siswa dan masyarakat serta
sebagai sarana pembelajaran kimia dan kewirausahaan bagi siswa
5. Membuka peluanng bisnis dan lapangan kerja bagi masyarakat umum
melaalui pengembangaan prodduk pangaan inovatif

Manfaat
1. Untuk Masyarakat Lanjut Usia
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat lanjut usia untuk
memenuhi
kebutuhan kalsium sesuai angka kecukupan gizi berdasarkan umurnya.
2. Untuk Mahasiswa
Kegiatan ini merupakan langkah awal agar mahasiswa
mengembangkan ide
kreatif,meningkatkan kreatifitas mahasiswa, menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
pada tiap individu dalam kelompok, dan dapat tumbuh menjadi
individu yang
mandiri dan inovatif yang dapat membangun peluang usaha bagi orang
lain.
3. Untuk Kelompok
Kegiatan ini akan menjadi wadah untuk melatih diri agar terbiasa
bekerjasama
dalamsuatu tim dan menambah ragam jenis produk olahan pangan.
Adanya
kegiatan ini diharapkan bagi kelompok ini agar membentuk sebuah
kelompok usaha
yang dapat mendatangkan provit.

II Tinjauan Pustaka

produksi telur
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), produksi telur ayam petelur Indonesia telah
mencapai 5,16 juta ton pada 2021. Angka tersebut naik 0,28 persen dari 5,14 juta
ton pada tahun sebelumnya. Dari tahun 2011 hingga 2021, pola tersebut
menunjukkan bahwa ayam petelur akan menghasilkan lebih banyak telur. Selama
ini produksi telur ayam petelur tidak pernah berkurang. Tahun 2017 terlihat
peningkatan terbesar dalam produksi telur ayam petelur. Menurut pernyataan ini,
limbah cangkang telur telah diproduksi oleh industri dalam jumlah yang
signifikan sejak saat itu, ketika produksi meningkat sebesar 211,12% menjadi
4,62 juta ton pada tahun 2017.

cangkang telur
Cangkang Telur Ayam
Bagian terluar telur, cangkang telur, melindungi isi telur dari kerusakan fisik,
kimiawi, dan mikrobiologis. Menurut Waheed et al., cangkang telur dan membran
cangkang mencapai 9-12 persen dari berat telur. 2019). Cangkang telur ayam yang

Kutikula
Kristal
vertikal
Palisade
e
Palisade

berkapur dan keropos memiliki ketebalan antara 0,2 dan 0,4 milimeter. Untuk
memenuhi
Mamilarikebutuhan embrio, pori-pori cangkang telur memungkinkan terjadinya
pertukaran udara. Menurut Hincke et al. 2012, kulit telur memiliki empat lapisan
yaitu lapisan kutikula, lapisan palisade, lapisan mammae, dan lapisan membran.
Membran
(lihat Gambar 1)

Gambar 1 Lapisan cangkang telur ayam (Hincke et al. (2012), dengan


modifikasi)
Keterangan: Bagian A merupakan struktur cangkang telur dengan
menggunakan mikroskop elektron dengan ukuran
50 µm. Bagian B dan C merupakan lapisan palisade
yang diperbesar hingga 5 µm dan 2,5 µm.

Lapisan terluar cangkang, lapisan kutikula, menutupi seluruh permukaan.


Protein yang menutupi permukaan kulit telur merupakan sumber dari lapisan
kutikula. Untuk melindungi telur dari jamur dan bakteri, lapisan ini memiliki
pori-pori di permukaan kulit telur. Namun uap air dan gas CO2 masih dapat
melewati lapisan ini. Lapisan kutikula terdiri dari bagian tipis kalsium
karbonat (CaCO3) yang disebut kristal vertikal. Lapisan terbesar dari
cangkang telur adalah lapisan palisade, yang terdiri dari kalsium karbonat
(CaCO3), kalsium fosfat (CaPO4), magnesium karbonat (MgCO3), dan
magnesium fosfat (MgPO4) lapisan protein dan kapur. Lapisan palisade
mengandung pori-pori yang bertukar gas (Hinke et al.). 2012).
Lapisan ketiga cangkang telur, lapisan susu, terdiri dari lapisan bulat atau
oval. Mineral dan protein membentuk lapisan ini. Pada lapisan ini terjadi
pengendapan CaCO3. Lapisan membran yang merupakan komponen lapisan
terdalam cangkang telur terletak di bawah lapisan susu. Ada lapisan
membran dalam dan lapisan membran luar di lapisan membran. Serat protein
dalam jumlah tinggi (arginin, sistin, asam glutamat, histidin, metionin, dan
prolin) membentuk lapisan ini. Protein lapisan ini rentan terhadap
kontaminasi bakteri karena mudah dihancurkan oleh enzim bakteri (Hincke
et al.). 2012).

Kalsium dalam Cangkang Telur Ayam


Produk
No Reaktan Reaksi Kegunaan Kelemahan Sumber
kimia
Kimia
Sebagai
kalsium pengawet Mengakibat
Kalsium karbonat makanan kan sering Palacios et
1. laktat dan asam CaCO3+2C3H6 dan haus dan al. (2021)
O3
laktat memenuhi nafsu

kebutuhan makan
C6H10CaO6 kalsium menurun
+
H2O+CO2
Membantu
Kalsium CaCO3+2H Mengakibat Palacios et
Kalsium penyerapan
2. karbonat Cl → kan nyeri al. (2021)
klorida kalsium
dan asam CaCl2+CO2+ perut dan
dalam tubuh
klorida H2O kadar urine
berlebih
Sebagai
Mengakibatk
Kalsium Kalsium CaCO3 → bahan Oliveira et
an sakit
3. hidroksi karbonat CaO+CO2 tambahan al. (2013)
tenggorokan
da dan air ................... pada
dan mulut
(1) pangan
terasa
CaO+H2O terbakar

Ca(OH)2
.................
(2)
Sebagai
bahan
Kalsium 3CaCO3+ tambahan Mengakibat Paula et al.
4. Kalsium karbonat 2C6H8O7 pangan dan kan sakit (2014)
sitrat dan asam → mencegah perut dan
sitrat Ca3(C6H5O kekurangan merasa
7)2+
kalsium mudah lelah
3CO2+3H2 darah
O
CaCO3 →
CaO+CO2 Sebagai
Kalsium .................... implan
Hidroksi karbonat tulang dan Mengakibat Minh et al.
5. (1) kan sakit (2012)
apatit dan asam CaO+H2O gigi pada
fosfat bidang perut dan
→ sakit kepala
Ca(OH)2... medis
10Ca(OH)2+
6H3PO4 →
Ca10(PO4)6(O
H)2+ 18H2O
..............(3)
Kalsium yang terdapat pada tepung cangkang telur ayam
berupa kalsium karbonat. Pengikat kalsium pada penyerapan kalsium
dalam tubuh dikenal sebagai calbindin (D28k). Namun kalsium
karbonat sukar larut dalam air sehingga bentuk kimia kalsium karbonat
harus diubah dengan perlakuan asam agar kalsium dapat larut air.
Kalsium karbonat dapat diubah menjadi senyawa lain agar
penyerapannya lebih baik dalam tubuh menjadi kalsium sitrat, kalsium
fosfat, dan kalsium laktat (Aditya et al. 2021) (Tabel 1).
Tabel 1 Perubahan bentuk kalsium karbonat menjadi berbagai produk
kimia

Perbandingnan kalsium pada cangkang telur ayam, bebek, dan burung


puyuh
Analisis Kadar Kalsium dengan Metode Titrasi

Gambar 2. Hasil analisis kadar Ca pada sampel telur ayam kampung, telur puyuh,
dan telur bebek menggunakan metode titrasi kompleksometri
Berdasarkan data pengamatan pada Gambar 1, kandungan Ca yang terdapat pada
cangkang telur berbeda-beda setiap sampelnya. Kadar kalsium paling banyak
terdapat pada telur bebek yang tidak direbus yaitu sebesar 77,73%. Secara
keseluruhan Ca paling banyak terdapat pada pada sampel yang tidak direbus. Hal
ini bisa terjadi akibat dari proses perebusan sampel, pada kondisi ini (pH = 7),
proses denaturasi dan demineralisasi terjadi lebih lambat. Beda halnya diberikan
asam dan basa, kalsium akan mudah bereaksi.
Analisis Kalsium dengan Metode Spektroskopi Serapan Atom (AAS)
Gambar 3. Hasil analisis kadar Ca pada sampel telur ayam kampong, telur puyuh,
dan telur bebek menggunakan metode AAS

Berdasarkan dari data tabel diatas, maka diperoleh kadar kalsium terbanyak pada
sampel telur puyuh yaitu 33,23%. Kemungkinan hal ini terjadi akibat adanya
tahapan perebusan, sehingga sebagian Ca larut dalam air. Pada Gambar 2
memberikan hasil bahwa tanpa direbus maupun direbus, memberikan presentase
yang besar pada telur bebek. Hasil perebusan memberikan hasil 25,25% (telur
ayam kampung), 28,73 %(telur puyuh) dan 26,78 % (telur bebek). Sedangkan
untuk tidak direbus memberikan perbedaan persentase 26,92% (telur ayam
kampung), 33,23 % (telur puyuh) dan 28,26% (telur bebek).
Zat Gizi Tepung Cangkang Telur Ayam

Bahan kering dan air (2%) yang membentuk kulit telur menyusun komposisi
kimianya. Safitri dkk. (2017), menegaskan bahwa 93% bahan kering cangkang
telur terdiri dari abu dan protein kasar mencapai 5%. Cangkang telur kering
mengandung 91 persen kalsium karbonat dan beratnya 5,5 gram. Menurut
Puspitasari dan Swasono (2018), kandungan kalsium karbonat tepung cangkang
telur kurang lebih 39%. Cangkang telur terdiri dari jaringan serat protein yang
terhubung dengan kalsium karbonat, kalsium fosfat, magnesium karbonat,
beberapa zat organik lainnya, dan air, seperti yang dinyatakan oleh Olivieria et al.
(2013). Kualitas kerabang telur dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk bahan
tambahan pakan, strain unggas, umur burung, jadwal molting, stres pada burung,
penyakit, dan sistem produksi. Basri dkk. (2021), mengklaim bahwa komposisi
kerabang dan kualitas internal secara signifikan dipengaruhi oleh faktor nutrisi
seperti kualitas air dan komposisi pakan (kalsium, fosfor, vitamin D, C, E, dan A),
serta polisakarida dan enzim.

Tabel 2 Zat gizi dalam tepung cangkang telur ayam


Tepung cangkang telur Tepung cangkang telur
Kandungan
putih coklat
Protein (%) 3,92 5,04
Abu (%) 94,61 94,28
Lemak (%) 0,35 0,08
Kalsium (%) 34,12 33,13
Magnesium (%) 0,29 0,36
Fosfor (%) 0,04 0,07
Potassium (%) 0,03 0,04

Tepung cangkang telur Tepung cangkang telur


Kandungan
putih coklat
Tembaga (ppm) <1 <1
Besi (ppm) 22 <1
Mangan (ppm) <1 <1
Seng (ppm) <1 <1
Sumber : Ray et al. (2017)

Tabel 3 Kandungan mineral dalam tepung cangkang telur ayam


Jumlah mineral dalam cangkang
telur
Kandunga ayam berdasarkan berbagai sumber
n mineral Satuan
dalam Pengukur
Hassan (2015) Brun et al. (2013)
cangkang an
telur
Keterangan
TD=Tidak
ditentukan
Abu g/100 gram 90,2 91,1
Bio Kalsium g/100 gram 35 38 avai
labil Magnesium mg/100 gram 262 370 itas
Besi mg/100 gram 13 TD
Fosfor mg/100 gram 150 120
Seng mg/100 gram 145 TD
Sodium mg/100 gram 47,9 150
Kalium mg/100 gram 50 100
Tembaga mg/100 gram 4,1 TD
Mangan mg/100 gram 149 TD
Kalsium Cangkang Telur Ayam

Ketersediaan kalsium dalam tubuh untuk penyerapan gastrointestinal dikenal sebagai


bioavailabilitas. Kemampuan kation untuk bebas dari ligan atau terpisah dari senyawa garam dan
tetap larut dalam air atau lemak dapat digunakan untuk menentukan bioavailabilitas kalsium.
Untuk memudahkan tubuh menyerap kalsium, terutama pada orang yang mengalami osteoporosis,
sangat penting untuk meningkatkan jumlah kalsium yang larut dalam makanan (Wang et al.2020).
Kandungan kalsium meningkat secara signifikan ketika tepung kulit telur ditambahkan,
meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh. Kalsium karbonat kulit telur memiliki
bioavailabilitas sekitar 40%. Perlakuan cangkang telur, seperti pelarutan asam, dapat mengubah
bioavailabilitas tepung cangkang telur (Qolis et al. 2020).
Penyerapan kalsium dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Bioavailabilitas kalsium tubuh dapat
dipengaruhi oleh hal ini. Sejumlah ligan memiliki kemampuan untuk mencegah penyerapan
kalsium. Asam fitat, oksalat, tanin, protein tinggi, natrium tinggi, kafein, kandungan fosfor dan
magnesium tinggi, defisiensi vitamin D, kandungan sulfur lebih tinggi dari kalsium, gangguan
fungsi hormon paratiroid, dan fase pascamenopause pada wanita merupakan faktor-faktor yang
menghambat penyerapan kalsium. (Wahid et al.2019).
kalsium
Kebutuhan Kalsium

