Anda di halaman 1dari 17

Dr.

I Wayan Suardita

PUSKESMAS CURAHNONGKO 2019


Puasa Ramadan dianggap memberikan efek
baik terhadap kesehatan. Namun, pada
penderita penyakit kronis seperti diabetes dan
hipertensi, menjalankan puasa tanpa konsultasi
dengan petugas medis bisa jadi malah
membahayakan, karena bisa timbul efek
samping dari diabetes atau dari obat anti
diabetes yang mereka konsumsi. Berikut tips
bagi penderita diabetes agar tetap bisa
berpuasa dengan aman.
Berdasarkan pedoman yang dibuat oleh The
International Islamic Fiqh Academy dan The
Islamic Organization for Medical
Sciences, penderita diabetes dibagi atas 4
kategori berdasarkan atas boleh tidaknya
mereka berpuasa:
 Pasien sehat dengan diabetes yang terkontrol
oleh diet dan obat-obatan
 Kadar HbA1C <7%
 Pasien sehat dengan diabetes yang terkontrol
oleh diet, obat-obatan atau short
acting insulin
 Kadar HbA1C <8%
 Nilai gula darah puasa atau gula darah sebelum
puasa 150-300 mg/dl
 Kadar HbA1C 8-10%
 Memiliki komplikasi mikrovaskular (gangguan retina,
ginjal, saraf) atau makrovaskular
 Tinggal sendirian atau mendapat terapi sulfonilurea
atau insulin
 Pasien usia lanjut di atas 75 tahun
 Pasien dengan penurunan fungsi ingatan berat,
demensia, atau mendapat pengobatan yang
mempengaruhi daya ingat
 Adanya penyakit penyerta yang berat, seperti gagal
jantung, stroke, kanker, atau darah tinggi yang tidak
terkontrol
 Pemeriksaan gula darah tinggi, dengan rata-rata nilai gula darah
puasa atau gula darah sebelum puasa >300 mg/dl
 Kadar HbA1C >10%
 Hipoglikemia berat selama 3 bulan terakhir
 Hipoglikemia berulang atau hipoglikemia yang tidak diketahui
penyebabnya
 Adanya komplikasi diabetes ketoasidosis atau hiperglikemia
hiperosmolar
 Diabetes tipe 1
 Adanya penyakit akut
 Pekerja fisik berat
 Sedang hamil
 Pasien dengan penurunan fungsi ingatan berat, demensia, atau
mendapat pengobatan yang mempengaruhi daya ingat
 Pasien yang sedang menjalani dialisis (cuci darah)
 Tidak ada perubahan makanan selama puasa
Ramadan. Penderita diabetes dianjurkan
untuk lebih banyak mengonsumsi makanan
yang menghasilkan energi secara lambat
seperti gandum, kacang-kacangan, nasi, dan
semolina, juga menghindari makanan dengan
kandungan asam jenuh yang tinggi. Porsi
makanan saat puasa juga disesuaikan, yaitu
50% saat sahur, 40% saat berbuka dan 10%
setelah tarawih. Pastikan juga asupan cairan
saat berpuasa tercukupi dengan baik setelah
buka puasa dan tarawih.
 Ganti dosis metformin 3 x 500 mg menjadi 2
x 1000 mg
 Obat sulfonilurea tidak disarankan atau harus
digunakan dengan dengan hati-hati
 Apabila tetap digunakan, turunkan dosis
sulfonilurea sampai setengahnya
 Penggunaan obat SGLT2 tidak dianjurkan
 Obat TZDs, alfa glucosidase inhibitor atau
incretin tetap dapat digunakan
 Berdasarkan penelitian, seperti dikutip
dari Cleveland Clini, manfaat puasa memiliki
banyak keuntungan, di antaranya:
◦ Membantu menurunkan tekanan darah
◦ Menurunkan kolesterol
◦ Mengontrol diabetes
◦ Detoks tubuh
◦ Mengurangi berat badan
Sebelum menjalani ibadah puasa, ada
beberapan hal yang perlu diperhatikan bagi
penderita hipertensi agar puasa menjadi lancar
dan khusyuk.
 Konsumsi buah dan sayuran saat sahur dan
berbuka puasa. Hindari makanan yang
mengandung santan dan daging merah. Anda
bisa menggantinya dengan ayam atau ikan
segar karena rendah kolesterol.
 Sebelum mengonsumsi makanan, pastikan
terlebih dahulu kandungan garam dalam
makanan yang akan Anda santap. Hindari
makanan yang diawetkan, seperti ikan asin,
makanan kaleng, makanan fermentasi, dan
makanan cepat saji.
 Biasanya, minuman seperti teh manis, sirup
dan sop buah dengan pemanis gula, selalu
disajikan ketika berbuka puasa. Kopi juga tak
luput disajikan setelah berbuka atau
sahur. Nah, sebaiknya Anda ganti dengan jus
buah, sayuran atau buah utuh sebagai
pendamping waktui berbuka dan sahur.
 Penderita hipertensi sebaiknya perbanyak
mengonsumsi buah dan sayuran, karena
Anda akan mempereoleh kalsium yang dapat
menurunkan tekanan darah.
 Latihan secara teratur tetap dilakukan meski
sedang menjalani ibadah puasa, namun
dengan porsi latihan yang disesuaikan.
Hindari latihan terlalu berat, sebaiknya
lakukan latihan ringan seperti joging, yoga,
bersepeda, dan pemanasan menjelang atau
sesudah berbuka puasa. Latihan ini
bermanfaat bagi penderita hipertensi, di
antaranya dapat menghindari serangan
jantung dan stroke.
Menjaga tubuh tetap segar saat berpuasa
sangat penting demi kesempurnaan ibadah.
Semoga bisa menambah kesempurnaan puasa
kita, ikhlas karena Allah dan sesuai tuntunan
Rasulullah, mengisinya dengan amalan-amalan
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai