Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

MANAJEMEN BENCANA
Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Bencana

Dosen Pengampu :
Ihda Mauliyah, SST., M.Kes

Oleh :
Nur Annisa NIM 2202080033P
Hanis Susanti NIM 2202080041P
Dwi Anne Marita NIM 2202080047P
Rochmah Nur P NIM 2202080032P
Nur’aini M NIM 0002080034P
Rina Kusniawati NIM 2202080053P
Rheka Hernanda NIM 2202080048P

PROGRAM STUDI S1
KEBIDANAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TA 2022/2023
Lembar kerja 1. Curah pendapat kelompok pengertian dan jenis bencana di Indonesia

Pertanyaan? Uraian Jawaban?


Apa pengertian bencana Bencana adalah kehancuran ekologis yang luas baik secara
menurut kelompok fisik maupun hubungan fungsional antara manusia dengan
Anda? lingkungannya, yang disebabkan oleh alam atau manusia,
berbentuk kejadian yang serius atau tidak nampak (atau
lambat, seperti pada kekeringan), dalam skala yang tidak
dapat ditangani oleh sumberdaya yang ada, dan komunitas
yang terdampak membutuhkan upaya yang luar biasa untuk
menangani kerusakan yang terjadi, bahkan membutuhkan
bantuan dari masyarakat internasional

Apa pengertian jenis Bencana alam (natural disasters) dapat diklasifikasikan


bencana alam menurut menjadi 3 yaitu:
kelompok Anda? 1. Bencana akibat kejadian biologis (biological disaster).
Bencana ini disebabkan oleh patogen bakteri atau virus
yang dapat berbentuk pandemic, wabah, atau epidemic
penyakit menular.
2. Bencana akibat kejadian hidro-meteorologik (hydro-
meteorological disaster). Bencana ini dapat disebabkan
oleh curah hujan yang tinggi atau rendah. Yang sering
terjadi adalah bencana akibat curah hujan tinggi yaitu
banjir dan badai. Bencana badai meliputi badai siklon
tropis, tornado, badai angin, dan badai salju. Sedangkan
bencana akibat curah hujan rendah antara lain: kekeringan
(kadang bersamaan dengan badai debu), kebakaran yang
tidak terkendali seperti di hutan, dan gelombang panas.
3. Bencana akibat kejadian geofisika (geo-physical disaster).
Bencana ini disebabkan oleh energi yang dihasilkan dari
berbagai kejadian geofisika.
Bencana ini terbagi menjadi tiga yaitu :
 Bencana karena energi seismic seperti gempa bumi
dan tsunami
 Bencana karena energi vulkanik seperti erupsi gunung
berapi dan aliran larva gunung
 Bencana karena energy gravitasi seperti longsor
(longsoran puing, longsor lumpur, longsoran lahar
vulkanik, dan longsoran salju

Apa pengertian jenis Bencana akibat industri atau industrial-induced disaster


bencana non alam merupakan bencana yang terjadi karena proses atau kegiatan
menurut kelompok industri termasuk dalam penciptaan, uji coba, penerapan, atau
Anda? kegagalan dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengembangan teknologi menghasilkan hazard (bahaya)
industri seperti limbah dan radiasi industri serta bencana
kimia. Berton-ton material berbahaya dibawa ke pemukiman
padat setiap hari, dimana setiap ton material memiliki potensi
bahaya yang mematikan.

Apa pengertian jenis Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh
bencana sosial menurut peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
kelompok Anda? manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau
antarkomunitas masyarakat, dan teror.
 Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru
hara adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak
tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh
kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang biasanya
dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras
(SARA).
 Aksi Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang
yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana teror
atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau
menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara
merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan
hilangnya nyawa dan harta benda, mengakibatkan
kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital
yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik
internasional.
 Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk
melemahkan musuh melalui subversi, penghambatan,
pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang,
istilah ini digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas
individu atau grup yang tidak berhubungan dengan
militer, tetapi dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan
terhadap beberapa sruktur penting, seperti infrastruktur,
struktur ekonomi, dan lain-lain.

Lembar kerja 2. Curah pendapat penyelenggaraan PB Indonesia

Curah pendapat tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia Setelah


membaca tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia, peserta diminta
kembali kekelompoknya dan melakukan curah pendapat tentang penyelenggaraan
penanggulangan bencana di Indonesia. Hasil curah pendapat dituliskan dalam table
menggunakan lembar kerja 2 di bawah ini.

Tahapan Penyelenggaraan PB Apa Bentuk Kegiatannya

1. Memahami system peringatan dini setempat,


2. Mengetahui rute evakuasi dan rencana
pengungsian.
Kesiapsiagaan
3. Memiliki ketrampilan untuk mengetahui situasi
secara cepat dan mengambil inisiatif
4. Tindakan untuk melindungi diri.

1. Kegiatan penyelamatan, evakuasi korban dan


harta benda,
2. Pemenuhan kebutuhan dasar,
Tanggap Darurat
3. Perlindungan dan pengurusan pengungsi,
4. Penyelamatan, serta pemulihan sarana dan
prasaranA
1. Mulai dirancang tata ruang daerah (master plan)
idealnya dengan member kepercayaan dan
melibatkan Seluruh komponen masyarakat
utamanya korban bencana. Termasuk dalam
kegiatan ini adalah pemetaan wilayah bencana.
Rehabilitasi dan Rekonstruksi
2. Mulai disusun system pengelolaan bencana yang
menjadi bagian dari system pengelolaan
lingkungan
3. Pencarian dan penyiapan lahan untuk
permukiman tetap
4. Relokasi korban dari tenda penampungan
5. Mulai dilakukan perbaikan atau pembangunan
rumah korban bencana
6. Pada tahap ini mulai dilakukan perbaikan fisik
fasilitas umum dalam jangka menengah
7. Mulai dilakukan pelatihan kerja praktis dan
diciptakan lapangan kerja
8. Perbaikan atau pembangunan sekolah, sarana
ibadah, perkantoran, rumah sakit dan pasar mulai
dilakukan
9. Fungsi pos komando mulai dititik beratkan pada
kegiatan fasilitasi atau pendampingan.

Lembar Kerja 3. Tugas Kelompok Pelaksanaan Kesepakatan Paris di Desa/Kelurahan

Setelah membaca uraian materi tentang kebijakan PB-PRB Global, peserta diminta kembali ke
kelompoknya dan melakukan curah pendapat tentang pelaksanaan Paris Agrrement, Tujuan
pembangunan berkelanjurtan (Sustainable Development Goal’s) dan Kerangka aksi sendai untuk
pengurungan resiko bencana (Sendai Framework For Disaster Risk Reduction) menggunakan
lembar kerja 3, 4, dan 5 di bawah ini.
Bentuk Kegiatan Pelaksanaan di Tingkat Siapa Saja
Isi Kesepakatan Paris Pelakunya
Desa/Kelurahan
1. Pengurangan besar-besaran emisi karbon Pemerintah
dari berbagai sector Minimalkan pusat,pemerintah
Penggunaan Peralatan Yang Mengandung daerah,aparatur
Menahan laju
CFC (Cloro Four Carbon) desa,warga
peningkatan
2. Penerapan 3 R (Reduce, Reuse, dan
temperatur global
Recycle)
3. Perubahan gaya hidup
 Gunakan transportasi umum & sepeda
 Matikan perangkat elektronik saat tidak
terpakai
 Hemat air
 Menjadi vegetarian
4. Peningkatan investasi kegiatan ekonomi
rendah karbon.
5. Menanam Pohon (Reboisasi)
6. Melakukan kampanye menjaga alam dan
lingkungan
1. Penyuluhan mengenai pengetahuan dan Pemerintah
informasi terkait perubahan iklim, daerah, aparatur
peringatan dini dan system informasi iklim desa
2. Penyesuaian kalender tanam dan jenis
komoditas yang akan ditanam
3. Memilih dan mengembangkan jenis dan
varietas tanaman yang tahan terhadap
Meningkatkan
perubahan iklim diantaranya tahan
kemampuan untuk
kekeringan, dan tahan terhadap air payau
beradaptasi terhadap
4. Penerapan teknologi hemat air, system
dampak dari
irigasi berselang dan efisiensi penggunaan
perubahan iklim
air seperti irigasi tetes dan pemberian mulsa
5. Melakukan penanaman lebih dar satu jenis
tanaman (tumpang sari)
6. Pengembangan teknologi pengelolaan
tanah dan tanaman untuk meningkatkan
daya adaptasi tanaman
7. Pengembangan system integrasi tanaman-
ternak (crop livestock system atau CLS)
untuk mengurangi resiko dan optimalisasi
penggunaan sumber daya lahan
8. Pengembangan system perlindungan usaha
tani dari kegagalan akibat perubahan iklim
atau crop weather insurance
9. Pengembangan system drainase untuk
mengatasi genangan sekaligus memberikan
kesempatan air meresap kedalam tanah.
10. Pengembangan teknologi recycle dan reuse
untuk pengolahan limbah domestic dan
indusrti

1. Sektor kehutanan dan guna lahan atau Pemerintahan


pusat, pemerintah
dikenal dengan Forestry and Other Land
daerah maupun
Membuat suplai Uses aparatur desa
finansial yang  Pengendalian kebakaran lahan dan
konsisten demi hutan
tercapainya  Rehabilitasi hutan mangrove
pembangunan yang 2. Sektor Energi pengembangan biofuel
bersifat rendah emisi  Pembangunan pembangkit listrik tenaga
gas rumah kaca dan surya
tahan terhadap  Pengembangan ekosistem mobil listrik
perubahan iklim.  Pengembangan industry berbasis clean
energy.

Lembar kerja 3. Tugas kelompok tujuan pembangunan berkelanjutan desa/kelurahan


Tujuan Pembangunan Bentuk Kegiatan di Tingkat Siapa Pelakunya?
Berkelanjutan
Desa/Kelurahan
1. meningkatkan pendapatan penduduk pemerintah pusat,
miskin, pemerintah daerah
2. menjamin akses terhadap pelayanan dasar maupun pemerintah
3. melindungi seluruh masyarakat dari segala desa
bentuk bencana.

1. perbaikan akses terhadap pangan Pemerintah desa dan


2. peningkatan produksi pertanian secara supra desa
berkelanjutan
3. peningkatan produktivitas dan pendapatan
petani,
4. pengembangan teknologi dan akses pasar,
sistem produksi pangan yang
berkelanjutan, serta nilai tambah produksi
pertanian.
1. menjamin tersedianya: akses warga desa pemerintah desa dan
terhadap pelayanan kesehatan supra desa
2. terjangkaunya jaminan kesehatan bagi
warga desa
3. menurunnya angka kematian ibu (AKI);
angka kematian bayi (AKB);
4. peningkatan pemberian imunisasi lengkap
pada bayi
5. prevalensi pemakaian kontrasepsi
6. pengendalian penyakit HIV/AIDS, TBC,
obesitas, malaria, kusta, filariasis (kaki
gajah)
7. pengendalian penyalahgunaan narkoba,
serta menurunnya angka kelahiran pada
usia remaja.
1. Memastikan akses warga desa terhadap pemerintah desa dan
layanan pendidikan terakreditasi supra desa
2. Memastikan akses warga desa terhadap

lembaga pendidikan pesantren


3. memastikan tersedianya layanan
pendidikan yang berkualitas dan
terjangkau untuk warga desa. Selain itu
4. tersedianya layanan pendidikan
keterampilan bagi warga desa, layanan
pendidikan pra sekolah, pendidikan non
formal, serta ketersediaan taman bacaan
atau perpus
1. tersedianya ruang dan kesempatan bagi pemerintahan desa
keterlibatan perempuan dalam
pemerintahan desa, baik sebagai aparatur
desa maupun dalam Badan Perwakilan
Desa (BPD);
2. median usia kawin pertama perempuan
3. layanan kesehatan untuk perempuan,
4. layanan pendidikan untuk perempuan
5. keterlibatan perempuan dalam perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan desa.
1. terjadinya efisiensi penggunaan air minum pemerintahan desa
2. adanya aksi melindungi dan merestorasi
ekosistem terkait sumber daya air,
termasuk pegunungan, hutan, lahan basah,
sungai ,air tanah dan danau

Tujuan Pembangunan Bentuk Kegiatan di Tingkat Desa/Kelurahan Siapa Pelakunya?


Berkelanjutan
1. Perluasan jaringan listrik di desa Pemerintah pusat,
2. Pembangunan pembangkit listrik di desa daerah dan desa
terpencil
3. Mengembangkan potensi sumber energy
alternative seperti energy tenaga air, energy
panasbumi, bioenergy, bahan bakar nabati,
tenaga surya, energy laut.
1. Menciptakan lapangan kerja Pemerintah daerah
2. Membantu pertumbuhan usaha kecil dan dan desa
menengah (UMKM)
3. Memperomosikan pariwisata daerah
1. Memperbaiki jalan desa, jalan poros desa Pemerintah desa dan
2. Memperbaiki infrastruktur di bidan supra desa
pertanian, perikanandan sector lainnya
3. Membantu pertumbuhan industry di desa,
serta memasarkan produk produk unggulan
desa
1. Pemenuhan wirausaha baru Pemerintah daerah,
2. Peningkatan kapsitas dan akses usaha bagi pemerintah desa
rumah tangga miskin
3. Pemenuhan ketercukupanpan gandan gizi
masyarakat
4. Pemenuhan perlindungan social dan jaminan
social masy miskin
5. Peningkatan penduduk berakses air bersih
dan berakses energy
6. Penyediaan tempat tinggal layak dg prioritas
masy berpenghasilan rendah
7. Upaya penanganan pengaduan HAM
1. Menyediakan tempat tinggal hunia layak dan Pemerintah pusat,
terjangkau daerah, dan desa
2. Menyediakan layanan angkutan umum
3. Menyiapkan tersedianya sarpras
perkretaapian
4. Meningkatkan cangkupan penanganan
sampah
5. Membuat ruang terbuka hijau
6. Membuat program pencegahan dan
kesiapsiagaan bencana
1. Mengelolah sampah berbahan berbahaya dan Pemerintah daerah
beracun dan desa
2. Mendorong warga untuk mendaur ulang dan
mengurangi sampah
3. Mengatur tentang pengelolaan limbah
industri