Kalsium bermanfaat untuk banyak hal, terutama untuk membantu tumbuh kembang anak:
Menciptakan tulang yang sehat dan kuat, memaksimalkan efisiensi organ jantung, dan
berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja fungsi tubuh.
Dan tidak hanya memainkan peran penting dalam membantu pertumbuhan anak-anak, Namun,
karena manusia membutuhkan kalsium pada tingkat yang lebih tinggi seiring bertambahnya usia,
kalsium juga penting bagi orang tua, terutama para lansia. Kebutuhan kalsium sebanyak 700 mg
per hari pada anak usia 1-3 tahun. Sementara itu, kebutuhan kalsium meningkat menjadi 1000 mg
per hari antara usia 4 hingga 8 tahun. Kemudian, saat anak berusia antara 9 hingga 18 tahun,
tingkatkan menjadi 1300 mg per hari.
(https://www.alodokter.com/hati-hati-bahaya-kekurangan-kalsium-pada-anak)
Kalsium mengatur proses biologis dalam tubuh dan membantu pembentukan tulang dan gigi.
Selama masa pertumbuhan, tubuh membutuhkan banyak kalsium, tetapi bahkan sebagai orang
dewasa, ia tetap perlu dicukupi. Untuk mencegah osteoporosis dan patah tulang pada usia lanjut,
dewasa muda yang telah mengkampanyekan puncak pertumbuhan massa tulang yang optimal
(Setyawati et al. 2014). Penyerapan kalsium dalam tubuh bervariasi sesuai usia dan kondisi tubuh,
dan secara bertahap menurun seiring bertambahnya usia. Senyawa organik yang bergabung dengan
kalsium membentuk garam yang tidak larut seperti asam oksalat merupakan faktor yang
menghambat penyerapan kalsium (Setyawati et al. 2014). Selama masa pertumbuhan, tubuh
membutuhkan kalsium paling banyak. Penyerapan kalsium kira-kira 50-70% selama pertumbuhan.
Menurut Dewi et al. 2016, hanya 20-25% kalsium yang diserap tubuh pada usia lanjut.
Tabel 4 Kebutuhan kalsium sesuai tingkatan umur

Jumlah kalsium yang dibutuhkan


Kelompok umur
(mg)
Bayi/anak
0-6 bulan 200
7-11 bulan 250
1-3 tahun 650
4-6 tahun 1.000
7-9 tahun 1.000
Remaja
10-12 tahun 1.200
13-15 tahun 1.200
16-18 tahun 1.200
Dewasa
19-29 tahun 1.100
30-49 tahun 1.000
50-64 tahun 1.000
65-80 tahun 1.000
80+ tahun 1.000
Ibu hamil dan menyusui + 200
Sumber : Menkes (2013)
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Konsumsi Kalsium

Menurut Sefrina (2016), kurangnya konsumsi kalsium dapat menyebabkan hipokalsemia,


gangguan pertumbuhan pada masa bayi, rakhitis, penurunan kekuatan kontraksi otot jantung, dan
osteoporosis pada orang berusia di atas 50 tahun. Kekurangan vitamin D dan kekurangan kalsium
harus diperhitungkan saat merawat pasien osteoporosis. Osteomalasia dapat terjadi akibat
kekurangan vitamin D akut. Vitamin D merangsang ginjal untuk menyerap kembali kalsium dari
urin kembali ke aliran darah dan meningkatkan penyerapan kalsium di usus. Akibatnya,
mendapatkan cukup vitamin D sangat penting untuk menjaga keseimbangan kalsium.
Mengkonsumsi terlalu banyak kalsium dapat menghambat penyerapan mineral seperti besi, seng,
dan tembaga dan menyebabkan sembelit. Risiko berkembangnya hiperkalsemia, batu ginjal, dan
gangguan fungsi ginjal meningkat ketika asupan kalsium berkepanjangan. Akibatnya, Anda tidak
boleh mengonsumsi lebih banyak kalsium dari yang Anda butuhkan. Menurut Nirmalasari (2018),
jumlah asupan kalsium harian tidak boleh melebihi 2500 miligram.
Karena kalsium adalah komponen utama tulang, itu terkait erat dengannya. Osteoporosis adalah
salah satu dari sejumlah penyakit yang dapat disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium. Salah
satu penyakit tulang yang mudah menyerang manusia adalah osteoporosis (Goode et al.). 2019).
Menurut Cloutier (2015), osteoporosis adalah gangguan metabolisme tulang yang progresif yang
ditandai dengan gejala khas seperti penurunan massa dan kekuatan tulang.

Penyerapan Kalsium

Ada dua cara kalsium dapat diserap di usus kecil: transpor aktif (jalur transeluler) dan transpor
pasif (jalur paraseluler). Sementara kalsium diangkut secara pasif ke seluruh usus kecil, transpor
aktif terjadi di duodenum dan jejunum proksimal. Karena dapat menyerap kalsium melalui transpor
aktif bahkan pada kadar kalsium yang sangat rendah, duodenum merupakan tempat yang paling
efektif untuk penyerapan kalsium. Penyerapan kalsium dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
asupan, usia, hormon, vitamin D, kebutuhan kalsium tubuh, dan keasaman tinggi (pH rendah).
Penyerapan kalsium berkisar antara 10 hingga 60 persen. Menurut Christakos et al. 2011, jumlah
ini menurun seiring bertambahnya usia dan meningkat saat asupan kalsium rendah dan tinggi.
Kalsium diserap secara pasif oleh usus jika kadar kalsium dalam makanan cukup tinggi. Namun,
jika kadar kalsium rendah, hormon kalsitriol harus digunakan untuk menyerap kalsium secara aktif.
Menurut Christakos et al. 2011, mekanisme ini sangat penting untuk menjaga kadar kalsium darah
pada tingkat yang dibutuhkan.

Tabel 5 Peranan kalsium cangkang telur pada berbagai objek percobaan

Jenis Cangkang Objek


Hasil yang didapatkan Sumber
telur percobaan
Menghambat keropos
Cangkang telur Tikus tulang serta meningkatkan Omelka et al.
bubuk komersial kualitas tulang trabekular (2020)
dan tulang kortikal
Dapat diserap dengan baik
Cangkang telur Tikus oleh usus dan meningkatkan Milbradt et
berbagai varitas pertumbuhan tulang al. (2016)

Cangkang telur Meningkatkan kadar Safitri et al.


