Anda di halaman 1dari 6

Journal of Science and Science Education

ISSN: 2774-1869 eISSN: 2774-2105

Research Paper

Virtual Laboratory berbasis PhET Simulation: STRATEGI


PENGUATAN PEMAHAMAN MAHASISWA dalam
PEMBELAJARAN pada MATERI RADIASI BENDA
HITAM MELALUI PERCOBAAN BERBANTU LAB
VIRTUAL.
1
Eva Nurdiana, Program Studi Pendidikan Kimia (Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan), Universitas mataram, Indonesia
2
Galuh Pertiwi, Program Studi Pendidikan Kimia (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Universitas Mataram.
3
Haida Joharlin, Program Studi Pendidikan Kimia (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Universitas Mataram.
4
Irma Fitri Cahyati, Program Studi Pendidikan Kimia (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Universitas Mataram.
5.
Putri Juwida, Program Studi Pendidikan Kimia (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Universitas Mataram
6.
Prof. Dra. Susilawati, m.Si, Ph.D, Program Studi Pendidikan Fisika (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Universitas Mataram

DOI: 10.29303/jppipa.v6i1.264

Article Info
Received: Abstract: Physics Education Technology (phet) adalah media simulasi yang berisi simulasi pembelajaran
Revised: salah satunya fisika modern. Dalam media ini menekankan hubungan antara fenomena kehidupan nyata
Accepted: dengan ilmu yang mendasari. Media ini memudahkan peserta didik memahami materi fisika modern yang
kasat mata karena penggunaan media simulasi phet dalam pembelajaran di kelas dapat memvisualisasikan
bentuk-bentuk energi, sumber energi, dan perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk energi yang lain.
Correspondence:
Dalam simulasi phet pada materi radiasi benda hitam dapat diamati secara nyata bagaimana benda hitam
Phone: +62…………………….. dapat memancarkan radiasi secara sempurna dan bagaimana suhu mempengaruhi intensitas cahaya dan
panjang gelombang cahaya. Percobaan menggunakan virtual lab bertujuan untuk meningkatkan dan
mempermudah dalam memahami materi radiasi benda hitam kepada mahasiswa semester ganjil tahun
pelajaran 2021/2022 dengan memanfaatkan aplikasi phet dalam pembelajaran di kelas

Keywords: Tekhnolgy, Virtual laboratory, PhET Simulation, Radiasi benda hitam and modern physics. Century
Gothic 8pt, Space 1, Justify

Citation: Example: Nurdiana, E., Pertiwi, G., Joharlin, k., N., Afriansyah, A., W., & Susilawati (2022). Penggunaan Media Phet Simulation pada
Materi efek Fotolistrik dalam Menstimulus Pemahaman Mahasiswa. Journal of Science and Science Education (JoSSEd), 1(1), 1-4. doi:
https://doi.org/10.29303/jjppipa.v1i1.264

PENDAHULUAN
Fisika modern adalah salah satu bagian ilmu fisika yang membahas prilaku materi dan energi pada skala atomatik dan partikel-partikel sub-
atom atau gelombang (Beiser, 1986). Dalam pembelajarannya fisika modern memerlukana eksperimen dan percobaan dalam menjelaskan
materi yang bersifat abstrak (Gunawan & liliasari, 2012).
Benda hitam adalah benda yang tidak memantulkan radiasi yang diterimanya benda hitam juga pemancar radiasi yang paling sempurna
(Kustija & Jaja ,2019). Radiasi benda hitam adalah semua benda yang menyerap seluruh radiasi yang mengenainya (Serway, et al., 2005;
Tipler & Llewellyn, 2008). Benda hitam sempurna sangat susah didapatkan, jelaga yang sangat hitam saja masih memiliki daya pantul.
Sedangkan menurut Erwin Sutarno dan Hayat, M S benda hitam adalah benda yang dapat menyerap semua radiasi elektromagnetik yang
diterimanya dan tidak ada radiasi yang dapat dipantulkan oleh benda itu (Erwin & Hayat, 2017).
Radiasi adalah pancaran dari cahaya,gelombang elektromagnetik,panas dan lain-lain yang sumber pemancarnya tidak melalui medium
ataupun melalui medium udara. Menurut Swamardika Radiasi adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya
tanpa membutuhkan panas (Swamardika 2009). Radiasi matahari merupakan salah satu radiasi elektromagnetik, proses termonuklir pada
___________
* Corresponding Author: xxxx@xxx.xxx
Name, Affiliation (Department Name), Name of Organization,
City, Country

Copyright © 2020, Author et al.


