Akhir – akhir ini sering sekali metode pracetak (precast) digunakan pada pekerjaan struktur dalam bidang teknik sipil di Indonesia, seperti pada rumah susun, mall, maupun apartemen. Hal ini disebabkan karena semakin besarnya tuntutan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang efisien, baik dari segi biaya dan waktu pelaksanaan. Metode pracetak (precast) memiliki beberapa kelebihan dibandingkan metode cor setempat (cast in site). Kelebihan tersebut antara lain adalah pada metode pracetak (precast) proses produksinya tidak tergantung cuaca, tidak memerlukan tempat penyimpanan material yang luas, waktu pengerjaan yang relatif singkat, kontrol kualitas beton lebih terjamin, tidak memerlukan treatment atau perlakuan khusus, tidak membutuhkan terlalu banyak bekisting dan penopang bekisting, serta praktis dan cepat dalam pelaksanaannya sehingga dapat mereduksi durasi proyek dan secara otomatis biaya overhead yang dikeluarkan menjadi kecil. Aplikasi metode pracetak (precast) lebih tepat dan efisien apabila diterapkan pada beberapa hal. Diantaranya adalah pengaplikasian pada gedung yang berada pada daerah dengan zona gempa relatif rendah (zona gempa I dan zona II) serta pada gedung yang bertipe tipikal. Zona gempa relatif rendah (I dan II) memiliki frekuensi gempa yang tidak terlalu sering dengan intensitas yang tidak terlalu besar. Maka dari itu metode pracetak sangat sesuai, karena pada metode pracetak (precast) ikatan yang terjadi tidak terlalu kaku. Sedangkan pengaplikasian metode pracetak pada gedung dengan tipe tipikal lebih efisien karena pada gedung dengan tipe ini mempunyai elemen yang tipikal sehingga lebih mudah dalam pengerjaan dan pelaksanaannya. Berdasarkan hal di atas, maka dalam tugas akhir ini saya melakukan perancangan ulang Kantor Direktorat Jendral Pajak Jawa Timur Wilayah 1 Surabaya. Gedung ini memiliki 8 (delapan) lantai dan menggunakan metode cor ditempat (in site) dalam pelaksanaanya. Lokasi gedung yang baru berada di Kota Surabaya. Kota Surabaya termasuk dalam zona gempa yang relatif kecil yaitu pada zona II (sesuai SNI 1726 – 2002). Maka dari itu penggunaan metode pracetak pada zona ini sangatlah sesuai. Dalam tugas akhir ini, Kantor Direktorat Jendral Pajak Jawa Timur Wilayah 1 Surabaya dimodifikasi menjadi gedung dengan tinggi 8 (delapan) lantai yang dirancang dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) menggunakan metode pracetak serta memiliki konfigurasi yang teratur. Dengan pemakaian Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), maka beban gravitasi dan lateral suluruhnya dipikul oleh rangka.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam perancangan struktur gedung dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah ( SRPMM ) menggunakan metode pracetak (precast) terdapat beberapa permasalahan yang timbul. Permasalahan tersebut antara lain : 1. Bagaimana merancang dimensi dari beton pracetak sehingga mampu mendapatkan dimensi yang efisien ? 2. Bagaimana merancang struktur bangunan pracetak yang monolit dan mampu menahan beban lateral dan gravitasi ? 3. Bagaimana merancang detailing sambungan pada komponen pracetak sesuai peraturan yang berlaku ? 4. Bagaimana menuangkan hasil perhitungan dan perancangan ke dalam gambar teknik ?
1.3 Maksud danTujuan
Perencanaan ulang struktur Gedung Direktorat Jendral Pajak Jawa Timur Kantor Wilayah Jawa Timur 1 Surabaya dengan metode pracetak menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah ( SRPMM ) mempunyai tujuan diantaranya : 1. Dapat merancang dimensi elemen beton precetak yang efisien . 2. Dapat merancang struktur bangunan yang monolit dan mampu menahan beban lateral dan gravitasi sesuai peraturan yang berlaku. 3. Dapat merancang detailing sambungan pada komponen pracetak. 4. Dapat menuangkan hasil perhitungan dan perancangan ke dalam gambar teknik.
1.4 Batasan Masalah
Dalam perancangan ini diambil batasan : 1. Dalam perancangan struktur Gedung Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah Jawa Timur 1 Surabaya, ini direncanakan penggunaan teknologi pracetak hanya pada : balok dan pelat. Sedangkan untuk kolom menggunakan sistem cor ditempat (cast in site). 2. Tidak memperhitungkan analisa biaya dan metode pelaksanaan “ Halaman ini sengaja dikosongkan”