Mencit
bubuk komersial kalsium dalam darah (2017)
Mampu meningkatkan
Cangkang telur Bartter et al.
Manusia asupan kalsium dan dinilai
ayam (2018)
aman pada makanan
Jenis Cangkang Objek
Hasil yang didapatkan Sumber
telur percobaan
Memiliki karakteristik
Cangkang telur Media kultur bioaktif dan biokompatibel Prieto et al.
ayam sel osteoblas yang dapat digunakan (2019)
manusia untuk regenerasi tulang
dan gigi
Kapsul kalsium
Meningkatkan kepadatan Sakai et al.
dari cangkang Manusia
mineral tulang (2017)
telur
Menyembuhkan tulang
Cangkang telur Tikus yang cacat pada tikus Uraz et al.
komersial dengan mengganti tulang (2013)
cacat menjadi tulang baru
Implan tulang dengan
menggunakan sintesis
Cangkang telur hidroksiapatit dari Sakti dan
ayam Tikus cangkang telur pada tulang Magetsari
femur tikus menunjukkan (2013)
hasil yang serupa dengan
hidroksiapatit komersial
Memiliki daya serap yang
Cangkang telur Tikus tinggi daripada kontrol dan Shahnila
ayam meningkatkan et al.
pertumbuhan tulang paha (2022)
Meningkatkan absorpsi
kalsium, meningkatkan
Cangkang telur Mencit kepadatan kalsium tulang Lin et al.
bubuk komersial serta tidak ada perubahan (2013)
klinis pada organ sehingga
aman dikonsumsi
Metabolisme Kalsium
Ada tiga bentuk kalsium dalam tubuh: sekitar 50% kalsium terionisasi bebas dalam darah, 40%
terikat protein, dan 10% membentuk kompleks dengan fosfat, sitrat, dan sulfat. Tubuh
menggunakan kalsium dan vitamin D untuk proses metabolisme. Kulit dalam tubuh secara alami
mengandung vitamin D. Matahari menghasilkan vitamin D3 (cholecalciferol), yang merupakan
sumber vitamin D bagi kulit. Vitamin D3 terbuat dari 7-dehydrocholesterol. Dengan bantuan enzim
25 hidroksilase, vitamin D3 diubah menjadi 25 (OH) vitamin D, atau calcidiol, di dalam hati.
Enzim hidroklase 1 menjadi 1,25 (OH) 2D (kalsitriol), hormon vitamin D aktif, kemudian
mengangkut vitamin D ke ginjal. Usus menyerap vitamin D dari makanan dan mengangkutnya ke
dalam aliran darah (Narvaez et al.). 2020) (Grafik 5).

Gambar 5 Metabolisme kalsium (Narvaez et al. (2020), dengan modifikasi)

Penyerapan kalsium tubuh diatur oleh vitamin D dan hormon paratiroid. Reabsorpsi kalsium di
ginjal dan penyerapan kalsium tulang untuk memenuhi kadar kalsium darah keduanya dipengaruhi
oleh hormon paratiroid dan kalsitriol. Kelenjar paratiroid akan menghasilkan hormon paratiroid
jika kadar kalsium rendah. Vitamin D diubah menjadi vitamin D aktif di ginjal ketika hormon
paratiroid distimulasi. Penyerapan kalsium dan fosfor di usus secara aktif didorong oleh vitamin D.
Untuk melepaskan kalsium ke dalam aliran darah, hormon kalsitriol dan paratiroid memecah
kalsium di dalam tulang. Preosteoblas terbentuk ketika vitamin D berinteraksi dengan reseptor
osteoblas, dan preosteoklas dibuat di tulang ketika hormon paratiroid dilepaskan. Preosteoklas
diubah menjadi osteoklas dewasa oleh hormon paratiroid, memungkinkan mereka untuk
mengeluarkan kalsium dan fosfor. Kekurangan vitamin D meningkatkan produksi osteoklas dan
mengurangi penyerapan kalsium usus. Menurut Narvaez et al., vitamin D secara aktif
meningkatkan penyerapan kalsium di usus sehingga terjadi peningkatan kalsium plasma. 2020).
Olahan Pangan pada Tepung Cangkang Telur Ayam

Sumber kalsium alami seperti kulit telur dianggap bermanfaat. Menurut Brun et al. 2013, tepung cangkang
telur biasanya menghasilkan 381 mg/g kalsium per cangkang. Karena mikroba patogen dapat dengan mudah
menginfestasi cangkang telur, mereka harus dipanaskan selama pemrosesan untuk membunuh mikroba yang
ada (Ray et al.). 2017). Cangkang telur yang telah dipanaskan tidak akan mengandung bakteri sehingga
aman untuk dikonsumsi.
Tepung cangkang telur dapat digunakan sebagai suplemen kalsium dalam makanan karena lebih mudah
menyerap kalsium daripada kalsium sintetik. Kebutuhan kalsium orang dewasa dapat dipenuhi dengan
mengkonsumsi sekitar 1000 mg tepung cangkang telur setiap hari (Brun et al.). 2013). Tubuh manusia dapat
dengan mudah menyerap kalsium dalam bentuk kalsium sitrat dan kalsium laktat. Akibatnya, kalsium
karbonat pada kulit telur harus diubah menjadi kalsium melalui reaksi kimia seperti asam sitrat atau asam
laktat (Oliveira et al.). 2013). Tubuh manusia memiliki bioavailabilitas kalsium yang tinggi dalam
bentuknya yang mudah diserap. Kalsium laktat, kalsium asetat, kalsium sitrat, kalsium glukonat, dan
kalsium fosfat adalah bentuk kalsium yang mudah diserap tubuh. Fosfat adalah bahan kimia yang
mengandung kalsium mineral yang mengandung fosfor. Usus halus akan menyerap fosfor dari makanan dan
menggabungkannya dengan oksigen membentuk fosfat (Paula et al.). 2014).

Limbah cangkang telur

Tingginya konsumsi telur ayam broiler berkontribusi terhadap banyaknya limbah cangkang telur
yang dibuang karena rendahnya kegunaannya. Menurut Phil dan Zhihong (2009), industri
peternakan, industri makanan, dan limbah rumah tangga semuanya menghasilkan cangkang telur
dalam jumlah besar. Menurut Rasman dan Mirna (2017), cangkang telur merupakan limbah padat
yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya penyakit.
Menurut Glatz et al. (2011), pembuangan limbah cangkang telur berkontribusi terhadap
pencemaran lingkungan. Rahmawati dkk. (2015) state: 1051), komponen utama cangkang telur
adalah CaCO3 yang dapat mencemari lingkungan akibat aktivitas mikroba. Cangkang telur dapat
diolah menjadi bahan baku makanan yang baik untuk diet dan baik untuk lingkungan. Cangkang
telur mengandung 385 hingga 401 miligram kalsium atau sekitar 38%. Menurut Angka Kecukupan
Gizi Kementerian Kesehatan (2013), satu hingga dua cangkang telur dapat memenuhi kebutuhan
kalsium harian seseorang (Rahayu dan Hanifa, 2017: 173). Pada kenyataannya, limbah cangkang
telur tidak hanya berasal dari limbah rumah tangga yang dikonsumsi manusia, tetapi juga dari sisa
penetasan di industri pembenihan. Menurut Jamila (2014), limbah yang dihasilkan tidak hanya
cangkang telur tetapi juga embrio ayam yang mati.
Tepung terigu
Dilansir dari nilaigizi.com bahwa pada 100gram tepung terigu tekandung 333 kkal, 9gram protein,
1gram lemak, 77.20gram karbohidrat, dan 22miligram kalsium, yang dimana kandungan
kalsiumnya masih belum dapat memenuhi kebutuhan kalsium harian

III METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2023. Penelitian dilaksanakan di laboratorium IPA
Pondok Pesantren Minhaj Shahabah
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Mixer, oven, toples, baskom, olesan, Loyang,
timbangan digital merek sojikyo, mortar, alu, saringan, kompor listrik, sarung tangan lateks, gelas
ukur. Adapun bahan yang di gunakan adalah 6 butir telur, 1000gram tepung terigu,
Prosedur pembuatan
Pembuatan Tepung Cangkang Telur Ayam

Cangkang Pisahkan membran Cuci dengan air


telur ayam cangkang telur bersih

Keringkan cangkang Rebus pada suhu


Giling dan
telur 100 °C selama 2 jam
saring

Tepung cangkang
telur ayam

Gambar 5 Proses pembuatan tepung cangkang telur ayam (Prayitno et al. (2016),
dengan modifikasi)

Tepung cangkang Panaskan dalam


telur ayam tanur pada suhu 1000 Terbentuknya
°C selama 2 jam kalsium oksida

Keringkan dalam oven


Tambahkan air
pada suhu 105 °C selama Tambahkan asam
dan aduk
72 jam laktat

Haluskan partikel Nanopartikel kalsium


laktat

Gambar 6 Proses pembuatan nanopartikel kalsium laktat (Prayitno et al. (2016),


dengan modifikasi)
Pembuatan roti

1. BAHAN BAKU DIPILIH

2. BAHAN DITIMBANG

3. PENGADUKAN

4. RESTING TIME
5. PEMOTONGAN DAN PEMBAGIAN

6. PEMBULATAN

7. INTERMEDIATE PROOFING

8. ADONAN DIBERIKAN RASA


9. ADONAN DILETAKKAN DALAM LOYANG (PANNING)

10. PEMANGGANGAN

11. PROSES PENDINGINAN (PENDINGINAN)


12. PENGEMASAN (PACKAGING)

13. TESTIMONI

Rincian biaya
Alat-alat

No. Jenis barang Jumlah Harga


1 Mixer 1 500000
2 Oven 1 600000
3 Toples 2 20000
4 Baskom 1 6000
5 Olesan 1 3000
6 Loyang 1 15000

Total 1300000

Bahan-bahan
No. Nama barang Jumlah Harga satuan
1 Tepung terigu 1 10000
2 Tepung cangkang 1 -
telur
3 Ragi 1 5000
4 Garam 1 1000
5 Gula 1 5000
6 Margarin 1 5000
7 Susu 1 6000
8 Telur 2 5000
9 Coklat 3 5000
10 Air - -

Total 64000

IV Hasil dan pembahasan


Pembuatan bubuk kalsium
Pemisahan selaput cangkang telur merupakan langkah awal pembuatan tepung
cangkang telur ayam. Setelah itu air bersih digunakan untuk membersihkan kulit telur
ayam. Selama dua jam, kulit telur direbus pada suhu 100 oC. Setelah itu, kulit telur
dikeringkan selama 24 jam dalam oven pada suhu 95°C untuk menghilangkan
kelembapan (Gambar 3). Menurut Bartter et al., menggunakan oven untuk
mengeringkan dapat mencegah kontaminasi mikroba. 2018). Untuk membuat bubuk
kulit telur ayam, kulit telur yang sudah kering dihancurkan secara manual menjadi
potongan-potongan kecil, dihaluskan dengan blender, dan disaring melalui saringan 80
mesh (Prayitno et al.). 2016). Karena tidak larut dalam air, kalsium karbonat yang
terdapat pada kulit telur biasanya sulit diserap tubuh. Akibatnya, produk kimia lain,
seperti kalsium laktat, harus diproduksi untuk memasukkan tepung cangkang telur
ayam ke dalam pengolahan makanan.
Dalam industri makanan, kalsium laktat digunakan sebagai pengental, penstabil,
penambah rasa, dan zat penguat. Kalsium laktat dapat dibuat dengan membuat
nanopartikel kalsium dengan ukuran yang memudahkan usus menyerap kalsium.
Metode presipitasi digunakan untuk menghasilkan nanopartikel kalsium dengan ukuran
mulai dari 55 hingga 100 nm. Gambar 4 menggambarkan pemanasan tepung kulit telur
ayam selama dua jam pada suhu 1000 °C untuk menghilangkan karbon dioksida dan
menghasilkan kalsium oksida selama pembuatan nanopartikel kalsium laktat. Setelah
itu digunakan magnetic stirrer untuk mencampur kalsium oksida dengan asam laktat
dan air dengan perbandingan 1:1.5:1 pada suhu 50 °C selama 30 menit. kemudian
dipanggang selama 72 jam pada suhu 105°C di dalam oven. kemudian digerus dengan
mortar untuk mendapatkan nanokalsium laktat yang dapat ditambahkan pada makanan
olahan (Prayitno et al. 2016).
Pembuatan roti
1. BAHAN BAKU DIPILIH
Untuk menghasilkan produk roti dengan kualitas yang baik, tahap pertama yang harus
dilakukan adalah memilih bahan baku yang baik.
2. BAHAN DITIMBANG
ketelitian penimbangan berfungsi untuk mencegah kesalahan dalam penggunaan
bahan.Gunakan takaran yang jelas ukurannya dan jangan dikira-kira dengan takaran
yang tidak menentu.

3. PENGADUKAN
Saat terigu ditambahkan air, serta mengalami proses pengadukan, maka seiring dengan
waktu jaringan gluten akan mulai terbentuk.Proses pengadukan akan dihentikan apabila
jaringan gluten sudah terbentuk dengan sempurna atau Secara fisik adonan sudah
mencapai kalis apabila adonan sudah memiliki tekstur tipis, transparan dan memiliki
robekan adonan yang lurus.
4. RESTING TIME
Istilah "resting trime" mengacu pada waktu istirahat singkat yang diberikan oleh
adonan untuk memungkinkannya rileks dan ditangani dengan lebih mudah selama
tahap selanjutnya.
Pendeknya waktu istirahat inilah yang membedakan berbagai sistem adonan karena
waktu istirahat sebenarnya adalah tahap pertama dari proses fermentasi adonan.

