Anda di halaman 1dari 2

Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis

yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah sebagai akibat tidak adanya insulin atau
insulin tidak berfungsi optimal.
kriteria diagnosis diabetes melitus menurut perkumpulan endokrinologi Indonesia atau terjadi
2015 adalah sebagai berikut
Nah jadi boleh kan diabetesi berpuasa boleh kok untuk resiko rendah yaitu DM tipe 2 tanpa
komplikasi HB a1c kurang dari 7% dan dengan obat diabetes oral
untuk resiko sedang boleh berpuasa namun dengan hati-hati yaitu pasien DM tipe 2 tanpa
komplikasi hba1c kurang dari 8% dan dengan obat diabetes oral atau short acting insulin
resiko tinggi lebih baik tidak berpuasa kriterianya adalah pasien dengan rata-rata gula darah
150 hingga 300 mg per DC liter atau hba1c8 hingga 10% pasien dengan komplikasi ginjal dan
pembuluh darah pasien yang tinggal sendirian dan mendapat terapi insulin pasien dengan
komorbit seperti gangguan jantung stroke gagasan lansia berusia lebih dari 75 tahun yang
perlu diperhatikan untuk resiko sangat tinggi ini jelas tidak direkomendasikan untuk berpuasa
kriterianya adalah mengalami hipoglikemi berat atau ketelasidosis atau, diabetikam dalam
jangka waktu 3 bulan sebelum Ramadan kadar gula darah lebih dari 300 mg per desiliter atau
HB a1c lebih dari 10% pasien dengan riwayat republicani berulang pasien dengan gula darah
tidak terkontrol DM tipe 1 penyakit akut pasien dengan pekerjaan fisik yang berat
pasien diabetes yang sedang hamil menjalani dialisis atau cuci darah rutin pasti yang diabetes
yang pikun Oh
resiko berpuasa bagi diabetes adalah hipoglikemik atau kadar gula darah rendah
hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi
ketelasidosis atau tingginya kadar keton di dalam tubuh dehidrasi dan trombosis atau
penggumpalan darah sehingga penting untuk selalu memonitor gula darah sebelum selama
dan sesudah puasa bila gula darah kurang dari 70mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl maka segera
membatalkan puasa
selanjutnya kontrol berat badan jangan naik atau turun berlebih perlu kita ketahui ada empat
pilar penatalaksanaan diabetes yang pertama edukasi berkonsultasi ketenaga kesehatan seperti
dokter, dan tenaga kesehatan sebelum menjalankan puasa Ramadan untuk memastikan
kondisi dan resiko berpuasa
pemantauan gula darah penyesuaian basis obat penanganan kondisi darurat dan lain-lain
kedua terapi gizi hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan prinsip 3J
1. tepat jumlah
2. tempat jadwal
3. tempat jenis
tempat jumlah harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori berdasar berat badan dan tinggi
badan pasien yang masing-masing orang berbeda sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi
tepat jadwal makan utama dua kali per hari saat sahur dan Setelah berbuka puasa selingan dua
hingga tiga kali per hari saat berbuka puasa dan sebelum tidur usahakan makan sahur di akhir
waktu Jangan terlalu awal
tepat jenis makan menu seimbang saat sahur dan Setelah berbuka puasa makanan pokok laut
hewani lauk nabati dan sayur batasi mengolah makanan dengan digoreng santan atau
margarin
saat sahur batasi konsumsi makanan tinggi karbohidrat terutama yang memiliki indeks
glikemik tinggi seperti roti, nasi dan perbanyak konsumsi makanan sumber karbohidrat
kompleks seperti sayur dan buah
serta makanan sumber protein seperti telur, ayam, ikan, daging, tahu dan tempe
konsumsi cairan yang cukup serta batasi konsumsi the, kopi dan soda terutama saat sahur
karena teh kopi dan soda dapat merangsang buang air kecil sehingga dapat meningkatkan
risiko dehidrasi
konsumsi kurma diperbolehkan dengan batasan maksimal 3 butir per hari hindari makan
berlebih saat berbuka puasa
Hindari makanan dan minuman yang tinggi gula saat berbuka atau sahuh
saat makanan makanan selingan jenis makanan selingan yang dianjurkan adalah buah,
kacang-kacangan, makanan yang rebus, susu khusus diabetes, yoghurt plain dan roti tawar.
hati-hati dalam mengkonsumsi makanan selingan antara waktu buka dan sahur
Ingat jangan terlalu sering dan terlalu banyak.
aktivitas fisik tetap lakukan secara teratur dan sholat tarawih dikategorikan sebagai aktivitas
fisik.
apabila ingin olahraga ringan waktu yang dianjurkan adalah setelah salat tarawih.
tidur secukupnya yakni 5 hingga 6 jam di malam hari 1 jam di siang hari yang
selanjutnya terapi medis atau obat tetap dikonsumsi rutin sesuai anjuran dokter atau apoteker

Anda mungkin juga menyukai