Anda di halaman 1dari 2

Definisi Retinopati Diabetikum

Diabetic retinopathy D ( DR ) atau retinopati diabetik adalah kelainan retina akibat


komplikasi mikrovaskular penyakit diabetes mellitus ( DM ) . Komplikasi ini terjadi akibat
paparan hiperglikemia pada pembuluh darah retina dalam jangka waktu yang lama. Retinopati
diabetik merupakan penyebab kebutaan yang paling sering ditemukan setelah katarak. (Ari
Suryathi dkk. 2015)
Etiologi Retinopati Diabetikum
Penyebab pasti retinopati diabetik belum diketahui . Tetapi diyakini bahwa lamanya
terpapar pada hiperglikemia perplicacio ( kronis ) menyebabkan perubahan fisiologi dan
biokimia yang akhirnya menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah. Hal ini didukung oleh
hasil pengamatan bahwa tidak terjadi retinopati pada orang muda dengan diabetes tipe 1 paling
sedikit 3-5 tahun setelah awitan penyakit ini . Hasil serupa telah diperoleh pada diabetes tipe 2 ,
tetapi pada pasien ini onset dan lama penyakit lebih sulit ditentukan secara tepat.
Perubahan abnormalitas sebagian besar hematologi dan biokimia telah dihubungkan
dengan prevalensi dan beratnya retinopati antara lain :
 Adhesif platelet yang meningkat
 Agregasi eritrosit yang meningkat
 Abnormalitas lipid serum.
 Fibrinolisis yang tidak sempurna.
 Abnormalitas dari sekresi growth hormon
 Abnormalitas serum dan viskositas darah
(Dr Rodiyah Rahmawaty Lubis SpM. 2007)

Epidemiologi Retinopati Diaebetikum


Berdasarkan The DiabCare Asia (2012), 42% penyandang Diabetes melitus di Indonesia
mengalami komplikasi Retinopati Diabetik (RD) yang 6,4.% diantaranya adalah Retinopati
Diabetik yang bersifat Proliferatif. Organisasi Kesehata Dunia (WHO) tahun 2004 juga
melaporkan bahwa 4,8% penduduk di seluruh dunia menjadi buta akibat retinopatidiabetik yang
menduduki peringkat ke-4 setelah katarak, glaukoma, dan degenerasi makula Retinopati diabetik
paling sering ditemukan pada usia dewasa antara 20-74 tahun, tetapi jarang ditemukan pada anak
dibawah 10 tahun dan akan meningkat setelah pubertas. Resiko mengalami Retinopati diabetik
juga meningkat sejalan dengan lamanya diabetes (Nurainy T Setyoputri et al).
Studi epidemiologi di Bali oleh Divisi Endokrin Metabolik FK Unud tahun 2005-
2010 melaporkan bahwa prevalensi DMsebesar 5,9% dari jumlah penduduk. Salah satu
komplikasi DM yang sering ditemukanadalah retinopati diabetik. Angka kebutaan karena
retinopati diabetik semakin meningkat seiring dengan lamanya menderita DM.Faktor resiko
retinopatik diabetik pada pasien DM antara lain umur, jenis kelamin, lama terdiagnosis DM, dan
kadar hemoglobin gliko-silat (Ari Suryathi dkk. 2015).
Retinopati diabetik menempati urutan ke-4 sebagai penyebab kebutaan secara global
setelah katarak, glukoma, dan degenerasi makula (age related macular degeneration). Kelompok
umur yang paling sering mengalami komplikasi ini adalah rentang umur 20-64 tahun.
Komplikasi tersering pada mata dan menjadi penyebab kebutaan pada pasien DM adalah
retinopati diabetic tipe proliferatif.iskemia pada retina yang terjadi terus-menerus sehingga
menyebabkan pembentukan pembuluh darah baru di sekitar retina yang menyebabkan kebocoran
protein serum (Dewi N.P., dkk. 2019).

DAPUS
Ari Suryathi dkk. 2015 Kejadian Retinopati Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus.Denpasar
Bali. Jurnal Ilmiah Kedokteran Volume 46 Nomor 2.
Dewi N.P., dkk. 2019. Profil Tingkat Keparahan Retinopati Diabetik Dengan Atau Tanpa
Hipertensi pada di RSUP Dr. M. Djamil Padang.Padang. Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8. No 2.
Dr Rodiyah Rahmawaty Lubis SpM. 2007. Diabetik Retinopati. Medan. Departemen Ilmu
Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara RSUP H. Adam Malik.
Nurainy T Setyoputri et al., Prevalensi Dan Karakteristik Pasien Retinopati Diabetik Di Poli
Mata Rsud Dr.Soetomo. Surabaya. Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga

Anda mungkin juga menyukai