Anda di halaman 1dari 4

PROYEK PRESERVASI JALAN DAN JEMBATAN

LAPORAN PRAKTEK
SINJAI-WATAMPONE-POMPANUA-
KERJA LAPANGAN TARUMPAKKAE (MYC)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada Proyek

Preservasi Jalan dan Jembatan Sinjai – Watampone – Pompanua –

Tarumpakkae di koridor batas kota Sinjai – Watampone – Sengkang –

Tarumpakkae Kab. Bone, dan koridor batas Kota Sinjai – Watampone –

Sengkang – Tarumpakkae Kab. Wajo dapat kami simpulkan bahwa :

1. Setelah mengikuti praktek kerja lapangan ini banyak wawasan,

pengetahuan, dan keterampilan yang kami dapatkan yang belum dipelajari

di bangku kuliah, khususnya mengenai istilah-istilah item pekerjaan maupun

metode kerjanya. Seperti dalam melakukan suatu pekerjaan perlu

menentukan metode pelaksanaan pekerjaan yaitu seperti pada pekerjaan

pengaspalan LTBA yang harus dikerjakan tidak pada saat hujan, karena

aspal tidak dapat berfungsi dengan baik jika pada saat penghamparan

suhunya terganggu akibat air hujan.

2. Teori di bangku kuliah belum tentu sama dengan yang terjadi di lapangan.

Pekerjaan di lapangan akan menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan

itu sendiri. Ini juga disebabkan dalam pelaksanaannya banyak didasarkan

oleh pengalaman kontraktor maupun mandor sebagai pelaksana. Di samping

itu, metode yang digunakan berdasarkan pengalaman seringkali lebih praktis

dibandingkan dengan teori. Meskipun begitu, teori tetap penting sebagai

acuan dalam memerhatikan kualitas dan kuantitasnya.

D3 – TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL 86


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PROYEK PRESERVASI JALAN DAN JEMBATAN
LAPORAN PRAKTEK
SINJAI-WATAMPONE-POMPANUA-
KERJA LAPANGAN TARUMPAKKAE (MYC)

3. Dalam penyelesaian masalah dan kendala yang terjadi dalam proyek ini

dapat disesuaikan pada jenis masalah itu sendiri apakah masalah teknis atau

non-teknis. Misalnya masalah teknis seperti rusaknya alat maka

penyelesaiannya itu dengan mengecek secara berkala pada alat tersebut

sebelum menggunakannya. Sedangkan masalah non-teknis seperti turunnya

hujan saat akan dilakuan pengaspalan dapat diatasi dengan cara setelah

hujannya redah maka genangan air yang disebabkan oleh hujan dibersihkan

atau dihilangkan dengan menggunakan alat kompresor.

4. Membangun relasi dengan masyarakat industri sangat penting, oleh karena

itu kita harus memperluas hubungan dengan industri yang mana akan

menjadi tempat kerja nantinya, dengan bertingkah laku baik dan sopan serta

menjaga komunikasi dengan industri tersebut.

5.2 Saran

Adapun masalah-masalah yang terjadi dalam proyek ini, selama

proyek berlangsung baik itu secara teknis maupun non teknis harus

diselesaikan dengan cepat antara pihak kontraktor dalam hal ini PT. Bumi

Karsa, konsultan yaitu PT. Virama Karya, dan Dinas PUPR selaku owner dan

masyarakat sehingga dalam proses pekerjaan bisa diselesaikan sesuai time

schedule yang ditentukan dan dapat berjalan dengan baik.

Dalam pekerjaan preservasi jalan dan jembatan dibutuhkan

pemahaman yang cukup dalam mengidentifikasi jenis kerusakan dan

penanganan yang tepat agar hasil pekerjaan maksimal dan bertahan lama

tanpa mengurangi mutu dalam pekerjaan itu. Kesiapan atau kelayakan

D3 – TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL 87


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PROYEK PRESERVASI JALAN DAN JEMBATAN
LAPORAN PRAKTEK
SINJAI-WATAMPONE-POMPANUA-
KERJA LAPANGAN TARUMPAKKAE (MYC)

peralatan, pekerja, dan cuaca sangat menjadi acuan sehingga efektifitas dalam

suatau pekerjaan dapat dilaksanakan secara baik, maka dari itu dibutuhkan

manajemen yang baik dan solid sehingga terbentuk etos kerja yang baik yaitu

kejujuran dan kedisiplinan.

D3 – TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL 88


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PROYEK PRESERVASI JALAN DAN JEMBATAN
LAPORAN PRAKTEK
SINJAI-WATAMPONE-POMPANUA-
KERJA LAPANGAN TARUMPAKKAE (MYC)

LAMPIRAN

D3 – TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL 89


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Anda mungkin juga menyukai