TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
menyebabkan uremia (Black & Hawk dalam Dwy Retno Sulystianingsih, 2018).
Disease (CKD) merupakan perburukan fungsi ginjal yang lambat, progresif dan
2.1.2 Etiologi
berkurangnya fungsi ginjal, bahkan dalam skala besar. Hal ini menyebabkan
penderita CKD tidak merasa mengalami gejala apapun. Banyak kondisi klinis
3) Batu ginjal
2) Dyslipidemia
5) Preeklamsi
6) Obat-obatan
2.1.3 Patofisiologi
pada glomerulonefritis, atau pajanan zat toksin pada penyakit tubulus ginjal dan
untuk berfungsi ¾ dari nefron-nefron yang rusak. Beban yang harus dilarut
menjadi lebih besar daripada yang diabsorpsi dan berakibat diuresis osmotik
timbul disertai retensi produk sisa. Fungsi ginjal menurun, produk akhir
Uremia yang bersifat toksik dapat menyebar ke seluruh tubuh dan dapat
mengenai sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat. Selain itu sindrom uremia
ini akan menyebabkan trombositopati dan memperpendek usia sel darah merah.
gatal. Pada CKD akan terjadi penurunan fungsi insulin, peningkatan produksi
lipid, gangguan sistem imun, dan gangguan reproduksi. Karena fungsi insulin
menurun, maka gula darah akan meningkat. Peningkatan produksi lipid akan
Gambar 2. 1 Pathway
( Nurarif & Kusuma, 2015 )
2.1.5 Klasifikasi
Desease (CKD), namun pada terminologi akhir CKD lebih baik dalam rangka
untuk membatasi kelainan pasien pada kasus secara dini, karena dengan CKD
dibagi 5 grade, dengan harapan pasien datang/merasa masih dalam stage awal 1
c. Adanya darah atau protein dalam urine yang dideteksi saat tes urine
lain:
a. Gambaran Klinis
(sodium,kalium, klorida).
b. Gambaran laboratoris
c. Gambaran Radiologi
indikasi.
diberikan. Biopsi ginjal tidak dilakukan pada ginjal yang sudah mengecil
renin-angiotensin-aldosteron
kadar aluminium.
2.1.9 Penatalaksanaan
berikut :
a. Nonfarmakologis
jumlah yang sama antara asam lemak bebas jenuh dan tidak jenuh
b. Farmakologis
2) Penghambat kalsium
3) Diuretic
9) Koreksi hyperkalemia
Kidney Disease
2.2.1 Pengertian
Gejala dan tanda mayor minor intoleransi aktivitas menurut SDKI (2017)
b. Tirah baring
c. Kelemahan
d. Imobilitas
2.2.4 Penatalaksanaan
Keluhan lelah merupakan salah satu komplikasi yang di alami oleh pasien
CKD. Prevalensi lelah pada pasien CKD cukup tinggi yaitu sekitar 44,7-97%
(Cabrera et al., 2017). Keluhan lelah yang tidak diobati dapat berdampak pada
orang lain, penurunan energy fisik dan mental, penarikan social dan depresi
(Rohaeti dkk, 2020). Untuk itu, dibutuhkan penanganan yang tepat agar pasien
Salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan
otot dan organ menjadi lebih lambat dan meningkatkan aliran darah ke otak.
Selanjutnya istilah ini lebih popular dengan sebutan Relaksasi Benson (Mustika,
agama yang dianut pasien. Kata-kata atau kalimat spiritual yang telah dipilih
Ropyanto, 2019). Pada Relaksasi Benson terdapat empat prinsip utama yang
harus dipenuhi meliputi mental device yaitu kata-kata atau frase yang diulang-
ulang dan digunakan sebagai mantra, passive attitude yaitu bersikap pasif, jika
terdapat pikiran yang menggangu maka harus diabaikan dan perhatian harus
diarahkan kembali ke teknik tersebut, decreased muscle tonus yaitu [asien harus
dalam posisi yang nyaman sehingga kerja otot minimal dan tonus otot menurun
dan yang terakhir adalah quiet environment yaitu lingkungan yang tenagng
kedalam tubuh
dan meningkatkan suplai oksigen ke dalam sel sehingga sel dapat melakukan
parasimpatis.
and Proctor, 2010 dalam Malisa, Kusman dan Mardiah, 2016). Mustika, Mahati
komplementer yang mudah, murah, tanpa efek samping dan terbukti dapat
Benson yang dilakukan selama 20 menit dapat menurunkan keluhan lelah pada
pasien transplantasi stem cell dan pasien gagal jantung. Penelitian Mahmoudirad
darah dan detak jantung dan mengatur pernafasan. Melalui Relaksasi Benson,
seseorang dapat merilekskan ototnya satu persatu, oleh karena itu akan
kelelahan.
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Intoleransi Aktivitas pada Pasien Chronic Kidney
Disease
data (subjektif dan objektif) dan peninjauan informasi riwayat pasien pada
rekam medik. Berdasarkan Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), klasifikasi
a. Biodata
Tidak ada spesifikasi khusus untuk kejadian gagal ginjal, namun laki-laki
sering memiliki resiko lebih tinggi terkait dengan pekerjaan dan pola hidup
sehat. CKD merupakan periode lanjut dari insiden gagal ginjal akut,
b. Keluhan Utama
menyertai.
Keluhan bisa berupa urine output yang menurun (oliguria) sampai pada
urea dan pruritus. Kondisi ini dipicu oleh karena penumpukan (akumulasi)
kegagalan filtrasi.
ada pasien dengan CKD biasanya terjadi penurunan urine output, penurunan
ventilasi, fatique, perubahan fisiologis kulit, bau urea pada nafas. Selain itu,
CKD dimulai dengan periode gagal ginjal akut dengan berbagai penyebab.
obat yang bersifat nefrotoksik, BPH dan lain sebagainya yang mampu
Selain itu ada beberapa penyakit yang langsung menyebabkan gagal ginjal
diterapkan jika ada anggota keluarga yang sakit, misalnya minum jamu saat
sakit.
f. Riwayat Psikososial
Pada pasien CKD biasanya perubahan psikososial terjadi pada waktu pasien
Pasien akan mengurung diri dan lebih banyak berdiam diri/murung. Selain
itu, kondisi ini juga dipicu oleh biaya yang dikeluarkan selama proses
kondisifluktuatif.
h. Sistem pernafasan
Adanya bau urea pada bau napas. Jika terjadi komplikasi asidosis/alkalosis
Pola napas akan semakin cepat dan dalam sebagai bentuk kompensasi tubuh
i. Sistem kardiovaskuler
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kejadian gagal ginjal kronis
salah satunya adalah hipertensi. Tekanan darah yang tinggi di atas ambang
memicu retensi natrium dan air sehingga akan meningkatkan beban jantung.
j. Sistem pencernanaan
k. Sistem hematologi
ini akan semakin parah jika zat sisa metabolisme semakin tinggi dalam
tubuh karena tidak efektif dalam ekresinya. Selain itu, pada fisiologis darah
l. Sistem Endokrin
Berhubungan dengan pola seksualitas, klien dengan gagal ginjal kronis akan
Selain itu, jika kondisi gagal ginjal kronis berhubungan dengan penyakit
diabetes mellitus, maka akan ada gangguan dalam sekresi insulin yang
m. Sistem neuromuskuler
n. Sistem perkemihan
Dengan gangguan/kegagalan fungsi ginjal secara kompleks (filtrasi, sekresi,
o. Sistem Integumen
berwarna kekuningan pada uremia. Kulit kering dengan turgor buruk, akibat
dehidrasi dan atrofi kelenjar keringat, umum terjadi. Sisa metabolic yang
gatal atau pruritus. Pada uremia lanjut, kadar urea tinggi di keringat dapat
p. Sistem Muskuloskeletal
tidak nyaman setelah beraktivitas, merasa lemah, tekanan darah berubah >20%
jantung coroner, penyakit katup jantung, aritmia, penyakit paru obstruksi kronis
PPNI, 2017).
terdiri dari dua rumusan utama yaitu rumusan luaran keperawatan dan rumusan
diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku atau persepsi pasien, keluarga,
Terdapat dua jenis luaran keperawatan yaitu luaran positif dan luaran
negative. Luaran positif menunjukkan kondisi, perilaku atau persepsi yang sehat
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai
komponen yaitu label, definisi dan tindakan. Label merupakan kata kunci untuk
atau beberapa kata yang diawali dengan kata benda (nomina) yang berfungsi
sebagai descriptor atau penjelas dari intervensi keperawatan (Tim Pokja SIKI
untuk membantu pasien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmadi,
2008).
Tindakan-tindakan pada intervensi keperawatan terdiri dari osbservasi,
terapeutik, edukasi, dan kolaborasi (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018). Agar
kondisi pasien cepat membaik diharapkan bekerja sama dengan keluarga pasien
dalam melakukan pelaksanaan agar tercapainya tujuan dan kriteria hasil yang
Wartonah, 2015). Evaluasi dapat berupa evaluai struktur, proses dan hasil.
Evaluasi terdiri dari evaluasi formatif yaitu menghasilkan umpan balik selama