Tujuan Pembangunan Bentuk Kegiatan di Tingkat Desa/Kelurahan Siapa Pelakunya?


Berkelanjutan
1. Pengelolaan pencemaran dan kerusakan Pemerintah pusat,
lingkungan daerah dan desa
2. Pengurangan resiko bencana, dengan arah
kebijakan
3. Pengelolaan pencemaran dan kerusakan
lingkungan
4. Pengurangan resiko bencana secara
komprehensif.
1. Meningkatkan tata kelola sumber daya Pemerintah pusat,
kelautan, termasuk upaya penataan ruang daerah dan desa
laut dan harmonisasinya,
2. Meningkatkan konservasi, rehabilitasi dan
peningkatan ketahanan masyarakat terhadap
bencana di pesisir dan laut, termasuk
penambahanluasan kawasan konservasi
perairan dan penguatan kelembagaan serta
efektivitas pengelolaannya,
3. Mengendalikan IUU fishing dan kegiatan
yang merusak di laut,
4. Menguatkan peran SDM dan iptek kelautan
serta budaya maritim,
5. Meningkatkan produktivitas, optimalisasi
kapasitas dan kontinuitas produksi
perikanan, termasuk alokasi yang
proporsional antara stok sumber daya ikan,
serta penyediaan dan pengembangan
teknologi penangkapan ikan yang efisien
dan ramah lingkungan;
1. Pembaharuan Sistem Tata Kelola Pemerintah pusat,
Kehutanan, daerah dan desa
2. Mempertahankan keberadaan kawasan
hutan
3. Pemantapan Kawasan Hutan,
4. Perencanaan Kehutanan yang Komprehensif
dan berkesinambungan,
5. Peningkatan produktifitas dan nilai tambah
sumber daya hutan dan fungsinya,
6. Optimalisasi Pengelolaan dan pemanfaatan
Sumber daya Hutan,
7. Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya
Hutan yang Berkelanjutan,
8. Peningkata nakses masyarakat dalam
pengelolaan hutan,
9. Penguatan Kelembagaan dan SDM
Kehutanan,
10. Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam
Pengelolaan Hutan,
11. Peningkatan Kontribusi Kehutanan bagi
Keberlanjutan Sektor Perekonomian
lainnya,
12. Konservasi Keanekaragaman Hayati,
13. Peningkatan Manfaat Jasa Ekosistem,
14. Peningkatan Peran Hutan dalam Pemulihan
Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS),
15. Rehabilitasi lahan dan pencegahan bencana
alam,
16. Optimalisasi dan Distribusi Fungsi dan
Peruntukan Kawasan Hutan.
1. Meningkatkan akses semua perempuan dan Pemerintah pusat,
anak terhadap pelayanan yang berkualitas daerah dan desa
dan mendukung kelangsungan hidup dan
tumbuh kembang
2. Menguatkan system perlindungan
perempuan dan anak yang mencakup
pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi
perempuan dan anak korban tindak
kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan
perlakuan salah lainnya,
3. Meningkatkan efektivitas kelembagaan
perlindungan perempuan dan anak,
4. Mendorong perempuan untuk ikut aktif
terlibat dalam dunia politik,
5. Meningkatkan kapasitas dan skill
perempuan yang berpotensi di dunia politik,
6. Mendorong dibukanya kesempatan yang
sama bagi perempuan di semua lini
kepemimpinan di masyarakat,
7. KIE tentang Hak Anak kepada seluruh
stakeholder yang terlibat,
8. Koordinasi dengan berbagai pihak dalam
rangka menjalankan pemenuhan hak anak.
1. Memperkuat partisipasi warga dan Pemerintah pusat,
kelembagaan local dalam industry wisata daerah dan desa
2. Pembentukan lembaga yang khusus
menangani KPBU dan investasi masyarakat
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai