1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
BUKU IPA KELAS 7
PENGUKURAN
Mengukur adalah melakukan pengukuran pengertian zat dengan membandingkan suatu besaran
dengan besaran lain yang sejenis yang digunakan sebagai patokan atau standar.
1. Alat ukur Panjang
Untuk mengukur panjang suatu benda kita dapat menggunakan penggaris atau mistar, meteran
pita yang biasa digunakan tukang jahit, atau pertukangan, jangka sorong, mm sekrup yang
umum digunakan di dunia teknik.
b. Jangka sorong adalah alat ukur yang memiliki batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitian
0,1 mm atau 0,01 cm jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter luar
maupun diameter dalam, ketebalan, juga kedalaman. Bagian-bagian jangka sorong dapat
dilihat di gambar berikut ini:
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup memiliki skala sampai dengan 0,01 mm atau 0,001 cm atau 1/1000
dengan tingkat ketelitian sampai 0,005 mm atau 0,005 cm banyak digunakan dalam
mengukur ketebalan benda-benda berukuran kecil seperti onderdil mobil atau motor, kawat
dan lain-lain.
Satuan pengukuran dalam Biologi Bagaimana Anda mengukur sesuatu yang benar-benar sangat
kecil? Jika kita berbicara tentang sel, maka tidak menggunakan penggaris untuk mengukurnya.
Satuan yang ada dapat menggambarkan ukuran berkali-kali lebih kecil dari skala terkecil pada
penggaris. Pengukuran yang digunakan ilmuwan didasarkan pada Sistem Satuan Internasional (SI),
yang merupakan bentuk dari sistem metrik. Istilah SI merupakan kependekan dari istilah Perancis Le
Systeme d’internasional d’unités.
Ini adalah sistem satuan di dunia yang paling banyak digunakan, baik dalam ilmu pengetahuan
dan bisnis. Satuan SI berguna untuk para ilmuwan karena didasarkan pada kelipatan 10. SI
dikembangkan pada tahun 1960 dari sistem metrik yang lebih tua dan digunakan di hampir setiap
negara. Sistem satuan SI tidak statis, saat teknologi pengukuran terus meningkat, satuan dan definisi
yang diciptakan dapat diubah melalui kesepakatan internasional antara banyak negara. mistarSistem
satuan internasional terdiri dari tujuh besaran pokok, ditampilkan dalam Tabel di bawah ini. Dari
tujuh besaran pokok ini beberapa satuan lainnya merupakan besaran turunan.
Sistem Satuan Internasional (SI): Bentuk modern dari sistem metrik adalah sistem satuan pengukuran
yang dibuat dari tujuh besaran pokok.
Awalan SI: Sebuah nama atau simbol yang diletakkan sebelum satuan ukuran (atau simbol) untuk
membentuk desimal atau beberapa satuan.
Pengukuran yang digunakan ilmuwan didasarkan pada Sistem Satuan Internasional (SI), yang
merupakan bentuk sistem metrik. Berdasarkan kelipatan sepuluh, itu adalah sistem satuan dunia yang
paling banyak digunakan, baik dalam ilmu pengetahuan dan bisnis.
BAB II
6. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda juga digolongkan menjadi dua, yaitu benda
magnetik dan benda non-magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik oleh
magnet, sedangkan benda non-magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Umumnya, benda-benda logam akan memiliki sifat magnetik dan kebalikannya, benda non-
logam akan memiliki sifat non-magnetik.
3. Zat gas: jarak antar partikelnya sangat berjauhan, gaya tarik antar partikel lemah dan
susunannya tidak teratur. Gaya partikel gas sangat bebas.
Aroma kopi, aroma masakan, parfum dan bau-bauan lainnya, dibawa oleh udara, yang
merupakan partikel gas untuk sampai pada indera penciuman kalian. Ingatlah bahwa partikel
gas bergerak secara acak, dapat bertabrakan (atau bertumbukan) dan sangat cepat sehingga
baubau tersebut dapat kalian rasakan walaupun jarak kalian cukup jauh dengan sumber bau.
Proses ini disebut difusi. Difusi adalah pergerakan partikel dari daerah yang partikelnya lebih
banyak ke tempat yang lebih sedikit sampai keadaaannya seimbang. Ketika partikel saling
bertumbukan maka bau menjadi menyebar karena bercampur dengan partikel lainnya. Difusi
juga terjadi pada zat cair karena partikelpartikel dalam zat cair dapat berger
Aroma dan bau-bauan masuk melalui rongga hidung atau nostril saat kita bernapas.
Aroma dan baubauan tadi kemudian masuk melalui rambut-rambut halus atau silia yang ada
di ujung saraf pembau. Aroma dan bau-bauan itu melalui saraf disalurkan ke otak sehingga
kita mengetahui bau tersebut.
Dari ketiga bentuk zat tersebut, masing-masing dapat berupa zat tunggal (hanya terdiri dari
satu zat saja). Zat padat yang juga zat tunggal contohnya adalah garam, zat cair yang zat tunggal
contohnya air bening, zat gas yang zat tunggal contohnya adalah LPG.
C. Perubahan zat
Perubahan fisika adalah perubahan bentuk dan ukuran suatu zat, tapi tidak menghasilkan zat
jenis baru. Perubahan fisika hanya bisa dilihat dari tampilan fisiknya atau penampakan luarnya,
jadi ia tidak mengubah kompoisi kimianya. Perubahan fisika memiliki sifat bisa dilihat dan
diamati dari luar. Beberapa contoh peristiwa yang termasuk ke dalam perubahan fisika, antara
lain membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal. Contohnya dapat
kamu lihat pada percobaan yang sudah kita lakukan di atas tadi. Terdapat dua perubahan bentuk
zat yang terjadi, yaitu pembekuan air pada botol 1 dan penguapan air pada botol 2. Saat air
membeku atau menguap, bentuk dan ukurannya berubah, tapi sifat dan struktur zatnya tetap sama.
Selain itu, zat yang mengalami perubahan fisika dapat kembali ke bentuk semula. Misalnya, air
pada botol 1 mula-mula cair, kemudian dibekukan hingga menjadi es yang wujudnya padat. Jika
es itu dipanaskan, maka lama kelamaan akan meleleh dan kembali cair, seperti wujud semula.
dari diagram di atas bisa dilihat bahwa proses perubahan wujud zat dari cair menjadi gas
disebut menguap. Contoh perubahan fisika ketika elo merebus air dan menyemprotkan
pengharum ruangan.
Ketika terjadi contoh perubahaan fisika dalam penampilan suatu materi, maka hal yang perlu
untuk diingat adalah materi bisa berubah dalam perubahan fisika, tetapi identitas kimianya akan
tetap sama.
D. Macam-macam perubahan fisika dan perubahan kimia
➢ Mencair
adalah bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud zat dari padat menjadi cair dengan
mengandalkan energi panas.
contohnya: Membakar lilin yang dapat membuatnya meleleh karena adanya energi panas yang
membuat lilin menjadi cair atau jika kita menaruh es krim di ruangan terbuka akan mencair
karena suhu ruangan.
➢ Membeku
adalah bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud zat cair menjadi padat dengan
melepaskan energi panas.
contohnya: Menaruh es krim yang cair ke dalam freezer dapat menyebabkan es krim cair
tersebut akan kembali membeku dan menjadi padat
➢ Mengkristal
adalah bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud gas menjadi padat dengan melepaskan
energi panasnya
contohnya: Knalpot, saat digunakan knalpot akan membuang zat-zat berupa gas salah satunya
adalah 𝐶𝑂2 namun karbon dioksida tersebut tidak semuanya dikeluarkan ke udara melainkan
ada yang tertinggal berupa kristal berwarna hitam yang menyebabkan bagian dalam knalpot
menjadi kotor berwarna hitam.
➢ Menguap adalah bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud cair menjadi gas dengan
bantuan energi panas
contohnya: Merebus air yang menyebabkan perubahan wujud dari zat cair menjadi gas
➢ Menyumblim
adalah bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud padat menjadi gas dengan bantuan
energi panas
contohnya: kapur barus atau kamper dapat mengecil jika dibiarkan dalam suhu ruangan karena
mengalami perubahan wujud dari padat menjadi gas
➢ Mengembun adalah bentuk perubahan fisika yang terjadi pada wujud gas menjadi cair dengan
melepaskan energi panas
contohnya: Minuman dingin, dipermukaan luar kaleng minuman dingin akan terbentuk titik-
titik air hasil pengembunan karena minuman dingin tersebut mengeluarkan gas.
KONSEP KIMIA
Pengertian sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berkaitan dengan terbentuknya zat jenis baru.
Berikut ini adalah beberapa dari
1. sifat
sifat kimia pada suatu benda atau zat, antara lain:
a. Mudah terbakar
Jika kita perhatikan di stasiun pengisian bahan bakar biasa tertulis Dilarang Merokok.
Tujuan dari tulisan ini adalah mengingatkan kepada semua orang yang datang ke SPBU,
bahwa bensin termasuk zat yang mudah terbakar.
b. Busuk dan asam
Oleh karena adanya reaksi kimia di dalam makanan atau minuman, bisa menyebabkan
makan dan minuman tersebut menjadi busuk dan berubah rasa yaitu menjadi masam.
Sebagai contoh adalah susu berubah menjadi asam, nasi berubah menjadi basi.
c. Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen bisa menyebabkan terjadinya perkaratan pada suatu
benda. Logam, seperti halnya besi dan seng mempunyai sifat yang lebih mudah berkarat.
Namun terdapat benda-benda yang tidak bisa berkarat, misalnya plastik dan kaca. Berkarat
adalah termasuk dalam sifat kimia, karena terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru.
d. Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen yang ada di alam terdapat zat yang memiliki sifat mudah
meledak, misalnya saja magnesium, uranium dan natrium.
e. Racun
Ada beberapa zat yang mempunyai sifat kimia beracun, misalnya : insektisida, pestisida,
fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut dimanfaatkan oleh manusia untuk
membasmi hama pada tanaman.
2. Perubahan Zat di kimia
➢ Terjadi Perubahan Suhu
pada perubahan kimia akan terjadi perubahan suhu yang kemudian berhubungan dengan
panas atau kalor. Reaksi kimia yang menghasilkan perubahan suhu ini terjadi dengan dua
cara, yakni reaksi endoterm dan eksoterm. Pada reaksi endoterm akan terjadi penyerapan
panas oleh sistem lingkungan, seperti saat terkena alkohol maka akan terasa dingin,
sedangkan reaksi eksoterm terjadi pelepasan panas dari sistem ke lingkungan, seperti tangan
yang terasa panas saat terkena cairan deterjen saat mencuci.
Perubahan kimia yang terjadi pada zat atau material benda cenderung merubah warna karena
warna adalah salah satu tanda kandungan sifat kimia zat itu sendiri. Jadi wajar saja jika suatu
zat yang mengalmi perubahan kimia akan berubah warna karena komposisi zatnya juga
berubah. Contohnya saat membakar kertas yang awalnya zat kertas berwarna putih berubah
menjadi abu dengan warna yang tentu tidak putih lagi atau contohnya pada reaksi kimia
antara Timbal(II) Nitrat dan Kalium Iodida yang menghasilkan Timbal(II) Iodida dan
Kalium Nitrat, awalnya sebelum bereaksi kedua zat pereaksi yaitu Timbal(II) Nitrat dan
Kalium Iodida memiliki warna bening (tak berwarna) tetapi setelah direaksikan dan bereaksi
warnanya berubah menjadi kuning yang menandakan terbentuknya senyawa baru berupa
Timbal(II) iodida.
➢ Terbentuk Gas
Beberapa perubahan kimia juga akan memunculkan gas karena reaksi kimia yang terjadi
melibatkan gas karbon, seperti saat pembakaran yang menghasilkan karbon dioksida atau
CO2. Kemudian pada proses pembusukan pada makanan atau buah-buahan yang
memunculkan bau, maka ada kemunculan gas disana yakni gas ammonia atau NH3.
➢ Terbentuk Endapan
Beberapa reaksi kimia dapat menghasilkan padatan atau endapan sebagai salah satu
produknya, padahal reaksi tersebut tidak melibatkan reaktan dalam bentuk padatan. Saat
awal direaksikan biasanya akan memunculkan larutan yang keruh karena adanya padatan
yang tidak larut dan apabila dibiarkan beberapa saat padatan ini akan menumpuk di bawah
tabung reaksi, padatan inilah yang disebut sebagai endapan.
Contoh:
Titik didih adalah suhu ketika cairan mengalami proses mendidih, dilepaskan ke udara dalam
bentuk gas. Misalnya titik didih air adalah 100°C, artinya pada suhu pemanasan itu cairan mulai
berubah menjadi gas, dan suhu akan berubah sampai semua cairan sudah menguap.
Tidak semua materi memiliki titik didih atau titik leleh yang sama dengan air. Setiap materi atau
zat memiliki titik didih dan titik leleh masingmasing, yang dapat membedakannya dengan materi
atau zat yang lain.
4. Kerapatan zat
Kerapatan zat merupakan kondisi partikel-partikel dalam hal kerapatan suatu materi atau dikenal
juga sebagai massa jenis. Massa jenis merupakan pengukuran massa setiap satuan volume benda,
makin tinggi massa jenis suatu benda, maka makin besar juga massa tiap volumenya.
Massa jenis tiap materi berbeda-beda dan bisa jadi penanda khusus suatu zat.
Massa jenis suatu zat yang sama tetap sama, meski ukurannya berbeda.
Massa jenis termasuk besaran turunan yang bergantung pada massa dan volume benda.
Rumus massa jenis adalah ρ = m/v ,
yaitu ρ : massa jenis (kg/m3 atau g/cm3),
m : massa benda (kg atau g),
v : volume benda (m3 atau cm3).
Perbandingan antara massa dan volume benda selalu tetap untuk keadaan yang berbeda-beda enda
sejenis meski bentuk dan ukurannya berbeda, massa jenisnya akan sama.
Sedangkan, benda sejenis dengan bentuk dan ukuran beda akan punya massa jenis yang sama.