Anda di halaman 1dari 3

Referensi Materi rohani.

rohani. Ruh, dia berkata, tiap manusia mempunyai apa yang disebut god spot, yaitu perasaan ber-
Tuhan, dan itu pasti. Jasmani, tentang fisik, dan rohani adalah tentang konstitusi non-materi yang
Pendidikan dan Peran Mahasiswa terintegrasi dalam jiwa. Contoh: pikiran, perasaan, bakat, minat, dan sebagainya5.

Apa Pendidikan Itu? Ki Hajar Dewantara berkata bahwa potensi dasar manusia itu ada tiga: Rohani, Jasmani, dan Akal.
Rohani menyangkut apa yang disebut perasaan, dan sebagainya. Jasmani adalah fisik, dan Akal
Ada banyak referensi mengenai definisi pendidikan yang dapat kita temui. Namun, secara umum adalah tentang pikiran. Kemudian Imam Al-Ghazali lebih memecah sedikit potensi Rohani ini ke
pendidikan dapat dibagi dua. Pertama, pendidikan anak, dan yang kedua, pendidikan orang dalam tiga hal, yaitu Qalbu, Ruh, dan Nafs (rasa ingin, menggebu-gebu, dsb.). Qalbu, katanya,
dewasa (POD). berasal dari alam ketuhanan, bersifat halus, dsb. Ruh, katanya, potensi kita mengetahui dan
merasa sesuatu. Nafs berupa rasa ingin dan potensi nafs ini biasanya menggebu-gebu. Sisanya,
Pertama, pendidikan anak. Ini yang sering dijadikan referensi utama hampir semua definisi Jasad dan Akal, kurang lebih sama seperti yang lain6.
pendidikan. Banyak bangsa yang mendefinisikan definisi pendidikan yang hakikatnya adalah
pendidikan anak. Bangsa Yunani mendefinisikan pendidikan sebagai pedagogic, yang artinya ilmu Plato pernah juga mengemukakan tentang potensi dasar manusia, dalam sebuah kutipannya:
menuntun anak. Bangsa Romawi mendefinisikannya dengan educare yang artinya mengeluarkan “Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanya nafsu, kemauan, dan akal”
dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. 7
. Berarti dapat disimpulkan dari perkataannya bahwa potensi manusia itu adalah nafsu,
Bangsa Jerman dengan Erziehung, yang berarti membangkitkan kekuatan terpendam atau kemauan, dan akal.
mengaktifkan kekuatan/potensi anak. Belum lagi dari Bahasa Jawa, panggulawentah
(mengolah)1. Juga dari Bahasa Arab mendefinisikan pendidikan sebagai tarbiyah yang berarti Kesimpulannya, Pendidikan anak kurang lebih adalah membangkitkan atau mengembangkan apa
mengembangkan, menumbuhkan, atau menyuburkan 2. Dari beberapa definisi di atas, bisa kita yang dinamakan potensi dasar manusia berupa Rohani, Akal, dan Jasmani. Perhatian penting,
simpulkan bahwa pendidikan anak (dasar) ini bersifat mengembangkan atau membangkitkan, kita jangan menyempitkan pendidikan anak sebagai pendidikan untuk anak-anak, namun
bukan mengubah atau mengganti. pendidikan anak ini maksudnya adalah dasar, dasar dari semua pendidikan.

Sementara beberapa tokoh juga menjabarkan definisi pendidikan, seperti Thomas Aquinas yang Pendidikan Orang Dewasa (POD)
mengemukakan bahwa pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur
agar menjadi aktif atau nyata3. Paulo Freire juga pernah mengemukakan bahwa pendidikan Kalau pendidikan anak merupakan dasar, maka POD ini bersifat tahap lanjut, namun sifatnya
adalah usaha memanusiakan manusia, dalam hal ini yang dimaksud adalah agar manusia seharusnya paralel, artinya pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa, tentunya secara
mempunyai pandangan kritis terhadap masyarakatnya4. Manusia pada hakikatnya mempunyai dewasa. Dewasa punya banyak makna, Alan Rogers dalam bukunya Teaching Adults
potensi dasar dan ini harus dikembangkan secara utuh dan tidak parsial agar sesuai dengan mendefinisikan dewasa dari banyak sisi:
hakikat seorang manusia.
- Tingkatan, dewasa adalah tahapan kehidupan setelah anak-anak dan remaja.
Pertanyaan sekarang adalah apa yang dikembangkan atau dibangkitkan. Ada banyak juga - Status, berupa penerimaan oleh masyarakat, bahwa dia telah diakui dewasa oleh
referensi untuk ini. Bangsa Romawi bilang yang dikembangkan adalah potensi dasar, begitu juga masyarakat.
Bangsa Jerman, begitu juga Ki Hajar Dewantara. - Tanggung Jawab Sosial, seperti berhak memilih dalam Pemilu, boleh menikah, dipilih,
dsb.
Potensi Dasar Manusia - Biologis, apabila sudah mampu membuahi atau dibuahi.
- Wajib Belajar, apabila sudah mencapai usia wajib belajar yang berbeda tiap Negara.
Banyak referensi yang mengemukakan potensi dasar manusia, dan kita coba membahasnya satu - Perkembangan, yaitu orang yang sudah matang secara psikologis.
per satu. Jalaluddin mengatakan bahwa potensi manusia itu terdiri dari ruh, jasmani (fisik), dan - Psikologis, yaitu yang sudah mulai bertanggung jawab atas dirinya.
dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi
Tidak ada batas umur pasti orang dikatakan dewasa secara psikologis, jadi, anak-anak SMP-pun kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi
boleh saja sudah dikatakan dewasa secara psikologis 8. mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
POD ini juga dikemukakan oleh beberapa tokoh, seperti Malcolm Knowles dengan from pedagogy dukungan satu sama lain serta pertolongan”.14
to andragogy-nya9, ataupun Edward C. Lindeman dan Cyrill O. Houl dengan adult education-nya10.
POD menurut para pendefinisi-nya lebih mendekatkan kepada kesadaran, atau kemandirian Dari penjabaran di atas, dapat kita simpulkan premis awal, bahwa memang tujuan pendidikan itu
untuk mendidik diri sendiri. Konsep andragogy mendefinisikan pendidikan beorientasi manusia 11 dalam rangka menunjang peran kita dalam hal-hal tersebut.
(mungkin seperti konsep orientasi siswa dan gurunya Pak Zuhal), dan adult education lebih
menekankan pada kesadaran diri untuk terus menerus mendidik diri 12. Selanjutnya, mari kita simak beberapa pendapat tokoh. Ki Hajar Dewantara mengartikan
pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar
Kesimpulannya, POD merupakan tahap lebih lanjut dari pendidikan anak, di mana pada tahap ini, dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan
kita benar-benar menjalankan fungsi manusia sebagai subjek dan objek pendidikan. Artinya, POD alam dan masyarakatnya15. Kemudian, Sayyid Sabiq juga mengatakan bahwa tujuan pendidikan
menekankan pada kesadaran dan tanggung jawab kita sebagai pribadi untuk selalu adalah agar manusia menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, baik bagi diri maupun
masyarakatnya (ummatnya)16. Paulo Freire mengatakan bahwa pendidikan seharusnya
mengembangkan potensi dasar manusia yang telah dibahas di atas, secara mandiri.
berorientasi pada pengenalan realitas dari manusia dan dirinya 17. Lodge mengatakan life is
education, education is life18.
Tujuan Pendidikan

Kita dapat mengambil benang merah bahwa pendidikan yang dilakukan seorang manusia
Tujuan pendidikan pada dasarnya bisa kita lihat dari filosofi manusia secara umum. Hal ini wajar
bertujuan untuk menunjang dirinya agar dapat kritis dan bermanfaat bagi masyarakat dan
dikarenakan pendidikan adalah berkaitan dengan manusia. Maka merupakan hal yang tidak dapat
lingkungan sekitar, dalam rangka mengemban tanggung jawab yang diberikan Tuhan.
dinafikkan bahwa kita harus membahas manusia.

