Anda di halaman 1dari 22

DASAR-DASAR EKONOMI

OLEH :
Nama : Alvira Trinanda
NIM : 2048019
Mata Kuliah : DDE

Politeknik Pariwisata Makassar


Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
bimbingan dan petunjuk serta kemudahan yang diberikan olehnya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan karya tulis ini dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Penyusunan
makalah ini sebagai wujud kepedulian dan sumbangsih kami dalam turut serta mencerdaskan
kehidupan bangsa di Repubik tercinta ini.

Ucapan terima kash juga disampaikan kepada beberapa teman atas bantuannya dalam
menyuun makalah ini, semoga bantuannya di balas oleh Tuhan yang maha kuasa.

Kami menyadari, tentunya makalah ini belum dapat dikatakan sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran, kritik dan masukan dari teman-teman pembaca, demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga kehadiran makalah ini benar-benar dapat mencetak generasi
penerus bangsa yamg berwawasan luas serta berbudi pekerti luhur.

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................... 2


A. Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli......................................... 2
B. Perekonomian Pasar...................................................................................... 2
C.Permintaan dan Penawaran......................................................................... 4
D.Elastisitas dan Penawaran......................................................................... 10

BAB III. PENUTUP..........................................................................................18


A. Kesimpulan..................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................19
BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu ekonomi juga merupakan cabang dari ilmu sosial yang juga mempelajari
berbagai perilaku-perilaku seorang pelaku atau konsumen dan produsen kegiatan
ekonomi terhadap keputusan- keputusan ekonomi yang dibuatnya. Ilmu ekonomi
diperlukan sebagai sebuah kerangka pikir yang digunakan untuk mendapatkan sebuah
pilihan terhadap berbagai sumber daya yang memiliki batasan untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas keinginanya.

B. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui materi-materi apa saja
yang telah di berikan dalam mata kuliah Dasar-dasar Ekonomi selama Semester 3.
BAB 11 PEMBAHASAN

A. DEFENISI ILMU EKONOMI MENURUT PARA AHLI


Ada beberapa definisi menurut para ekonom atau ahli ekonomi yang
mendefinisikan mengenai ilmu ekonomi seperti:
1. Menurut Rohmat Soemitro menegaskan bahwa ilmu ekonomi adalalah ilmu
yang mempelajari mengenai tindakan –tindakan manusia yang ditimbulkan
karena adanya hubungan antara kebutuhan yang jumlahnya tak terbatas
dengan alat-alat mana yang mempunyai pemakaian yang alternatif.
2. Menurut Leonal Robins ilmu ekonomi ialah ilmu yang memilki hubungan
dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan kelakuan tingkah laku manusia
yang ditimbulkan karena kelangkahan alat-alat yang berguna utuntuk
mencapai tujuan yang ada atau yang akan dicapai.
3. Menurut Soemitro Djoyohadikusumo ilmu ekonomi adalah ilmu yang juga
mempelajari tentang berbagai kegiatan masyarakat untuk mempergunakan
unsur-unsur produksi dengan sebaik-baiknya dan dengan sungguh-sungguh
untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang dibutuhkannya.
4. Menurut P.A.Samulson, menurutnya ilmu ekonomi merupakan suatu study
mengenai suatu perindividu atau masyarakat untuk membuat sebuah pilihan
atau keputusan, dengan menggunakan uang atau tidak menggunakan uang.
Dan dengan menggunakan sumber- sumber daya yang sudah tersedia namun
terbatas jumlahnya tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai macam jenis jasa dan berbagai jenis barang
menditribusikannya untuk dijadikan kebutuhan konsumsi sekarang dimasa
yang akan datang atau dimasa depannya esok kepada berbagai individu dan
berbagai macam golongan masyarakat. Dan juga ilmu ekonomi pun ikut
menganalisa besarnya biaya- biaya produksi serta keuntungan- keuntungan
yang terjadi karena adanya perbaikan- perbaikan yang terjadi didalam pola
alokasi sumber- sumber produksi atau penentuan banyaknya sumber-sumber
produksi yang disediakan.

B. PEREKONOMIAN PASAR
1. Pengertian Ekonomi Pasar
Ekonomi pasar adalah sebuah sistem ekonomi yang menetapkan keputusan terkait
investasi, produksi, dan distribusi dilandaskan pada hubungan antara permintaan dan
penawaran yang menentukan harga-harga barang dan jasa.. Ciri utama ekonomi pasar
adalah pengambilan keputusan investasi atau alokasi barang produsen lewat pasar
modal dan keuangan. Dalam ekonomi pasar, masalah-masalah ekonomi sepenuhnya
ditangani oleh pasar. Pengendalian pasar ditentukan oleh harga yang ditetapkan dan
cara yang dipilih oleh produsen dan konsumen dalam proses produksi dan konsumsi.
Sistem ekonomi pasar awalnya diterapkan oleh sebagian besar negara yang berpaham
liberal, terutama negara Amerika Serikat. Saat ini, sebagian besar negara-negara di
dunia mulai meninggalkan paham ekonomi pasar dan memilih sistem perekonomian
lainnya. Sistem ekonomi pasar mulai kembali digunakan sejak dasawarsa 1990-an.
Penyebabnya adalah proses globalisasi di Asia dan Amerika Latin yang termasuk
negara berkembang. Pasar-pasar di negara-negara berkembang mulai mengalami
penyatuan pasar dan perekonomian internasional.

2. Karakteristik Ekonomi Pasar


Setiap individu dan juga perusahaan akan memainkan peran utama di bawah
sistem ekonomi pasar. Individu akan menguasai faktor produksi dan memerlukan
barang dan jasa untuk bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan
di sisi lain, perusahaan memerlukan sumber daya agar bisa menghasilkan barang dan
jasa. Kemudian, mereka akan saling berinteraksi di pasar, baik pasar barang ataupun
pasar faktor. Pada akhirnya, interaksi tersebut akan menentukan harga dan juga
kuantitas terbaik untuk keduanya. Ekuilibrium pasar ini nantinya akan membentuk
harga dan kuantitas pada setiap barang yang akan diproduksi. Harga akan
menyampaikan informasi terkait permintaan relatif untuk bisa berbagi barang dan
jasa serta biaya relatif lain untuk menyediakannya. Harga juga akan memberikan
insentif untuk bisa meningkatkan keuntungan dan mengurangi tingkat aktivitas yang
tidak menguntungkan. Ekonomi pasar juga akan memungkinkan sektor swasta untuk
bisa menguasai sumber daya ekonomi. Setiap pelaku pasar bebas akan memproduksi,
menjual dan dan membeli dengan bebas. Mereka tidak akan tunduk pada setiap
kebijakan pemerintah yang berusaha untuk membatasi setiap kegiatan ekonomi
merekam. Motif terbesar untuk memproduksi barang dan jasa ini adalah untuk
memaksimalkan keuntungan , agar menjadi motif individu dalam hal mengkonsumsi
barang dan jasa. Mereka harus saling perusahaan dalam membayar biaya yang
rendah untuk produk barang dan jasa yang memang sedang mereka perlukan.
Persaingan akan hadir antara pihak produsen, karena mereka akan saling perang
harga guna memenuhi keperluan pelanggan. Namun pada akhirnya, persaingan ini
mampu menjaga stabilitas harga secara adil, dan memastikan produk dan pasokan
yang lebih efisien. Selain itu, di dalam ekonomi pasar, peran pemerintah akan relatif
lebih terbatas, mereka hanya memiliki hak untuk memastikan bahwa mekanisme di
pasar sudah bekerja. Pemerintah akan bertugas untuk memastikan persaingan yang
lebih dan juga mencegah perilaku anti persaingan. Sedangkan pada ekonomi pasar
murni mungkin hampir tidak ada, tapi ada beberapa negara yang hampir mendekati
sistem ekonomi pasar, seperti Amerika Serikat, Kanada, Denmark dan Inggris.
Sistem seperti ini nyatanya lebih disukai oleh kalangan masyarakat liberal, termasuk
di dalamnya, dan para pendukung pasar. Sistem ini jauh lebih disukai di kalangan
masyarakat yang memiliki sifat liberal, termasuk para pendukung pasar bebas.
Namun, untuk masyarakat di sejumlah negara berkembang, sistem ini kurang populer
karena memiliki sejumlah kelemahan.

3. Ciri Ekonomi Pasar


Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
 Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
 Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
 Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
 Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
 Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
 Persaingan dilakukan secara bebas
 Peranan modal sangat vital

4. Kelebihan Ekonomi Pasar


Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu :
 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
 Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
 Munculnya persaingan untuk maju
 Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
 Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas
motif mencari laba
 Pasar dapat memberikan informasi yang lebih cepat
 Pasar memberi kebebasan pada masyarakat sepenuhnya dalam melakukan
kegiatan ekonomi.

5. Kekurangan Ekonomi Pasar


Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :
 Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
 Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
 Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
 Sering terjadi gejolak dalam perekonomian
C. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. Permintaan
 Pengertian Permintaan
Permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah
barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa
yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang
dan jasa tak terbatas.
 Jenis-jenis Permintaan
- Permintaan Berdasarkan Daya Beli Konsumen
1. Permintaan Efektif adalah Permintaan yang disertai dengan daya beli dan
terjadinya transaksi.
2. Permintaan Potensial adalah Permintaan yang disertai dengan daya beli,
namun belum terjadi transaksi.
3. Permintaan Absolut adalah Permintaan yang tidak disertai dengan daya
beli.
- Permintaan Berdasarkan Jumlahnya
1. Permintaan Individu adalah Permintaan individu terhadap suatu barang
atau jasa tertentu.
2. Permintaan Pasar adalah Hasil penjumlahan dari permintaan-permintaan
individu terhadap suatu barang atau jasa tertentu pada saat bersamaan.
 Fungsi Permintaan
Menurut Hedwigis Esti Riwayati dan Markonah dalam buku Matematika
Ekonomi Bisnis 1 (2008), fungsi permintaan atau demand adalah hubungan
antara harga komoditas dengan jumlah yang diminta atau dibeli dengan
asumsi variabel lainnya konstan (ceteris paribus)
 Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang
yang diminta. Jika harga naik, jumlah barang yang diminta akan menurun,
dan jika harga rendah maka jumlah barang yang diminta akan meningkat
 Faktor yang mempengaruhi permintaan
- Harga barang/jasa itu sendiri
Jika harga naik, jumlah barang/jasa yang diminta kosumen akan
berkurang. Sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang/jasa yang
diminta bertambah banyak. Pembeli akan berupaya menunda
pembelian suatu barang atau jasa bila harganya sedang tinggi, dan
sebaliknya.
- Pendapatan Masyarakat
Pendapatan rata-rata setiap orang dalam masyarakat akan
mempengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa. Apabila
pendapatan rata-rata masyarakat naik maka minat masyarakat untuk
membeli barang dan jasa akan bertambah. Sementara jika pendapatan
masyarakat turun maka permintaan barang dan jasa juga menjadi
rendah.
- Selera Masyarakat
Selera masyarakat yang selalu berubah sangat berpengaruh pada
permintaan. Tumbuhnya selera baru di masyarakat terhadap suatu
barang/jasa biasanya akan segera diikuti dengan peningkatan angka
permintaan barang/jasa itu di pasar.
- Kualitas Barang
Permintaan barang dengan kualitas yang baik meski dengan harga
yang sedikit mahal akan tetap tinggi. Sedangkan untuk barang
berkualitas rendah dan mudah rusak, permintaannnya akan tetap
rendah sekalipun harganya murah.
- Harga Barang Lain
Permintaan suatu barang dan jasa akan turun apabila tersedia
alternatif atau bisa digantikan oleh jenis lainnya. Masyarakat dapat
beralih pada barang dan jasa alternatif dibanding harus membeli
suatu barang dan jasa dengan harga yang mahal. Perubahan harga
pada suatu barang/jasa juga bisa memengaruhi permintaan pada
barang/jasa komplementernya.
- Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk bisa sangat berpengaruh ke tingkat permintaan
barang/jasa. Jumlah penduduk yang banyak akan meningkatkan
permintaan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Begitu juga sebaliknya, jika jumlah penduduk sedikit maka jumlah
permintaan akan rendah.
- Ramalan Masa Depan (Prediksi)
Permintaan masyarakat sering kali terpengaruh oleh suatu ramalan
atau prediksi tentang kondisi di masa depan. Jumlah permintaan
barang dan jasa akan meningkat apabila diperkirakan barang dan jasa
tersebut segera menjadi langka atau bakal mengalami kenaikan harga.
2. Penawaran
 Pengertian Penawaran
Penawaran dalam teori ekonomi memiliki arti berbagai jumlah barang
yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu.
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit
waktu yang akan dijual oleh penjual.
 Jenis-jenis Penawaran
- Penawaran Marginal
Penawaran marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh
penjual yang bisa menjual produknya dengan harga yang sama dengan
harga pasar. Bisa dibilang ini penjual yang ingin mencari untung yang
standar.
- Penawaran Sub Marginal
Penawaran sub marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh
penjual yang berani menjual produknya di bawah harga pasar.
Transaksi ini hanya bisa dilakukan oleh penjual yang hanya ingin
meraih untung minimal.
- Penawaran Super Marginal
Penawaran sub marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh
penjual yang berani menjual produknya di bawah harga pasar.
Transaksi ini hanya bisa dilakukan oleh penjual yang hanya ingin
meraih untung minimal.
 Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan
antara harga barang atau jasa yang ada di pasar dengan kuantitas penawaran
yang ditawarkan oleh seorang produsen,fungsi ini berbentuk persaman
matematika yang didapatkan dari 2 atau lebih data yang memperlihatkan
banyak barang yang ditawarkan dengan harga barang tersebut pada suatu
waktu. Fungsi penawaran digunakan oleh produsen dengan tujuan untuk
menganalisa kemungkinan-kemungkinan banyaknya barang yang akan
diproduksi dan menyusun strategi pemasaran.

