Anda di halaman 1dari 1

Nama : Savera Dwi Nasa Rina

Kelas : PGSD 2-C


NIM : 202210430311127

Ibadah Mâliyyah

Ibadah Mâliyyah merupakan pengabdian seseorang kepada Allah dengan menggunakan harta sebagai
alat. Istilah yang sering digunakan yaitu zakat, infaq, dan shadaqah. Zakat dari kata zakā yang berarti
berkah, tumbuh, bersih dan baik, merupakan istilah ibadah harta yang wajib ketentuannya tercantum
di dalam Al-Quran dan Hadist. Zakat dibagi menjadi dua macam yaitu zakat fitrah (badan) untuk
pembersihan jiwa dikeluarkan dan disalurkan kepada yang berhak pada bulan Ramadhan sebelum
tanggal 1 Syawal (hari raya Idul Fitri) dan zakat harta (maal) untuk menyucikan harta. Infaq berasal
dari kata nafaqa yang berarti telah lewat, berlalu, habis, mengeluarkan isi, menghabiskan miliknya,
atau belanja. Hukum infaq wajib, tetapi ketentuannya tidak dibuat oleh Allah dan Rasulullah.
Shadaqah berasal dari kata ash-shidqu yang berarti jujur adalah ibadah harta yang hukumnya sunnah.
Fidyah merupakan penempatan sesuatu pada tempat lain sebagai tebusan atau pengganti. Fidyah juga
berarti kewajiban manusia mengeluarkan sejumlah harta untuk menutupi ibadah yang
ditinggalkannya. Ibadah mâliyyah seperti zakat termasuk ibadah ijtimai, yaitu ibadah yang
dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan sosial kemasyarakatan, menjaga keseimbangan
hidup atau kesenjangan dan menghindari ketidakadilan sosial, mengikis segala bentuk kejahatan yang
bisa terjadi dalam masyarakat. Membersihkan harta dari kotoran kebakhilan, keserakahan, kekejaman
dan kezaliman terhadap kaum fakir miskin juga menjadi hikmah ibadah mâliyyah.

Referensi
Dr. Sholihin Fanani, M. M. (2020). Modul Kuliah AIK 2 (Ibadah, Akhlak dan Muamalah).
Surabaya: PPAIK (Pusat Pengkajian Al-Islam KeMuhammadiyahan).

Anda mungkin juga menyukai