Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Agama
dan Fitrah Manusia” dengan sebaik mungkin.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Umi Hani, S,A.g., MPd yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan
makalah ini. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari cara
penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
1. Macam-macam Fitrah................................................................................3
2. Aspek-aspek Fitrah....................................................................................4
B. Pengertian Agama.........................................................................................5
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
C. Kritik...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fitrah manusia di dunia ini adalah sebagai ‘abd. Dari itu, manusia harus
memiliki suatu pegangan hidup yang dengannya manusia dapat mencapai tujuan
hidupnya. Sehingga apabila ada sesuatu yang membuat manusia berpaling bahkan
membelok dari tujuannya, maka sesuatu yang dijadikan pegangan akan terus
mengarahkan dan membimbing untuk meraihnya. Sebagai seorang muslim, tujuan
hidup ini tidak hanya semata mencari kebahagiaan di dunia, akan tetapi juga
mengharapkan kebahagiaan di akhirat kelak. Dua kebahagiaan tadi tidak akan
terwujud jika tidak adanya rasa percaya kepada Sang Khaliq. Karena dengan
kehendakNyalah, Allah memberikan petunjuk yang akan menuntun manusia
untuk mewujudkan segala yang diharapkan.
Terlepas dari semua itu, disadari atau tidak, pada tarap tertentu manusia itu
sendiri pada kenyataannya tidak bisa lepas dari adanya kebutuhan pada sesuatu
yang sifatnya sangat fundamen dan itu adalah keyakinan. Kebutuhan akan sesuatu
yang dia anggap agung, keyakinan akan sesuatu yang dengannya merasa tenang,
yang dengannya pula dia bisa mendapatkan kepuasan batin itulah agama atau
keyakinan.
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan penulis
kaji yaitu:
1. Apa pengertian fitrah manusia?
2. Apa Pengertian Agama?
3. Bagaimanakah hubungan manusia dengan Allah SWT?
4. Bagaimanakah hubungan manusia dengan sesama manusia?
5. Bagaimanakah hubungan manusia dengan alam dan lingkungan?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bahwa fitrah mengacu kepada potensi yang dimiliki manusia. Potensinya itu
diantaranya yaitu:
1. Potensi Fisik (Psychomotoric)
Merupakan potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya
untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup.
2. Potensi Mental Intelektual (IQ)
Merupakan potensi yang ada pada otak manusia fungsinya untuk
merencanakan sesuatu untuk menghitung, dan menganalisis, serta memahami
sesuatu tersebut.
3
3. Potensi Mental Spritual Question (SP)
Merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri
manusia yang berhubungan dengan jiwa dan keimanan dan akhlak manusia.
4. Potensi Sosial Emosional
Yaitu merupakan potensi yang ada pada otak manusia fungsinya
mengendalikan amarah, serta bertanggung jawab terhadap sesuatu.
Menurut H.M . Arifin komponen-komponen potensi tersebut adalah:
a. Kemampuan dasar untuk beragama islam
b. Bakat
c. Insting atau naluri
d. Nafsu
e. Hereditas atau sifat turun temurun
f. Karakter
Menurut Ibnu Taimiyah fitrah terbagi dalam dua bentuk yaitu:
a) Fitrah Al Munazalah
Fitrah luar yang masuk dalam diri manusia. Fitrah ini dalam bentuk petunjuk
al qur’an dan sunnah yang digunakan sebagai kendali dan pembimbing bagi
Fitrah Al Gharizahah.
b) Fitrah Al Gharizah
Fitrah intren dalam diri manusia yang memberi daya akal yang berguna untuk
mengembangkan potensi dasar manusia.
2. Aspek-aspek Fitrah
4
B. Pengertian Agama
Jadi dapat disimpulkan bahwa agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang
dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan Dia melalui upacara,
menyembah dan permohonan, dan membentuk sikap hidup manusia menurut
ajaran agama tersebut.
Sifat hubungan antara manusia dengan Allah swt, dalam ajaran Islam
bersifat timbal-balik, yaitu bahwa manusia melakukan hubungan dengan
Allah dan Allah juga melakukan hubungan dengan manusia. Tujuan
hubungan manusia dengan Allah adalah dalam rangka pengabdian atau
ibadah. Secara garis besar, ibadah kepada Allah itu ada dua macam, yaitu
ibadah yang bentuk dan tata caranya telah ditentukan oleh Allah swt. serta,
ibadah dan bentuk tata caranya yang tidak ditentukan oleh Allah swt. Ibadah
jenis pertama adalah mahdhoh, yaitu ibadah dalam arti ritual khusus, misalnya
5
sholat, puasa, dan haji. Cara melakukan rukuk, sujud dan lafal-lafal apa saja
yang harus dibaca dalam melakukan sholat telah ditentukan oleh Allah swt.
demikian pula cara melakukan thawaf dan sa'i dalam haji beserta lafal
bacaannya telah ditentukan oleh Allah swt. Inti ibadah jenis ini sebenarnya
adalah permohonan ampun dan mohon pertolongan dari Allah.
6
Selain ibadah formal, segala amal perbuatan baik yang dikerjakan
dengan berlandaskan iman dinilai sebagai ibadah. Dengan demikian setiap
manusia yang menghambakan dirinya kepada Allah SWT dan berbuat
sebanyak-banyaknya kebaikan didalam segala aspek hidupnya. Dengan
demikian instrumen ketakwaan yang paling utama adalah iman yang
diwujudkan melalui kecenderungan untuk menghambakan diri kepada Allah
semata dan menyelaraskan kiprah hidup secara konsisten kepada islam
dengan berpegang teguh dan berpedoman secara utuh dan menyeluruh kepada
Al-qur' an dan sunnah Nabi-Nya.
7
1. Mu’amalah al-Adabiyah
Merupakan cara tukar-menukar benda yang bersumber dari panca indera
manusia. Beberapa yang temasuk Muamalah Adabiyah adalah ijab dan kabul,
saling meridai, tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak.
2. Muamalah al-Madiyah
Merupakan panduan tentang benda-benda yang layak atau tidak untuk
dimiliki dan dilakukan tindakan hukum atasnya. Beberapa yg termasuk
Muamalah Madiyah adalah jual beli dan gadai.
2. Jual Beli
Dalam hukum Islam, kegiatan ekonomi memiliki arti suatu kegiatan
atau kesepakatan dalam menukar barang dengan tujuan untuk dimiliki
selamanya. Adapun beberapa syarat saat proses jual beli di antaranya
berakal sehat, transaksi dilakukan atas dasar kehendak sendiri, dan penjual
maupun pembeli harus punya akal, baligh, dan lain sebagainya.
3. Sewa Menyewa
Sewa menyewa atau dalam Islam disebut akad ijarah merupakan suatu
imbalan yang diberikan kepada seseorang atas jasa yang telah diberikan,
seperti kendaraan, tenaga, tempat tinggal, dan pikiran.
Adapun beberapa syaratnya ialah barang yang disewakan menjadi hak
sepenuhnya dari pihak pemberi sewa, kedua belah pihak harus berakal
sehat, dan manfaat barang yang disewakan harus diketahui jelas oleh
penyewa.
4. Hutang Piutang
Hutang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada orang
dengan catatan suatu saat nanti akan dikembalikan sesuai perjanjian.
Beberapa rukun hutang piutang di antaranya harus ada barang atau harta,
8
adanya ijab qabul, dan adanya pemberi hutang atau penghutang. Salah satu
hal yang harus dihindari ialah menjahui riba.
Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat
pengembalian berdasarkan presentase dari jumlah pinjaman pokok yang
dibebankan kepada peminjam.
Tujuan Muamalah
Tujuan muamalah adalah terciptanya hubungan yang harmonis antara
sesama manusia, sehingga tercipta masyarakat yang rukun dan tentram.
Adapun hubungan ini berupa jalinan pergaulan, saling menolong dalam
kebaikan dalam upaya menjalankan ketaatannya kepada Allah SWT. Adapun
tujuannya antara lain:
1. Terbentuk keselarasan dan keserasian antar sesama manusia.
2. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan antar individu satu dengan yang
lain.