This open access article is distributed under a (CC-BY License
Journal of Science and Science Education April 2022, Volume 3, Issue 1, 1-8

matahari menghasilkan pancaran partikel yang dinamkan radiasi matahari. Sinar matahari yang masuk pada bumi memiliki panjang
gelombang yang bervariasi yakni, 400-700 nm adalah sinar tampak, 700 nm ke atas adalah sinar inframerah, dan dibawah 400 nm adalah
sinar ultraviolet. Jarak matahari, intensitas radiasi matahari, panjang hari (sun duration), dan pengaruh atmosfer mempengaruhi Jumlah total
radiasi matahari yang dapat diterima di permukaan bumi (Mubarrok & Mulyaningsih, 2014).
Maka untuk menentukan panjang panjang gelombang radiasi matahari yang sampai pada atsmosfer bumi dengan akurat dapat digunakan
laboratorium virtual (Swandi dkk, 2014). Virtual lab didefinisikan sebagai suatu bentuk objek multimedia interaktif yang terdiri dari
berbagai format heterogen, termasuk teks, hiperteks, suara, gambar, animasi, video, dan grafik (Budhu, 2002). Terdapat dua eksperimen
penting untuk perkembangan teori fisika modern yaitu eksperimen secara nyata pada lab dan eksperieman pikiran (Brown, 1986; Bancong &
Song,2018). Menurut muflika dan setiadi virtual Lab ini mempunyai kelebihan yakni bisa digunakan dimanapun dan kapanpun , tidak perlu
memerlukan alat dan bahan (Muflika & Setiadi, 2012).
PhET (Physics Education Technology) adalah laboratorium virtual, simulasi PhET adalah simulasi yang diakses pada internet dengan
memakai Bahasa pemograman java dan flash, yang dikembangkan oleh tim dari universitas Colorado Amerik Serikat (The PhET Team.
2014. PhET (IntectiveSimulations).http://phet.colorado.edu/in/). Simulasi pada PhET dirancang secara interaktif sehingga pe Phet merupakan
laboratorium virtual yang menekankan hubungan fenomena kehidupan nyata dengan ilmu yang berkaitan. dengan memb uat model
konseptual fisika dan visual, yang memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep materi (Perkins dkk, 2006). Menurut Sujanem PhET
merupakan salah satu perangkat lunak yang berisi simulasi suatu fenomena fisis yang sesuai dengan perkembangan teknologi pembelajaran
(Sujanem 2019). Dalam media ini dapat menampilkan suatu materi yag bersifat abstrak dan di rancang dengan menyesuaikan lingkungan
belajar. Didalam PhEt terdapat simulasi yang bersifat teori dan percobaan secara aktif. Pengguna dapat memanipulasi kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan eksperimen. Oleh sebab itu media PhEt bisa meningkatkan keterampilan proses sains yang terlibat aktif dalam
pengoprasian (Amir 2021). Pemanfaat teknologi berupa laboratorium virtual ini sangat efektif dalam pemnbelajaran dikarenakan
memudahkan mahasiswa dalam memahami materi yang diberikan dan mahasiswa menjadi lebih mandiri dalam mengembangakan
kemampuan berpikir dan kemampuan mengkomunikasikan ide-ide (Smith, 2002). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hermansyah yaitu untuk meningkatakan penguasaan konsep dari siswa dalam belajar perlu dengan menggunakan laboratorium virtual
karena sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran (Hermansyah, 2015). Hal yang sama dipaparkan oleh Sumargo dan Yuanita bahwa
pembelajaran menggunakan virtual Lab meningkatkan pemahaman pada siswa sehingga nilai siswa juga dapat mengingkat(Sumargo &
Yuanita, 2014).
Pemanfaatan teknologi seperti ini dalam pembelajaran sangat efektif dikarenakan mudah saling berinteraksi antara pengajar dan pelajar
dalam proses pembelajaran dan dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran yang
berbasis teknologi peserta didik didorong untuk berfikir kritis. Berpikir kritis merupakan suatu kemampuan secara rasional yang tujuanya
untuk memahami hubungan antara ide dan atau fakta pada konsep yang diberikan atau masalah yang dipaparkan (Hendracipta dkk, 2017).
Berpikir kritis juga dipahami sebagai kegiatan menganalisis ide atau gagasan yang lebih spesifik, dan mengembangkannya ke arah yang lebih
sempurna (Kusmanto, 2014; Aiman dkk, 2019). Jadi berpikir kritis adalah suatu kecakapan dalam memecahkan masalah, membuat
kesimpulan, memberikan keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah.

