Anda di halaman 1dari 22

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY


PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Studi dengan Pendekatan Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V


SD Negeri Cipatuguran dan SD Negeri W.R Supratman
Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
DEWI NOVIA
NIM: 8620614095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
BINA MUTIARA SUKABUMI
2018
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Studi dengan Pendekatan Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V


SD Negeri Cipatuguran dan SD Negeri W.R Supratman
Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi

Dewi Novia
8620614095

Disahkan Oleh:

1
ABSTRAK
Dewi Novia. NIM: 86.206.14.095. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Mata Pelajaran
Matematika (Studi dengan Pendekatan Penelitian Tindakan Kelas pada
Siswa Kelas V SD Negeri Cipatuguran dan SD Negeri W.R Supratman
Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi). Skripsi. STKIP Bina
Mutiara Sukabumi 2018. Pembimbing: (I) Drs. H. Sadili Samsudin, M.M,
M.Pd (II) Muhammad Yuhda Kusuma Wardhana, SMB, S.H, M.H
Kata Kunci: Hasil Belajar, Two Stay Two Stray.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Aktivitas belajar siswa
menggunakan model Two Stay Two Stray pada mata pelajaran Matematika di
kelas V SD Negeri Cipatuguran dan SD Negeri W.R Supratman Kecamatan
Palabuhanratu. (2) Peningkatan hasil belajar siswa melalui model Two Stay
Two Stray pada mata pelajaran Matematika di kelas V SD Negeri Cipatuguran
dan SD Negeri W.R Supratman.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian
adalah siswa kelas V SD Negeri Cipatuguran berjumlah 32 orang dan SD
Negeri W.R Supratman berjumlah 22 orang Tahun Pelajaran 2017/2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aktivitas belajar siswa
menggunakan model Two Stay Two Stray dapat meningkat. (2) Pembelajaran
Matematika dengan penerapan model Two Stay Two Stray dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat berdasarkan: Pada
pratindakan di SD Negeri Cipatuguran terdapat 12 orang siswa yang tuntas,
siklus I terdapat 16 orang yang tuntas dan siklus II hasil belajar meningkat
secara signifikan menjadi 29 siswa yang tuntas. Sedangkan di SD Negeri W.R
Supratman yang memperoleh nilai di atas KKM pada pratindakan terdapat 8
orang siswa, pada siklus I terdapat 10 siswa dan siklus II sebanyak 17 siswa.

ABSTRACT
Dewi Novia. NIM: 86.206.14.095. Efforts to improve Student Learning
Outcomes through Two Stay Two Stray Cooperative Model In Mathematics
Subject (Study with Classroom Action Research Approach on Grade V
Elementary School of Cipatuguran State Elementary School and Elementary
School W.R Supratman Palabuhanratu District of Sukabumi Regency).
Essay. STKIP Bina Mutiara Sukabumi 2018. Supervisor: (I) Drs. H. Sadili
Samsudin, M.M, M.Pd (II) Muhammad Yuhda Kusuma Wardhana, SMB,
S.H, M.H
Keywords: Learning Outcomes, Two Stay Two Stray.
This study aims to determine: (1) Students' learning activities using the
Two Stay Two Stray model on the subjects of Mathematics in grade V State
Elementary School Cipatuguran and SD Negeri W.R Supratman Kecamatan
Palabuhanratu. (2) Improvement of student learning outcomes through Two
Stay Two Stray model in Mathematics subjects in Grade V of SD Negeri
Cipatuguran and SD Negeri W.R Supratman.
This type of research is Classroom Action Research. The subjects of the
study were the students of Grade V of Cipatuguran State Elementary School

2
amounted to 32 people and SD Negeri W.R Supratman amounted to 22 people
Lesson Year 2017/2018.
The results showed that: (1) Student learning activity using Two Stay
Two Stray model can be increased. (2) Mathematics learning with the
application of Two Stay Two Stray model can improve student learning
outcomes. This is seen based on: In Pratindakan State Elementary School
Cipatuguran there are 12 complete students, cycle I there are 16 people
completed and cycle II learning outcomes increased significantly to 29
completed students. While in SD Negeri W.R Supratman who got value
above KKM on pratindakan there are 8 students, in cycle I there are 10
students and cycle II as many as 17 students

