Anda di halaman 1dari 37

Kliping Media Expose

Tema :
Bentuk Tim Budaya Kompeten dalam Implementasikan
BerAKHLAK, ESQ Gelar Pelatihan Bersertifikat BNSP

Media :
Bentuk Tim Budaya Kompeten dalam Implementasikan BerAKHLAK, ESQ Gelar
Pelatihan Bersertifikat BNSP

1. https://lifestyle.sindonews.com/read/1016901/166/bentuk-tim-budaya-kompeten-u
ntuk-implementasikan-berakhlak-esq-group-gelar-pelatihan-bersertifikat-bnsp-167
5774974
2. https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/159668/bentuk-tim-budaya-kompeten-esq
-grup-gelar-pelatihan-bersertifikat-bnsp
3. https://sulsel.fajar.co.id/2023/02/07/bentuk-tim-budaya-kompeten-implementasikan
-berakhlak-esq-grup-gelar-pelatihan-bersertifikat-bnsp/2/
4. https://www.indopos.co.id/nasional/2023/02/07/bentuk-tim-budaya-kompeten-dala
m-implementasikan-berakhlak-esq-grup-gelar-pelatihan-bersertifikat-bnsp/
5. https://rri.co.id/berita/156730/implementasikan-berakhlak-esq-grup-gelar-pelatihan
-bersertifikat-bnsp
6. https://wartaekonomi.co.id/read478477/implementasikan-berakhlak-esq-grup-gelar
-pelatihan-bersertifikat-bnsp
7. https://megapolitan.antaranews.com/berita/230217/esq-grup-gelar-pelatihan-berse
rtifikat-bnsp
8. https://www.suaramerdeka.com/nasional/pr-047420059/esq-grup-gelar-pelatihan-b
ersertifikat-bnsp-bentuk-tim-budaya-kompeten?page=all
9. https://mediaindonesia.com/nusantara/556201/tanamkan-budaya-kompeten-untuk-
asn-esq-gelar-pelatihan-bersertifikat
10. https://waspada.id/nusantara/esq-grup-gelar-pelatihan-bersertifikat-bnsp/
11. https://www.tribunnews.com/nasional/2023/02/07/dibutuhkan-tim-budaya-kompete
n-untuk-implementasikan-core-values-berakhlak
12. https://www.jpnn.com/news/ini-pentingnya-tim-budaya-kompeten-dalam-impleme
ntasi-ber-akhlak
13. https://republika.co.id/berita/rpqqav456/pelatihan-berakhlak-terus-didorong-ke-as
n-di-pemerintah-daerah
JAKARTA - Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International yang
merupakan bagian dari ESQ Group menggelar Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola
Budaya Kerja yang didesain khusus untuk kementerian/lembaga pusat dan daerah.

Pelatihan yang berlangsung pada 25-27 Januari 2023 secara hybrid itu membantu
memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim budaya yang dibentuk untuk
mengimplementasikan core values ASN yang disebut BerAKHLAK.
Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana, memandu puluhan
peserta pelatihan yang berasal dari BPKH, Pemerintah Kabupaten Ketapang, Badan
Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati, Setda Kabupaten Pati, BKPSDM
Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah, RSAB Harapan Kita, Pemkot
Tangerang, Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda
Provinsi Kalbar. "Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya
perusahaan atau corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu
bertahan di tengah goncangan dan mampu melakukan transformasi," ujar Rinaldi.

Lebih lanjut Rinaldi menyampaikan, ide dan strategi sudah dimiliki, tetapi yang
melaksanakannya tetaplah manusia. Maka manusia tersebut harus memiliki corporate
culture yang punya agility atau ketahanan.

"Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat corporate
culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi selanjutnya.
Dengan begitu, Anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang jarang dimiliki oleh
seseorang," sambung Rinaldi.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta mendapatkan
sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan terangkum dalam portofolio serta
memperoleh hasil optimal.

Seperti diketahui, pada 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan core values
ASN yaitu BerAKHLAK. Peluncuran core values ini bertujuan untuk menyeragamkan
nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja
ASN yang profesional.

Core Values BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,


Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Untuk melakukan internalisasi budaya kerja baru ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara & Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) melakukan serangkaian program
pengecekan kesehatan budaya kerja di seluruh kementerian, lembaga, dan daerah.
Tujuannya agar program internalisasi BerAKHLAK tepat sasaran.

KemenPANRB melakukan Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja ASN (Indeks
BerAKHLAK) Tahun 2022 dengan ACT Consulting International untuk 632
kementerian/lembaga/daerah yang totalnya kurang lebih 4,5 juta ASN tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
RM.id Rakyat Merdeka - Untuk mengimplementasikan core values
BerAKHLAK, dibutuhkan tim budaya kompeten yang dibentuk secara
khusus untuk memudahkan organisasi menyalurkan budaya pada tiap
karyawan.

Mewujudkan hal itu, Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting


International yang merupakan bagian dari ESQ Grup yang dipimpin Ary
Ginanjar Agustian menggelar Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola
Budaya Kerja yang didesain khusus untuk Kementerian/Lembaga Pusat
dan Daerah.

Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 25-27 Januari


2023 secara hybrid itu membantu memberikan framework, skill, dan
benchmark pada tim budaya yang dibentuk.

Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana


memandu puluhan peserta pelatihan yang berasal dari BPKH, Pemerintah
Kabupaten Ketapang, Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan
Kabupaten Pati, Setda Kabupaten Pati, BKPSDM Kabupaten Mempawah,
Setda Kabupaten Mempawah, RSAB Harapan Kita, Pemkot Tangerang,
Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah Agung, dan
Setda Provinsi Kalbar.

"Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya


perusahaan atau corporate culture adalah kunci untuk membuat
perusahaan mampu bertahan di tengah goncangan dan mampu melakukan
transformasi," kata Rinaldi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ide dan strategi jelas sudah kita
miliki tetapi eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka
manusia tersebut harus memiliki corporate culture yang memiliki agility
atau ketahanan.

"Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk


membuat corporate culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan
langsung di materi selanjutnya. Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di
bidang corporate culture yang jarang dimiliki oleh seseorang," sambung
Rinaldi.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta


mendapatkan sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan
terangkum dalam portofolio serta memperoleh hasil optimal.

Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan sangat antusias dan


bersyukur dipertemukan dengan program ini.
"Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat
corporate culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi
selanjutnya. Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang
jarang dimiliki oleh seseorang," sambung Rinaldi.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta


mendapatkan sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan terangkum
dalam portofolio serta memperoleh hasil optimal.

Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan sangat antusias dan bersyukur
dipertemukan dengan program ini.
Perwakilan Pemerintah Kabupaten Balangan, Ernawati mengungkapkan bahwa
selama 3 hari menjadi peserta dalam pelatihan culture specialist ini mendapatkan
pengetahuan yang luar biasa.

"Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan di daerah kami dan
Semoga Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan serta kerjasama
dengan ESQ serta ACT Consulting International secara berkelanjutan," tuturnya.

Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis kebijakan
dari Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah diberikan kesempatan
untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja.

"Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja tidak
sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap instansi khususnya
di lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik," ungkapnya.

"Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan di tempat ini bisa diterapkan untuk
membangun Indonesia Emas, semangat," lanjut Linda.

Kemudian Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan kesan yang
menurutnya seru, ia juga bisa berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain dan
saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja yang dilakukan di
daerah masing masing.

"Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami sudah
mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing. Kami percaya
ilmu ini akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya kerja di Pemkab
Ketapang dan lainnya," tuturnya.

Diketahui, pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan
Core Values ASN yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Values ini bertujuan untuk
menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat
menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional.

Core Values BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan,


Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
INDOPOS.CO.ID – Sebagai upaya untuk mendalami atau mengimplementasikan
core values BerAKHLAK, dibutuhkan tim budaya kompeten yang dibentuk secara
khusus untuk memudahkan organisasi menyalurkan budaya pada tiap karyawan.

Mewujudkan hal itu, Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting


International yang merupakan bagian dari ESQ Grup yang dipimpin Ary Ginanjar
Agustian menggelar “Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola Budaya Kerja” yang
didesain khusus untuk Kementerian/Lembaga Pusat dan Daerah.

Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 25-27 Januari 2023 secara
hybrid itu membantu memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim budaya
yang dibentuk.

Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu puluhan
peserta pelatihan yang berasal dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH),
Pemerintah Kabupaten Ketapang, Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan
Kabupaten Pati, Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pati, Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Mempawah,
Setda Kabupaten Mempawah, Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita,
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan,
Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Menpim Kumdil Mahkamah Agung, dan
Setda Provinsi Kalimantan Barat.

“Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya perusahaan atau
corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan di
tengah goncangan dan mampu melakukan transformasi,” kata Rinaldi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan ide dan strategi jelas sudah kita miliki tetapi eksekusi
yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka manusia tersebut harus memiliki
corporate culture yang memiliki agility atau ketahanan.

“Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat
corporate culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi
selanjutnya. Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang
jarang dimiliki oleh seseorang,” sambungnya.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta


mendapatkan sertifikasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) jika
telah menerapkan ilmu dan terangkum dalam portofolio serta memperoleh hasil
optimal.

Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan sangat antusias dan bersyukur
dipertemukan dengan program ini. Perwakilan Pemkab Balangan, Ernawati
mengungkapkan selama 3 hari menjadi peserta dalam pelatihan culture specialist ini
mendapatkan pengetahuan yang luar biasa.

“Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan di daerah kami dan
Semoga Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan serta kerjasama
dengan ESQ serta ACT Consulting International secara berkelanjutan,” tuturnya.

Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis kebijakan
dari Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah diberikan kesempatan
untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja.

“Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja tidak
sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap instansi khususnya
di lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik,” ungkapnya.

“Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan di tempat ini bisa diterapkan untuk
membangun Indonesia Emas, semangat,” lanjut Linda.

Kemudian Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan kesan yang
menurutnya seru, ia juga bisa berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain dan
saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja yang dilakukan di
daerah masing masing.
“Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami sudah
mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing. Kami percaya
ilmu ini akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya kerja di Pemkab
Ketapang dan lainnya,” tuturnya.

Diketahui, pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan
Core Values ASN yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Values ini bertujuan untuk
menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat
menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core Values BerAKHLAK
merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Untuk melakukan internalisasi budaya kerja baru ini maka Kementerian


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melakukan
serangkaian program pengecekan kesehatan budaya kerja di seluruh Kementerian,
Lembaga, Daerah. Tujuannya agar program internalisasi BerAKHLAK ini tepat
sasaran.

Kementerian PANRB melakukan Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja


ASN (Indeks BerAKHLAK) Tahun 2022 dengan ACT Consulting International untuk
632 Kementerian/Lembaga/Daerah yang totalnya kurang lebih 4,5 juta ASN tersebar
di seluruh wilayah Indonesia. (ibs)
KBRN, Jakarta: Sebagai upaya untuk mendalami atau mengimplementasikan core
values BerAKHLAK, dibutuhkan tim budaya kompeten yang dibentuk secara khusus
untuk memudahkan organisasi menyalurkan budaya pada tiap karyawan. Mewujudkan
hal itu Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International yang
merupakan bagian dari ESQ Grup yang dipimpin Ary Ginanjar Agustian, menggelar
"Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola Budaya Kerja".

Pelatihan ini didesain khusus untuk Kementerian/Lembaga Pusat dan Daerah. Pelatihan
yang berlangsung selama tiga hari pada 25-27 Januari 2023 secara hybrid itu
membantu memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim budaya yang
dibentuk.

Trainer lisensi Dr (HC) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana, memandu puluhan
peserta pelatihan yang berasal dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),
Pemerintah Kabupaten Ketapang, Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan
Kabupaten Pati, Setda Kabupaten Pati, BKPSDM Kabupaten Mempawah, Setda
Kabupaten Mempawah, RSAB Harapan Kita, Pemkot Tangerang, Pemkab Balangan,
Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda Provinsi Kalbar. "Pak Ary
sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya perusahaan atau corporate
culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan di tengah goncangan
dan mampu melakukan transformasi," kata Rinaldi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ide dan strategi jelas sudah kita miliki tetapi
eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka manusia tersebut harus
memiliki corporate culture yang memiliki agility atau ketahanan. "Lalu, bagaimana
caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat corporate culture secara
ilmiah. Ke-10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi selanjutnya. Dengan
begitu, anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang jarang dimiliki oleh
seseorang," sambung Rinaldi.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta mendapatkan
sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan terangkum dalam portofolio
serta memperoleh hasil optimal. Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan
sangat antusias dan bersyukur dipertemukan dengan program ini.

Perwakilan Pemerintah Kabupaten Balangan, Ernawati mengungkapkan bahwa selama


tiga hari menjadi peserta dalam pelatihan culture specialist ini mendapatkan
pengetahuan yang luar biasa. "Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan
di daerah kami. Semoga Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan
serta kerjasama dengan ESQ serta ACT Consulting International secara berkelanjutan,"
tuturnya.

Sementara, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis kebijakan dari
Pemkot Tangerang, menyampaikan terimakasih telah diberikan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja. "Selama tiga hari ini
saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja tidak sekedar
disosialisasikan, namun harus diinternalisasikan di setiap instansi. Khususnya di lingkup
Pemkot Tangerang secara stratejik," ungkapnya.

"Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan di tempat ini bisa diterapkan untuk
membangun Indonesia Emas, semangat," imbuh Linda.

Sedangkan Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan kesan yang
menurutnya seru. Ia juga bisa berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain dan
saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja yang dilakukan di daerah
masing masing. "Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami.
Kami sudah mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing. Kami
percaya ilmu ini akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya kerja di Pemkab
Ketapang dan lainnya," ungkapnya.

Seperti iketahui, Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2021 resmi meluncurkan Core
Values ASN yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Values ini bertujuan untuk
menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi
fondasi budaya kerja ASN yang profesional.

Core Values BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,


Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Untuk melakukan internalisasi
budaya kerja bini maka Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi
Birokrasi (KemenPANRB) melakukan serangkaian program pengecekan kesehatan
budaya kerja di seluruh Kementerian, Lembaga, Daerah, yang bertujuan agar program
internalisasi BerAKHLAK ini tepat sasaran.

KemenPANRB sendiri melakukan Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja ASN
(Indeks BerAKHLAK) Tahun 2022 dengan ACT Consulting International untuk 632
Kementerian/Lembaga/Daerah, yang totalnya kurang lebih 4,5 juta ASN tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai upaya untuk mendalami atau mengimplementasikan core values


BerAKHLAK, dibutuhkan tim budaya kompeten yang dibentuk secara
khusus untuk memudahkan organisasi menyalurkan budaya pada tiap
karyawan.

Mewujudkan hal itu Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting


International yang merupakan bagian dari ESQ Grup yang dipimpin Ary
Ginanjar Agustian menggelar "Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola
Budaya Kerja" yang didesain khusus untuk Kementerian/Lembaga Pusat
dan Daerah.
Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 25-27 Januari 2023
secara hybrid itu membantu memberikan framework, skill, dan
benchmark pada tim budaya yang dibentuk.

Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu
puluhan peserta pelatihan yang berasal dari BPKH, Pemerintah Kabupaten
Ketapang, Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati,
Setda Kabupaten Pati, BKPSDM Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten
Mempawah, RSAB Harapan Kita, Pemkot Tangerang, Pemkab Balangan,
Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda Provinsi Kalbar.

"Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya


perusahaan atau corporate culture adalah kunci untuk membuat
perusahaan mampu bertahan di tengah goncangan dan mampu
melakukan transformasi," kata Rinaldi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ide dan strategi jelas sudah kita
miliki tetapi eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka
manusia tersebut harus memiliki corporate culture yang memiliki agility
atau ketahanan.

"Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk


membuat corporate culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan
langsung di materi selanjutnya. Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di
bidang corporate culture yang jarang dimiliki oleh seseorang," sambung
Rinaldi.

Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis


kebijakan dari Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah
diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi
peningkatan budaya kerja.

"Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya
kerja tidak sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di
setiap instansi khususnya di lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik,"
ungkapnya.

"Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan di tempat ini bisa diterapkan


untuk membangun Indonesia Emas, semangat," lanjut Linda.

Kemudian Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan


kesan yang menurutnya seru, ia juga bisa berkenalan dengan
teman-teman dari daerah lain dan saling sharing pengalaman terhadap
penguatan budaya kerja yang dilakukan di daerah masing masing.
"Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami
sudah mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing.
Kami percaya ilmu ini akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan
budaya kerja di Pemkab Ketapang dan lainnya," tuturnya.

Diketahui, pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi


meluncurkan Core Values ASN yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Values
ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di
Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang
profesional. Core Values BerAKHLAK merupakan singkatan dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif.

Untuk melakukan internalisasi budaya kerja baru ini maka Kementerian


Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (KemenPANRB)
melakukan serangkaian program pengecekan kesehatan budaya kerja di
seluruh Kementerian, Lembaga, Daerah. Tujuannya agar program
internalisasi BerAKHLAK ini tepat sasaran.

KemenPANRB melakukan Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya


Kerja ASN (Indeks BerAKHLAK) Tahun 2022 dengan ACT Consulting
International untuk 632 Kementerian/Lembaga/Daerah yang totalnya
kurang lebih 4,5 juta ASN tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - ESQ Grup menggelar pelatihan bersertifikat Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk membentuk budaya kompeten
dalam implementasikan BerAKHLAK.

Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu
puluhan peserta pelatihan yang berasal dari BPKH, Pemerintah Kabupaten
Ketapang, Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati, Setda
Kabupaten Pati, BKPSDM Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten
Mempawah, RSAB Harapan Kita, Pemkot Tangerang, Pemkab Balangan,
Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda Provinsi Kalbar.
"Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya perusahaan
atau corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu
bertahan di tengah goncangan dan mampu melakukan transformasi," kata
Rinaldi dalam keterangannya, Senin.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ide dan strategi jelas sudah kita miliki
tetapi eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka manusia
tersebut harus memiliki corporate culture yang memiliki agility atau
ketahanan.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta gandeng ESQ launching Core Values
BerAKHLAK

"Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat
corporate culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di
materi selanjutnya. Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di bidang corporate
culture yang jarang dimiliki oleh seseorang," sambung Rinaldi.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta


mendapatkan sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan
terangkum dalam portofolio serta memperoleh hasil optimal.

Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan sangat antusias dan


bersyukur dipertemukan dengan program ini. Perwakilan Pemerintah
Kabupaten Balangan, Ernawati mengungkapkan bahwa selama 3 hari menjadi
peserta dalam pelatihan culture specialist ini mendapatkan pengetahuan yang
luar biasa.

"Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan di daerah kami dan
Semoga Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan serta
kerjasama dengan ESQ serta ACT Consulting International secara
berkelanjutan," tuturnya.
Baca juga: Gaungkan BerAKHLAK, KemenPANRB gelar ASN Culture Fest
2022 bersama ESQ

Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis


kebijakan dari Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah diberikan
kesempatan untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan
budaya kerja.

"Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja
tidak sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap
instansi khususnya di lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik," ungkapnya.

"Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan di tempat ini bisa diterapkan untuk
membangun Indonesia Emas, semangat," lanjut Linda.

Kemudian Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan kesan


yang menurutnya seru, ia juga bisa berkenalan dengan teman-teman dari
daerah lain dan saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja
yang dilakukan di daerah masing masing.

"Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami
sudah mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing.
Kami percaya ilmu ini akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya
kerja di Pemkab Ketapang dan lainnya," tuturnya.

Baca juga: KPK bersama ESQ gelar PAKU Integritas untuk pejabat negara

Diketahui, pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi


meluncurkan Core Values ASN yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Values ini
bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di
Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang
profesional. Core Values BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

KemenPANRB melakukan Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja


ASN (Indeks BerAKHLAK) Tahun 2022 dengan ACT Consulting International
untuk 632 Kementerian/Lembaga/Daerah yang totalnya kurang lebih 4,5 juta
ASN tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Mewujudkan hal itu Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting


International yang merupakan bagian dari ESQ Grup yang dipimpin Ary
Ginanjar Agustian menggelar "Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola
Budaya Kerja" yang didesain khusus untuk Kementerian/Lembaga Pusat dan
Daerah.

Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 25-27 Januari 2023
secara hybrid itu membantu memberikan framework, skill, dan benchmark
pada tim budaya yang dibentuk.
JAKARTA, suaramerdeka.com - Accelerated Culture Transformation (ACT)
Consulting International menggelar "Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola
Budaya Kerja" yang didesain khusus untuk Kementerian/Lembaga Pusat dan
Daerah.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari pada tanggal 25-27 Januari 2023
secara hybrid itu membantu memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim
budaya yang dibentuk.

Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu puluhan
peserta pelatihan yang berasal dari BPKH, Pemerintah Kabupaten Ketapang.

Kemudian, Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati, Setda


Kabupaten Pati, BKPSDM Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah,
RSAB Harapan Kita, Pemkot Tangerang, Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim
Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda Provinsi Kalbar.
"Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya perusahaan atau
corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan di
tengah goncangan dan mampu melakukan transformasi," kata Rinaldi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ide dan strategi jelas sudah kita miliki tetapi
eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka manusia tersebut harus
memiliki corporate culture yang memiliki agility atau ketahanan.

"Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat
corporate culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi
selanjutnya. Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang
jarang dimiliki oleh seseorang," sambung Rinaldi.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta


mendapatkan sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan terangkum
dalam portofolio serta memperoleh hasil optimal.

Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan sangat antusias dan bersyukur
dipertemukan dengan program ini.

Perwakilan Pemerintah Kabupaten Balangan, Ernawati mengungkapkan bahwa


selama 3 hari menjadi peserta dalam pelatihan culture specialist ini mendapatkan
pengetahuan yang luar biasa.

"Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan di daerah kami dan
Semoga Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan serta kerjasama
dengan ESQ serta ACT Consulting International secara berkelanjutan," tuturnya.

Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis kebijakan
dari Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah diberikan kesempatan
untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja.

"Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja tidak
sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap instansi khususnya
di lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik," ungkapnya.***
SALAH satu masalah dari para aparatur sipil negara adalah mental mereka yang tidak
bisa melayani. Itu sebabnya pemerintah terus memberi pelatihan agar kebiasaan lama
itu terkikis.