Fungsi penawaran mengikuti hukum penawaran. Bila harga barang naik,


dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka
jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya apabila harga
barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. Jadi, dalam
fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan
oleh produsen memiliki hubungan positif, karenanya gradien dari fungsi
penawaran selalu positif.
 Hukum Penawaran
Sedangkan hukum penawaran adalah teori yang terkait dengan penawaran.
Salah satu contohnya ialah jika harga barang tinggi, tentu jumlah barang yang
akan dijual lebih banyak. Sebaliknya, jika harga barang lebih rendah, maka
jumlah barang yang akan dijual atau ditawarkan akan semakin langka.
Hukum penawaran memiliki arti keterkaitan antara tingkatan harga
tertentu dengan barang yang akan dijual atau ditawarkan. Ini telah menjadi
pakem yang pasti dan telah menjadi regulasi tidak tertulis yang tidak bisa
dicegah. Karena risikonya ialah pemilik akan mengalami kerugian.
Tidak mungkin ketika harga mahal barang yang dijual sedikit. Justru
jumlah barang lebih banyak karena jarang dibeli konsumen. Begitu juga
sebaliknya tidak mungkin barang yang harganya murah, jumlah barangnya
banyak. Karena barang pasti langka disebabkan banyak diborong oleh
konsumen.
 Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
- Adanya Sumber Daya yang Tersedia
Penawaran dapat terjadi, jika ketersediaan barang mencukupi. Jika
barang atau jasa yang ditawarkan terbatas, atau langka, hal ini
berpotensi memengaruhi kenaikan harga. Kelangkaan barang atau jasa,
berpengaruh langsung pada elastisitas penawaran. Maka penawaran
sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya yang tersedia.
- Faktor penjual atau produsen
Banyaknya jumlah produsen yang memproduksi suatu barang,
berbanding lurus dengan ketersediaan barang. Maka, produsen atau
penjual, memiliki sebuah keyakinan untuk melakukan penawaran,
karena ketersediaan barang mendukung adanya proses penawaran.
Bahkan, jika barang tidak ditawarkan, akan menumpuk dan perputaran
ekonomi tidak terjadi.
- Harga
Harga merupakan faktor pendukung pertama dalam suatu
penawaran. Jika tidak ada harga, penjual atau produsen pasti bingung
untuk melakukan penawaran. Begitu juga terhadap calon pembeli,
calon pembeli akan mengalami kebingungan, ketika memiliki suatu
kebutuhan, namun tidak mengetahui harga barang yang akan
dibelinya.
Semakin tinggi harga suatu barang atau jasa, maka produsen atau
perusahaan akan melakukan penawaran barang dengan jumlah lebih
banyak, begitu pula sebaliknya.
- Harga dan ketersediaan barang sejenis sebagai pengganti
Jika suatu barang (yang disebut sebagai barang utama) mengalami
kenaikan harga, maka konsumen akan mencari alternatif lain, sebagai
pengganti pemenuhan kebutuhan akan barang utama. Konsumen akan
melirik barang pengganti, karena biasanya barang pengganti akan
memiliki harga yang relatif lebih murah, dibanding harga barang
utama. Sebagai contoh, jika beras tipe A, yang paling digemari oleh
konsumen mengalami kenaikan harga, maka konsumen akan mencari
alternatif pengganti, dengan menggunakan barang B, yang fungsi dan
kegunaannya sama, namun harga lebih murah.
- Biaya produksi
Untuk dapat melakukan produksi, seorang produsen memerlukan
modal untuk membiayai produksinya, seperti untuk membeli bahan
baku, untuk membayar gaji karyawan, sebagai pembiayaan untuk
pengadaan bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Jika biaya
produksi meningkat, maka harga barang akan menjadi tinggi.
Akibatnya, barang yang ditawarkan jumlahnya hanya sedikit.
- Waktu produksi
Waktu produksi berpengaruh terhadap ketersediaan barang.
Penawaran akan terjadi, ketika barang yang ditawarkan dapat
diprediksi akan tersedia dalam tenggang waktu tertentu. Biasanya
ketersediaan barang ini bergantung pada seberapa lama waktu
produksi yang diperlukan.
- Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi membantu mempermudah produsen dalam
menyediakan barang maupun jasa. Pemanfaatan teknologi dapat
mempersingkat waktu produksi, meningkatkan kualitas produksi,
meningkatkan kapasitas produksi, dan biaya produksi dapat ditekan.
Dengan sendirinya, maka keuntungan yang diperoleh akan semakin
banyak.
- Kebijakan pemerintah
Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai
peningkatan produksi dalam negeri, guna mengurangi impor, hal ini
mendorong para petani untuk meningkatkan jumlah dan kualitas panen
(bagi petani) atau meningkatkan jumlah dan kualitas produksi
(produsen barang dan jasa). Hal ini dapat menekan laju impor barang
dari luar, karena produk lokal dapat memenuhi kebutuhan secara
kualitas maupun kuantitas.
- Pajak dan subsidi
Secara umum dalam istilah perpajakan, pajak dikenal sebagai
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Meski
merupakan ketetapan dari pemerintah, pajak sangat berpengaruh
terhadap harga. Jika pajak yang ditetapkan terlalu tinggi, maka
produsen tidak dapat melakukan penawaran, sehingga, permintaan pun
juga menurun.
Sedangkan subsidi, merupakan bentuk bantuan atau dukungan dari
pemerintah yang diberikan sebagai bentuk upaya peningkatan hasil
produksi kepada suatu bisnis atau sektor ekonomi. Subsidi dapat
berupa uang, atau komoditi. Dengan adanya subsidi dari pemerintah,
maka jumlah produksi akan meningkat, begitu juga pada sisi
penawaran.

D. ELASTISITAS DAN PENAWARAN


1. Elastisitas Penawaran
A. Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas dalam kamus besar bahasa indonesia atau KBBI adalah sebuah
derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap gejala ekonomi yang lain.
Sementara arti penawaran itu sendiri menurut KBBI adalah sebuah proses, cara,
perbuatan tawar menawar. Dalam ilmu ekonomi sendiri elastisitas penawaran
atau elasticity of supply dikatakan atau didefinisikan sebagai sebuah pengukur
kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga itu sendiri. Elastisitas
penawaran juga dapat mengukur angka yang diperkirakan dalam perubahan
jumlah penawaran yang terjadi akibat perubahan persentase harga. Contohnya,
jika harga sebuah barang naik 10% dan jumlah penawarannya naik 20%, maka
koefisien elastisitas permintaan 20%/10% = 2. (case and fair, 1999:119).
Elastisitas penawaran pun mengukur seberapa banyak permintaan yang
ditawarkan oleh suatu barang yang diproduksi.
Elastisitas Penawaran juga sangat mempengaruhi sebuah perubahan harga
terhadap besar atau kecilnya jumlah barang yang memiliki sebuah tingkat
kepekaan perubahan barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang

tersebut.
B. Manfaat Elastisitas Penawaran
Elastisitas memiliki beberapa manfaat dalam bidang ekonomi berikut
merupakan manfaat- manfaat adanya elastisitas penawaran:
 Sebagai landasan dalam menyusun strategi penjualan yang dilakukan suatu
pabrik atau tempat produksi dan membuatnya dapat mengetahui respon yang
akan dilakukan untuk menentukan kelanjutan tempat produksi tersebut
apakah untuk menaikkan hasil dari penjualannya apakah harus menaikkan
jumlah produksi atau tidak menaikkan jumlah produksinya.
 Sebagai salah satu alat pemerintah agar bisa mengetahui sifat dari barang
yang diproduksi termasuk eksport ataupun import dan dapat melaksanakan
kebijakan- kebijakan yang berkaitan dengan ekonominya.
C. Tujuan Elastisitas Penawaran
Tujuan dari terciptanya elastisitas penawaran adalah untuk mengetahui
seberapa besar tingkat kepekaan pada perubahan jumlah suatu barang atau jasa
yang diminta oleh konsumen atau pasar dan barang dan jasa yang ditawarkan
oleh produsen sebagai akibat terjadinya perubahan harga barang atau jasa yang
diminta atau barang dan jasa yang ditawarkan tersebut.
D. Penghitungan Koefisien Elastisitas Penawaran
Angka atau nilai yang menunjukkan perbandingan antara perubahan
sejumlah barang yang ditawarkan produsen dengan perubahan harga barang
disebut sebagai koefisien elastisitas. Untuk mengetahui besar atau kecilnya angka
dari Koefisien Elastisitas Penawaran Atau melihat derajat kepekaan penawaran
suatu barang terhadap perubahan harga, para ekonom atau ahli ekonomi
mengidentifikasinya melalui sebuah perhitungan koefisien elastisitas penawaran.
Yang rumusnya dapat disederhanakan sebagai berikut:
Koefisien elastisitas penawaran = % perubahan penawaran / % perubahan
harga
Atau dirumuskan dalam simbol menjadi:
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga awal barang
Q : jumlah awal penawaran
Es : elastisitas penawaran
E. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Berdasarkan koefisien elastisitas penawaran atau derajat kepekaan yang
terjadi terhadap perubahan harga barang tersebut. Para ekonom atau para ahli
ekonomi membaginya jadi beberapa jenis yaitu.
 Penawaran elastis
Penawaran disebut elastis apabila koefisien elastisnya lebih dari
satu yang memiliki artinya apabila presentase perubahan penawaran lebih
besar dari persentase perubahan harga. perubahan elastis terjadi jika atau
karena perubahan harga barang yang diikuti dengan jumlah penawaran
dari sebuah barang yang lebih besar jumlahnya.