3. Dari hubungan antar manusia dapat diperoleh informasi dan pengetahuan.
4. Dari hubungan antar sesama dapat terbentuk kerja sama.
5. Dalam menjalankan hubungan antar sesama dapat belajar dan melatih
untuk menghilangkan sikap egois dan mau menang sendiri atau merasa paling
benar.
6. Dapat mengubah sikap diri sendiri dan orang lain menjadi lebih baik.
9
Nawawi, Hubungan Simbiotik Manusia dengan Lingkungan dalam Islam
(49-66) Artinya: “Sesungguhnya setiap perkataan dan perbuatan manusia baik
ibadah atau mu’amalat di dalam syari’at Islam memiliki hukum.”
Islam adalah agama yang mengajarkan tentang doktrin atau aturan yang
dapat mengantarkan manusia menjadi sempurna (al-insan al-kamil). Doktrin
ini sangat berpengaruh terhadap makna kehidupan yang dapat dipertanggung
jawabkan secara transendental. Secara umum, semua agama memiliki arti
penting bagi manusia yang terdiri dari dua konsep dasar bagi kehidupan, yaitu
agama dalam arti ‘what religion does’ dan ‘wahat is religion’. Pengertian
pertama mengacu pada aspek fungsi agama bagi kehidupan manusia,
sedangkan pengertian yang kedua adalah apa makna agama bagi kehidupan
manusia (Moesa, 2007: 20). Berkaitan dengan lingkungan hidup, Islam
sebagai agama yang terdiri dari elemen esoterisme (batin) dan
eksetorisme(dahir) yang memiliki fungsi baik bagi kehidupan manusia
maupun makna yang berpengaruh pada manusia. Kedua elemen ini
merupakan fungsi dan makna agama bagi kehidupan, yang terdiri dari
beberapa prinsip-prinsip yang harus dilakukan oleh manusia terhadap
lingkungan, sebagai berikut:
a. Sikap Hormat terhadap Alam
b. Prinsip Tanggung Jawab terhadap Lingkungan
c. Prinsip Kepedulian terhadap Lingkungan
10
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fitrah manusia adalah semua bentuk potensi yang telah dianugerahkan oleh Allah
kepada manusia semenjak proses penciptaannya di alam rahim guna kelangsungan
hidupnya di atas dunia serta menjalankan tugas dan fungsinya sebagai makhluk
terbaik yang diciptakan oleh Allah swt.
2. Macam-macam Fitrah manusia adalah sebagai berikut:
a. Potensi Fisik (Psychomotoric)
b. Potensi Mental Intelektual (IQ)
c. Potensi Mental Spritual Question (SP)
d. Potensi Sosial Emosional
3. Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan
hubungan dengan Dia melalui serangkaian kegiatan ibadah yang sesuai dengan
ajaran agama itu. Sudah menjadi kodrat manusia sebagai ciptaan Tuhan.
Sejatinya, manusia adalah makhluk yang lemah, manusia tidak dapat hidup tanpa
adanya perlindungan dari Tuhannya.
4. Makna hubungan manusia dengan Allah bermaksud supaya manusia menjadikan
hidup, mati, shalat, dan segala ibadah semata-mata untuk Allah SWT. yakni
dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
5. Makna hubungan manusia dengan sesama manusia bermaksud supaya terciptanya
hubungan yang harmonis antara sesama manusia, sehingga tercipta masyarakat
yang rukun dan tentram. Adapun hubungan ini berupa jalinan pergaulan, saling
menolong dalam kebaikan dalam upaya menjalankan ketaatannya kepada Allah
SWT.
6. Makna hubungan manusia dengan alam dan lingkungan bermaksud manusia dan
alam mempunyai keterikatan yang kuat dimana keduanya mempunyai hak dan
kewajiban antara satu dengan yang lain untuk menjaga keseimbangan alam.
B. Saran
Sebagai Manusia yang tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, penulis
sadar akan kekurangan dalam pembuatan Makalah ini, untuk itu kritik dan saran
11
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan Makalah
selanjutnya, untuk kritik dan sarannya diucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
12