5. PEMOTONGAN DAN PEMBAGIAN


Setelah adonan didiamkan, potong dan timbang untuk mendapatkan ukuran adonan
yang diinginkan.
Karena proses pengembangan adonan masih berlangsung, maka proses pemotongan
dan penimbangan harus diselesaikan dengan cepat. Tujuan pemotongan dan
penimbangan adonan adalah untuk membuat adonan seragam dengan ukuran dan berat
yang sama untuk produk roti yang dihasilkannya.
6. PEMBULATAN
Proses pembulatan adonan, baik dengan tangan maupun dengan mesin disebut
pembulatan. Pembulatan terutama digunakan untuk membuat lapisan adonan dengan
ketebalan yang diinginkan dan permukaan kulit adonan yang tipis (lapisan film) tanpa
merobek adonan. Ini membantu adonan menangkap gas dan mengembang dengan
7. INTERMEDIATE PROOFING
Adonan yang sudah dibulatkan mengalami intermediate proofing, yaitu proses istirahat
sementara. Hal ini diperlukan agar adonan tidak mudah sobek pada saat proses rolling
(degassing atau sheeting), yang terjadi pada saat adonan diregangkan saat
pembulatan.Diperlukan pemeriksaan antara 5 dan 10 menit untuk mengistirahatkan
adonan sementara.
Suatu bentuk istirahat singkat yang dikenal sebagai intermediate proofing diterapkan
pada adonan yang telah mengalami pembulatan. Hal ini diperlukan untuk mencegah
agar adonan tidak mudah sobek selama proses penggulungan (degassing atau sheeting)
dan agar adonan meregang saat pembulatan agar rileks (istirahat). Diperlukan
pemeriksaan antara 5 dan 10 menit untuk mengistirahatkan adonan sementara.
8. ADONAN DIBERIKAN RASA
Tahap ini dilakukan untuk memberikan cita rasa lebih pada roti agar menambah daya
Tarik pembeli. Ada berbagai macam rasa yang dapat digunakann, namun pada
percobaan ini adalah rasa coklat yanag akan dibalurkan pada permukaan roti dan
diisikan pada bagian dalam roti.
9. ADONAN DILETAKKAN DALAM LOYANG (PANNING)
Pada saat memasukkan adonan ke dalam loyang, perhatikan baik-baik posisi adonan
yang terkunci (lapisan perekat adonan) yang harus berada di bagian bawah. Ini akan
mencegah lubang udara terperangkap di dalam adonan pada akhir proses penyegelan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah perekat melipat adonan agar tidak terbuka selama
pemeriksaan dan pemanggangan akhir oven.
Dengan mengolesi loyang dan memanaskannya selama proses penggorengan, loyang
perlu disiapkan agar roti mudah dikeluarkan dari loyang setelah dipanggang.
10. PEMANGGANGAN
Memanggang atau memanggang dengan oven Langkah memanggang adalah langkah
terakhir dan paling penting dalam pembuatan roti. Pyler (1979) mengklaim bahwa
ketika oven panas ditutup selama proses pemanggangan, adonan menjadi ringan,
berongga (berpori), mudah dicerna, dan beraroma.
Perubahan biokimia yang terjadi selama proses pemanggangan sangat rumit dan
melibatkan inaktivasi enzim, ragi, dan perubahan pati dan gluten adonan.
Setelah proses pemanggangan, adonan langsung dikeluarkan dari loyang.
11. PROSES PENDINGINAN
Proses pendinginan roti (juga dikenal sebagai "pendinginan roti") melibatkan
penurunan suhu internal roti antara 35 dan 40,5 derajat Celcius setelah dipanggang.
Untuk mencegah hilangnya kelembapan secara berlebihan, kondisi sejuk harus
dipertahankan dalam kisaran suhu ini.
12. PENGEMASAN (PACKAGING)
Kemasan suatu produk sering disebut sebagai “The Silent Salesman” karena dapat
menjadi hal pertama yang diperhatikan pelanggan tentang produk tersebut dan akhirnya
memutuskan untuk membelinya. Pengemasan roti dapat melayani beberapa tujuan:
identitas produk, menarik pembeli, memudahkan distribusi, melindungi produk dari
kerusakan luar, jamur, dan kerusakan mikrobiologi.

Hasil
Hasil yang didapatkan dari Penelitian dan praktek ini adalah roti Ro’KaKa roti kaya
kalsium yang bergizi, enak, lezat, dan kualitas tinggi guna membantu memenuhi
kebutuhan kalsium bagi tulang dan gigi masyarakat, Selain itu juga untuk mencukupi
kebutuhan kalsium kelompok mahasiswa, karena pada saat lansia kalsium sudah susah untuk
diserap lagi. dengan balutan coklat manis di lapisan luar dan coklat manis yang lumer
pada bagian dalam ketika digigit. Dengan harga jual seharga 2.500 rupiah dan biaya
bahan – bahan sebesar 64.000 rupiah, tentu saja roti ini sangat layak sekali untuk dibeli
dan di pasarkan pada masyarakat karena harganya yang ekonomis, bahan -bahannya
pembuatannya yang bergizi dan berkualitas tinggi serta bentuk dan rasa yang unik.
IV SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Telah dibuktikan melalui penelitian bahwa berbagai olahan makanan dapat memperoleh manfaat
dari penambahan tepung kulit telur ayam. Kandungan kalsium makanan dapat ditingkatkan dengan
penambahan tepung cangkang telur ayam. Kalsium laktat, kalsium sitrat, dan kalsium fosfat adalah
contoh bentuk kimiawi kalsium yang mudah diserap tubuh dan terdapat pada kulit telur ayam.
Konsumsi kalsium manusia dapat meningkat sebagai akibat dari transformasi kalsium dalam
cangkang telur ayam menjadi suplemen kalsium dan olahan makanan. Kadar kalsium tubuh dapat
meningkat bila sekitar 1000 mg tepung cangkang telur dikonsumsi setiap hari.
Saran
Berdasarkan temuan kajian literatur ini, disarankan agar pendidikan lebih lanjut tentang manfaat
kalsium bagi kesehatan khususnya kalsium yang terdapat dalam cangkang telur diberikan kepada
masyarakat umum. Cangkang telur mengandung kalsium yang bila diolah dengan benar akan
bermanfaat bagi tubuh. Untuk menemukan manfaat tambahan, diperlukan penelitian tambahan
tentang kulit telur ini.

Daftar pustaka
Phil, G. dan Zhihong, M. 2009. Rural Industries Research and Development Corporation.
High Value Products from Hatchery Waste. https://www.agrifutures.com.au/wp-
content/uploads/publications/09- 061.pdf.
Rasman dan Mirna. 2017. Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur sebagai Kalsium Dasar
untuk Pembuatan Konsentrat Pakan Ternak. Politeknik Kesehatan Makassar
Kementerian Kesehatan RI. 1(29).
Glatz, P., Miao, Z., dan Rodda, B. 2011. Handling and Treatment of Poultry Hatchery Waste:
A Review. 3: 216-230
Rahmawati, W. dan Nisa, F. 2015. Fortifikasi Kalsium Cangkang Telur pada Cookies. Jurnal
Pangan dan Agroindustri. 3(3): 1050-1060.
Rahayu, T. dan Hanifa, S. 2017. Potensi Cangkang Telur Sebagai Sumber Kalsium Dengan
Pendekatan Pengaruh Sterilisasi dengan Perebusan Terhadap Kadar Kalsium dan
Salmonella sp. Prosiding Seminar Nasional Tahunan Matematika, Sains dan
Teknologi. 173-179.
Jamila. 2014. Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur. Diakses pada Senin, 23 Oktober 2018.
https://anzdoc.com/queue/pemanfaatan-limbah-cangkangtelur.html.
Aditya S, Sephen J, Radhakrishnan M. 2021. Utilization of eggshell waste in calcium-
fortified foods and other industrial applications. Trends in Food Science &
Technology. [diunduh 2021 Agt 24]; 115: 422–432. doi:
https://doi.org/10.1016/j.tifs.2021.06.047.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Produksi Telur Ayam Petelur menurut Provinsi
(Ton), 2018 – 2020. [diunduh 2021 Agt 22]; Jakarta : Badan Pusat Statistik.
Bartter J, Diffey H, Yeung YH, O’Leary F, Hasler B, Maulaga W, Alders R. 2018. Use
of chicken eggshell to improve dietary calcium intake in rural sub-Saharan Africa.
Maternal and Child Nutrition. [diunduh 2022 Jan 12]; 14: 1-10. doi:
https://doi.org/10.1111/mcn.12649.
Basri H, Sulastri M. 2021. Physical quality of the first egg of japanese quail (Coturnix
japonica L.) after given liquid herbal concoction. Mangifera Edu. [diunduh
2022 Feb 14]; 5: 121–130. doi:
https://doi.org/10.31943/mangiferaedu.v5i2.98.
Brun LR, Lupo M, Delorenzi DA, Di Loreto VE, Rigalli A. 2013. Chicken eggshell as
suitable calcium source at home. International Journal of Food Sciences &
Nutrition. [diunduh 2021 Okt 21]; 64(6): 740–743. doi:
https://doi.org/10.3109/09637486.2013.787399.
Chang Y, Cho B, Kim S, Kim J. 2019. Direct conversion of fibroblasts to osteoblasts as
a novel strategy for bone regeneration in elderly individuals. Experimental and
Molecular Medicine. [diunduh 2022 Feb 14]; 51(54): 1-8. doi:
https://doi.org/10.1038/s12276-019-0251-1.
Christakos S, Dhawan P, Porta A, Mady L, Seth T. 2011. Vitamin D and
intentinal calcium absorption. Molecular and Cellular Endocrinology.
[diunduh 2021 Sep 28]; 347(1): 25-29. doi:
https://doi.org/10.1016/j.mce.2011.05.038.
Cloutier D. 2015. Osteoporosis: a comperehensive review. Journal of
Orthopaedics for Physician Assistant. [diunduh 2022 Feb 18]; 3(3): 18-31.
doi: https://doi.org/10.2106/JBJS.JOPA.15.00080.
Desrida, Afriwardi, Kadri H. 2017. Hubungan tingkat aktivitas fisik, jumlah
asupan vitamin D dan kalsium terhadap tingkat densitas tulang remaja putri
di SMA Negeri Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam. Jurnal
Kesehatan Andalas. [diunduh 2021 Agt 22]; 6(3): 572-580. doi:
https://doi.org/10.25077/jka.v6i3.740.
Dewi MI, Sarihati ID, Widhya CD. 2016. Gambaran kadar kalsium darah pada
wanita menopause di Banjar Binoh Kaja, Desa Ubung Kaja, Kecamatan
Denpasar Utara. Jurnal Meditory. [diunduh 2022 Jan 21]; 4(2): 127-134.
Goode S, Wright TF, Lynch C. 2019. Osteoporosis screening ang treatment: a
collaborative approach. The Journal for Nurse Practicioners. [diunduh 2022
Mar 09]; 1(1): 1-4. doi: https://doi.org/10.1016/j.nurpra.2019.10.017.
Hassan NM. 2015. Chicken eggshell powder as dietary calcium source in biscuits.
World Journal of Dairy and Food Sciences. [diunduh 2021 Agt 22]; 10(2):
199-206. doi: https://doi.org/10.5829/idosi.wjdfs.2015.10.2.1152.
Hincke MA, Nys Y, Gautron J, Mann K, Navarro A, McKee M. 2012. The
eggshell: structure, composition and mineralization. Frontiers in Bioscience.
[diunduh 2022 Jan 23]; 17(1): 1266-1280. doi:
http://dx.doi.org/10.2741/3985.
Laca A, Laca A, Diaz M. 2017. Eggshell waste as catalyst : a review. Journal of
Environmental Management. [diunduh 2022 Jan 12]; 197: 351-359. doi:
https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2017.03.088.
Mao H, Wang W, Shi L. 2021. Metabolomics and physiological analysis of the effect
of calcium supplements on reducing bone loss in ovariectomized rats by
increasing estradiol levels. Journal of Nutrition and Metabolism. [diunduh 2022
Feb 23]; 18(74) : 1-14. doi: https://doi.org/10.1186/s12986- 021-00602-y.
Milbradt BG, da Silva JS, Silveira AS, Dutra LO, Pereira RR, Callegaro MG,
Emanuelli T. 2016. Eggshell fractions containing different particle sized
affect mineral absorption but not bone mineral retention in growing rats.
International Journal of Food Sciences and Nutrition. [diunduh 2022 Feb
17]; 68(2): 1-9. doi: http://dx.doi.org/10.1080/09637486.2016.1227306.
.
Minh DP, Lyczko N, Sebei H, Nzihou A, Sharrock P. 2012. Synthesis of
calcium hydroxyapatite from calcium carbonate and different
orthophosphate sources: a comparative study. Materials Science and
Engineering. [diunduh 2022 Mar 13]; 177(13): 1080–1089.
doi:
https://doi.org/10.1016/j.mseb.2012.05.007.
Nadia A, Penggalih M, Huriyati E. 2018. Pengembangan produk susu yang
mengandung kalsium, insulin, dan teripang sebagai susu kaya prebiotik
dan kolagen. Agritech. [diunduh 2022 Mar 04]; 38(4): 442−449. doi:
https://doi.org/10.22146/agritech.13603.
Narvaez J, Maldonado G, Guerrero R, Messina OD, Rios C. 2020. Vitamin D
megadose: definition, efficacy in bone metabolism, risk of falls and
fractures. Rheumatology. [diunduh 2022 Apr 18]; 12: 105-115. doi:
https://doi.org/10.2147/OARRR.S252245.
Nirmalasari NM. 2018. Gambaran kadar kalsium darah pada lansia di Banjar
Tanah Lengis, Desa Ababi, Kabupaten Karangasem [Skripsi]. [diunduh
2022 Feb 04]; Denpasar: Politeknik Kesehatan Denpasar.
Oliveira DA, Benelli P, Amante ER. 2013. A literature review on adding value
to solid residues: eggshells. Journal of Cleaner Production. [diunduh
2022 Jan 04]; 46(1): 42–47. doi:
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2012.09.045.
Omelka R, Martiniakova M, Svik K, Slovak L, Payer J, Oppenbergerova I,
Kovacova V, Babikova M, Prnova MS. 2020. The effects of eggshell
calcium (Biomin H®) and its combinations with alfacalcidol (1α-
hydroxyvitamin D3) and menaquinone-7 (vitamin K2) on ovariectomy-
induced bone loss in a rat model of osteoporosis. Journal of Animal
Palacios C, Cormick G, Hofmeyr GJ, Garcia-Casal MN, Pe˜na-Rosas JP, Betr´an AP.
2021. Calcium-fortified foods in public health programs: Considerations for
implementation. Annals of the New York Academy of Sciences. [diunduh 2022
Jan 22]; 1485(1): 3-21. doi: https://doi.org/10.1111/nyas.14495.
Pangestika W, Putri FW, Arumsari K. 2021. Pemanfaatan tepung tulang ikan patin
dan tepung tulang ikan tuna untuk pembuatan cookies. Jurnal Pangan dan
Agroindustri. [diunduh 2021 Sep 27]; 9(1): 44−55.
Paula LN, de Souza AH, Moreira C, Gohara AK, de Oliveira AF, Dias LF. 2014.
Calcium fortification of roasted and ground coffee with different calcium salts.
Acta Scientiarum. Technology. [diunduh 2021 Agt 22]; 36(7): 707–
712. doi: https://doi.org/10.4025/actascitechnol.v36i4.24417.
Prayitno AH, Suryanto E, Rusman. 2016. Pengaruh fortifikasi nanopartikel kalsium
laktat kerabang telur terhadap sifat kimia dan fisik bakso ayam. Buletin
Peternakan. [diunduh 2022 Mei 17]; 40(1): 40-47.
Prieto SJ, Fonseca LF, Sequeda-Castañeda LG, D´ıaz KJ, Castañeda LY, Leyva-
Rojas JA, Salcedo-Reyes JC, Acosta AP. 2019. Elaboration and
biocompatibility of an eggshell-derived hydroxyapatite material modified with
Si/PLGA for bone regeneration in dentistry. International Journal of Dentistry.
[diunduh 2022 Feb 24]; 1(1): 1-12. doi: https://doi.org/10.1155/2019/5949232.
Puspitasari RD, Swasono MA. 2018. Pengaruh lama perebusan kulit telur pada
pembuatan bubuk suplemen kalsium. Jurnal Teknologi pangan. [diunduh 2021
Sep 27]; 9(1): 20-27.
Qolis N, Handayani CB, Asmoro NW, Arriyanti.2020. Fortifikasi kalsium pada
kerupuk dengan subtitusi tepung cangkang telur ayam ras. Jurnal Teknologi
Pangan. [diunduh 2022 Feb 14]; 14(1): 30-39. doi:
https://doi.org/10.33005/jtp.v14i1.2181.
Rahmawati WA, Nisa FC. 2015. Fortifikasi kalsium cangkang telur pada pembuatan
cookies. Jurnal Pangan dan Agroindustri. [diunduh 2021 Sep 27]; 3(3): 1050-
1061.
Raja IS, Preeth DR, Vedhanayagam M, Hyon SH, Lim D, Kim B, Rajalakshmi S,
Han DW. 2021. Polyphenols-loaded electrospun nanofibers in bone tissue
engineering and regeneration. Biomaterials Research. [diunduh 2022 Mar 04];
25(29): 1-16. doi: https://doi.org/10.1186/s40824-021-00229-3.
Safitri AI, Muslihah N, Winarsih S. 2014. Kajian penambahan tepung cangkang
telur ayam ras terhadap kadar kalsium, viskositas, dan mutu organoleptik
susu kedelai. Majalah Kesehatan FKUB. [diunduh 2022 Jan 17]; 1(3):
149-
160.
Safitri IR, Supriyana, Bahiyatun. 2017. Effect of eggshell flour on blood
calcium levels in pregnant mice. Belitung Nursing Journal. [diunduh 2022
Mar 12]; 3(6): 791-795. doi: https://doi.org/10.33546/bnj.299.
Sakai S, Hien VT, Tuyen LD, Duc HA, Masuda Y, Yamamoto S. 2017. Effects
of eggshell calcium supplementation on bone mass in postmenopausal
vietnamese women. Journal of Nutrition Science Vitaminol. [diunduh
2022 Feb 17]; 63: 120-124. doi: https://doi.org/10.3177/jnsv.63.120.
Sakti YM, Magetsari R. 2013. Structural evaluation and animal implantation of
porous eggshell wastederived hydroxyapatite graft as bone substitution.
Journal Medical Science. [diunduh 2021 Sep 17]; 45(4): 176-186.
Sefrina A. 2016. Osteoporosis The Silent Disease. [diunduh 2022 Mar 04];
Yogyakarta: Rapha Publishing.
Setyawati B, Julianti ED, Adha D. 2013. Faktor yang berhubungan dengan
densitas mineral tulang perempuan dewasa muda di kota Bogor.
Penelitian Gizi dan Makanan. [diunduh 2022 Mei 03]; 36(2): 149-156.
Setyawati B, Fuada N, Salimar. 2014. Pengetahuan tentang osteoporosis dan
kepadatan tulang hubungannya dengan konsumsi kalsium pada wanita
dewasa muda. Jurnal Kesehatan Reproduksi. [diunduh 2021 Sep 27];
5(2): 102-112. doi: https://dx.doi.org/10.22435/kespro.v5i2.3887.102-112.
Shahnila, Arif S, Pasha I, Iftikhar H, Mehak F, Sultana R. 2022. Effect of
eggshell powder suplementation on nutritional and sensory attributes of
biscuits. Czech Journal of Food Science. [diunduh 2022 Feb 08]; 40(1):
26-32. doi: https://doi.org/10.17221/309/2020-CJFS.
Uraz A, Gultekin SE, Senguven B, Karaduman B, Sofuoglu IP, Pehlivan S, Capan Y,
Eren K. 2013. Histologic and histomorphometric assessment of eggshell-
derived bone graft substitutes on bone healing in rats. Journal of Clinical and
Experimental Dentistry. [diunduh 2022 Mar 22]; 5(1): 23-29. doi:
https://doi.org/10.4317%2Fjced.50968.
Waheed M, Butt MS, Shehzad A, Adzahan NM, Asim M., Suleria R, Muhammad
R. (2019). Eggshell calcium : A cheap alternative to expensive supplements.
Trends in Food Science & Technology. [diunduh 2021 Sep 17]; 91: 219– 230.
doi: https://doi.org/10.1016/j.tifs.2019.07.021.
Wang J, Aalaei K, Skibsted LH, Ahrn´e LM. 2020. Bioaccessibility of calcium in
freeze-dried yogurt based snacks. Lebensmittel-Wissenschaft & Technologie.
[diunduh 2022 Feb 04]; 9(12): 1-16. doi:
https://doi.org/10.1016/j.lwt.2020.109527.
[WHO] World Health Organization. 2004. Scientific Group on the Asessment of
Osteoporosis at Primary Health Care Level. [diunduh 2022 Apr 18]. Tersedia
dari: WHO Scientific group on the asessment of osteoporosis at primary health
care level 2004.
Yonata D, Aminah S, Hersoelistyorini W. 2017. Kadar kalsium dan karakeristik fisik
tepung cangkang telur unggas dengan perendaman berbagai pelarut. Jurnal
Pangan dan Gizi. [diunduh 2021 Agt 19]; 7(2): 82-93. doi:
https://doi.org/10.26714/jpg.7.2.2017.82-93.

Riwayat Hidup
Penulis 1

A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Mjuhammad Alfarizi
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 NISN
4 Asal sekolah SMA Al-minhaj PAS FOTO
5 Tempat dan tanggal 3x4
6 Alamat e-mail alfarizi170406@gmail.com
7 Nomor telepon/HP 081292980085

B. Kegiatan Kesiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1 Lomba LCTB PSN IPB Peserta SMA Al-minhaj 22
october 2022
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan

Penulis 2

A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Rafi Raditya Antoni
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 NISN
4 Asal sekolah SMA Al-minhaj PAS FOTO
5 Tempat dan tanggal 3x4
6 Alamat e-mail
7 Nomor telepon/HP 085717836581

B. Kegiatan Kesiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1 Lomba LCTB PSN IPB Peserta SMA Al-minhaj 22
october 2022

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan

Anda mungkin juga menyukai