Anda di halaman 1dari 49

Gizi Lanjut Usia

Siska Puspita Sari S.Gz., MPH


0 Perubahan

Outline 1 Fisiologis
0 Penilaian Status Gizi &
Intepretasinya
1
0 Kebutuhan
Zat Gizi
1
0 Penyusunan
Menu Makanan
1
Masalah Gizi Lansia : Makanan fungsional,
01 menapause, malnutrisi, sedentary lifestyle
Kategori Lanjut Usia
WHO Kemenkes RI

45-59 Usia pertengahan Pra lanjut usia

60-90 Lanjut usia Lanjut usia (69 tahun)

75-90 Lansia tua


Lanjut usia risiko tinggi
(>70 tahun)

>90 Usia sangat tua


Epidemiologi
Epidemiologi
Perubahan Fisologis

01 02
COMPANY ANALYSIS
You could describe the You could describe the
topic of the section here topic of the section here

03 COMPARATIVE
04 - Kulit berkerut dan kering
- Penurunan kemampuan
motorik, otak dan ginjal
You could describe the - Penurunan percaya diri,
topic of the section here semangat dan menyendiri
Perubahan Fisologis
Sarcopenia
Penilaian Status Gizi
dan Interpretasinya
1. Indeks Massa Tubuh
Perhitungan
Kebutuhan Zat Gizi
●Harris Bennedict

● BMR (wanita)= 655.1 + 9.66 (W) + 1.85 (H) - 4.68 (A)

● BMR (pria)= 66.5 + 13.75 (W) + 5 (H) - 6.78 (A)


Keterangan:
W (weight) = berat badan (kg)*
H (height) = tinggi badan (cm)
A (age) = umur (tahun)
*Berdasarkan klasifikasi status gizi
Lanjutan
Mifflin, 1990

Scofield untuk
lansia
Female Male
Ket: W = Weight.
H = Height.
A = Age.
IOM, 2005
Perempuan
TEE = 354 – (6.91 × age [y]) + PA × (9.36 × weight [kg] + 726 × height [m])
PA = 1.00 if PAL is estimated to be ≥ 1.0 < 1.4 (sedentary)
PA = 1.12 if PAL is estimated to be ≥ 1.4 < 1.6 (low active)
PA = 1.27 if PAL is estimated to be ≥ 1.6 < 1.9 (active)
PA = 1.45 if PAL is estimated to be ≥ 1.9 < 2.5 (very active

Laki-laki
TEE = 662 – (9.53 × age [y]) + PA × (15.91 × weight [kg] + 539.6 × height [m])
PA = 1.00 if PAL is estimated to be ≥ 1.0 < 1.4 (sedentary)
PA = 1.11 if PAL is estimated to be ≥ 1.4 < 1.6 (low active)
PA = 1.25 if PAL is estimated to be ≥ 1.6 < 1.9 (active)
PA = 1.48 if PAL is estimated to be ≥ 1.9 < 2.5 (very active)
Kebutuhan Gizi Bouer, 2013
0,8/kg BB atau 15-25% dari TEE (Gizi Usia Lanjut,
2010)
Protein
perempuan
Energi (IOM) :51–70 tahun 0.80 g/kg/hr atau 46 g/hr
> 70 tahun 0.80 g/kg/hr atau 46 g/hr
Harris Bennedict, Scofield, laki-laki
Mifflin, IOM (IOM) :51–70 tahun 0.80 g/kg/hr atau 56 g/hr
> 70 tahun 0.80 g/kg/hr atau 56 g/hr

Lemak Karbohidrat
10-15% dari TEE (Gizi Usia
Lanjut, 2010) 60-65% dari TEE (Gizi Usia
Lanjut, 2010)
Lemak
Asam lemak esensial√
Asam lemak jenuh dan trans X
Kolesterol tinggi X
Diet tinggi lemak  obesitas dan faktor risiko artritis
Kebutuhan Gizi
Serat
25-30 gr/hari (Gizi Usia Lanjut, 2010) Gizi mikro
laki-laki (IOM) : 51–70 tahun 30 g/hr kalsium, vit D,vit E, vit K, zat besi, asam
>70 tahun 30 g/hr folat, sodium, B12, natrium, kalium
Perempuan (IOM) : 51–70 tahun 21 g/hr
>70 tahun 21 g/hr
Cairan Karbohidrat
60-65% dari TEE (Gizi Usia Lanjut, 2010)

1,5-2,0 L/hari (Gizi Usia Lanjut, 2010)


Mikronutrien ++ untuk daya tahan tubuh

Energi dan serat (prebiotik) dari makanan pokok berupa


bijian utuh
Asam amino esensial dari beragam lauk pauk
Asam lemak esensial dari ikan, kacang-kacangan, alpokat
dan minyak
Vitamin A, B, C, D, E dari buah, sayur dan lauk pauk
Mineral Cu, Fe, I, Mg, Mn, Zn dari lauk pauk
Bakteri baik/probiotik pangan fermentasi & supl
Bumbu - Jahe, kunyit, kayu manis, bawang, cengkeh dll
Air dan minuman herbal
Batasi makanan tinggi natrium
Batasi makanan tinggi purin
AKG, 2019
AKG, 2019
AKG, 2019
Anjuran Jumlah Porsi Menurut Kecukupan Energi untuk
Berbagai Kelompok Umur
Penyusunan Menu Makanan Prinsip Diet : Energi cukup
Protein cukup
pada Dewasa Lemak cukup
Cukup KH
Tujuan Diet : Vitamin cukup
Mengatur pola makan yang baik agar Mineral cukup
metabolisme tetap berlangsung dengan Cukup cairan
baik.  Sesuai kasus
Mempertahankan/meningkatkan status
gizi
Memperlambat timbulnya penyakit Syarat Diet :
degeneratif Memenuhi kebutuhan zat gizi agar
Memberikan makan sesuai dengan adekuat.
kebutuhan lanjut usia Beraneka ragam makanan mengacu pada
Membantu meningkatkan kadar PGS
hemoglobin/mengatasi anemia Jenis, jumlah, komposisi, tekstur
Mencapai peningkatan berat badan disesuaikan dengan usia
adekuat Bentuk makanan sesuai dengan kondisi
dan daya terima
Buku Kesehatan Lansia
Contoh
menu sehari
Masalah gizi pada lansia :
Makanan fungsional
menapause
malnutrisi
sedentary lifestyle
Definisi Pangan Fungsional
FAO IOM
Pangan yang ditunjukkan untuk Pangan yang dimodifikasi atau komponen
dikonsumsi sebagai bagian dari diet pangan yang memberikan manfaat kesehatan
normal dan mengandung komponen selain kandungan gizi dasar yang terkandung
aktif yang berpotensi meningkatkan di dalamnya
kesehatan atau mengurangi risiko
terhadap penyakit

WNPG
ADA
Pangan alami maupun olahan yang mengandung satu
Pangan utuh, difortifikasi, diperkaya,
atau lebih komponen fungsional yang bermanfaat untuk
diperkuat yang memiliki potensi manfaat
meningkatkan fungsi fisiologis tertentu, dan/atau
bagi kesehatan, apabila dikonsumsi
mengurango risiko sakit yang dibuktikan berdasarkan
sebagai bagian dari variasi diet, secara
kajian ilmiah, harus menunjukkan manfaatnya dengan
teratur dan dalam jumlah yang efektif
jumlah yang biasa dikonsumsi sebagai bagian dari pola
makan sehari-hari, yang harus tetap dalam bentuk
pangan dan bukan berbentuk pil atau kapsul
Pangan Fungsional
BPOM R1 2011 BPOM R1 2016
Pangan olahan yang mengandung satu atau pangan olahan adalah makanan atau
lebih komponen fungsional yang berdasarkan minuman hasil proses dengan cara atau
kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis metode tertentu, dengan atau tanpa bahan
tertentu, terbukti tidak membahayakan, dan tambahan
bermanfaat bagi kesehatan
Komponen aktif pangan
fungsional

Vitamin Mineral Gula alkohol Asam lemak


tidak jenuh
probiotik isoflavon fitosterol Polifenol

Peptida dan Asam amino Serat prebiotik


protein pangan
Contoh senyawa fungsional, sumber, dan Fungsi
Golongan senyawa sumber fungsi

Menetralisir
karoten Beta-
Wortel, ubi
radikal bebas,
oid jalar, labu
karoten tinggi
parang
antioksidan

Menjaga
Serat Serat tak
Bekatul,
kesehatan
pangan larut
gandum,
sistem
jagung
pencernaan

Serat Ael,jeruk,
Mengurangi
pangan Serat larut kacang
risiko PJK
polong

Menjaga
Asam PUFA, Salmon, kesehatan
lemak Omega-3, tuna, mental,
DHA/EPA minyak ikan mengurangi
risiko PJK
Contoh Komponen aktif
pangan fungsional
Kesehatan saluran cerna dan imunitas
Produksi antibodi & Mikrobiota baik Terjadi
populasi sel menjadikan sel imun ketidakseimbangan
paling banyak baik meurunkan risiko mikronioa saluran
ditemukan di penyakit tidak menular cerna
saluran cerna menyebabkan
gangguan sistem
imun
Menopause Tanda-tanda mengalami hot
flashes :
• mudah tersinggung
Begin when a woman enters her
• cepat lelah
late 40s
during menopause (about age 50), • selalu ingin tahu
estrogen production decreases → • berkeringat malam hari
symptoms associated with • jantung berdebar-debar
menopause, including hot flashes. • pusing tanpa sebab
• kadang mengalami gangguan
psikis
menopause
Menopause : perubahan fase dari
produktif menjadi tidak produktif pada
siklus menstruasi terakhir,
estrogen menurun
gejala : migrain, perubahan mood
menopause
Malnutrisi
Dibagi 2 :
1. Gizi kurang
2. Gizi lebih
Gizi kurang : stunting, kurus,
kekurangan mikronutrien

Gizi lebih : obesitas, penyakit


tidak menular
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi Kehilangan sensory : Rongga Mulut :
Gigi, Saliva, Papila, Fungsi lidah
menurun asupan gizi kurang

Gangguan mengunyah : Kehilangan


gigikerusakan gigi dan gusi, gigi
palsu, tidak nyaman mengunyah

Gangguan menelan Esofagus :


Kelemahan Otot Sulit Menelan
Kondisi lansia yang
berkaitan dengan asupan
tidak adekuat
Demensiamenolak makan, memuntahkan makanan

Konstipasi kronis tidak nyaman pada perut, turun nafsu makan

Depresi  menurun nafsu dan asupan makan


Sedentary lifestyle
Adalah kebiasaan seseorang yang tidak banyak
melakukan aktivitas fisik atau gerakan
perilaku sedentary seperti penggunaan peralatan
elektrolit di kamar
seorang yang lebih banyak duduk di depan TV
menyebabkan aktivitas sedikit, sedikit kalori
terbuang menyebabkan obesitas.

Anda mungkin juga menyukai