METODE
Metode yang digunakan dalam pengambilan data hasil percobaan dan uji pemahaman mahasiswa yaitu metode simulasi berbasis perangkat
lunak (Phet simulation) dan metode kuantitatif dengan teknik pemberian tes sebagai alat ukur pemahaman mahasiswa terkait materi radiasi
benda hitam (blackbody spectrum). Metode pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan
metode statistika (Tohirin, 2014). Teknik pengambilan data pada umumnya dilakukan secara rendam,pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian,hasil data bersifat kuantitatif atau static dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Peneliti memilih
virtual lab PhET seperti yang dijelaskan sebelumnya dan pada simulasi PhET ini menyajikannya lewat penggambaran simulasi dalam wujud
tampilan grafik interaktif dikarenakan adanya variasi yang besar dari daya yang dipancarkan dan rentang panjang gelombang dimana daya
dipancarkan, grafik logaritmik menunjukkan dengan jelas variasi dari spectrum pancaran benda hitam sebagai fungsi dari suhu yang
gampang dijalankan sehingga mahasiswa dengan mudah menguasai materi. Maka dalam memaksimalkan kemampuan berpikir kritis
mahasiswa, pelaksanaan kegiatan penelitian menggunakan virtual lab perlu didukung dengan adanya perangkat pembelajaran. Instrumen lain
yang digunakan sebagai pendukung percobaan berupa simulasi pembelajaran salah satunya fisika modern. Percobaan ini menekankan pada
hubungan antara fenomena kehidupan nyata yang kasat mata karena penggunaan media simulasi phet pada materi radiasi benda hitam dapat
diamati secara nyata bagaimana benda hitam dapat memancarkan radiasi secara sempurna dan bagaimana suhu mempengaruhi intensitas
cahaya dan panjang gelombang cahaya.

HASIL DAN DISKUSI


Setelah melakukan percobaan menggunakan Virtual Laboratory berbasis PhET Simulation tentang balcbody spectrum mahasiswa dapat
mengetahui dengan mudah bagaimana pengaruh temperatur (T) terhadap panjang gelombang ,warna benda dan intensitas cahaya.
Diperoleh data pada berbagai suhu yaitu:
Pada suhu 200K ,panjang gelombang sebesar 14.489 nm dengan warna benda hitam dan intensitas cahaya sebesar 9.07x10¹ w/m²

2
Journal of Science and Science Education April 2022, Volume 3, Issue 1, 1-8

Pada suhu 3000K ,panjang gelombang sebesar 0,966 nm dengan warna benda orange dan intensitas cahaya sebesar 4.59x10⁶ w/m²

Pada suhu 6000K ,panjang gelombang sebesar 0,483 nm dengan warna benda putih dan intensitas cahaya sebesar 7.35x10⁷ w/m²

Pada suhu 10100K ,panjang gelombang sebesar 0,287nm dengan warna benda biru dan intensitas cahaya sebesar 5.90x10⁸ w/m²

3
Journal of Science and Science Education April 2022, Volume 3, Issue 1, 1-8

Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan mahasiswa dapat mengetahui dengan jelas bagaimana hubungan antara suhu terhadap panjang
gelombang , warna cahaya dan intensitas cahaya. Maka didapatkan hasil yakni:

Tabel 1.1 Perbandingan Suhu (K), Panjang Gelombong (m), Intensitas Cahaya (W/m^2) dan Waerna Cahaya.

NO T(K) 𝜆𝑚𝑎𝑥 (𝑚) I (W/𝑚2 ) Warna cahaya

1 200K 14.489 9.07𝑥101 hitam

2 3000K 0,966 4.59𝑥106 orange

3 6000K 0,483 7.35𝑥107 putih

4 10100K 0,287 5.90𝑥108 biru

Berdasarkan tabel hubungan suhu dengan Panjang gelombang, intensitas cahaya dan warna cahaya dapat kita ketahui bahwa semakin
tinggi suhu maka panjang gelombang semakin kecil, intensitas cahaya semakin besar dan warnanya semakin terang. Jadi ,hal ini dapat
dikatakan sesuai dengan teori bahwa besar energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda hitam dalam bentuk radiasi kalor setiap
satuan waktu sebanding dengan luas permukaan dan sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak benda itu (Dryzek, 2005).
Pada saat menjelaskan materi, respon siswa sangat aktif karena phet Simulation memiliki tampilan yang menarik dan mereka dengan mudah
mengaplikasikan phet Simulation meskipun ada beberapa mahasiswa yang masih bingung dengan cara penggunaanya. Penggunaan phet
Simulation mampu menampilkan fenomena yang sulit diamati secara langsung seperti percobaan radiasi benda hitam.Berdasarkan hasil test
yang diberikan kepada mahasiswa kita dapat mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap materi radiasi benda hitam dengan diperolehnya
hasil test dengan nilai rata-rata yaitu 89.61. Penggunaan Phet bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan mahasiswa terkait dengan
materi radiasi benda hitam.
Berikut table hasil tes tentang materi radiasi benda hitam.

Hasil Test Banyak Mahasiswa


70 3
80 5
90 8
100 10
Jumlah 26 orang

KKM = 80
Jumlah nilai seluruh mahasiswa
Nilai rata-rata =
Jumla h Ma h asiswa
2.330
=
26
= 89,61
Dari table diatas dapat diketahui 23 dari 26 mahasiswa memperoleh nilai diatas KKM dan diperoleh nilai rata-rata yaitu 89,61.Jadi
pembelajaran dengan menggunakan Vitual Lab pada materi radiasi benda hitam ini dapat dikatakan tuntas dengan kategori baik.

KESIMPULAN
4
Journal of Science and Science Education April 2022, Volume 3, Issue 1, 1-8

Berdasarkan data di atas dapat di simpulkan bahwa penggunaan Virtual Laboratory Berbasis PhET Simulation ini dapat mengutkan
pemahaman mahasiswa terhadap materi radiasi benda hitam dengan di peroleh nilai rata-rata sebesar 89,61. Percobaan menggunakan PhET
mempermudah dalam mengamati secara nyata bagaimana benda hitam dapat memancarkan radasi secara sempurna dan bagaimana suhu
mempengaruhi intensitas cahaya dan Panjang gelombang cahaya. Untuk itu media pembelajaran Virtual Laboratory Berbasis PhET
Simulation dapat di gunakan sebagai salah satu cara meningkatkan keterampilan proses dalam pembelajaran fisika, sehingga dapat
membantu dalam memahami konsep dari teori fisika secara mudah ,cepat dan praktis.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Prof. Dra. Susilawati, M.Si, Ph.D selaku dosen pengampu mata kuliah fisika modern yang telah berkenan
Membantu memberi masukan terhadap penyusunan artikel.
2. Mahaiswa program studi pendidikan kimia kelas A semester 3 tahun ajaran 2021/2022 selaku sampel penelitian yang berpartisipasi
dalam penelitian kali ini.

REFERENCES
Aiman. U., Dante. N., & Suma. K. (2019). Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap literasi sains dan berpikir kritis siswa
sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti. 6(2): 196-209.

Amir. H., Nadia. A., Rina. E., & Wiwit. (2021). Pelatihan LKPD Elektronik Berbasis Virtual Laboratory PhET Bagi Guru Kimia Kota
Bengkulu. Jurnal Pengabdian Masyarakat Rafflesia. 1(2) : 36-39.

Bancong. H., & Song. J. (2018). DoPhysics Text books Present the Ideas of Thought Experiments? A Case inIndonesia. Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia. 7(1) : 25-33.

Bancong. H., & Putra. D. P. (2015). Analisis Proses Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Berdasarkan Gaya Berpikir Dan Kecerdasan
Jamak Pada Praktikum Fisika Modern Di Universitas Muhammadiyah Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika. 3(1): 27-33.

Beiser, A. 1986. Konsep Fisika Modern, Edisi ketiga, diterjemahkan oleh The Houw Liong, Jakarta: Erlangga.

Brown. J. R. (1986). Thought experiments since the scientific revolution. International Studies in thePhilosophy of Science. 1(1): 1-15.

Budhu. M. (2002). Virtual Laboratories for Engineering Education. Paper Presented at International Conference on Engineering Education.
Manchester, U.K. August 18-21. file:///C:/Users/HP/Downloads/1556-4594-1-PB.pdf.

Dryzek, J. and Ruebenbauer, K., 2005. Planck’s constant determination from black‐body radiation, American Journal of Physics, 60(3),
pp.251–253,

Gunawan & Liliasari. (2012). Model Virtual laboratory fisika Modern untuk Meningkatkan Disposisi

Berpikie Kritis Calon Guru. Cakrawala Pendidikan. 1(2),165-177.

Hendracipta. N., Nulhakim. L., & Agustini. S. M. (2017). Perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model inkuiri
terbimbing di sekolah dasar. J Psd (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar). 3(2): 215-227.

Hermansyah., Gunawan., & Herayanti. L. (2015). Pengaruh penggunaan laboratorium virtual terhadap penguasaan konsep dan kemampuan
berpikir kreatif siswa pada materi getaran dan gelombang. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 1(2): 97-102.

Kusmanto. H. (2014). Pengaruh Berpikir Kristis Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika (Studi Kasus Di
Kelas VII SMP Wahid Hasyim Moga). Eduma: Mathematics Education Learning and Teaching. 3(1).
Kustija. Jaja..Modul V Fisika Modern.http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR.PEND.TEKNIK_
ELEKTRO/1959123119850 31 JAJA_KUSTIJA/MODUL_V_fisika_modern.pdf (diakses pada: Senin, 25 November 2019)

Mubarrok M F dan Mulyaningsih S. 2014. Penerapan Pembelajaran Fisika pada Materi Cahaya dengan Media PhET Simulations Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa di SMP. J. Inov. Pendidikan Fisika. 3(1): 76–80.

Perkins. K. Wendy. A., Michael. D., Noah. F., Sam. R., Carl., W., & Ron. L. M. (2006). PhET: Interactive Simulations for Teaching and
Learning Physics. Journal The Physics Teacher. 44
5
Journal of Science and Science Education April 2022, Volume 3, Issue 1, 1-8

Puspita. I. (2020). PhET Aplication Program: Strategi Penguatan Pemahaman Pembelajaaran Jarak Jauh pada Materi Radiasi Benda Hitam
melalui Percobaan Berbantu Lab Virtual dan Media Sosial. Jurnal pendidikan Madrasah. 5(1).

Rai. S., Erwan. S., & I Gede. A. G. (2019) Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Media Simulasi Praktikum IPA SMP dengan Program
Simulasi Phet. International Journal of Community Service Learning. 3(1) : 11-17

Serway. R. A., Mosec. C. J., & Moyer. C. A. (2005). Modern Physics: Third Edition. United Kingdom: Thomson Learning.

Setiadi. R., & Muflika. A. A. (2012). Eksplorasi pemberdayaan courseware simulasi PhET untuk membangun keterampilan proses sains
siswa SMA. Jurnal Pendidikan Kimia. 17(2): 258-270.

Smith, Ian D. 2002. Enhancing thinking and Communication Skills through Project Work. Singapore: Prentice Hall.
file:///C:/Users/HP/Downloads/1556-4594-1-PB.pdf

Sumargo. E., & Yuanita. L. (2014). Penerapan media laboratorium virtual (PhET) pada materi laju reaksi dengan model pengajaran
langsung. Unesa Journal of Chemical Education. 3(1), 119-133.

Sutarno., Erwin & Hayat. M. S. (2017). Radiasi Benda Hitam dan Efek Fotolistrik Sebagai Konsep Revolusi Saintifik Dalam Perkembangan
Teori Kuantum Cahaya. J. Ilm. Multi Sci.IX. 2: 51–58.

Swandi. A., & Nurul. S. L. H. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Laboratorium Virtual untuk Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi
Fisika Inti di SMAN 1 Binamu , Jeneponto. J. Fis. Indones.XVIII. 52: 20–24.

Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan,Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

(The PhET Team. (2014). PhET (IntectiveSimulations).http://phet.colorado.edu/in/)

Anda mungkin juga menyukai