3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar bertujuan agar peserta didik
mampu mengaplikasikan materi pembelajaran Matematika dalam
memecahkan permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Hal
tersebut berkaitan dengan dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta
didik fase Sekolah Dasar dimana pada fase ini peserta didik belum mampu
untuk mengoperasikan materi pembelajaran yang berfitat abstrak. Oleh
karena itu, guru SD dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam membuat dan
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di kelas V SD Negeri
Cipatuguran dan SD Negeri W.R Supratman terdapat beberapa masalah yang
berdampak terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik. Hasil observasi
awal yang telah dilakukan pada tanggal 13 Maret 2018 dapat disimpulkan
bahwa di SD Negeri Cipatuguran kenyataannya hanya 38% dari jumlah
peserta didik sebanyak 32 orang untuk kelas V yang mampu mencapai KKM,
dimana KKM yang telah ditetapkan yaitu 65. Dengan kata lain hanya 12
peserta didik yang mampu mencapai KKM dan 20 peserta didik belum
mampu mecapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan hanya
36% dari jumlah peserta didik yaitu 22 orang untuk kelas V di SD Negeri
W.R Supratman yang mampu mencapai KKM, dimana KKM sebesar 67.
Dengan kata lain hanya 8 peserta didik yang mampu mencapai KKM. Berikut
presentase data prasiklus siswa kelas V di SD Negeri Cipatuguran dan
SDNegeri W.R Supratman:

Tabel 1
Data Observasi Awal Mata Pelajaran Matematika
Siswa Kelas V SD Negeri Cipatuguran dan SD Negeri W.R Supratman
Tahun Ajaran 2017/2018

Nilai Siswa
Jumlah Siswa T BT
Sekolah KKM Rata- Belum
Siswa Tuntas (%) (%)
Rata Tuntas
SDN
65 54,06 32 12 20 38% 62%
Cipatuguran

SDN W.R
67 54,55 22 8 14 36% 64%
Supratman

4
(Sumber: data observasi awal SDN Cipatuguran dan SDN W.R Supratman)
Mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran
serta dengan berbagai pertimbangan dan juga keterbatasan maka peneliti
memilih salah satu variasi model pembelajaran Cooperatif Learning yaitu
model pembelajaran Two Stay Two Stray yang artinya Dua Tinggal Dua
Bertamu. Model Pembelajaran yang dikembangkan oleh Spencer Kagan
(1992) ini memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil
dan informasi dengan kelompok lainnya.
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang
dimaksud, maka peneliti membatasinya dalam ruang lingkup sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model kooperatif tipe Two Stay Two Stray;
2. Upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Matematika;
3. Upaya meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada mata
pelajaran Matematika; dan
4. Penelitian dilaksanakan pada peserta didik kelas V SD Negeri
Cipatuguran dan SD Negeri W.R Supratman tahun pelajaran
2017/2018.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran
Matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray di kelas V SD Negeri Cipatuguran dan SD
Negeri W.R Supratman tahun ajaran 2017/ 2018?
2. Bagaimana hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray di kelas V SD Negeri Cipatuguran dan SD
Negeri W.R Supratman tahun ajaran 2017/ 2018?

5
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan (Setting) Penelitian
1. Tempat Penelitian
a. SD Negeri Cipatuguran
SD Negeri Cipatuguran merupakan sekolah yang berada
diwilayah yang berdekatan dengan lokasi pantai. Beralamat di
Jl. Pelita Desa Jayanti Kecamatan Palabuhanratu. Sekolah yang
didirikan sejak tahun 1966 ini memiliki luas bangunan 637 m2
dengan jumlah seluruh ruangan yaitu 17 ruangan.
b. SD Negeri W.R Supratman
SD Negeri W.R Supratman beralamat di Jl. Bhayangkara
Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu. Sekolah ini didirikan
sejak tahun 1998 dan beroperasi di tahun yang sama.
Berdasarkan data profil sekolah, SD Negeri W.R Supratman
merupakan sekolah yang terakreditasi B. Jumlah peserta didik
berdasarkan data tahun pelajaran 2017/2018 jumlah
keseluruhan siswa yaitu sebanyak 301 orang, dengan jumlah
rombongan belajar sebanyak 12 rombel. SD Negeri W.R
Supratman terdapat ruang kelas sebanyak 8 ruangan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan selama kurang lebih lima bulan,
dihitung mulai bulan Februari 2018 sampai Juni 2018.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V di SD SD Negeri
Cipatuguran dan SD Negeri W.R Supratman. Jumlah siswa kelas V
di SD Negeri W.R Supratman yaitu 22 orang yang terdiri dari 10
perempuan dan 12 laki-laki. Sedangkan pada kelas V di SD Negeri
Cipatuguran berjumlah 32 orang yang terdiri dari 17 perempuan dan
15 laki-laki.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan mengacu pada penelitian tindakan
kelas yang dikemukakan oleh Kurt Lewin (1946):

6
Gambar 1
Desain Penelitian Tindakan Kelas
C. Prosedur Penelitian
1. Refleksi Awal
Pada bagian ini peneliti melakukan refleksi awal dalam rangka
observasi lapangan terhadap fakta yang terjadi di dalam kelas sebagai
bahan untuk pelaksanaan penelitian. Peneliti mencari masalah-
masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran Matematika.
2. Perencanaan (Planning)
Pada bagian ini peneliti melakukan perencanaan tindakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran Two Stay Two Stray seperti menentukan waktu
penelitian, membuat surat permohonan untuk melaksanakan
penelitian, mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP,
mempersiapkan media yang akan digunakan, mempersiapkan
instrument observasi untuk mengamati proses dan hasil tindakan
penelitian, serta membuat lembar pengamatan aktivitas belajar siswa
dan peneliti sebagai guru.
3. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan langkah-
langkah model Two Stay Two Stray yang tercantum dalam RPP.
4. Pengamatan (Observing)

7
Peneliti melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya
kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi guru
dan format pengamatan kelompok. Dimana format ini untuk menilai
aktif tidaknya peserta didik dalam kerja kelompok. Instrumen
observasi yang digunakan untuk pengamatan kelompok yaitu
diantaranya dengan aspek partisipasi dan kerjasama.
5. Refleksi Terhadap Tindakan
Refleksi dilakukan bersama guru kolaborator dengan
menganalisis hasil observasi dan hasil belajar siswa pada setiap siklus.
Setelah diperoleh hasil dari pelaksanaan tindakan maka peneliti
bersama guru kolaborator melakukan perbaikan apabila masih
terdapat kekurangan dari siklus sebelumnya dan melakukan perbaikan
pada siklus selanjutnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi (pengamatan)
Observasi dapat didefinisikan sebagai teknik pengumpulan data
yang dalam kegiatannya itu melakukan pengukuran dengan
pengamatan melalui indera pengamatan tanpa mengajukkan
pertanyaan-pertanyaan.
2. Dokumentasi
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen
primer seperti perolehan nilai peserta didik, catatan pribadi peserta
didik (kelebihan dan kekurangan peserta didik), raport dan catatan
lainya.
3. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan oleh peneliti dengan cara menggunakan instrumen tes hasil
belajar untuk pengumpulan data.

8
E. Teknik Analisis Data
1. Tes hasil belajar
Data tes hasil belajar dianalisis dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
a. Perhitungan nilai tes individu
Perhitungan nilai tes individu peserta didik dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = x100%
Skor maksimal
Pembelajaran Matematika mengenai Bangun Datar
dianggap tuntas bila perolehan hasil evaluasi peserta didik rata-rata
hasil hitungan ≥65 di SD Negeri Cipatuguran dan ≥67 di SD Negeri
W. R Supratman.
b. Nilai rata-rata
NR = N
∑X
Keterangan :
NR : Nilai Rata-rata
N : Jumlah Peserta didik
∑X : Jumlah Nilai
c. Presentase ketuntasan belajar
peserta didik secara klasikal
N1 𝑥 100%
KB = N

Keterangan :
KB : Ketuntasan belajar klasikal
N1 : Jumlah peserta didik yang mendapat nilai ≥65 atau ≥67
N : Jumlah peserta didik
2. Data observasi
Pengukuran skala penilaian pada proses pembelajaran yaitu skor
1-3. Penentuan nilai untuk tiap kriteria menggunakan persamaan
sebagai berikut:
Jumlah Skor Baik = Jumlah Indikator x 3

9
Jumlah Skor Cukup = Jumlah Indikator x 2
Jumlah Skor Kurang = Jumlah Indikator x 1
Rata-rata Skor = Jumlah Skor Yang Diperoleh x 100%
Skor Maksimal
Skor Tertinggi = Jumlah Butir Skor x Skor Tertinggi Tiap Kriteria
Skor Terendah = Jumlah Butir Skor x Skor Terendah Tiap Kriteria
Selisih Skor = Skor Tertinggi – Skor Terendah
Kisaran Nilai Tiap Kriteria = Selisih Skor
Jumlah Kriteria penilaian
a. Lembar Observasi Untuk Aktivitas Siswa dan Guru
Pada lembar observasi aktivitas peneliti sebagai guru,
terdapat 12 butir aspek yang diamati dengan kriteria penilaian 1
sampai 3. Berdasarkan rumus yang telah disebutkan di atas maka
akan diperoleh data sebagai berikut
Skor Tertinggi adalah 36
Skor Terendah adalah 12
Selisih Skor adalah 24
24
Kisaran Nilai Tiap Kriteria adalah =2
12
Kriteria penilaian berdasarkan rentang nilai untuk siswa dan guru
Tabel 2 Kriteria observasi
No Kriteria Skor
1 Kurang 12 – 22
2 Cukup 23 - 29
3 Baik 30 - 36
3. Dokumentasi
Data dokumentasi berupa hasil kerja peserta didik, foto-foto
pelaksanaan penelitian, serta dokumen yang mendukung penelitian.

10
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Cipatuguran dan SD
Negeri W.R Supratman pada umumnya pembelajaran Matematika
masih berjalan monoton. Selain itu, latar belakang siswa dan keluarga
juga sangat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa. Keterlibatan
siswa dalam belajar juga masih rendah hal tersebut dilihat ketika
observasi awal yang dilakukan pada hari Rabu, 13 Maret 2018
diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 3
Data Hasil Observasi Awal Peserta Didik Kelas V di SD Negeri Cipatuguran
Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi

No Keterangan Nilai
1. Jumlah Nilai 1730
2. Rata-rata 54,1
3. Nlai Tertinggi 90
4. Nilai Terendah 0
5. Jumlah Peserta didik Tuntas 12
6. Jumlah Peserta didik Belum Tuntas 20
7. % Ketuntasan Belajar 38%
(Sumber: data perolehan hasil belajar siswa pada lampiran II)

Tabel 4
Data Hasil Observasi Awal Peserta Didik Kelas V di SD Negeri W.R
Supratman Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
No Keterangan Nilai
1. Jumlah Nilai 1200
2. Rata-rata 54,55
3. Nlai Tertinggi 80
4. Nilai Terendah 20
5. Jumlah Peserta didik Tuntas 8
6. Jumlah Peserta didik Belum Tuntas 14
7. % Ketuntasan Belajar 36%
(Sumber: data perolehan hasil belajar siswa terlampir pada lampiran II)
2. Hasil Penelitian Siklus I
a. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
1) SD Negeri Cipatuguran
Tabel 5

11
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta didik di SD Negeri
Cipatuguran Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Siklus I
No Jumlah
Kategori Jumlah Skor
Indikator
1. Baik 8 24
2. Cukup 3 6
3. Kurang 0 0
Jumlah 30
Rata-rata 2,5
Kriteria Baik
(Sumber: lembar observasi aktivitas peserta didik terlampir pada
lampiran I)

Tabel 6
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru di SD Negeri Cipatuguran
Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Siklus I
Jumlah
No Kategori Jumlah Skor
Indikator
1. Baik 9 27
2. Cukup 3 6
3. Kurang 0 0

Jumlah 33
Rata-rata 2,8
Kriteria Baik
(Sumber: lembar observasi terhadap aktivitas guru terlampir pada
lampiran I)

2) SD Negeri W.R Supratman

Tabel 7
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta didik di SD Negeri W. R
Supratman Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Siklus I
No Kategori Jumlah Indikator Jumlah Skor
1. Baik 10 30
2. Cukup 2 4
3. Kurang 0 0
Jumlah 34
Rata-rata 2,8
Kriteria Baik
(Sumber: lembar aktivitas peserta didik terlampir pada lampiran I)

12
Tabel 8
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru di SD Negeri W. R Supratman
Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Siklus I
No Kategori Jumlah Indikator Jumlah Skor
1. Baik 10 30
2. Cukup 2 4
3. Kurang 0 0
Jumlah 34
Rata-rata 2,8
Kriteria Baik
(Sumber: lembar aktivitas guru terlampir pada lampiran I)
b. Hasil Belajar Siswa
1) SD Negeri Cipatuguran
Tabel 9
Rekapitulasi Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V Siklus I di
SD Negeri Cipatuguran Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
No Keterangan Nilai

1. Jumlah Nilai 2000

2. Rata-rata 62,5

3. Nlai Tertinggi 100

4. Nilai Terendah 10

5. Jumlah Peserta didik Tuntas 16

6. Jumlah Peserta didik Belum Tuntas 16

7. % Ketuntasan Belajar 50%


(Sumber: data perolehan hasil belajar siswa terlampir pada lampiran II)

2) SD Negeri W.R Supratman

Tabel 10
Rekapitulasi Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V Siklus I di
SD Negeri W. R Supratman Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten
Sukabumi
No Keterangan Nilai
1. Jumlah Nilai 1200
2. Rata-rata 54,55
3. Nlai Tertinggi 80
4. Nilai Terendah 20
5. Jumlah Peserta didik Tuntas 10
6. Jumlah Peserta didik Belum Tuntas 12
7. % Ketuntasan Belajar 45%
(Sumber: data perolehan hasil belajar siswa terlampir pada lampiran II)

13
3. Hasil Penelitian Siklus II
a. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
1) SD Negeri Cipatuguran
Tabel 11
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta Didik di SD Negeri
Cipatuguran Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Siklus II
No Kategori Jumlah Indikator Jumlah Skor
1. Baik 10 30
2. Cukup 2 4
3. Kurang 0 0
Jumlah 34
Rata-rata 2,8
Kriteria Baik
(Sumber: lembar aktivitas peserta didik terlampir pada lampiran I)

Tabel 12
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru di SD Negeri Cipatuguran
Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Siklus II
Jumlah
No Kategori Jumlah Indikator
Skor
1. Baik 11 33
2. Cukup 1 2
3. Kurang 0 0
Jumlah 35
Rata-rata 2,9
Kriteria Baik
(Sumber: lembar aktivitas guru terlampir pada lampiran I)

2) SD Negeri WR. Supratman


Tabel 13
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta Didik di SD Negeri W. R
Supratman Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Siklus II
No Kategori Jumlah Indikator Jumlah Skor
1. Baik 11 33
2. Cukup 1 2
3. Kurang 0 0
Jumlah 35
Rata-rata 2,9
Kriteria Baik
(Sumber: lembar observasi aktivitas peserta didik terlampir pada
lampiran I)

14
Tabel 14
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru di SD Negeri W. R
Supratman Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Siklus II
No Kategori Jumlah Indikator Jumlah Skor
1. Baik 11 33
2. Cukup 1 2
3. Kurang 0 0
Jumlah 35
Rata-rata 2,9
Kriteria Baik
(Sumber: lembar observasi aktivitas guru terlampir pada lampiran I)

b. Hasil Belajar Siswa


1) SD Negeri Cipatuguran
Tabel 15
Rekapitulasi Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V Siklus II di
SD Negeri Cipatuguran Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
No Keterangan Nilai
1. Jumlah Nilai 2670
2. Rata-rata 83
3. Nlai Tertinggi 100
4. Nilai Terendah 20
5. Jumlah Peserta didik Tuntas 29
6. Jumlah Peserta didik Belum Tuntas 3
7. % Ketuntasan Belajar 91%
(Sumber: data perolehan hasil belajar siswa terlampir pada lampiran II)

2) SD Negeri WR. Supratman

Tabel 16
Rekapitulasi Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V Siklus II di
SD W. R Supratman Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
No Keterangan Nilai
1. Jumlah Nilai 1780
2. Rata-rata 80,91
3. Nlai Tertinggi 100
4. Nilai Terendah 40
5. Jumlah Peserta didik Tuntas 17
6. Jumlah Peserta didik Belum Tuntas 5
7. % Ketuntasan Belajar 77%
(Sumber: data perolehan hasil belajar siswa terlampir pada lampiran II)

15
B. Pembahasan
1. SD Negeri Cipatuguran
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
terhadap aktivitas belajar peserta didik diperoleh data hasil observasi
dengan kategori baik. Aktivitas peserta didik pada siklus I masih
cenderung pasif. Dan belum memahami tentang langkah-langkah
model pembelajaran. Aktivitas peserta didik dalam kerjasama dan
parsitipasi dalam mengikuti pembelajaran masih belum terlihat
dikarenakan siswa yang pasif.
Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar diperoleh data siswa mampu
mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal 65 sebanyak 29
siswa yang mencapai KKM, sebanyak 26 siswa yang memperoleh
peningkatan nilai dari siklus I sedangkan siswa yang memperoleh
tetap sebanyak 5 orang dan 1 orang siswa yang menurun.

PERBANDINGAN KETUNTASAN
BELAJAR SISWA
Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa Belum Tuntas
29
20
16
16
12
3
Jumlah Siswa Belum Tuntas
Jumlah Siswa Tuntas
Pra Tindakan
Siklus 1 Siklus 2

Gambar 8
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Antar Siklus
di SD Negeri Cipatuguran

Berdasarkan analisis data dan pembahasan antar siklus


menunjukkan adanya keberhasilan dan siswa telah menunjukkan
adanya pasrtisipasi aktif serta dalam hasil belajar pula terlah
menunjukkan adanya peningkatan seperti berikut:

16
Perbandingaan Presentase Ketuntasan
100%
Belajar Siswa 91%
80%
60% 50%
38%
40%
20%
0%
% KETUNTASAN BELAJAR
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Gambar 9
Presentase Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antar Siklus
di SD Negeri Cipatuguran
2. SD Negeri W.R Supratman
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
terhadap aktivitas belajar peserta didik diperoleh data hasil observasi
dengan kategori baik. Peserta didik di SD Negeri W.R Supratman
yang cenderung sangat aktif dan jumlah siswa yang terlalu banyak
menghambat jalannya penelitian. Aktivitas peserta didik dalam
kerjasama dan parsitipasi dalam mengikuti pembelajaran masih
belum terlihat dikarenakan siswa yang pasif.
Berdasarkan hasil observasi awal menunjukkan bahwa
presentase ketuntasan hasil belajar siswa di SD Negeri W.R
Supratman hanya mencapai 36% atau hanya 8 siswa yang mampu
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 67. Situasi
belajar siswa belum menarik, serta guru masih menggunakan model
pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas dan semangat
siswa untuk belajar.
Pada siklus II menunjukkan hanya 1 aspek yang memperoleh
kategori cukup. Berdasarkan hasil kolaborasi dengan observer, pada
siklus II siswa mengikuti pembelajaran dengan model Two Stay Two
Stray dengan baik dan aktif meskipun ketika penyampaian hasil
diskusi belum semua kelompok mampu menyampaikan hasil
diskusinya. Dengan menggunakan reward siswa juga lebih
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II menunjukkan
adanya peningkatan. Adapun perbandingan hasil belajar siswa antar
siklus tergambar dalam diagram berikut ini:

17
PERBANDINGAN KETUNTASAN
BELAJAR SISWA
Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa Belum Tuntas
14 17
12
10 5
8

Jumlah Siswa Tuntas


Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Gambar 11
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Antar Siklus
di SD Negeri W.R Supratman

Dalam pembelajaran siswa telah menunjukkan adanya


pasrtisipasi aktif serta dalam hasil belajar pula terlah menunjukkan
adanya peningkatan sebagaimana presentase peningkatan hasil
belajar siswa pada tindakan penelitian di SD Negeri Cipatuguran
tergambar dalam diagram dibawah ini:
PERBANDINGAAN PRESENTASE
KETUNTASAN BELAJAR SISWA

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

77%
36% 45%

Gambar 12
Presentase Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antar Siklus
di SD Negeri W.R Supratman

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
1. SD Negeri Cipatuguran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada setiap siklus,
maka dapat disimpulkan bahwa:
a. kelas V di SD Negeri Cipatuguran tahun pelajaran 2017/2018.
Aktivitas siswa pada siklus I meningkat dengan memperoleh
skor seluruh indikator sebesar 30 dengan rata-rata per-asperk 2,5.
Siklus II memperoleh skor seluruh indikator sebesar 34 dan rata-
rata per-aspek yaitu 2,8 dengan kategori “Baik”.

