BOTULINUM

TOXIN
SPASTISITAS
Evlyne Erlyana Suryawijaya
13 Agustus 2022
 • Berasal dari Bahasa Yunani :
SPASTISITAS SPASTICUS
• Memiliki arti “untuk menarik”.
 SPASTISITAS
Spastisitas adalah suatu gangguan motorik yang
ditandai oleh peningkatan tonus otot yang terkait
kecepatan gerak dengan sentakan tendon
berlebihan, yang dikarenakan hipereksitabilitas dari
refleks regang. (James Lance, 1980)
S PA S T I S I TA S

• Hilangnya kontrol inhibisi

upper motor neuron pada
refleks spinal.
• Hiperaktif refleks regang yang
dimediasi oleh reseptor
regang muscle spindle.
• Menurunnya ambang alpha
lower motor neuron.
 • Identifikasi tujuan bersama pasien (dan keluarga)
• Menjaga higienitas
• Menurunkan ketergantungan
Langkah- • Membantu perbaikan posisi
• Mencegah kerusakan kulit
langkah • Meminimalisir nyeri
• Menunjang aktivitas tertentu
Penanganan • Hambatan untuk mencapai tujuan
• Pemeriksaan fisik
Spastisitas • Pemeriksaan penunjang
• Menentukan intervensi
• Termasuk evaluasi intervensi sebelumnya
PENILAIAN SPASTISITAS
Penilaian terdahulu → fokus
pada impairment spesifik
• Range of motion (ROM)
• Tonus
Penilaian terkini → outcome
• Ashworth
• Modified Ashworth
• Modified modified
ashworth scales
• Tardieu
 TERAPI REHABILITASI MEDIS
Fisioterapi
Terapi okupasional
Stimulasi elektrik fungsional
Terapi cermin
TERAPI dll6

UNTUK
MENURUNKAN INTERVENSI FARMAKOLOGI
Menyeluruh (generalized)
SPASTISITAS • Oral baclofen, dantrolene, tizanidine, diazepam
Regional
• Intrathecal baclofen, phenol, rhizotomy, botulinum toxin
Fokal
• Botulinum toxin
• Phenol neurolysis

PEMBEDAHAN
BOTULINUM
TOXIN
• 1989 → Oculinum → tipe A
• 1991→ Botulinum toxin
• Bakteri Clostridium botulinum (1895) →
Botulism
• Lethal dose 3000 units (monyet)
• Tidak bertahan lebih dari 3-4 bulan
• Justinus Kerner (abad 19) yang
memprediksi “poison” pada sosis
yang rusak berpotensi untuk
penggunaan medis.
Indikasi MOTORIK

BoNT Spastisitas
Movement disorders

SENSORIK
Sefalgia
Neuralgia

OTONOM
Hiperhidrosis
Drooling
MEKANISME BOTULINUM
TOXIN : SPASTISITAS
Motorik : neuromuscular junction
 • Dominan efek samping tindakan
EFEK injeksi : nyeri, memar, bengkak dan
kemerahan pada lokasi injeksi.
SAMPING • Kelemahan otot pada otot sekitar
(dapat bertahan 12 minggu).
• Reaksi hipersensitivitas.
KONTRAINDIKASI
Ekstremitas
Superior
Flexed Elbow

• Otot :
• Biceps brachii
• Efek :
• Menggapai barang
• Berpakaian
• Makan
• Kombinasi dengan kesulitan pronasi/supinasi
• Kesulitan untuk perawatan diri, makan
dan berpakaian.
Biceps Brachii 100-200 unit (4 titik)
Flexed Wrist
• Otot
• Flexor carpi ulnaris
• Flexor carpi radialis
• Flexor digitorum profundus
• Flexor digitorum superficialis
• Flexor pollicis longus
• Efek :
• Penekanan nervus medianus pada
pergelangan tangan
• nyeri
Flexor Carpi Ulnaris 12.5-50 unit (1 titik)
Flexor Carpi Radialis 12.5-50 unit (1 titik)
Flexor Digitorum Profundus 30-50 unit (1 titik)
Flexor Digitorum Superficialis 30-50 unit (1 titik)
Flexor Pollicis Longus 20 unit
Clenched Hand

• Otot :
• Flexor digitorum superficialis
• Flexor digitorum profundus

• Manfaat terapi spastisitas :

• Meningkatkan hand hygiene (membuat
telapak tangan dapat diakses)
• Membantu terapi okupasi dan penggunaan
splints
• Meningkatkan self-care
Thumb in Palm

• Otot :
• Flexor pollicis longus
• Adductor pollicis
• Efek :
• Kesulitan menyelipkan barang di tangan
• Menghambat fungsi jari-jari yang lain
Adductor Pollicis 20 unit (1 titik)
Ekstremitas
Inferior
 • Otot
• Gastrocnemius
• Soleus
• Tibialis Posterior
Equinovarus • Flexor halucis longus
• Flexor digitorum longus
• Flexor digitorum brevis
• Tibialis anterior
Gastrocnemius @75 unit (3 titik)
Lateral & Medial
Soleus 75 unit (3 titik)
Tibialis posterior 75 unit (3 titik)
Flexor halucis longus 50 unit (2 titik)
Flexor digitorum longus 50 unit (2 titik)
Flexor
digitorum
brevis (25
unit, 1 titik)
Tibialis anterior 20-120 unit (1-3 titik)
Lateral dari tibial crest, 1/3 proximal dari ankle ke patella.
Flexed • Otot :
• Flexor digitorum longus
• Flexor halucis longus
toe • Flexor halucis brevis
Flexor halucis brevis (13 unit, 1 titik)
• Medial plantar, medial dari tendon flexor halucis longus.
 • Otot :
• Medial hamstring 50-200 units (2-3 titik)
Flexed Knee • Lateral hamstring 50-200 units (2-3 titik)
Hiperextended (Stiff) Knee
(60-200 unit)
• Otot :
• Rectus femoris
• Vasti
 Anterior thigh, midpoint
Rectus femoris antara hip dan knee.
 Vastus medial
Median thigh, 3-4 jari proximal dari median knee.
 Vastus lateralis
Lateral thigh, 4-5 jari proximal dari lateral knee.
Adducted thigh

• Otot
• Adductor
longus/magnus/brevis
75-300 unit (4-6 titik)
• 3-4 jari distal dari pubis.
Hyperextended toe
(striatal)
• Otot
• Extensor Halucis Longus 20-100 unit
(1-2 titik)
• 3-4 jari di atas ankle, lateral dari
tendon tibialis anterior.
TA K E HOME
M E S S A G E

Injeksi Botulinum Toxin efektif pada kasus spastisitas

 DA F TAR P U STAKA

Correction of “Thumb-in-Palm” Deformity in an Adult Patient with Cerebral Palsy: A Different Indication and a
Different Approach. Harran Üniversitesi Tıp Fakültesi Dergisi (Journal of Harran University Medical Faculty) Cilt 10. Sayı 3, 2013. p 144-147