 Penawaran inelastis
Penawaran disebut inelastis jika koefisien elastis penawarannya
kurang dari satu. Artinya penawaran disebut inelastis apabila presentase
pada perubahan penawaran produk atau barang yang lebih kecil dari
presentase perubahan harga produk itu sendiri. Hal ini umumnya terjadi
juga pada barang-barang kebutuhan pokok masyarakat seperti beras dan
garam. Penawaran inelastis pun terjadi apabila perubahan harga barang
yang kurang berpengaruh pada perubahan penawaran itu sendiri.

 Penawaran Elastis Uniter


Pada penawaran elastis uniter, persentase perubahan kuantitas yang
ditawarkan produk sama dengan presentase perubahan harga. Penawaran
ini terjadi jika perubahan harga barang sebanding dengan jumlah
penawarannya.

 Penawaran elastis sempurna


Penawaran ini bersifat elastis sempurna apabila pada harga tertentu
kuantitas atau nilai yang ditawarkan tidak terbatas jumlahnya. Situasi bisa
juga terjadi apabila pada penurunan harga produk yang relatif sangat kecil
sekalipun. Kuantitas yang ditawarkan menjadi nol (0). sebaliknya,
kenaikan harga yang relatif sangat kecil sekalipun akan bisa
meningkatkan kuantitas menjadi tidak terbatas, penawaran elastis
sempurna ini terjadi apabila perubahan penawaran tidak terpengaruhi oleh
perubahan suatu harga, sehingga penulisan kurva penawaran elastis
sempurna bentuknya akan sejajar dengan sumbu Q atau sumbu X.

 Penawaran inelastis sempurna


Penawaran inelastis sempurna adalah kebalikan dari penawaran
elastis sempurna. Pada Penawaran in elastis sempurna. koefisien
elastisnya adalah nol (0). Ini terjadi karena berapa pun harga yanng
berubah. Kuantitas yang ditawarkan tetap tidak berubah oleh karena itu
kurva penawarannya berbentuk vertikal atau lurus bersudut 90 dejarat,
karena keterbatasan pada kapasitas produksi, walaupun harga naik
ataupun turun kuantitas yang disediakan atau yang ditawarkan tetap akan
sama jumlahnya. Penawaran inelastis sempurna bisa juga terjadi jika
perubahan pada harga produk yang tidak ada pengaruhnya terjadi
terhadap jumlah penawaran produknya.

F. Hal-hal yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


 Waktu
Proses produksi membutuhkan waktu produksi – produksi yang
memerlukan waktu lama untuk diproduksi penawarannya bersifat
inelastis, hal ini karena walaupun harga naik, produsen tidak dapat dengan
cepat menambahkan persediaan produksinya kasus seperti ini sering
terjadi pada produk kerajinan diindonesia pengrajin tidak dapat memenuhi
tambahan pesanan dengan cepat meskipun harga barang kerajinan naik.
Oleh karena itu penawaran barang hasil kerajinan tidak elastis.
Sebaliknya penawaran barang yang dihasilkan dari industri
cenderung memiliki sifat yang elastis karena proses pembuatannya yang
terbilang cepat. jika kita memesan smart phone 3.000 unit ke korea
selatan, maka dalam waktu yang relatif singkat pesanan kita tersebut
dapat dipenuhi hal ini karena proses produksi barang tersebut dilakukan
dengan teknologi yang tinggi dan canggih.
Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan
perubahan permintaan masyarakat atau pasar dan biaya produksi produk.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan jumlah barang yang
ditawarkan dengan perubahan harga barang dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu:
- Jangka waktu sangat pendek
Jangka waktu sangat pendek adalah dalam waktu satu atau
beberapa hari atau waktu yang ditentukan ditawarkan semua
input,meskipun konsumen bersedia membayar harga yang lumayan
mahal atau dengan harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan
tergantung pada banyaknya jumlah persediaan barang yang ada pada
saat itu, sehingga dalam jangka waktu yang relatif sangat pendek itu
penawaran ini bisa bersifat elastis atau bisa juga inelastis. Produsen
juga tidak dapat menambah barang dalam waktu yang sangat pendek
atau relatif singkat ini karena penawaran tergantung dari persediaan
barang yang dipesan tersebut, misalnya seperti produksi dibidang
pertanian yang harus menunggu masa panen tiba untuk mendapatkan
stock barang.
- Jangka pendek
Jangka pendek adalah jangka waktu yang cukup untuk
memungkinkan para produsen menambah jumlah produksinya dengan
jalan mengerjakan pekerjaan dengan lebih lama atau lebih keras,
menggunakan lebih banyak bahan yang dipakai dan lain-lainnya.
Tetapi waktu yang dibutuh tidak cukup lama untuk memperbesar
jumlah kapasitas produksi yang ada seperti modal tetapi yang bisa jadi
bangunan pabrik, mesin- mesin yang digunakan, area pertanian dan
yang lainnya.
- Jangka panjang
Penawaran yang memberikan jangka panjang ini memiliki sifat
elastis karena produsen mempunyai kesempatan yang bagus untuk
memperluas kapasitas barang atau pesanan yang diproduksi.
Jangka panjang artinya merupakan jangka waktu yang lumayan
lama sehingga para produsen dapat menambah kapasitas produksi
dengan menambahkan modal tetap (pabrik baru, mesin – mesin,
perluasan areal pertanian dan lain sebagainya) untuk menyesuaikan
produksi dengan permintaan masyarakat atau konsumen. Makin lama
jangka waktu makin elastis pula penawarannya.
Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi disektor
industri dan produksi yang dilakukan secara besar – besaran malah
dapat menyebabkan penurunan harga barang. Sehingga barang- barang
yang dulu dipandang sebagai barang yang terbilang mewah dan mahal
menjadi barang kebutuhan biasa yang juga dibeli atau dimiliki oleh
orang banyak.
 Daya tahan barang atau produk
Ada beberapa produk atau barang yang bisa disimpan untuk waktu
yang relatif lama (durable goods). Namun ada juga barang yang memiliki
waktu penyimpanan yang pendek atau singkat, mudah rusak seperti
produk pertanian,walaupun harga buah-buahan turun,namun jika daya
tahannya sudah berkurang,maka produk tersebut harus segera dijual untuk
menghidari kerugian yang besar akibat berkurangnya kualitas barang
tersebut. Oleh karena itu pada elastisitas penawaran produk- produk yang
dapat disimpan oleh produsen dalam waktu yang lama cenderung
memiliki elastisitas penawaran yang bersifat elastis.
 Mobilitas faktor produksi
Faktor produksi sering dikatakan atau disebut memiliki mobilitas
yang tinggi apabila mudah berpindah dari satu tempat ketempat yang
lainnya. Jika faktor produksi memiliki mobilitas yang tinggi maka
produsen dapat menyesuaikan kapasitas produksinya atau besarnya
produksi dengan mudah dan penawarannya cenderung bersifat sangat
elastis.
 Kemudahan produsen baru untuk memasuki pasar
Beberapa pasar produk ada yang mudah untuk dimasuki oleh
produsen –produsen baru atau awam, namun ada pasar produk yang sulit
untuk dimasuki para produsen baru contohnya es kopi kekinian dan
minum bubble, ketika semua orang mulai menyukai dan gemar
membelinya maka harganya lama – lama mulai naik, hal ini menarik para
pedagang dan produsen lain untuk membuka usaha es kopi kekinian dan
minuman bubble, para pedagang dan produsen dengan mudah dapat
membuka usaha tersebut karena tidak banyak membutuhkan modal dan
cepat cepat untuk direalisasikan oleh mereka. Oleh karena itu jika sebuah
pasar memiliki sifat yang mudah dimasuki oleh pedagang atau produsen
baru maka penawarannya akan cenderung kesifat yang lebih elastis.
 Jumlah persediaan barang
Jika sebuah perusahaan menyimpan persediaan barang produksi
dalam jumlah yang cukup besar, kurva penawaran akan lebih kearah
elastis karena dapat memasokkan barang kepasar dengan segera, jika ada
permintaan barang produksi dari konsumen atau masyarakat. Dan jika
persediaan penyimpanan barang produksi sudah habis perusahaan akan
kesulitan dalam memasok barang produksi lagi sehingga penawaranya
memiliki sifat yang lebih inelastis.
2. Elastisitas Permintaan
A. Pengertian Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (price elasticity of demand) adalah istilah dalam
dunia ekonomi untuk menggambarkan perubahan jumlah permintaan barang
terhadap perubahan harga dari barang tersebut.
Elastisitas permintaan adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
besarnya kepekaan dari perubahan jumlah permintaan barang apabila terjadi
perubahan harga barang. Sebagai contoh, adanya penurunan harga dari suatu
produk, entah itu barang atau jasa, maka hal ini berimbas pada meningkatnya
jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut.
B. Manfaat Elastisitas Permintaan
Manfaat pengukuran Elastisitas Permintaan :
 Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu
kebijakan atau strategi penjualan.
 Bagi pemerintah, dengan mengetahui dari sifat barang (eksport dan
import) dapat disusun suatu kebijakan yang mendukung.
C. Tujuan Elastisitas Permintaan
Tujuan elastisias permintaan adalah untuk mengetahui seberapa besar
kepekaan perubahan jumlah barang / jasa yang diminta dan yang ditawarkan
sebagai akibat dari adanya perubahan harga barang atau jasa tersebut.
D. Penghitung Koefisien Elastisitas Penawaran
Barang elastis diartikan sebagai barang di mana perubahan harga
menyebabkan perubahan signifikan. Secara umum, semakin banyak substitusi
untuk suatu barang atau jasa, permintaan akan semakin elastis. Rumus
elastisitas permintaan untuk barang atau jasa tertentu dihitung dengan
membagi persentase perubahan kuantitas yang diminta dengan persentase
perubahan harga. Jika hasil bagi elastisitas lebih sama dengan satu, maka
permintaan dianggap elastis. Mengingat harga barang atau jasa yang paling
umum digunakan untuk menghitung elastisitas permintaan, ada beberapa
ukuran lain dari elastisitas permintaan, di antaranya elastisitas pendapatan
dari permintaan dan elastisitas substitusi permintaan.
Persamaan / Rumus Elastisitas Permintaan

Keterangan :
Es : koefisien elastisitas penawaran
ΔP : perubahan harga
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
Q : jumlah penawaran awal
P : harga awal
E. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Ada lima jenis koefisien elastisitas harga pada permintaan, yaitu elastis,
inelastis, elastis uniter, elastis sempurna, dan inelastis sempurna.
 Elastis
adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih
besar daripada persentase perubahan harga atau jika nilai koefisien >
1, biasanya terdapat pada barang-barang yang memiliki tingkat
substitusi banyak sseperti pada barang elektronik (televisi dan telepon
seluler).
 Inelastis
adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih
kecil daripada persentase perubahan harganya (nilai koefisien < 1),
biasanya terdapat pada barang yang tidak memiliki banyak substitusi,
misalnya garam.
 Elastis uniter
adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta sama
dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1), terdapat
pada sebagian barang elektronik, misalnya VCD player dan DVD
player.
 Elastis sempurna
adalah harga tidak berubah, tetapi jumlah yang diminta berubah.
Contohnya harga garam dan harga bensin. e. Inelastis sempurna,
adalah berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan
berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta,
contohnya harga beras.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran.
 Ketersediaan Barang Substitusi
Semakin banyak dan semakin baik barang substitusi, maka
elastisitas permintaannya akan cenderung semakin besar.
 Jumlah Penggunaan Barang dan Jasa
Semakin besar jumlah penggunaan barang dan jasa, akan semakin
besar elastisitas permintaannya.
 Pengeluaran atas Barang dan Jasa
Semakin besar persentase pendapatan yang digunakan untuk
pengeluaran barang dan jasa, maka elastisitas permintaannya
cenderung semakin besar.
 Intensitas Kebutuhan
Jika kebutuhan akan suatu barang dan jasa sangat besar, kenaikan
harga sedikit sekali pengaruhnya terhadap permintaan.
 Masa Penyesuaian
Semakin lama periode yang diperlukan bagi penyesuaian jumlah
barang dan jasa yang diminta, maka permintaannya cenderung
semakin elastis. Hal ini disebabkan karena konsumen memerlukan
waktu untuk mempelajari pergerakan harga-harga baru.
 Pendapatan konsumen
Semakin tinggi pendapatan konsumen maka, jumlah barang dan
jasa yang akan dibeli akan semakin meningkat
BAB 111 PENUTUP

Kesimpulan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh. Hubungannya dengan makalah ini Penulis
banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
para pembaca khusus pada penulis.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sridianti.com/jenis-fungsi-produksi-dan-manfaatnya-bagi-perusahaan.html
http://www.ilmuekonomi.net/2015/10/pengertian-dan-rumus-fungsi-produksi.html
http://emilyaumil.blogspot.co.id/2014/11/fungsi-produksi-dan-fungsi-biaya.html

Anda mungkin juga menyukai