18
b. Penerapan model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray mampu
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika kelas V di SD Negeri Cipatuguran tahun pelajaran
2017/ 2018. Pada siklus II terjadi peningkatan dimana 91% dari
jumlah siswa atau sebanyak 29 peserta didik yang mampu
mencapai indikator penelitian.
2. SD Negeri W. R Supratman
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan
pada setiap siklus, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Aktivitas peserta didik pada mata pelajaran Matematika dengan
menggunakan model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray di
kelas V SD Negeri WR. Supratman mengalami peningkatan
pada siklus II memperoleh peningkatan dengan presentase
aktivitas belajar siswa sebesar 97%.
b. Penerapan model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray mampu
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika kelas V di SD Negeri WR. Supratman tahun
pelajaran 2017/ 2018. Pada siklus II terjadi peningkatan pada
rata-rata hasil belajar siswa yaitu 80,91. Dengan demikian pada
siklus II mengalami peningkatan dengan presentase ketuntasan
hasil belajar siswa sebesar 77% dari jumlah siswa atau sebanyak
17 peserta didik yang mampu mencapai indikator penelitian.
B. Saran
1. Bagi Siswa
Penggunaan model Two Stay Two Stray diharapkan siswa dapat
lebih aktif, antusias dan memiliki keberanian dalam mengemukakan
pendapat serta lebih semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran agar memperoleh ilmu yang berguna dalam kehidupan
siswa.

19
2. Bagi Guru
Guru agar dapat menerapkan model pembelajaran yang variatif agar
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna.
3. Bagi Sekolah
a. SD Negeri Cipatuguran
Hendaknya sekolah lebih termotivasi untuk memfasilitasi
berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam setiap pembelajaran
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal.
b. SD Negeri W.R Supratman
Diadakannya penelitian ini diharapkan sekolah dapat lebih
antusias dalam memfasilitasi guru untuk menerapkan berbagai
model pembelajaran. Penyetaraan jumlah siswa dalam setiap
kelas hendaknya lebih dioptimalkan.
4. Bagi Penelitian
Pelaksanaan tindakan penelitian hendaknya dapat lebih maksimal
dengan mempersiapkan berbagai keperluan dalam penelitian seperti
instrumen penelitian, materi pelajaran serta media yang akan
digunakan harus
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Arikunto, S. Suhardjono. Supardi. (2015). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta. Bumi Aksara.
Basri, Hasan. (2015). Paradigma Baru Sistem Pembelajaran. Bandung: CV.
PUSTAKA SETIA.
Heruman. (2014). Model Pmebelajaran Matematika di Sekolah Dasar.
Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA
Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: PUSTAKA
PELAJAR
Lie, Anita. (2014). Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo
Mikarsa, H. L. Dan Taufik, Agus. Prianto, P. L. (2008). Pendidikan Anak di
SD (Edisi 1). Jakarta: Universitas Terbuka.

20
Priansa, Donni. (2017). Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran.
Bandung: CV. PUSTAKA SETIA.
Sudjana, Nana. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT REMAJA ROSDA KARYA.
Sundayana, Rostina. (2015). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung: ALFABETA.
Supridjono, Agus. (2015). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Faturrohman, Muhammad. (2015). Model- Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Winataputra, Udin, dkk. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Winkel, W.S. (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia.
B. Jurnal
Damayanti, Yanti. (2008). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Two
Stay Two Stray (TSTS) Menggunakan CD Pembelajaran. Tesis Magister
Universitas Negeri Semarang.[Online] Tersedia: http://lib.unnes.ac.id
Diakses tanggal: 03-032018
Lailiyah, Roisatul. Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
(TSTS ) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Geografi Kelas XI
IPS-1 MA Ma’arif Udanawu Blitar. [Online] Tersedia: http://jurnal-
online.um.ac.id Diakses tanggal: 03-03-2018
Ulum, Miftachul. (2011). Penerapan Model Two Stay Two Stray (TSTS)
untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran dan Pemahaman Cerita
Anak pada Siswa Kelas V SDN Ngijo 01 Karangploso Malang. [Online]
Tersedia: http://karya-ilmiah.um.ac.id Diakses tanggal: 03-03-2018
Suriansyah, Ahmad, dan Siti Mahriati. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar
Konsep Sifat-Sifat Bangun Ruang Dengan Model Pembelajarantwo
Stay Two Straydan Media Realia Siswa Kelas V SDN Pengambangan 8
Kota Banjarmasin. [Online] Diakses tanggal: 24-03-2018

21

Anda mungkin juga menyukai