Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN

FILOSOFIS PENELITIAN KUANTITATIF


Dosen Pengampu:

Prof. Dr.AGUNG SUNARNO, M.Pd.

Disusun oleh :

Nama : DICY CHANDRA TARIGAN

NIM : 6193311020

Kelas : PJKR V D 2019

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021/2022
Filosofis penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham positivisme,
sementara itu penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham
naturalistik (fenomenologis). Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif oleh
sebagian kalangan tidak boleh dicampuradukan, namun pemahaman ini dianggap keliru oleh
para peneliti yang melihat bahwa masing-masing pendekatan penelitian mempunyai kelemahan,
dan oleh karenanya dianggap perlu untuk melakukan kombinasi, agar masingmasing pendekatan
saling melengkapi.

Teori dalam penelitian kuantitatif


Sebelum membahas teori kuantitatif, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan jenis-
jenisnya yang akan digunakan dalam membangun teori.  Variabel penelitian merujuk pada
karakteristik atau atribut seoarng individu atau suatu organisasi yang dapat diukur atau
diobservasi.

Jenis-jenis variabel yang biasanya digunakan dalam penelitian antara lain sebagai berikut;

1. Variabel bebas atau independen


2. Variabel terikat atau dependen
3. Variabel intervening atau mediating
4. Variabel moderating
5. Variabel kontrol
6. Variabel counfounding atau spurious.

Teori dalam penelitian kuantitatif (theory in quantitative research) merupakan seperangkat


gagasan konstrak (atau variabel) yang saling berhubungan, yang berasosiasi dengan proposisi
atau hipotesis yang memerinci hubungan antarvariabel (biasanya dalam
konteks magnitude atau direction).

Suatu teori dalam penelitian bisa saja berfungsi sebagai argumentasi, pembahasan, atau alasan.
Teori biasanya membantu menjelaskan (atau memprediksi) fenoena yang muncul di dunia.

Lebovitz dan Hagedorn (1971) dalam Creswell (2016) menambahkan definsi teori dengan
gagasan tentang theoretical rationale, yang dimaknai sebagai “usaha mengetahui bagaimana
dan menagapa variabel-variabel dan pernyataan-pernyataan relasional saling berhubungan
satu sama lain”.

Dalam proposal penelitian kuantitatif, peneliti dapat menegaskan teorinya dalam berbagai
bentuk:

1. Peneliti menegaskan teori dalam bentuk pernyataan hipotesis-hipotesisi yang saling


berhubungan. Misalnya semakion tinggi pangkat seseorang, semakin kuat sentralitasnya.
2. Peneliti menyatakan teroi dalm bentuk pernyataan “jika-maka” yang menunjukkan
mengapa seseorang harus berharap variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat.
3. Peneliti menyajikan teori dalam bentuk visual. Bentuk visual ini penting untuk
menerjemahkan variabel-variabel ke dalam gambar visual.
landasan penelitian kuantitatif

Penelitian kuantitatif berlandaskan pada paham positivism ,yang melihat bahwa


kebenaran berada dalam fakta-fakta yang dapat dibuktikan atau diuji secara empiris, dalam
perkembangannya paham positisvisme telah memperkuat perkembangan metode penelitian
kuantitatif,sehingga tidak heran kalau penelitian kuantitatif cukup dominan dalam penulisan
karya ilmiah penelitian. Untuk itu akan dikemukakan secara ringkas faham positisvismesebagai
dasar untuk lebih memehami penelitian kuantitatif.
Fositisvisme merupakan aliran filsafat yang barsumber dari pemikiran auguste cumte
seorang filosof yang lahir  diprancis pada tahun 1798 ia seorang yang sangat miskin hidupnya
banyak mengandalkan sumbangan dari murud dan teman-temannya meskipundemikian
pemikirannya sangat berpengaruh yang dituangkan dalam tulisan-tulisannya salah satu buah
pikirannya yang sangat penting dan berpengaruh adalah tentang tiga tahapan atau tingkatan
berfikir manusia dalam berhadapan dengan alam semesta yaiti, tingkatan teologi ,tingkatan
metafisik dan tingkatan fositif
Pandangan positisvisme dari dalam sudut ontology meyakinibahwa realitas merupakan
suatu yang tunggal dan dapat dipecahkan untuk dipelajari dan dipahami secara bebas sementara
itu dalam sudut epistemology positivism mensyaratkan adanya dualism antara supjek peneliti
dengan objekyang diteliti
Landsan teori adalah landansan yang trelefan yang dapat digunakan untuk menjelaskan
tentang variabel yang akan diteliti, sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap
rumusan yang diajukan (hipotesis) serta penyusunn instrumen penelitian.
Yang dimaksud dengan landasan teori disini adalah teori yang terkait dengan variabel yang
terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma penelitiansesuai dengan
hasil perumusan . teori dipergunakan ebagai landasan atau alasan mengapa suatu variabel bebas
tertentu di masukkan dalam penelitian karena brdasarkan teori tersebut variabel yang
bersangkutan  memang bisa mempengaruhi variabel tak bebas atau merupakan salah satu
penyebab.

Metode Kuantitatif
1.Menggunakan hiopotesis yang ditentukan sejak awal penelitian
2.Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal
3.Reduksi data menjadi angka-angka
4.Lebih memperhatikan reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian
5.Penilaian validitas menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan hitungan statistik
6.Mengunakan deskripsi prosedur yang jelas (terinci)
7.sampling random
8.Desain/kontrol statistik atas variabel eksternal
9.Menggunakan desain khusus untuk mengontrol bias prosedur
10. Menyimpulkan hasil menggunakan statistik
11.Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis
12. Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks

Anda mungkin juga menyukai