i
BAB I
PENDAHULUAN
3
seleksi akan menjadi tenaga baru pada sebuah perusahaan yang akan sangat
menentukan jalannya perusahaan ke depan. Apabila karyawan yang didapatkan
dari proses rekrutmen dan seleksi berkualitas maka tugas perusahaan dalam hal
pelatihan dan pengembangan tidak akan susah sehingga lebih mempermudah
pengembangan perusahaan kedepan. Sebaliknya jika karyawan yang didapatkan
melalui proses rekrutmen dan seleksi tidak sesuai dengan harapan perusahaan,
maka perusahaan akan memiliki tugas yang berat dalam melatih dan
mengembangkan karyawan tersebut. Hal tersebut akan berefek pada pencapaian
tujuan perusahaan yang dapat berjalan lebih lama.
Proses rekrutmen dan seleksi pada sebuah organisasi/perusahaan merupakan
sebuah kemestian baik yang bersifat sosial maupun bisnis. Pada organisasi yang
bersifat bisnis, rekrutmen karyawan bertujuan agar bisnis yang dijalankan
semakin berkembang sehingga dapat menguntungkan perusahaan. Semakin
berkembang perusahaan juga berefek baik bagi karyawan.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
Baiq Setiani dalam Kajian Sumber Daya Manusia Dalam Proses Rekrutmen
Tenaga Kerja di Perusahaan, mengemukakan bahwa dalam perekrutan calon
karyawan baru terdapat metode terbuka yang berarti perekrutan tersebut
diinformasikan secara luas melalui metode seperti memasang iklan pada media
massa baik cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat.
Perusahaan mengiklankan lowongan kerja dengan bantuan world wide web, dan
pencari kerja dapat mengirimkan curriculum vitae (CV) melalui email dalam
world wide web.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Rekrutmen proses menarik individu secara tepat waktu, dalam jumlah yang
cukup, dan dengan kualifikasi yang sesuai untuk melamar pekerjaan dengan
organisasi. Rekrutmen gerbang awal dari proses pencarian SDM sebuah
perusahaan. Dalam pelaksanaannya tentu membutuhkan biaya-biaya untuk
merealisasikannya, seperti biaya biaya iklan lowongan, biaya penyaringan dan
wawancara, biaya tes, dan biaya administrasi dan dokumen.
Dalam pencatatan biaya sumber daya manusia sebagai beban, dinilai sebesar
pengeluaran dan dilaporkan di laporan laba/rugi, sehingga berdampak terhadap
laba perusahaan terlihat rendah/kecil dan dampak terhadap aset di neraca terlihat
juga rendah/kecil. Tetapi bila pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan
sumber daya manusia di akui sebagai investasi maka dampak terhadap laba akan
semakin besar dan dampak terhadap aset di neraca akan meningkat/lebih besar.
3.2 SARAN
Pihak manajemen semestinya akuntansi SDM dengan menggunakan metode
Human Resource Cost Accounting (HRCA) untuk menjadikan biaya terkait
sumber daya manusia seperti biaya perekrutan, biaya pendidikan dan biaya
pelatihan yang dikeluarkan dinilai menjadi suatu investasi aset sumber daya
manusia tidak sebagai beban.