Sebagai upaya untuk mendalami atau mengimplementasikan core values BerAKHLAK,


dibutuhkan tim budaya kompeten yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan
organisasi menyalurkan budaya pada tiap karyawan. Guna mewujudkan hal itu
Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International yang merupakan
bagian dari ESQ Grup yang dipimpin Ary Ginanjar Agustian menggelar Pelatihan dan
Sertifikasi BNSP: Pengelola Budaya Kerja" yang didesain khusus untuk
kementerian/lembaga pusat dan daerah.

Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari pada 25-27 Januari secara hybrid itu diharap
bisa membantu memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim budaya yang
dibentuk. Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu
para peserta pelatihan dari BPKH, Pemerintah Kabupaten Ketapang, Badan
Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati, Setda Kabupaten Pati, BKPSDM
Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah, RSAB Harapan Kita, Pemkot
Tangerang, Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda
Provinsi Kalbar.

"Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya perusahaan atau
corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan di tengah
goncangan dan mampu melakukan transformasi," kata Rinaldi.

Ia menyampaikan bahwa ide dan strategi jelas sudah dimiliki tetapi eksekusi yang
melaksanakannya tetaplah manusia, maka manusia tersebut harus memiliki corporate
culture yang memiliki agility atau ketahanan.

"Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat corporate culture secara ilmiah. 10
langkah itu akan dipaparkan langsung di materi selanjutnya. Dengan begitu, anda akan
menjadi ahli di bidang corporate culture yang jarang dimiliki oleh seseorang," sambung
Rinaldi.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta mendapatkan
sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan terangkum dalam portofolio
serta memperoleh hasil optimal.

Di akhir sesi, para peserta pelatihan bersyukur dipertemukan dengan program ini.
Perwakilan Pemkab Balangan, Ernawati mengungkapkan bahwa selama 3 hari menjadi
peserta ia mendapatkan pengetahuan yang luar biasa. "Apa yang didapatkan di sini,
akan kami implementasikan di daerah kami dan Semoga Pemkab Balangan akan terus
melakukan upaya perbaikan serta kerjasama dengan ESQ serta ACT Consulting
International secara berkelanjutan," tuturnya.

Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis kebijakan dari
Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah diberikan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja. "Selama 3 hari ini
saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja tidak sekedar
disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap instansi khususnya di lingkup
Pemkot Tangerang secara stratejik," ungkapnya.

Kemudian Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan kesan yang
menurutnya seru, ia juga bisa berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain dan
saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja yang dilakukan di daerah
masing masing.
"Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami sudah
mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing. Kami percaya ilmu ini
akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya kerja di Pemkab Ketapang dan
lainnya," tuturnya. (RO/A-1)
JAKARTA (Waspada): Sebagai upaya untuk mendalami atau mengimplementasikan
core values BerAKHLAK, dibutuhkan tim budaya kompeten yang dibentuk secara
khusus untuk memudahkan organisasi menyalurkan budaya pada tiap karyawan.

Mewujudkan hal itu Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International


yang merupakan bagian dari ESQ Grup yang dipimpin Ary Ginanjar Agustian menggelar
“Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola Budaya Kerja” yang didesain khusus untuk
Kementerian/Lembaga Pusat dan Daerah.

Pelatihan yang berlangsung 25-27 Januari 2023 secara hybrid itu membantu
memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim budaya yang dibentuk.

Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu puluhan
peserta pelatihan yang berasal dari BPKH, Pemerintah Kabupaten Ketapang, Badan
Kepegawaian Pendidikan Pelatihan Kabupaten Pati, Setda Kabupaten Pati, BKPSDM
Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah, RSAB Harapan Kita, Pemkot
Tangerang, Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda
Provinsi Kalbar.

“Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya perusahaan atau
corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan di tengah
goncangan dan mampu melakukan transformasi,” kata Rinaldi dalam keterangannya,
Minggu (5/2/2023)

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ide dan strategi jelas sudah kita miliki tetapi
eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka manusia tersebut harus
memiliki corporate culture yang memiliki agility atau ketahanan.

“Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat corporate
culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi selanjutnya.
Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang jarang dimiliki
oleh seseorang,” sambung Rinaldi.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta mendapatkan
sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan terangkum dalam portofolio
serta memperoleh hasil optimal.

Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan sangat antusias dan bersyukur
dipertemukan dengan program ini. Perwakilan Pemerintah Kabupaten Balangan,
Ernawati mengungkapkan bahwa selama 3 hari menjadi peserta dalam pelatihan culture
specialist ini mendapatkan pengetahuan yang luar biasa.

“Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan di daerah kami dan Semoga
Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan serta kerjasama dengan
ESQ serta ACT Consulting International secara berkelanjutan,” tuturnya.

Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis kebijakan dari
Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah diberikan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja.

“Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja tidak
sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap instansi khususnya di
lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik,” ungkapnya.

“Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan di tempat ini bisa diterapkan untuk
membangun Indonesia Emas, semangat,” lanjut Linda.

Kemudian Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan kesan yang
menurutnya seru, ia juga bisa berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain dan
saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja yang dilakukan di daerah
masing masing.
“Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami sudah
mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing. Kami percaya ilmu ini
akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya kerja di Pemkab Ketapang dan
lainnya,” tuturnya.

Diketahui, pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan Core
Values ASN yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Values ini bertujuan untuk
menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi
fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core Values BerAKHLAK merupakan
singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif.

Untuk melakukan internalisasi budaya kerja baru ini maka Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) melakukan serangkaian
program pengecekan kesehatan budaya kerja di seluruh Kementerian, Lembaga,
Daerah. Tujuannya agar program internalisasi BerAKHLAK ini tepat sasaran.

KemenPANRB melakukan Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja ASN


(Indeks BerAKHLAK) Tahun 2022 dengan ACT Consulting International untuk 632
Kementerian/Lembaga/Daerah yang totalnya kurang lebih 4,5 juta ASN tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.(J02)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai upaya untuk mendalami atau
mengimplementasikan core values BerAKHLAK, dibutuhkan tim budaya kompeten yang
dibentuk secara khusus untuk memudahkan organisasi menyalurkan budaya pada tiap
karyawan.
Mewujudkan hal itu Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International
yang merupakan bagian dari ESQ Grup yang dipimpin Ary Ginanjar Agustian menggelar
"Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola Budaya Kerja" yang didesain khusus untuk
Kementerian/Lembaga Pusat dan Daerah.

Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 25-27 Januari 2023 secara
hybrid itu membantu memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim budaya
yang dibentuk.

Trainer lisensi Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu puluhan peserta
pelatihan yang berasal dari BPKH, Pemerintah Kabupaten Ketapang, Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pati, Setda Kabupaten Pati,
BKPSDM Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah, RSAB Harapan Kita,
Pemkot Tangerang, Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah Agung,
dan Setda Provinsi Kalbar.

Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya perusahaan atau
corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan di tengah
goncangan dan mampu melakukan transformasi," kata Rinaldi, dalam keterangannya
Selasa (7/2/2023).

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ide dan strategi jelas sudah kita miliki tetapi
eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka manusia tersebut harus
memiliki corporate culture yang memiliki agility atau ketahanan.

"Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat corporate
culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi selanjutnya.
Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang jarang dimiliki
oleh seseorang," ucap Rinaldi.

Baca juga: Terapkan 17 Skema, BNSP Sertifikasi Karyawan JW Marriott Surabaya

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta mendapatkan
sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan terangkum dalam portofolio
serta memperoleh hasil optimal.

Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan sangat antusias dan bersyukur
dipertemukan dengan program ini. Perwakilan Pemerintah Kabupaten Balangan,
Ernawati mengungkapkan bahwa selama 3 hari menjadi peserta dalam pelatihan culture
specialist ini mendapatkan pengetahuan yang luar biasa.

"Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan di daerah kami dan Semoga
Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan serta kerjasama dengan
ESQ serta ACT Consulting International secara berkelanjutan," ucapnya.
Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis kebijakan dari
Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah diberikan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja.

"Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja tidak
sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap instansi khususnya di
lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik," ujarnya.

"Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan di tempat ini bisa diterapkan untuk
membangun Indonesia Emas, semangat," lanjut Linda.

Kemudian Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan kesan yang
menurutnya seru, ia juga bisa berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain dan
saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja yang dilakukan di daerah
masing masing.

"Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami sudah
mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing. Kami percaya ilmu ini
akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya kerja di Pemkab Ketapang dan
lainnya," ucapnya.

Diketahui, pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan Core
Values ASN yaitu BerAKHLAK.

Peluncuran Core Values ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi
seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang
profesional. Core Values BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Untuk melakukan internalisasi budaya kerja baru ini maka Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) melakukan serangkaian
program pengecekan kesehatan budaya kerja di seluruh Kementerian, Lembaga,
Daerah. Tujuannya agar program internalisasi BerAKHLAK ini tepat sasaran.

KemenPANRB melakukan Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja ASN


(Indeks BerAKHLAK) Tahun 2022 dengan ACT Consulting International untuk 632
Kementerian/Lembaga/Daerah yang totalnya kurang lebih 4,5 juta ASN tersebar di
seluruh wilayah Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Tim budaya kompeten yang dibentuk secara khusus
dibutuhkan untuk mengimplementasikan core values BerAKHLAK

Oleh karena itu, Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International


menggelar 'Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelolaan Budaya Kerja' yang
didesain khusus untuk Kementerian/Lembaga Pusat dan Daerah.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari pada 25-27 Januari 2023, secara
hybrid itu membantu memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim budaya.

rainer lisensi Ary Ginanjar Agustian dan Rinaldi Agusyana memandu puluhan
peserta pelatihan yang berasal dari BPKH, Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Kemudian, Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati, Setda
Kabupaten Pati, BKPSDM Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah,
RSAB Harapan Kita, Pemkot Tangerang, Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim
Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda Provinsi Kalbar. Rinaldi mengutip pernyataan
Founder ESQ Group Ary Ginanjar tentang budaya perusahaan atau corporate
culture yang menjadi kunci korporasi bertahan di tengah goncangan dan
bertransformasi.

Trainer lisensi Ary Ginanjar Agustian dan Rinaldi Agusyana memandu puluhan
peserta pelatihan yang berasal dari BPKH, Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Kemudian, Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati, Setda
Kabupaten Pati, BKPSDM Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah,
RSAB Harapan Kita, Pemkot Tangerang, Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim
Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda Provinsi Kalbar. Rinaldi mengutip pernyataan
Founder ESQ Group Ary Ginanjar tentang budaya perusahaan atau corporate
culture yang menjadi kunci korporasi bertahan di tengah goncangan dan
bertransformasi.

Dia mengatakan bahwa ide dan strategi tetap harus dijalankan oleh manusia. Oleh
karena itu, manusia harus memiliki budaya perusahaan yang memiliki ketahanan.
"Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat
corporate culture secara ilmiah," ujar Rinaldi dalam keterangannya, Senin (6/2).

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta


mendapatkan sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan terangkum
dalam portofolio serta memperoleh hasil optimal. (jlo/jpnn)

https://www.jpnn.com/news/ini-pentingnya-tim-budaya-kompeten-dalam-implementa
si-ber-akhlak
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ESQ Grup menggelar pelatihan bersertifikat Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk membentuk budaya kompeten dalam
implementasikan BerAKHLAK. Dilansir dari Antara, Rabu (8/2/2023).

Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu puluhan
peserta pelatihan yang berasal dari BPKH, Pemerintah Kabupaten Ketapang, Badan
Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati, Setda Kabupaten Pati,
BKPSDM Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah, RSAB Harapan
Kita, Pemkot Tangerang, Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah
Agung, dan Setda Provinsi Kalbar.

"Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya perusahaan atau
corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan di
tengah goncangan dan mampu melakukan transformasi," kata Rinaldi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ide dan strategi jelas sudah kita miliki tetapi
eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka manusia tersebut harus
memiliki corporate culture yang memiliki agility atau ketahanan.

"Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat
corporate culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi
selanjutnya. Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang
jarang dimiliki oleh seseorang," sambung Rinaldi.

Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta


mendapatkan sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan terangkum
dalam portofolio serta memperoleh hasil optimal.

Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan sangat antusias dan bersyukur
dipertemukan dengan program ini. Perwakilan Pemerintah Kabupaten Balangan,
Ernawati mengungkapkan bahwa selama 3 hari menjadi peserta dalam pelatihan
culture specialist ini mendapatkan pengetahuan yang luar biasa.

"Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan di daerah kami dan
Semoga Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan serta kerjasama
dengan ESQ serta ACT Consulting International secara berkelanjutan," tuturnya.

Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis kebijakan
dari Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah diberikan kesempatan
untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja.
"Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja tidak
sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap instansi khususnya
di lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik," ungkapnya.

"Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan di tempat ini bisa diterapkan untuk
membangun Indonesia Emas, semangat," lanjut Linda.

Kemudian Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan kesan yang
menurutnya seru, ia juga bisa berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain dan
saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja yang dilakukan di
daerah masing masing.

"Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami sudah
mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing. Kami percaya
ilmu ini akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya kerja di Pemkab
Ketapang dan lainnya," tuturnya.

Diketahui, pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan
Core Values ASN yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Values ini bertujuan untuk
menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat
menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core Values BerAKHLAK
merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

KemenPANRB melakukan Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja ASN


(Indeks BerAKHLAK) Tahun 2022 dengan ACT Consulting International untuk 632
Kementerian/Lembaga/Daerah yang totalnya kurang lebih 4,5 juta ASN tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai