Anda di halaman 1dari 24

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 26%

Date: Wednesday, May 15, 2019


Statistics: 1488 words Plagiarized / 5732 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

SISTEM PENGOPERASIAN SAFETY DEVICE PADA BELT CONVEYOR DI PT. BUKIT ASAM
Tbk. UNIT PELABUHAN TARAHAN (Laporan Kerja Praktik) Oleh: ZIDNY SHOLEHAN
ABDULLAH 1515031080 / JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
LAMPUNG 2019
SISTEM PENGOPERASIAN SAFETY DEVICE PADA BELT CONVEYOR DI PT. BUKIT ASAM
Tbk.

UNIT PELABUHAN TARAHAN Oleh: ZIDNY SHOLEHAN ABDULLAH 1515031080 Laporan


Kerja Praktik Diajukan untuk Memenuhi Kurikulum Tugas Mata Kuliah Kerja Praktik pada
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung / JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2019 LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM PENGOPERASIAN SAFETY DEVICE PADA BELT CONVEYOR DI PT. BUKIT ASAM
Tbk.

UNIT PELABUHAN TARAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK Diajukan untuk Memenuhi


Kurikulum Tugas Mata Kuliah Kerja Praktik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lampung O l e h Zidny Sholehan Abdullah NPM. 1515031080 Mengetahui
Pembimbing Kerja Praktik Syaiful Alam,S.T.,M.T
NIP.196904161998031004 Menyetujui Ketua Jurusan Teknik Elektro Unila Dr. Herman H
Sinaga, M.T. NIP.

19711130 199903 1 003 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK Disusun


berdasarkan Hasil Kerja Praktik di PT. Bukit Asam Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan
Kecamatan Tarahan Kota Bandar Lampung O l e h Zidny Sholehan Abdullah NPM.
1515031080 Tanggal Mulai Kerja Praktik : 16 Januari 2019 Tanggal Selesai Kerja Praktik :
15 Februari 2019 Mengetahui, Pembimbing Kerja Praktik Asmen.

Watrik (Perawatan Listrik) Tommy A. Palembara NIP. 8409130756 ABSTRAK SISTEM


PENGOPERASIAN SAFETY DEVICE PADA BELT CONVEYOR DI PT. BUKIT ASAM Tbk. UNIT
PELABUHAN TARAHAN Oleh: ZIDNY SHOLEHAN ABDULLAH Kemajuan teknologi di
bidang industri dewasa ini membuat banyak industri melakukan pengendalian proses
produksi sistem secara otomatis tidak terkecuali di PT.Bukit Asam Pelabuhan Tarahan
yang bergerak di bidang pertambangan khususnya sektor batu bara.

Terdapat berbagai proses pengolahan dan pendistribusian batu bara yang diterapkan
oleh PT.Bukit Asam, dalam rangkaian pengoperasian tersebut menggunakan berbagai
device yang sudah dikendalikan secara otomatis, salah satunya adalah Safety Divice.
Proses pengoperasian batu bara menggunakan belt scale diterapkan pada conveyor.

Dalam pengoperasian pada belt scale terdapat berbagai sensor seperti, sensor speed
yang dapat menghitung kecepatan putaran pada belt scale dan sensor Load cell yang
berfungsi untuk menghitung berat dari batubara yang berjalan di atas conveyor. KATA
PENGANTAR Bismillahirrohmannirrohim. Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan
kepada Allah Subhanahu wata’ala atas segala limpahan rahmat dan nikmat yang
diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik ini. Kerja
praktik ini dilakukan di PT. BUKIT ASAM Tbk. UNIT PELABUHAN TARAHAN BANDAR
LAMPUNG.

Laporan Kerja Praktik ini berjudul “SISTEM PENGOPERASIAN SAFETY DIVICE PADA
COVEYOR DI PT.BUKIT ASAM Tbk. UNIT PELABUHAN TARAHAN”. Laporan Kerja Praktik
ini disusunsebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktik pada Jurusan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung. Selama pelaksanaan hingga sampai
dengan penyusunan Laporan Kerja Praktik, penulis banyak mendapat bantuan baik ilmu,
materil, petunjuk, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada: Orang
tua yang senantiasa memberikan doa dan dukungan sehingga kerja praktik dan
penyusunan laporan kerja praktik ini dapat berjalan dengan lancar. Bapak Dr. Eng Ardian
Ulvan, M.Sc. sebagai Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung. Bapak Syaiful
Alam,S.T.,M.T.

sebagaiPembimbing Kerja Praktik yang telah sabar dan banyak memberikan saran,
motivasi dan ilmu yang sangat membantu dalam penyelesaian Laporan Kerja Praktik ini.
Bapak Ibu Dosen Jurusan Teknik Elektro yang telah mendidik, membimbing, dan
memberikan ilmu pengetahuannya. Bapak General Manager dan Ibu Maya sebagai
Humas PT. Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan yang telah memberikan kesempatan
penulis melakukan kerja praktek dan membantu proses adminitrasi selama kerja
praktek.

Bapak Tommy Azhari Palembara selaku Assistant Managerperawatan listrik di PT. Bukit
Asam Unit Pelabuhan Tarahan sekaligus Pembimbing Lapangan Kerja Praktik penulis
yang telah banyak memberikan arahan, motivasi, nasihat, dan ilmunya kepada penulis
selama kerja praktek. Supervisior dan pendamping lapangan yang telah banyak
memberikan ilmu, arahan, dan nasihatnya selama pelaksanaan Kerja Praktek.

Seluruh personil divisi Perawatan Listrik PT. Bukit Asam Pelabuhan Tarahan yang telah
memberikan pengarahan, ilmu, dan kekeluargaan selama kerja praktek. Seluruh Jajaran
Staf dan Direksi PT. Bukit Asam Unit pelabuhan tarahan yang telah membantu penulis
untuk melaksanakan kerja praktik ini. Teman seperjuangan PKL dari SMKN 2 Natar, SMK
Dharmapala, Universitas Lampung.

Teman-teman seperjuangan Teknik Elektro 2015 yang telah memberikan semangat dan
motivasinya dalam menyelesaikan laporan Kerja Praktik ini. Semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut membantu penulis dalam
menyelesaikan Laporan Kerja Praktikini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini masih terdapat banyak kesalahan sehingga kritik, dan saran yang
membangun sangat diharapkan penulis untuk kemajuanbagi penulis maupun pembaca
dari Laporan Kerja Praktik ini.

Semoga Allah Subhanahu wata’ala membalas kebaikan semua pihak yang telah
membantu baik dalam pelaksanaan kerja praktik maupun penyusunan laporan kerja
praktik ini dan semoga laporan kerja praktik ini bermanfaat bagi para pembaca. Bandar
Lampung, Januari 2019 Penulis DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii
ABSTRAK iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI viii DAFTAR GAMBAR xii BAB I
PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan Kerja Praktik 3 1.3 Waktu dan Tempat
Kerja Praktik 3 1.4 Batasan Masalah 3 1.5 Metode Penyusunan Laporan Kerja Praktik 4
1.6

Sistematika Penulisan Laporan 4 BAB II 6 TINJAUAN PUSTAKA 6 2.1 Sejarah Perusahaan


6 2.2 Visi dan Misi Perusahaan 7 2.2.1Visi Perusahaan 7 2.2.2Misi Perusahaan 7 2.3
Komitment Perusahaan 7 2.4 Budaya kerja 7 2.5 Visioner 8 2.6 Integritas 8 2.7 Inovatif 8
2.8 Profesional 8 2.9 Sadar Biaya dan Lingkungan 8 2.10 Struktur Organisasi Perusahaan
9 2.11 Lokasi PT. Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan 9 2.12 Ketenagakerjaan 10 2.13
Alur Distribusi Batu Bara 11 2.14 Sarana dan Prasarana Pelabuhan 13 2.14.1 Mesin
Utama 13 2.14.2 Penunjang Perusahaan 16 2.15 Wilayah Operasi Distribusi dan
Pemasaran 16 2.15.1

Pemasaran Lokal 17 2.15.2 Pemasaran dalam Negeri 17 2.15.3 Pemasara Luar Negeri 17
2.16 Hubungan Kerjasama Perusahaan 18 2.16.1 PT. Kereta Api Indonesia 18 2.16.2 PT.
Bahtera Adiguna dan PT. Arpeni 18 2.16.3 PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN)
Wilayah Lampung 19 BAB III 20 TINJAUAN PUSTAKA 20 3.1 Safety Device 20 3.1.1
Sensor Belt Drift Switch 20 3.1.2 Belt Scale 21 3.1.3 Sensor Berat (Load cell) 22 3.1.4
Speed Sensor 24 3.2 Conveyor 25 3.3

Prinsip Kerja Belt Conveyor 28 BAB IV 29 HASIL DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Berikut
adalah Safety Divice yang di gunakan dan fungsinya. 29 4.1.1 Belt Drift
Switch/Misaligment Switch 29 4.1.2 Rotation Detector (inductive proximity) 30 4.1.3
Speed Sensor 32 4.2 Bagian - bagian yang Terdapat di Conveyor 35 4.3 Sistem
Pengoperasian Safety Device pada Conveyor di PT.Bukit Asam Tbk.Unit Pelabuhan
Tarahan 37 BAB V 41 PENUTUP 41 5.1 Kesimpulan 41 5.2

Saran 42 DAFTAR PUSTAKA 43 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Organisasi


Perusahaa 9 Gambar 2.2 Peta Lokasi PT. Tambang Bukit 10 Gambar 2.3. Rotary Car
Dumper 14 Gambar 2.4. Belt Conveyor 15 Gambar 2.5. Quadroll Chrusher 15 Gambar
2.6. Peralatan pengkapalan batuba 16 Gambar 3.2 Speed SensorThermo Ramsey 25
Gambar 4.1.Belt Drift Switch. 30 Gambar 4.4 Encoder 32 Gambar 4.7. Mekanisme
Conveyor 37 Gambar.4.8.Diagram Blok Savety Device.

38 Gambar 4.9 Data sheet Speed SensorThermo 40


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa merupakan generasi emas yang
dapat berperan dalam perkembangan demi memajukan negeri ini. Sebagai seorang
mahasiswa seharusnya sudah mempersiapkan diri untuk menjadi seseorang yang akan
mengambil andil dalam perkembangan negeri ini.

Dengan tanggung jawab besar yang ada dipundak para mahasiswa, maka sudah
sepantasnya mahasiswa harus memiliki kualitas diri yang lebih. Pendidikan yang
berkualitas dan kepribadian yang matang juga harus dipersiapkan untuk menjadi “Agent
of Change”untuk negeri ini. Sebagai seorang calon engineer, tentu diperlukan persiapan
kemampuan secara akademik dan kemampuan di lapangan.

Seorang engineer memiliki pengaruh yang besar dalam bidang teknologi dan
pembangunan, sehingga diperlukan keahlian bagi seorang engineer untuk menerapkan
teori yang didapat diperkuliahan ke dalam dunia industri atau dunia nyata. Seorang
engineer juga dituntut untuk mengetahui perkembangan teknologi dan informasi.
Untuk mempersiapkan hal tersebut maka sebuah program telah dipersiapkan untuk
mahasiswa.

Kerja praktik merupakan salah satu langkah yang harus dilalui oleh mahasiswa teknik
khususnya. Kerja praktik juga akan memberikan pengalaman dunia kerja dan ruang
lingkup pekerjaan seorang engineer. Dengan adanya kerja praktik ini diharapkan dapat
mengambil keputusan dan kebijakan tentang permasalahan yang terjadi pada waktu
yang akan datang.

Pelabuhan Batubara Tarahan Bandar Lampung merupakan pelabuhan khusus batubara


terbesar yang dimiliki PT.BA dengan luas area 55,5Ha. Proses pengolahan batubara di
PT.BA unit pelabuhan tarahan menggunakan alat-alat tambang yang sudah tergolong
modern dengan sistem kendali yang kompleks dan menggunakan teknologi terbaru.

Peralatan utama yang digunakanpada proses pendistribusian batubara


menujukapal-kapal tersebut anatara lain:RCD (Rotary Car Dumper),Belt Conveyor,
Crusher, Stacker Reclaimer,Tripper Car,dan Ship Loader.Peralatan-peralatan utama pada
pendistribusian batubara tersebut dikendalikan dan diprogram menggunakan
Programmable Logic Controller (PLC) sebagai pusat kendali kerja dari masing-masing
peralatan tersebut dan dijalankan menggunakan mode manual maupun
otomatis.Kemajuan teknologi yang digunakan pada pengolahan batubaradi PT.Tambang
Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan ini menjadi suatu hal yang menarik untuk
dipelajari,terutama sistem kendali alat-alat industri tersebut dalam meningkatkan kinerja
perusahaan.
Tujuan Kerja Praktik Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktik ini
adalah sebagai berikut : Untuk melengkapi studi pembelajaran di kampus Jurusan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung. Untuk mengetahui aplikasi dari ilmu
yang didapat di bangku perkuliahan dengan yang terdapat di lapangan. Untuk
mendapatkan pengalaman di lapangan yang berguna untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan.

Mengetahui sistem pengoperasian Safevty Divice pada Conveyor pada proses distribusi
batubara di PT. Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan. Mengetahui Safevty Divice yang di
pakai pada Conveyor dan beserta fungsinya. Waktu dan Tempat Kerja Praktik Kerja
praktik ini dilaksanakan pada : Waktu : 16 Januari 2019 – 15 Maret 2019 Tempat : PT.
Bukit Asam Tbk.

Unit Pelabuhan Tarahan Satuan Kerja Perawatan Listrik Batasan Masalah Batasan
masalah pada laporan ini adalah : membahas system kerja Safevty Divice pada Conveyor
dan jenis Safevty Divice yang di pakai pada Conveyor di PT.Bukit Asam. Metode
Penyusunan Laporan Kerja Praktik Dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktik ini
penulis melakukan beberapa langkah penyusunan laporan diantaranya : Metode
Observasi Melakukan pengamatan secara langsung bangian-bagian proses kerja Safevty
Divice pada Conveyor Metode Diskusi Melakukan diskusi dan wawancara dengan
pembimbing lapangan dan beberapa karyawan yang ada di PT.BA unit pelabuhan
tarahan mengenai proses pengoperasian, pengendalian.

Metode Studi Lapangan Penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui


bagian-bagian yang terkait dengan topik yang dibahas. Sistematika Penulisan Laporan
Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini meliputi latar belakang, tujuan kerja praktik, batasan kerja
praktik, waktu dan tempat kerja praktik, metode penyusunan laporan kerja praktik, dan
sistematika penulisan laporan kerja praktik.

BAB II PROFIL DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini meliputi tentang
sejarah singkat perusahaan, bidang usaha, luas area, lokasi perusahaan, visi dan misi
perusahaan, struktur perusahaan, sasaran kerja perusahaan, kepegawaian, unit operasi,
wilayah operasi distribusi dan pemasaran, serta hubungan kerjasama perusahaan. BAB III
TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisikan penjabaran tinjauan pustaka secara teoritis
mengenai perangkat yang ada di PT.BA dan topik yang dibahas pada laporan kerja
praktik yaitu mengenai proses pengendalian pada Safevty Divice pada Conveyor.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis menjelaskan bagian-bagian
yang ada pada Safevty Divice pada Conveyor dan bagian-bagain yang terdapat pada
safety divice secara umum pada proses pendistribusian batu bara di PT.BA unit
pelabuhan tarahan. BAB V PENUTUP Pada bagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran
yang didapatkan dari data maupun pembahasan dari penulis selama melakukan kerja
praktik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Perusahaan Sejarah pertambangan batubara di


Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan
metode penambangan terbuka (open pit mining) di wilayah operasi pertama, yaitu di
tambang Air Laya. Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan
bawah tanah (underground mining) hingga 1940, sedangkan produksi untuk
kepentingan komersial dimulai pada 1938.

Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan
Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi
pertambangan nasional.Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan
pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA). PT. Bukit
Asam Tbk., Unit Pelabuhan Tarahan disingkat PTBA didirikan pada tanggal 02 maret
1981, berdasarkan PP No.42 /1980 yang sebelumnya merupakan Perusahaan Negara.

Pada tahun 1950 pengawasan tambang termasuk batubara dibawah Direktorat


Pertambangan, kemudian pada tahun 1958, tambang batubara di Indonesia dikelola
oleh Biro Urusan Perusahaan Tambang Negara (BUPTAN), dilanjutkan oleh Badan
Perusahaan Umum (BPU) dan PN Tambang Batubara yang kemudian beralih status
menjadi Perum Tambang Batubara dan sekarang menjadi PTBA. Perusahaan ini sekarang
adalah merupakan Perusahaan Publik yaitu sejak November 2002.Pada tahun 2017 PT.

Bukit Asam Tbk resmi bergabung dengan induk holding BUMN Tambang yaitu PT.
Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero) bersama dengan PT. Timah Tbk., dan PT.
Aneka Tambang.Tbk. Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Perusahaan Energi Kelas
Dunia yang Peduli Lingkungan. Misi Perusahaan Mengelola sumber energi dengan
mengembangkan kompetensi korporasi dan keunggulan insani untuk memberikan nilai
tambah maksimal bagi stakeholder dan lingkungan.

Komitment Perusahaan Kami berkomitment untuk mewujudkan visi, misi dan nilai – nilai
dari PTBA dan untuk mendirikan budaya perusahaan sebagai dasar dari keberhasilan
jangka panjang. Budaya kerja Bekerja Cerdas Bekerja Keras Bekerja Ikhlas Bekerja Tuntas
Visioner Bekerja Cerdas. Integritas Mengedepankan prilaku percaya, terbuka, positif,
jujur berkomitmen dan bertanggung jawab.

Inovatif Bekerja dengan kesungguhan untuk mendapat terobosan baru untuk


menghasilkan produk dan layanan terbaik. Profesional Melaksanakan semua tugas
dengan kompetensi, kreativitas, penuh keberanian, komitmen dalam bekerjasama untuk
keahlian yang terus-menerus meningkat. Sadar Biaya dan Lingkungan Mempunyai
kesadaran tinggi dalam setiap pengelolaan aktivitas dengan menjalankan usaha dan
assas manfaat yang maksimal dan peduli terhadap lingkungan. Struktur Organisasi
Perusahaan Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaa Lokasi PT.

Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan Pelabuhan Tarahan yang merupakan unit
pelabuhan terbesar yang dimiliki oleh PT. Bukit Asam Tbkdengan luas kurang lebih 55,5
Hayang berada pasa garis geografis 105o20’ 22’’ – 150o 20’ 46’’ BT dan 05o 30’ 25’’ LS
dengan alamat Jl. Soekarno Hatta KM. 15, Tarahan, Srengsem, Panjang, Kota Bandar
Lampung, Lampung. Gambar 2.2 Peta Lokasi PT. Tambang Bukit PT. Bukit Asam Tbk.

Unit Pelabuhan Tarahan terletak kurang lebih 15 kmdari kotamadya Bandar Lampung
dan kurang lebih 6 km di sebelah selatan Pelabuhan Panjang. Bentuk topografi PT. Bukit
Asam Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan merupakan dataran rendah di kaki bukit dan di tepi
laut. Ketenagakerjaan PT. Bukit Asam Tbk dalam menjalankan setiap unit bisnisnya
dengan menerapkan tata kelola perusahaan GCG (Good Corporate Governance) sesuai
standar yang dimiliki oleh perseroan yang selalu berusaha menerapkan prinsip-prinsip
tata kelola yang baik, mencangkup azas transparency, accountability, responsibility,
independency dan fairness secara seimbang dengan pembangunannilai-nilai dan
budaya perusahaan yang tertuang dalam rumusan kode etik serta budaya perusahaan.
Karyawan di PT.Bukit Asam Tbk dibedakan menjadi 3 yaitu : Karyawan Tetap Karyawan
tetap adalah karyawan yang status bekerjanya berdasarkan SK kepegawaian yang tetap,
yang mempunyai hak dan kewajiban sesuai dengan Perjanijan Kerja Bersama (PKB) yang
disepakasti oleh karyawan dan perusahaan sampai masa pensiun.

Karyawan KKWT Karyawan Kerja Kontrak Waktu Tertentu (KKWT) adalah karyawan yang
berkerja berdasarkan perjajian antara tenaga kerja dan perusahaan dengan rentang
waktu tertentu yang disepakati secara bersama. Karyawan Kerjasama Pihak Ketiga
Karyawan kerjasama dengan pihak ketiga adalah karyawan yang bekerja berdasarkan
kerjasama dengan pihak ketiga yang melakukan rekrutmen.

Kerjasama dengan pihak ketiga ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan terkait
durasi kontrak dan jumlah pegawai yang dibutuhkan. Alur Distribusi Batu Bara Batubara
dari tambang batubara Tanjung Enim Sumatera Selatan diangkut dengan Kereta Api
Babaranjang (Kereta Api Batubara Rangkaian Panjang) ke Pelabuhan Tarahan Lampung
dengan jarak tempuh kurang lebih 420 km.

Setiap rangkaian kereta api babaranjang terdiri dari 45-60 gerbong yang masing-masing
gerbong berisi 50 ton batubara. Setibanya di Pelabuhan Batubara Tarahan, rangkaian
kereta api ini menuju ke RCD (Rotary Car Dumper) I-IV yaitu alat penumpahan gerbong,
dimana gerbong-gerbong yang bermuatan batubara satu persatu akan dibalikkan guna
menumpahkan isinya. Operasi penumpahan batubara di RCD dilakukan secara otomatis.

Dari RCD I, II, III, IV batubara diangkut dengan ban berjalan (Belt Conveyor) ke mesin
penghancur batubara pertama (Primary Crusher) dimana batubara akan dipecahkan
menjadi bongkahan-bongkahan yang lebih kecil. Selanjutnya batubara akan dibawa
dengan menggunakan ban berjalan ke tempat penimbunan batubara yang disebut
Stock Pile. PT. Bukit Asam memiliki 4 Unit Stock. Pile dengan kapasitas stock batubara
sebagai berikut : Stock Pile I : ± 60.000 ton Stock Pile II : ± 250.000 ton Stock Pile III : ±
250.000 ton Stock Pile IV : ± 300.000 ton.

Penimbunan batubara pada Stock Pile I, II, III, IV untuk memenuhi kebutuhan domestik
di wilayah Lampung, juga untuk memenuhi kebutuhan batubara PLTU Suralaya, PLTU
PLN dan kegiatan ekspor. Pemuatan batubara dari tempat penimbunan (Stock Pile) ke
dalam kapal dilakukan dengan mempergunakan bulldozer yang mendorong batubara
dari tempat penimbunan kedalam sumur pengambilan (Reclaim Pit) untuk selanjutnya
dibawa ke mesin penghancur batubara kedua (Secondary Crush), dimana bongkahan
batubara akan dipecahkan lagi sampai butirannya sesuai dengan spesifikasi ukuran yang
dikehendaki oleh pemesan.

Untuk pengambilan batubara dari Stock Pile II tidak menggunakan Bulldozer tetapi
menggunakan Steacker Reclaimer. Batubara yang sudah dipecah di Secondary Crusher
kemudian diangkut dengan ban berjalan ke mesin pemuat kapal yang disebut Ship
Loader dan Burge Loading yang selanjutnya akan memuatkannnya ke dalam kapal,
kapasitas pemuat kapal ini adalah 5000 ton batubara/jam untuk Ship Loader1, 6000ton
batubara/jam untuk Ship Loader2 dan 1000 ton batubara/jam untuk Burge Loading .

Sarana dan Prasarana Pelabuhan Mesin Utama RCD (Rotary Car Dumper) adalah alat
penumpahan gerbong, dimana gerbong-gerbong yang bermuatan batubara dibalikkan
2 gerbong secara bersamaan kecuali pada RCD 1 dan 2 yang hanya membongkar
gerbong satu persatu. / Gambar 2.3. Rotary Car Dumper Apron Feeder adalah
menampung batubara dari RCD dan mengatur loading rate batu bara yang dikirim ke
conveyor..

Car Clamp adalah alat untuk menjepit gerbong kereta api. Water Spray adalah untuk
membersihkan debu yang keluar dari bongkaran gerbong. Positioner Arm adalah untuk
menggerakan gerbong masuk ke area dumper RCD. Control Room adalah ruangan
control untuk mengatur operasional alat. Chain Feeder memiliki fungsi yang sama
dengan Apron Feeder tetapi hanya terdapat di RCD 2.

Belt Conveyor adalah ban berjalan yang digunakan untuk membawa batubara ke mesin
penghalus atau membawa batubara menuju dermaga. / Gambar 2.4. Belt Conveyor
Crusher adalah mesin penghalus batubara dari Belt Conveyor menjadi batubara yang
lebih kecil. / Gambar 2.5. Quadroll Chrusher Stacker Reclaimer adalah alat yang
berfungsi untuk memuat batubara dari Stock Pile ke Conveyor atau sebaliknya.

Barge Loading (statis) adalah alat pengisian batubara ke kapal tongkang. Ship Loader
(dinamis) adalah alat pengisian batubara ke kapal atau tongkang. / Gambar 2.6.
Peralatan pengkapalan batuba Sarana Penunjang Perusahaan Sarana penunjang yang
digunakan PT Bukit Asam Tbk dalam kegiatan produksi batubara antara lain; Bulldozer,
Excavator, WheelLoader, Mobil Vacuum, Truck Crene, Mobil Tanki, Dump Truck, Forklift.

Wilayah Operasi Distribusi dan Pemasaran Perseroan Terbatas Bukit Asam Tbk unit
Pelabuhan Tarahan termasuk salah satu dermaga pelabuhan batubara yang dimiliki oleh
PT.BA yang menjadi tempat penyimpanan batubara terbesar yang menampung hasil
tambang batubara dari tiga lokasi tambang batubara milik PT.BA seperti wilayah
tambang Air Laya, Muara Tiga Besar, dan Banko Barat.

Batubara yang dihasilkan oleh tambang yang akan didistribusikan memiliki tingkatan
kualitas yang berbeda-beda. Pemasaran Lokal Pemasaran lokal meliputi pemasaran di
wilayah sekitar PTBA Pelabuhan Tarahan yang umumnya masih di wilayah Bandar
Lampung seperti : PT. Sinar Laut PT. Tunas Baru Lampung PT.

Semen Baturaja PLTU Pelabuhan Tarahan PLTU Bukit Asam dan sebagainya Pemasaran
dalam Negeri Pemasaran dalam negeri batubara PTBA Pelabuhan Tarahan ditujukan
untuk konsumen tetap seperti PLTU Suralaya (Banten–Jawa Barat), PLTU Banjarsari,
pemasaran briket PT. Bukit Asam Prima, dan PT. Internasional Prima Coal. Pemasara Luar
Negeri Pemasaran ini ditujukan untuk negara–negara yang memerlukan batubara hasil
produksi PTBA seperti Spanyol, Jepang, Tiongkok, Vietnam, Malaysia, dll. Hubungan
Kerjasama Perusahaan Proses pengolahan batubara dari tambang menuju pelabuhan
tarahan di PT.

Bukit Asam Tbk Unit Pelabuhan Tarahan dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan
beberapa instansi lain guna mengoptimalkan aktivitas produksi, distribusi dan
pemasaran hasil produksi. Beberapa perusahaan yang menjalin kerjasama dengan PTBA
antara lain sebagai berikut : PT. Kereta Api Indonesia Hubungan kerjasama yang
dilakukan oleh PTBA dengan PT.
KAI adalah menyangkut transportasi pengiriman hasil tambang batubara dari kawasan
tambang menuju pelabuhan tarahan. Seperti yang diketahui bahwa penambangan
batubara Bukit Asam berpusat di tiga lokasi yang berada daerah Tanjung Enim Sumatera
Selatan. Hasil tambang dari Tanjung Enim dikirim menggunakan kereta batubara
rangkaian panjang (babaranjang) yang memiliki kapasitas tiap gerbong kurang lebih 50
ton dengan 60 rangkaian gerbong setiap pengiriman dengan jarak tempuh 420
kilometer. PT. Bahtera Adiguna dan PT.

Arpeni Pada proses pemasaran batubara skala besar dilakukan dengan menggunakan
transportasi laut (kapal laut) yang dilakukan oleh PTBA dikelola oleh dua agen yaitu PT.
Bahtera Adiguna dan PT. Arpeni. Wilayah cakupan proses pemasaran batubara oleh
kedua agen tersebut masing-masing meliputi pengiriman batubara menuju pangkalan
batubara PLTU Suralaya Jawa Barat.

PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) Wilayah Lampung Untuk menunjang kebutuhan
tenaga listrik dalam proses produksi dan pengolahan batubara. PT. Bukit Asam
Pelabuhan Tarahan bekerja sama dengan PT. PLN Wilayah Lampung dengan kapasitas
daya sebesar 8,6 MVA dan disuplai dengan tengangan input 20 KV melalui jaringan
dalam tanah dan udara. PT.

Bukit Asam Pelabuhan Tarahan yang mempunyai pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD)
sendiri sebesar 2 x 2,5 MW. BAB III TINJAUAN PUSTAKA Safety Device Salah satu safety
divice yang menjadi syarat utama pada sebuah sistem coveyor adalah sensor, dimana
sensor ini berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi jika terjadi slip belt atau putus belt
conveyor Speed sensor biasanya dipasang pada pulley non drive agar lebih mudah
mendeteksi jika terjadi low speed atau berhentinya putaran pulley pada conveyor.

Pada beberapa unit conveyor sering kita temui biasanya menggunakan rotational speed
berupa encoder atau speed switch sensor,dari dua tipe speed ini masing-masing
memiliki kekurangan dan kelebihan.Untuk encoder kelebihannya adalah kita bisa
mendapatkan data RPM dan kecepatan conveyor secara akurat,sedangkan untuk speed
switch sensor hanya akan mengindikasikan jika terjadi under speed atau slip belt tanpa
bisa mengetahui RPM yang sebenarnya yang ada pada conveyor.

Adapun perangkat Safety Divice yang terdapat pada Conveyor: Sensor Belt Drift Switch
Rope swicth dan Drift switch adalah sensor yang digunakan safety device pada belt
conveyor. Rope switch cara kerja alat yang satu ini sebenarnya sederhana, hanya dengan
menarik rope/ tali yang menjuntai sepanjang belt conveyor maka switch akan aktif.

Dimana rope swicth ini menjadi interlock sehingga mematikan belt conveyor.
Sedangkan Drift Switch fungsinya adalah untuk mengetahui posisi belt dalam keadaan
miring ketika sedang beroperasi sehingga sering juga disebut sebagai missalignment
sensor.

Prinsip kerjanya juga sederhana, sederhana limit switch karena drift switch ini hanya
mengirimkan sinyal on/off saja ke ccr sebagai indikasi dari posisi belt. Tuas silinder pada
drift switch berfungsi sebagai saklar ketika belt menyentuhnya dia akan mengirim sinyal
on ke CCR dan sebaliknya. / Gambar.3.1. Sensor Belt Conveyor Drift Belt Scale Belt Scale
merupakan timbangan yang berguna untuk mengidentifikasi serta melakukan
pengukuran laju aliran massa atau bahan yang melalui roda putar stasioner. Timbangan
ini biasa disebut dengan timbangan sabuk, timbangan dinamis, timbangan gerak, dan
timbangan conveyor.

Dalam belt conveyor terdapat sensor Load cell yang berfungsi untuk mengukur massa
materi yang lewat diatas conveyor, dan untuk mengkalkulasi massa materi keseluruhan
yang melalui conveyor, biasanya juga belt scalesudah dilengkapi oleh komponen
elektronik yang berupa sistem sudah ditanam sebuah program. Adapun hasil dari
perhitungan massa materi merupakan besaran nilai yang dihitung dengan menghitung
kecepatan pada gerak sabuk pada conveyor yang digunakan untuk mengangkut materi
tersebut. Sensor Berat (Load cell) Timbangan digital yang biasa disebut dengan Load
Cell.Prinsip kerja dari Load cell adalah berdasarkan perubahan nilai resistansi pada inti
besi (strain gauge).

Pada umumnya Load cell memiliki 4 buah yang kabel, dua kabel eksitasi dan dua lagi
sebagai sinyal keluaran.Load cell biasa disebut dengan Transducer. Prinsip deformasi
adalah dengan adanya material akan mengakibatkan tegangan mekanis bekerja,
kemudian akan menghasilkan sinyal listrik, yang dimana sinyal listrik tersebut adalah
perubahan dari gaya mekanik.

Robert Hooke merupakan penemu Hukum Hooke[1], Hukum Hooke adalah besarnya
gaya yang bekerja akan sebanding dengan pertambahan panjang benda. F = k .x
Dimana: F = gaya pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m) Berikut ini adalah hubungan antara tegangan
mekanis dan deformasi yang di akibatkan disebut regangan.

s=F/A Keterangan : F = Gaya (N)


A = Luas penampang (m2)
s = Tegangan (N/ m2 atau Pa) untuk di lakukan pengukuran menggunakan sensor
regangan atau Strain Gauge. Dengan rumus : ? = (L/L0 Keterangan : e = Regangan
?L = Pertambahan panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m) Strain gauge adalah sebuah pola permukaan membran
yang dapat diatur dengan pola zigzag. Jika membran tersebut meregang maka nilai
resistansinya akan meningkat.

Strain Gauge adalah sensor yangdapat mengukur benda berat atau beban dari sebuah
benda dalam jumlah yang besar. Sensor strain gauge sangat banyak digunakan salah
satunya pada jembatan timbang mobil/truk atau alat ukur berat dalam skala besar.
Apabila Load cell di beri beban, maka strain akan bekerja dan akan langsung
ditransmisikan ke foil grid. di strain induksi beban akan sebanding dengan Foil grid.

Pada dasarnya strain gauge ber tipe metal foil. Speed Sensor Sensor ini paling dapat
diandalkan dan akurat perangkat sensor kecepatan yang pernah dikembangkan untuk
belt layanan skala. Direct-coupling sensor ke katrol conveyor tail, snubbing roll atau rol
kembali berdiameter besar memastikan pembacaan sabuk-perjalanan yang akurat.

sensor,dimana sensor ini berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi jika terjadi slip belt
atau putus belt conveyor Speed sensor biasanya dipasang pada pulley non drive agar
lebih mudah mendeteksi jika terjadi speed low atau berhentinya putaran pulley pada
conveyor. Pada beberapa unit conveyor sering kita temui biasanya menggunakan
rotational speed berupa encoder atau speed switch sensor,dari dua tipe speed ini
masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.Untuk encoder kelebihannya adalah
kita bisa mendapatkan data RPM dan kecepatan conveyor secara akurat,sedangkan
untuk speed switch sensor hanya akan mengindikasikan jika terjadi under speed atau
belt slip tanpa bisa mengetahui actual RPM yang ada pada conveyor. / Gambar 3.2

Speed SensorThermo Ramsey Conveyor Conveyor sebuah alat yang digunakan sebagai
alat pengangkat atau pemindah suatu material dari satu ke tempat lainnya.coveryor
adalah alat yang sering digunakan di industri – industri yang besar.hal ini dikarenakan
kemampuan dan efektifitas penggunaan conveyor yang baik dan cepat saat melakukan
produksi secara besar.Beberapa alasan yang mendukung digunakannya conveyor
sebagai pilihan utama dalam proses distribusi materiala dalah sebagai berikut: Kapasitas
materialyang ditangani lebih besar. Mampu mempercepat waktu pemindahan material.
Arah pengangkutan :horizontal, vertikal,dan inklinasi.

Pada proses pengiriman atau pemindahan material pada kawasan industri melibatkan
berbagai macam jenis conveyor sesuai dengan kebutuhan dan penggunaanya. Conveyor
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis seperti pada gambar berikut: Belt Conveyor
adalah sabuk (belt) yang dimana sebagai tempat penampung material. Belt Conveyor
beroperasi sesuai dengan perputaran darimotor(roller)yang bergerak dengan belt yang
berada pada atas plat roller sebagai tempat pengangkut material.

Belt Conveyor ini memindahan material nya bergerak ke arah horizontal terbatas
dengan kapasitas muatan yang cukup besar. Karakteristik dari belt conveyor adalah :
Kapasitas pengangkutan dan jarakangkut relatif lebih tinggi. Aliran pengangkutan
barang secaraterus menerus ataucontinue. Dapat beroperasi secaramendatar(horizontal)
maupun miringdengan tingkat sudut maksimum kemiringan adalah 18 derajat.

Sabuk (belt) pembawa material disanggah oleh plat roller(motor yang berputar untuk
mengerakan belt). Beltconveyr memiliki keunggulan lebih fleksibel dalam hal
pengangkutan suatu material, sehingga lebih sering digunakan dalam dunia industri.
Bagian-bagian dari belt conveyor dapat dilihat pada gamba rberikut: Secara umum
komponen-komponen penyusun belt conveyor adalah sebagai berikut: Komponen
penggerak yang terdapat pada motor penggerak adalah (motor,coupling gearbox), puli
penggerak(drive pully),pulisnub (snubpully),take uppully, puli depan (head pully),puli
belakang(tail pully).

Bagian pengangkut material adalah penyangga sabuk (idler)


pembawa(carryidler/troughedidler), pada balikan disangga oleh return idler yang
terpasang di rangka struktur (gallery,ground module). Sistem pengencang atau pengikat
sabuk (takeupsistem),yang dapat dibuat dengan sistem manual maupun sistem
otomatis, secara gravitasi. Sistem yang mengatur kinerja sabuk dengan menggunakan
trainingidler yang dimana biasanyadipasang pada bagian pembawa (carryidler) maupun
pembaliknya (returnidler).

Peralatan pengumpan dapat berupa corong pengumpan(feedingcute),atau sabuk


pengumpan(beltfeeder). Corong tempat keluarnya material (discharge chute).
Pembersih sabuk (beltcleaning). Prinsip Kerja Belt Conveyor Belt Conveyor beroperasi
dengan memanfaatkan putaran motor penggerak yang terdapat pada head pully.Pada
material yang berada dibagian atas belt akan ditumpahkan ketika kondisi belt telah
mencapai ujung dari conveyor dengan cara membalikan belt pada head pully.Head pully
akan menarik belt yang mana akan terjadi pergesekam antara permukaan drum dengan
belt BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut adalah Safety Divice yang di gunakan dan
fungsinya.

Belt Drift Switch/Misaligment Switch Belt Drift Switch atau ada yang menyebutnya
sebagai Misalignment Switch adalah sebuah sensor yang berfungsi sebagai pendeteksi
jika posisi belt conveyor pada saat sedang berjalan mengalami pergeseran ke kiri atau
ke kanan. Prinsip dasarnya,sensor ini adalah limit switch. Jika belt bergeser dan
menyentuh arm/tuas dari sensor, kemudian mendorognya maka arm akan bergeser.
Pada saat derajat tertentu, switch akan ON. / Gambar 4.1.Belt Drift Switch. /
Gambar.4.2.Skema Belt Drift Switch.

Rotation Detector (inductive proximity) Rotation Detector adalah sebuah sensor yang
fungsinya membaca kecepatan putaran conveyor. Biasanya digunakan untuk membaca
apakah putaran conveyor melambat atau berangsur - angsur berhenti padahal conveyor
oleh controller diposisikan sedang bekerja ”running”. Rotation Detector biasanya
dipasang pada tail pulley yang di hubungkan dengan belt conveyor.

Jika suatu saat terjadi masalah pada belt,contohnya putus pada belt conveyor maka
head pulley akan terus berputar karena dia terhubung langsung dengan gear
box,sedangkan tail pulley melambat putarannya dan kemudian berangsur-angsur akan
berhenti. Sensor Rotation Detector yang digunakan PT.Bukit Asam Tbk adalah inductive
proximity dengan prinsip kerja membaca bahan metal yang lewat didepannya.

Bahan metal yang lewat melalui sensor berulang - ulang dengan kecepatan tertentu
yang akan menghasilkan pulsa dengan frekuensi tertentu. / Gambar.4.3.Sensor Rotation
Detector Speed Sensor Speed sensor ini berfungsi untuk mengetahui kecepatan dari
perputaran pada belt conveyor. Yang dimana terdiri dari sebuah shaft encoder dan
sebuah sensor photo detector.

Prinsip kerjanya sangat sederhana ialah menghitung frekuensi dari pulsa yang dihasilkan
dari deteksi sinyal on/off pada photodetector dan akan dikonversikan kecepatannya
berdasarkan waktu yang di tentukan. Sensor ini dapat di gabungakan dengan load cell
yang berfungsi sebagai Weighing System yang berguna untuk mengukur flow material
yang berada diatas belt.

Pada unit conveyor rotational speed berupa encoder atau speed switch sensor. Pada
encoder ini kelebihannya kita dapat mendapatkan data RPM dan kecepatan conveyor
sangat akurat, untuk speed switch jika terjadi under speed atau slip belt tanpa indikasi
yang mempengaruhi RPM yang sebenarnya yang berada di conveyor. / Gambar 4.4

Encoder Kekurangan pada speed sensor ini adalah termasuk sangat mudah yaitu hanya
dengan menggunakan module direct input, hanya menginput push button pada
PLC,sangat berbanding terbalik dengan encoder yang sangat sulit harus menggunakan
module input khusus yaitu High Speed Counter. Yang dimana modul ini sudah didesain
khusus untuk membaca atau mereading input pulse untuk frekuensi tinggi sampai
dengan satuan KHz. / Gambar 4.5

Speed Sensor Cara untuk mengendalikan kecepatan agar tidak terlalu cepat dan terlalu
lambat, kita dapat mengatur waktu untuk perjalanan serta mengendalikan kecepatan
jalan yang telah dibatasi kecepatannya. Proximity dapat dijadikan speed sensor karena
sensor ini juga memiliki kelebihan cara instalasi yang sangat mudah dilakukan, karena
tidak perlu lagi mengatur atau memutar potensio seperti pada speed switch.

Menggunakan proximity sebagai speed sensor juga bisa dapat mengetahui RPM
maupun kecepatan conveyornya Dibawah ini terdapat gambar Conveyor dengan
menggunakan 2 Speed sensor yang terdapa pada Head Pulley. Gambar 4.5 Speed
Sensor Bagian - bagian yang Terdapat di Conveyor Belt Conveyor adalah conveyor yang
memiliki sabuk (belt) sebagai wadah penampung material.

Motor ( Roller) bekerja untuk menggerakkan Belt Conveyor.yang bergerak ditambah


dengan sabuk (belt) yang berada pada bagian atas plat roller sebagai tempat
pengangkut material. Belt Conveyor ini memindahan materialnya bergerak ke arah
horizontal terbatas dengan kapasitas muatan yang cukup besar.

Karakteristik dari belt conveyor adalah: Dapat beroperasi secaramen datar (horizontal)
maupun miring dengan tingakat sudut maksimum kemiringan adalah 18 derajat. Sabuk
(belt) pembawa material disanggah oleh plat roller (motor yang berputar untuk
mengerakan belt). Kapasitas pengangkutan dan jarak angkut relatif lebih tinggi. Alairan
pengangkutan barang secara terus menerus atau continue.

Belt conveyor memiliki keunggulan lebih fleksibel dalam pengangkutan suatu


material,sehingga sering digunakan dalam dunia industri. Secara umum
komponen-komponen penyusun belt conveyor adalahs ebagai berikut: Komponen
penggerak yang terdapat pada motor penggerak adalah (motor,coupling gearbox), puli
penggerak (drive pully),pulisnub (snubpully), take uppully, puli depan (head
pully),pulibelakang (tail pully).

Bagian pengangkut material adalah penyangga sabuk (idler) pembawa (carry


idler/troughed idler), pada balikan disangga oleh return idler yang terpasang di rangka
struktur (gallery, ground module). Sistem pengencang atau pengikat sabuk (take up
sistem),yang dapat dibuat dengan sistem manual maupun sistem otomatis, secara
gravitasi. Sistem yang mengatur kinerja sabuk dengan menggunakan training idler yang
dimana biasanya dipasang pada bagian pembawa(carry idler) maupun pembaliknya
(return idler).

Peralatan pengumpan dapat berupa corong pengumpan (feeding cute),atau sabuk


pengumpan (belt feeder). Corong tempat keluarnya material (discharge chute).
Pembersih sabuk (belt cleaning). Prinsip kerja belt conveyor adalah mengirimkan
matetial yang terdapat tepat diatas belt, yang dimana inlet atau umpan berada disisi tail
menggunakan chute, setelah selesai dan sampai di ujung pada head pulley material
akan di tumpahkan dikarenakan belt akan berputar kembali, belt pada conveyor
digerakkan oleh drive atau head pulley di gerakkannya menggunakan motor penggerak.

Yang dimana prinsip kerja head pulley akan menarik kembali belt yang mana akan
terjadi gesekan antara permukaan drum dengan belt / Gambar 4.7. Mekanisme
Conveyor Sistem Pengoperasian Safety Device pada Conveyor di PT.Bukit Asam Tbk.Unit
Pelabuhan Tarahan Salah satu komponen safety divice yang menjadi syarat utama pada
sebuah sistem coveyor adalah sensor, dimana sensor ini berfungsi sebagai alat untuk
mendeteksi jika terjadi slip belt atau putus belt conveyor.

Speed sensor biasanya dipasang pada pulley non drive agar lebih mudah mendeteksi
jika terjadi low speed atau berhentinya putaran pulley pada conveyor. Pada beberapa
unit conveyor sering kita temui biasanya menggunakan rasio kecepatan berupa encoder
atau speed switch sensor, dari dua tipe speed ini masing-masing memiliki kekurangan
dan kelebihan.

Untuk encoder kelebihannya adalah kita bisa mendapatkan data RPM dan kecepatan
conveyor secara akurat, sedangkan untuk speed switch sensor hanya akan
mengindikasikan jika terjadi under speed atau slip belt tanpa bisa mengetahui RPM
yang sebenarnya yang ada pada conveyor. Seperti yang telah kita ketahui pada
penjelasan di atas 4.1 Safety Device pada belt conveyor yang di gunakan oleh PT.Bukit
Asam Tbk yaitu : Belt Drift Switch/Misaligment Switch, Rotation Detector (inductive
proximity), Speed Sensor, peralatan pengamanan tersebut berhubungan langsung
dengan belt conveyor.

Jadi jika terjadi pergeseran belt, under speed dan putusnya belt, sensor akan
mendeteksi kemudian mengirimkan sinyal yang dihubungkan ke terminal input pada
PLC kemuadian mengirimkan sinyal respon ke motor dan motor akan berangsur –
angsur berhenti. Berikut adalah diagram blok proses kerja Savety Device INPUT/NOISE
OUTPUT Gambar.4.8.Diagram Blok Savety Device.

Jadi bisa kita lihat pada diagram blok di atas sensor akan selalu membaca RPM,
kecepatan, berat batu bara yang di angkut, dan umpan balik yang di dapatkan yaitu
akan berangsur – angsur berhenti pada motor. Berikut adalah data sheet speed sensor
thermo ramsey yang di gunakan. Data sheet speed sensor Thermo Ramsey Gambar 4.9
Data sheet Speed SensorThermo BAB V PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan yang didapat
dari kerja praktik yang telah dilakukan setelah dilakukan pengamatan, analisa, dan
pengkajian pustaka dan observasi dilapangan mengenai sistem pengendalian Safety
Divice pada Conveyor di PT. Bukit Asam Tbk.

Unit Pelabuhan Tarahan sebagai berikut: Sistem operasi safety divice pada
Conveyor,sangat diperlukan sebagai pengamanan jika terjadi pergeseran pada Belt
Conveyor sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan pada saat operasi. Speed Sensor
berfungsi untuk mengkur kecepatan belt conveyor. Belt Drift Switch berfungsi sebagai
pendeteksi posisi belt pada conveyor jika terjadi pergeseran ke kiri atau ke kanan.

Rotational Detector berfungsi membaca putaran conveyor melambat atau berangsur –


angsur berhenti. Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sebagai bahan
pertimbangan yaitu: Demi terwujudnya tujuan kerja praktik yang saling menguntungkan
kedua belah pihak diharapkan adanya jalinan komunikasi yang baik, teratur, dan
berkesinambungan antara pihak industri dan mahasiswa/i.

Diharapkan perusahaan dapat lebih memperhatikan peserta selama melaksakan


kegiatan kerja praktik, baik dari kedisiplinan, cara kerja, dan aspek lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Zainuri, Arc. Muhib. 2009. Mesin Pemindah Bahan. Yogyakarta; Andi
Offset Conveyor Equipment Manufactures Association., 1979, Belt Konveyor for Bulk
Material Kenneth B.

Rexford, Electrical Control for Machines, 3rd Edition, Delmar Publishers, Canada, 1987

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
3% -
https://id.123dok.com/document/nq7elnrz-proses-pembuatan-dokumen-invoice-dan-p
acking-list-dalam-penjualan-ekspor-batu-bara-pada-pt-bukit-asam-persero-tbk-di-ban
dar-lampung.html
<1% -
https://www.academia.edu/30240419/LAPORAN_PRAKTIK_LAPANGAN_INDUSTRI_tentan
g_gardu_distribusi.pdf
<1% - https://www.residentialpainters.co.za/Jan/10_belt-conveyor-bukit-asam.html
<1% - https://adoc.tips/perancangan-mask-layout.html
<1% - https://issuu.com/radarlampung/docs/090210
<1% -
http://digilib.unila.ac.id/29599/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/oz13g6pq-studi-daya-dukung-pondasi-bored-pile-pa
da-gedung-bertingkat-terpadu-di-pelabuhan-tarahan-bandar-lampung.html
<1% -
https://www.academia.edu/6351522/PENGENDALIAN_SLAB_EXTRACTOR_PADA_REHEAT
ING_FURNACE_TIPE_WALKING_BEAM_DENGAN_PLC_SIMATIC_S7-300
<1% -
https://laporankphuseinsastranegara.blogspot.com/2011/05/laporan-kegiatan-praktik-k
erja-lapangan.html
<1% -
http://digilib.unila.ac.id/25856/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/4yr1rxoq-rancang-bangun-sistem-informasi-geografis
-layanan-pendidikan-kota-bandar-lampung.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/wyenle0y-rancang-bangun-proteksi-mesin-mobil-terh
adap-panas-over-heating-dan-peringatan-terhadap-perubahan-tegangan-untuk-mence
gah-kerusakan-aki.html
<1% - http://repository.bakrie.ac.id/1113/1/00.%20Cover.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/oy8p6x0z-alternatif-pondasi-dangkal-pada-konstruksi
-tangki-minyak-1.html
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/6573/1/COVER.pdf
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/10411/1/08510067.pdf
<1% - https://aserreiwelimuly.blogspot.com/2011/01/blog-post.html
<1% - https://pricesskanzu.blogspot.com/2015/11/laporan-kerja-praktek.html
<1% -
http://sir.stikom.edu/id/eprint/2726/1/10410200092%20-%202016%20-%20COMPLATE.
pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/28840/1/Paulus_Anwar_Gozali_Tesis.pdf
<1% - http://sir.stikom.edu/id/eprint/1991/3/BAB_I.pdf
<1% - https://pt.scribd.com/doc/313924308/AR-BUKIT-ASAM-09-1
<1% - https://docplayer.info/56571593-.html
<1% -
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2016/6472_Kalti
m_Kota_Samarinda_2016.pdf
<1% -
https://www.kompasiana.com/www.egajalaludin.com/552a462cf17e618c70d623b3/pera
n-mahasiswa-dalam-peradaban-pendidikan-bangsa
<1% -
https://wibardi89.wordpress.com/2009/11/03/laporan-pelaksanaan-praktek-kerja-nyata-
pkn-di-four-seasons-resort-bali-at-jimbaran-bay-bidang-training-housekeeping-depart
ment-periode-training-30-desember-2008-sd-30-juni-2009/
<1% - https://www.academia.edu/18958243/MAKALAH_SCADA
<1% -
https://ilmuhamster.blogspot.com/2012/05/implementasi-pendekatan-kontekstual.html
<1% -
http://elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F009057_MKP.pdf
<1% -
https://bhaguezs26.blogspot.com/2015/12/pengembanganpendidikan-jasmani-di-era.h
tml
<1% - https://www.academia.edu/10329827/Laporan_KP
<1% - http://eprints.unsri.ac.id/7727/1/JURNAL.doc
<1% - https://www.academia.edu/36322835/Laporan_Kerja_Praktik_Complete_
<1% - https://issuu.com/radarlampung/docs/070210
<1% -
https://www.academia.edu/11691942/APLIKASI_REAL_COUNT_PILKADA_STUDI_KASUS_P
ILKADA_PADANG_2014_PUTARAN_KE_2
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16180/Chapter%20I.pdf;sequen
ce=4
<1% - https://alimiswar.blogspot.com/2013/10/contoh-laporan-kerja-praktek.html
<1% -
https://bp3ip3sakti11.wordpress.com/2009/07/16/tugas-mandiri-seminar-bab-i-ii-chand
ra-bp3ip-stmt11/
<1% - http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Master-2575-tesis_bab1_5.pdf
<1% - https://issuu.com/ayep/docs/280111
<1% -
https://esaubakerblog.blogspot.com/2016/11/makalah-karangan-ilmiah-dan-populer.ht
ml
1% -
https://id.123dok.com/document/1y915mwq-persyaratan-administrasi-penyandaran-da
n-pemuatan-kapal-ekspor-batubara-di-pt-bukit-asam-persero-tbk-unit-pelabuhan-tara
han-bandar-lampung.html
<1% -
https://www.tennisschoolbloemendal.nl/23156-2014-tambang-batubara-di-hydrabad-wi
kpedia.html
<1% - https://www.openkerja.id/2019/03/lowongan-kerja-bumn-pt-bukit-asam.html
1% - https://erdendi.wordpress.com/2013/11/03/pt-bukit-asam/
<1% - https://www.lokerpns.web.id/2017/01/lowongan-kerja-pt-bukit-asam.html
<1% - https://edipetrakempuzeged.blogspot.com/
<1% - https://www.scribd.com/document/368654478/BAB-I-II-new
<1% -
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171124120655-92-257802/aksi-antam-ptba-
dan-timah-tetap-perlu-restu-pemerintah-dpr
<1% - http://www.ptba.co.id/id/tentang/profil
<1% - https://www.jobstreet.co.id/en/companies/745642-pt-netral-jaya-motor
<1% -
https://herliati-azizah.blogspot.com/2017/05/struktur-organisasi-pt-indofood-cbp.html
<1% -
https://gunarman.blogspot.com/2015/05/mengenal-pelabuhan-batu-bara-tarahan-PT.B
ukit-Asam.html
<1% - https://es.scribd.com/doc/142517673/Direktori-8000-Eksportir-2011-Isi
<1% - https://indonesiacultureandtourism.wordpress.com/2012/06/page/3/
<1% -
https://www.slideshare.net/NadyaSyabillaA/analisis-manaemen-strategi-antam-persero-
tbk
<1% -
https://awal-friend.blogspot.com/2012/09/pengelolaan-perusahaan-yang-baik.html
<1% - https://www.scribd.com/document/369167712/BAB-III
1% - http://digilib.unila.ac.id/4715/15/BAB%20III.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/6qmke27z-bab-ii-laporan-kp.html
<1% -
https://www.msn.com/id-id/news/other/bukit-asam-ptba-tetap-rencanakan-akusisi-tam
bang-tahun-depan/ar-BBRrX7v
<1% -
https://tentangtambangbatubara.blogspot.com/?view=classic&_escaped_fragment_
<1% - https://www.facebook.com/Perusahaan.Gelobal/
<1% - https://issuu.com/lampungpost/docs/lampung_post_edisi_3_desember_2011
<1% -
https://zozongeologeous.wordpress.com/2014/08/13/istilah-dalam-dunia-pertambanga
n-batubara-part-1-a-h/
<1% - http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t19418.pdf
<1% -
https://dunia-listrik.blogspot.com/2009/12/berita-listrik-nasional-sepanjang-tahun.html
<1% - http://dewara.com/bisnis-bukit-asam-batu-bara-1-4/
<1% - https://sahamantmindonesia.blogspot.com/#!
3% -
https://seriparalel.wordpress.com/2018/01/01/proximity-switch-sebagai-rotation-speed-
sensor-pada-conveyor/
<1% - http://otosite.net/kekurangan-dan-kelebihan-suzuki-karimun/
<1% - https://supremewheels.co.za/2006_12997_06_arti_belt_conveyor/
1% -
https://meriwardana.blogspot.com/2013/12/sensor-pada-belt-conveyor-drift-switch.ht
ml
<1% - https://www.academia.edu/35453588/Belt_weigher
<1% - https://www.academia.edu/37037391/_Alat_Pengukur
<1% -
https://fadhilawahid.blogspot.com/2013/09/makalah-hukum-hooke-tugas-fisika-dasar.h
tml
<1% -
https://indotrucker.blogspot.com/2014/06/cara-kerja-jembatan-timbang-dan-tera.html
<1% -
https://nafisahseptinamalia-elektro2014.blogspot.com/2015/12/strain-gage-pengertian-
sensor-strain.html
<1% -
http://sistemkomputer.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/PEMBUATAN-PRO
TOTYPE-TAS-RANSEL-ANAK-SEKOLAH-DENGAN-MIKROKONTROLER-ARDUINO-UNO.d
ocx
<1% - https://www.slideshare.net/okiard/load-cell-62005380
<1% - https://ti3602elin.wordpress.com/2014/05/02/bab-4-alat-pengendali-industri/
<1% - https://www.scribd.com/document/369269231/Makalah-conveyor-docx
<1% -
https://www.schievelavabojourdan.be/model/7698/pengeleman-belt-konveyor.html
<1% -
http://www.masusskitaunited.com/jual-belt-sway-switch-dbss-20ex-conveyor-ready-sto
ck/
<1% - https://maintenance-belt-conveyor.blogspot.com/2013/04/rotation-detector.html
1% - https://kontrolproses.wordpress.com/category/elektronika/
<1% - https://kontrolproses.wordpress.com/2011/12/10/safety-device-pada-conveyor/
<1% - http://repository.ub.ac.id/9798/
<1% -
https://ml.scribd.com/doc/232655348/Sensor-Dan-Instrumentasi-Pada-Belt-Conveyor
<1% - https://dediprastio.blogspot.com/2011/01/
<1% - https://www.academia.edu/12430314/BAHAN_penambangan
<1% - https://produksi-belt-conveyor.blogspot.com/
<1% - https://dokumenone.blogspot.com/2012/
<1% - https://conveyordesign.blogspot.com/2013/
<1% -
https://adoc.tips/bab-ii-dasar-teori-gambar-21-sepeda-motor-persneling-standar.html
<1% - https://adoc.tips/interaksi-manusia-dan-komputer.html
<1% - http://www.academia.edu/31781117/Laporan_Fal
<1% -
https://bratahungan.blogspot.com/2016/05/pengembangan-desa-wisata-dalam.html
<1% - https://www.slideshare.net/itemagil/kesimpulan-dan-saran-38516959

Anda mungkin juga menyukai