B.
* Secara terminologi Hadits\ Sunnah menurut ilmu hadits adalah
sesuatu yang di sandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. baik
berupa ucapan, perbuatan, maupun ketetapan.
* Al-Hadits secara bahasa berarti Al-Jadid ( Baru ) antonim dari kata
. Al-Qodim ( Lama ). Sedangkan kata As-Sunnah adalah jalan baik
yang terpuji ataupun yang tercela).
* Menurut para Pakar Ilmu Fiqih (fuqoha), Sunnah adalah lawan kata
dari wajib atau fardhu. Menurut mereka Sunnah adalah semua hal
yang di lakukan oleh Nabi Muhammad Saw atau semua hal yang
beliau perintahkan bukan untuk sebuah keharusan namun hanya
sebuah anjuran semata.
* Dr. Muniron, dkk, STUDI ISLAM di Perguruan Tinggi, Jember: STAIN Jember Pres,
2010, hlm 91
*
*Sedangkan Ulama Fiqih menempatkan Sunnah
itu sebagai hukum syara’yang lima, yang
mungkin berlaku terhadap satu perbuatan , untuk
maksud itu beliau berkata “ Perbuatan ini
hukumnya adalah sunnah “. Dalam pengertian
ini Sunnah adalah “hukum” bukan”sumber
hukum.
1). Hadits Diroyah
* Bisa disebut juga dengan mustolah hadits adalah suatu
ilmu untuk mengetahui keadaan-kaadaan sanad dan matan
hadits, cara bagaimana menerima hadits dan menyampai-
kan nya.
2). Hadits Riwayah
* Adalah suatu ilmu yang mencakup hal-hal yang di
sandarkan pada Nabi Saw,baik berupa perkataan( yaitu apa
saja yang telah di ucapkan oleh Nabi ), atau perbuatan
Nabi ( yaitu tingkah laku yang di lakukan oleh Nabi ), atau
ketetapan Nabi ( yaitu sesuatu yang di lakukan oleh
umatnya dan di setujui oleh beliau ), maupun sifat
kelakuan beliau sendiri (baik sebelum beliau di utus
sebagai nabi atau setelah di utus sebsgsi nabi), atau
sesuatu yang di sandarkan kepada sahabat atau tabi’in.
Hadits Nabi Saw telah di sampaikan oleh Nabi Saw dalam
berbagai cara :
* Pertama, Nabi menyampaikan Haditsnya secara lisan dan
perbuatan di hadapan orang banyak di msjidpada waktu malam
dan subuh.
* Kedua, terkadang Nabi menyampaikan Hadits nyaberupa
teguranterhadap orang yang melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan syari’at.
* Ketiga, dengan cara berupa permintaan penjelasan, berupa
taqrir yang harus di contohkan perbuatan Nabi yang menyangkut
ibadah dan sebagainya.
cara menerima dan meriwayatkan Hadits Nabi Saw. adalah
suatu peroses penerimaan Hadits oleh Rawi dari seorang gurunya,
yang setelah di pahami, di hafal, di hayati, di amalkan, di tulis lalu
disampaikan kepada orang lain sebagai murid dengan
menyebutkan sumber pemberitaan riwayat tersebut
* Hadits Mutawatir yaitu Hadits yang di
riwayatkan oleh segolongan orang yang
tidak terbatas yang menurut adatnya tidak
mungkin mereka bersepakat untuk
berdusta. Dengan syarat referensi akhir
mereka bisa di tangkap panca indra.
* Syarat-syarat Hadits Mutawatir ;
* Banyaknya jumlah perowi
* Tidak adanya kesepakatan untuk
berbohong
* Tidak terbatas pada jumlah tertentu dari
awal mula periwayatan Hadits sampai
sekarang
* Dan referensi / data harus di terima secara
panca indra atau pendengaran
* Hadits Masyhur adalah hadits yang di
riwayatkan oleh tiga orang atau lebih,
walaupun hanya dalam satu tingkatan, dan
tidak mencapai kepada mutawatir.
Syarat – syarat Hadits Masyhur :
* Di riwayatkan oleh minimal tiga orang
perawi
* Tiga orang perowi tersebut ada pada setiap
tingkatan perawi thabaqoh
* Hadits Ahad adalah hadits yang hanya
diriwayatkan oleh seorang perowi itu saja.
* Syarat –syarat Hadits Ahad :
* Perawi hadits Ahad tidak mencapai jumlah
banyak yang meyakinkan bahwa mereka
tidak mungkin sepakat berbohong,
sebagaimana Hadits Mutawatir.
* Ia hanya diriwayatkan oleh satu rowi atau
dua, tiga lebih tapi tidak mencapai
mutawatir.
* Sebagaimana keterangan diatas pengambilan hukum
islam terhadap Hadist ada dua poin yang harus di
perhatikan yaitu, dari segi kebenaran materi hadits,
termasuk hadits apakah itu? Siapakah perowinya?
Apakah benar hadits tersebut di riwayatkan oleh Nabi?
Dan dari segi kekuatan penunjukannya terhadap hukum.
( لؼي رسىل هللا صلى: " و ػي ػبذ هللا بي الؼاص رضً هللا ػٌهوا قال
َهللا ػلٍَ و سلن الزاشً و الوز تشى) رواٍ ابى داود والتزهذي و صحح