Ketika pendidikan ini sudah banyak dilakukan oleh manusia, maka akan menyebabkan perubahan
Manusia menurut bahasa, salah satu referensinya dapat kita temukan dalam bahasa Arab. Dalam
karakter suatu populasi, sehingga sesuai dengan apa yang dikatakan John Dewey, bahwa
bahasa Arab, manusia dikenal dengan tiga kata, yaitu al-insan, an-nas, dan al-basyar. Dari tiga
pendidikan sebagai proses transformasi sosial ke arah yang lebih baik 19.
kata ini, terdefinisilah secara jelas hakikat manusia. Pertama, kata al-insan merujuk kepada arti
manusia sebagai sesuatu yang diciptakan, maksudnya adalah pemikul amanah/tanggung jawab.
Jadi, secara umum, Pendidikan adalah usaha yang dilakukan, baik mandiri ataupun bersama-
Kedua, kata an-nas menunjukkan manusia secara jamak, atau secara golongan, atau secara
sama dalam rangka mengembangkan atau menumbuhkan potensi dasar manusia yang dibawa
ramai-ramai. Ini pertanda, bahwa manusia selain makhluk ciptaan Tuhan juga makhluk sosial.
saat lahir, untuk menunjangnya agar kritis terhadap kondisi masyarakatnya, lalu dapat
Ketiga, kata basyar yang berasal dari kata basyarah, yang berarti permukaan kulit, wajah, dan
bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, dalam rangka mengemban tanggung
tubuh. Artinya, dalam makna yang luas, manusia adalah makhluk biologis. 13
jawab yang diberikan Tuhan.
Berikut kutipan dari Wikipedia tentang manusia:
Peran Mahasiswa Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan
“Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan Mahasiswa identik dengan peralihan dari anak-anak menjadi dewasa, bahkan sampai ke tahap
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari dewasa. Sesuai dengan yang dijabarkan oleh Alan Rogers, bahwa dewasa adalah mempunyai
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, kesadaran atau tanggung jawab terhadap dirinya.
mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
3
Muhammad Hatta secara tersirat mengatakan bahwa seharusnya mahasiswa, dalam periodenya Filosofi Pendidikan. http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/1947159-filosofi-pendidikan/
4
di perguruan tinggi adalah dalam rangka mengembangkan diri, ataupun mempersiapkan diri. Alicha. Filosofi Pendidikan. http://www.forumsains.com/agama-dan-filosofi/filosofi-pendidikan/
5
Sehingga pada saat mereka keluar dari bangku kuliah, mereka diharapkan sudah siap untuk M. Slamet Yahya. Jurnal Pemikiran Pendidikan Alternatif. 2007
6
mengemban “amanah besar” mereka, yaitu bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din (Semarang: Thaha Putra, TT).
7
dalam rangka mengemban tanggung jawab yang diberikan Tuhan. Filosofi Pendidikan. http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/1947159-filosofi-pendidikan/
8
Alan Rogers. Teaching Adult. 1984
9
Dalam masa peralihan ini (dari anak menuju dewasa), mahasiswa masih perlu “pembimbing” Malcolm Knowles. The Modern Practice Of Adult Education, From Pedagogy to Andragogy. 1980
10
yang membimbing dan mengarahkan dalam rangka menumbuhkan potensi mereka. Namun, di Prof. M. Saleh Marzuki. Beberapa Definisi Pendidikan Orang Dewasa (Revisi).
11
suatu sisi, mahasiswa sebagai orang yang mulai dewasa juga seharusnya sadar akan tanggung Malcolm Knowles. The Modern Practice Of Adult Education, From Pedagogy to Andragogy. 1980
12
jawabnya, sehingga setiap mahasiswa seharusnya dapat menemukan potensi diri manakah yang Prof. M. Saleh Marzuki. Beberapa Definisi Pendidikan Orang Dewasa (Revisi).
13
masih kurang dan harus mereka kembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Chabib Thoha, Reformulasi Filsafat Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, l996), hal. 129.
14
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
15
Pendidikan pada akhirnya tidak hanya terbatas pada apa yang ada di bangku-bangku sekolah. Rianto, S.Kom. Pendidikan Dasar dan Dasar Pendidikan. 2007
16
Tetapi pendidikan adalah sepanjang hidup ini. Seperti yang dikemukakan Lodge: “life is education, M. Slamet Yahya. Jurnal Pemikiran Pendidikan Alternatif. 2007
17
education is life” 20 dan Mark Twain: “Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu Muhammad Al-Wachidy. Makna dan Harapan Sebuah Pendidikan.
18
pendidikan saya” 21. Muhammad Al-Wachidy. Makna dan Harapan Sebuah Pendidikan.
19
_________ Rianto, S.Kom. Pendidikan Dasar dan Dasar Pendidikan. 2007
20
1
Rianto, S.Kom. Pendidikan Dasar dan Dasar Pendidikan. 2007 Muhammad Al-Wachidy. Makna dan Harapan Sebuah Pendidikan.
21
2
M. Syamsi Ali. Arti dan Fungsi Pendidikan. http://id.shvoong.com/humanities/1668274-arti-dan- http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
fungsi-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai