Bab 1 Pendahuluan Tentang Kebidanan
Bab 1 Pendahuluan Tentang Kebidanan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut National Center Health Statistic tahun 2022 angka kematian ibu
pada tahun 2020 berjumlah 861 wanita meninggal, dibandingkan pada tahun 2019
secara global 2,4 juta anak meninggal pada bulan pertama kehidupan ditahun
2020. berjumlah sekitar 6.700 kematian bayi baru lahir setiap hari, sebesar 47% dari
semua kematian anak di bawah usia 5 tahun. Secara global, sejumlah kematian
neonatal menurun dari 5 juta pada tahun 1990 menjadi 2,4 juta pada tahun 2020.
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu tahun 2019 sebesar 4.221 kelahiran hidup
adalah 4.778.621 kasus kematian ibu, ditahun 2020 sebanyak 4.627 kasus serta
ditahun 2021 sebanyak 7.389 kasus kematian ibu. Berdasarkan Profil Kesehatan
Indonesia selama 3 tahun terakhir penyebab utama kematian ibu yang didapat adalah
(AKB) pada tahun 2019 berjumlah 19.156 kasus kematian bayi kemudian
meningkat pada tahun 2020 yaitu berjumlah 21.922 kematian bayi dan masih
mengalami peningkatan hingga ditahun 2021 dengan jumlah kasus 22.257 kematian
bayi berdasarkan data yang menjadi penyebab utama dari peningkatan Angka
Kematian Bayi (AKB) adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan asfiksia
1
Menurut Profil Kesehatan Indonesia di Provinsi Sulawesi Utara jumlah
Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2019 sebanyak 51 kasus kematian ibu,
kematian ibu. Penyebab utama Angka Kematian Ibu (AKI) dari tahun 2019 hingga
tahun 2021 adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan serta infeksi yang
terjadi selama masa kehamilan. Jumlah Angka Kematian Bayi (AKI) yang di peroleh
dari Profil Kesehatan Indonesia di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2019
sebanyak 144 kasus kematian bayi, kemudian mengalami penurunan ditahun 2020
dengan jumlah kasus 41 kematian bayi ditahun 2021 mengalami meningkat kembali
dengan jumlah 150 kasus kematian pada bayi baru lahir (Kementrerian Kesehatan
pada tahun 2019 berjumlah 4 kasus kematian ibu, sedangkan pada tahun 2020
ditahun 2021 jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) masih sama dengan jumlah 5
kasus kematian pada ibu dan ditahun 2022 pada bulan Januari hingga November
jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Kotamobagu belum ada kematian (Dinas
Berdasarkan laporan tahunan yang diambil oleh penulis dari tempat penelitian
yang bertempat di Praktek Mandiri Bidan Bdn. Dewa Ayu Made Gayatri, untuk
jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dari tahun 2019 sampai 2022 tidak ada kasus
kematian yang terjadi pada ibu serta jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) yang di
peroleh pada tahun 2019 belum ada serta ditahun 2020 terdapat 5 kasus kematian
2
bayi, pada tahun 2021 mengalami penurunan dengan jumlah 2 kasus kematian bayi
dan pada tahun 2022 belum ada Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan data
tersebut yang menjadi penyebab utama dari kematian bayi tersebut adalah Berat
hamil, sedangkan di tahun 2020 jumlah kunjungan K1 ibu hamil sebanyak 4.873.441
dan K4 sebanyak 4.419.319 ibu hamil, kemudian di tahun 2021 jumlah kunjungan
K1 ibu hamil sebanyak 4.786.642 ibu hamil serta K4 berjumlah 4.336.254 ibu hamil
tahunnya. Pada tahun 2019 jumlah ibu bersalin di fasilitas kesehatan di Indonesia
kemudian ditahun 2020 ibu yang bersalin adalah sebanyak 4.469.842 ibu yang
bersalin, dilihat dari jumlah pada tiap tahun dapat diketahui bahwa persalinan yang
ada di fasilitas kesehatan setiap tahun mengalami penurunan. Diperoleh dari data
Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2019 di Indonesia jumlah kunjungan KN1
kemudian pada tahun 2020 jumlah kunjungan KN1 mengalami penurunan yaitu
tahun sebelumnya yaitu berjumlah 4.314.350 bayi, dan pada tahun 2021 jumlah
pada tahun 2019 jumlah kunjungan KNF 1 berjumlah 3.470.607 ibu nifas dengan
KNF 2 sebanyak 3.439.688 ibu nifas serta kunjungan KNF 3 berjumlah 3.948.040
3
ibu nifas dan ditahun 2020 jumlah kunjungan KNF 1 mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 4.466.147 ibu nifas dan KNF lengkap berjumlah 4.391.107 ibu nifas. pada
tahun 2021 jumlah kunjungan KNF 1 mengalami penurunan sebanyak 4.414.778 ibu
nifas dan KNF lengkap berjumlah 4.229.383 ibu nifas kunjungan (Kementerian
tahun 2019 didapatkan jumlah kunjungan K1 yaitu berjumlah sebanyak 43.726 ibu
hamil dan K4 sebanyak 37.886 ibu hamil, pada tahun 2020 jumlah kunjungan K1
penurunan drastis yakni dengan jumlah 30.633 ibu hamil dan K4 sebanyak 29.535
ibu hamil. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia jumlah ibu bersalin di
Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2019 yaitu berjumlah 36.774 persalinan,
sedangkan ditahun 2020 jumlah persalinan sebanyak 35.429 ibu yang bersalin,
serta pada tahun 2021 jumlah persalinan berjumlah 29.313 persalinan, selama 3
Utara pada tahun 2019, berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan
Indonesia, jumlah kunjungan KN1 yaitu sebanyak 36.194 bayi dan KN lengkap
yaitu berjumlah 3.482 bayi dan pada tahun 2020 jumlah kunjungan mengalami
penurunan yaitu dengan jumlah kunjungan KN1 sebanyak 30.202 bayi namun
data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia khususnya di Provinsi Sulawesi
4
Utara pada tahun 2019 jumlah kunjungan nifas atau KNF1 sebanyak 37.085 ibu nifas
dengan KNF2 berjumlah 36.861 ibu nifas serta kunjungan KNF3 yaitu
sebanyak 36.152 ibu nifas. Ditahun 2020 jumlah kunjungan KNF1 mengalami
penurunan dengan jumlah 34.747 dan jumlah kunjungan KNF lengkap yaitu
sebanyak 33.837 ibu nifas. Pada tahun 2021 mengalami penurunan kembali yakni
dengan jumlah kunjungan KNF1 sebanyak 30.734 ibu nifas dengan jumlah
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu pada
tahun 2019 jumlah kunjungan K1 sebanyak 2.071 ibu hamil dengan kunjungan K4
sebanyak 1.712 ibu hamil dan pada tahun 2020 jumlah kunjungan K1
sebanyak 1.709 ibu hamil dengan jumlah kunjungan K4 sebanyak 1.617 ibu hamil,
ditahun 2021 jumlah kunjungan K1 berjumlah 1.810 ibu hamil dan K4 berjumlah
sebanyak 1.353 ibu hamil, sedangkan di tahun 2022 pada bulan Januari hingga
November jumlah dari kunjungan K1 sebanyak 1.736 ibu hamil dengan jumlah K4
sebanyak 1.452 ibu hamil. Dari data di atas bisa dilihat jumlah kunjungan ibu hamil
di Kotamobagu mengalami penurunan dari tahun 2019 hingga 2021, serta jumlah ibu
yaitu berjumlah 1.721 persalinan, pada tahun 2020 jumlah ibu bersalin mengalami
penurunan dengan jumlah 1.686 persalinan, sedangkan pada tahun 2021 jumlah
ditahun 2022 pada bulan Januari hingga November jumlah ibu bersalin mengalami
penurunan kembali yaitu sebanyak 1.448 ibu yang bersalin. Data yang diperoleh dari
Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu pada tahun 2019 jumlah kunjungan KN1 yaitu
5
sebanyak 1.721 bayi dan kunjungan KN2 sebanyak 1.647 bayi dan kunjungan KN3
sebanyak 1.609 bayi dan pada tahun 2020 jumlah kunjungan KN1 yaitu
sebanyak 1.653 bayi dan kunjungan KN2 berjumlah 1.634 bayi serta KN3
berjumlah 1.621 bayi, pada tahun 2021 jumlah kunjungan KN1 yaitu sebanyak 1.485
bayi, serta KN2 tidak mendapatkan laporan dan kunjungan KN3 berjumlah 1.339
bayi. Pada tahun 2022 dibulan Januari hingga Oktober jumlah kunjungan KN1
sebanyak 1.334 bayi, serta kunjungan KN2 belum ada laporan dan kunjungan
KN3 berjumlah 1.069 bayi, angka ini menunjukan bahwa pada tahun 2019 hingga
tahun 2022 bulan Oktober mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kota Kotamobagu pada tahun 2019, jumlah kunjungan KNF1 adalah
berjumlah 1.721 ibu nifas, serta jumlah kunjungan KNF2 berjumlah 1.632 ibu nifas
serta kunjungan KNF3 sebanyak 1.583 ibu nifas, sedangkan pada tahun 2020 jumlah
sebanyak 1.686 ibu nifas dan kunjungan KNF2 berjumlah 1.668 ibu nifas serta
KNF3 sebanyak 1.652 ibu nifas dan pada tahun 2021 jumlah kunjungan KNF1
mengalami penurunan yaitu sebanyak 1.526 ibu nifas dengan kunjungan KNF2
sebanyak 1.486 ibu nifas serta KNF3 berjumlah 1.343 ibu nifas dan pada
tahun 2022 jumlah kunjungan KNF1 mengalami penurunan kembali pada bulan
Januari hingga November yaitu sebanyak 1.448 ibu nifas dan kunjungan KNF2
sebanyak 1.437 ibu nifas serta KNF3 berjumlah 1.284 ibu nifas (Dinas Kesehatan
Berdasarkan data yang diperoleh dari tempat penelitian di tahun 2019 untuk
sampai K4 tidak ada catatan dan pada tahun 2020 jumlah kunjungan K1 ibu hamil
6
yaitu sebanyak 381 dan jumlah K4 tidak ada, ditahun 2021 jumlah kunjungan K1
mengalami penurunan pada bulan Januari sampai Mei yaitu berjumlah 123 ibu hamil
dan jumlah kunjungan K4 tidak ada. Pada tahun 2022 jumlah kunjungan K1 yaitu
sebanyak 267 ibu hamil dan jumlah kunjungan K4 tidak ada. Pada tahun yang sama
di tahun 2019 jumlah persalinan yang tercatat yaitu sebanyak 141 ibu bersalin dan
ditahun 2020 sebanyak 196 persalinan, serta ditahun 2021 yaitu berjumlah 199
persalinan dan disusul pada tahun 2022 berjumlah 168 persalinan di Praktek Mandiri
Bidan Bdn. Dewa Ayu Made Gayatri, jumlah persalinan ini juga mengalami
penurunan disetiap tahunnya. Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari buku
laporan tahunan ditempat penelitian, didapat jumlah Bayi Baru Lahir (BBL) pada
tahun 2019 yaitu sebanyak 141 kelahiran bayi, sedangkan ditahun 2020 sebanyak 196
kelahiran bayi, serta tahun 2021 sebanyak 199 kelahiran bayi hingga pada tahun 2022
sebanyak 168 kelahiran bayi, angka ini menunjukan pada setiap tahun jumlah bayi
baru lahir mengalami penurunan. Untuk kunjungan nifas atau KNF1 pada tahun 2019
berjumlah 141 ibu nifas, KNF2 dan KNF3 tidak tercatat, pada tahun 2020 jumlah
kunjungan KNF1 sebanyak 196, kunjungan KNF2 dan kunjungan KNF3 tidak
tercatat, dan pada tahun 2021 jumlah kunjungan KNF1 yaitu sebanyak 199 ibu
nifas, KNF2 dan KNF3 tidak ada catatan. Pada tahun 2022 jumlah kunjungan KNF1
berjumlah 168 ibu nifas, kunjungan KNF2 dan KNF3 tidak ada catatan. Jumlah
kunjungan nifas KNF1 juga mengalami penurunan dari tahun 2019 sampai 2022.
Indonesia tahun 2021 adalah diare menjadi urutan pertama penyebab paling banyak
7
dan urutan kedua yaitu pneoumonia, serta penyebab kematian lainnya, yaitu demam
Indonesia, 2021).
menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas,
seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi. Upaya yang dilakukan untuk
janin dalam kandungan, kesehatan bayi baru lahir, kesehatan bayi, anak balita, dan
kunjungan bayi baru lahir, kesehatan anak usia sekolah dan remaja, dan kesehatan
anak, serta pelayanan kesehatan neonatal, imunisasi rutin pada anak dan pelayanan
melakukan penelitian dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu dan
bayi baru lahir di Praktek Mandiri Bidan Dewa Ayu Made Gayatri, S.ST Kecamatan
8
B. Rumusan Masalah
yaitu “Bagaimanakah Asuhan Komprehensif pada Ibu dan Bayi Baru Lahir di
Peraktek Mandiri Bidan Bdn. Dewa Ayu Made Gayatri, S.ST di Kota Kotamobagu”?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Baru Lahir, dan masa Nifas di Praktek Mandiri Bidan Bdn. Dewa Ayu Made
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
9
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi instansi kesehatan dalam
komprehensif.
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, dan nifas.
c. Bagi masyarakat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Kehamilan menurut Enggar, dkk (2019) kehamilan adalah sel telur wanita
yang berhasil dibuahi oleh sel sperma laki-laki. Hasil pembuhan akan
ketika wanita sedang masa subur. pada masa itu, seorang wanita akan melepas
janin dimulai sejak terjadinya konsepsi. Kehamilan hari tua akan berlangsung
selama 280 hari atau 9 bulan 7 hari atau 40 minggu terhitung dari hari pertama
tahapan penting yaitu tingkat ovum (telur) umur 0-2 minggu, dimana hasil
konsepsi belum tampak terbentuk dalam pertembuhan, embrio antara umur 3-5
minggu dan sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh, janin di atas usia 5
11
Menurut Enggar, dkk (2019) menyatakan bahwa Kehamilan dibagi dalam 3
bagian yaitu:
2. Tanda-tanda Kehamilan
persalinan.
pada pagi hari yang disebut morning siknes. Dalam batas tertentu hal ini
12
3) Ngidam (meningkat makan tertentu)
4) Synope (pinsang)
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal
ini sering terjadi teruma jika berada pada tempat yang ramai, biasanya
5) Kelelahan
6) Payudara tegang
nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran putting susu, serta
pengeluaran kolostrum.
7) Sering miksi
13
dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada triwulan
9) Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu terjadi akibat
dan kulit
1) Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
2) Tanda hegar
3) Tanda goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti
4) Tanda chadwick
5) Tanda piscaseck
14
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru
7) Teraba ballottement
darah). Dan dieksresi pada urine ibu. Hormone ini dapat mulai dideteksi
pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke
30-60. Tingkat tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian menurun
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. gerakan
15
2) Denyut jantung janin
3) Bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta
bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih
4) Kerangka janin
a. Trimester I
1) Uterus
oleh adanya:
16
2) Perkembangan desidua
perubahan berat, bentuk dan posisi. Vagina dan vulva akibat pengaruh
agak kebiruan tanda ini sudah disebut tanda chadwick warna portio pun
tampak kebiruan.
3) Ovarium
4) Serviks Uteri
17
5) Payudara
6) System endokrin
Perubahan besar terjadi pada system endrkrin yang penting terjadi untuk
pasca partum. Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat secara cepat
7) Sistem kekebalan
lebih rentan terhadap infeksi vagina. System pertahanan tubuh pada saat
oleh bayi, kekebalan ini dapat melindungi bayi dari infeksi selanjutnya.
8) Perkemihan
9) Pencernaan
Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebebkan karena posisi lambung
dan aliran balik asam labung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam
18
lambung menurun sering terjadi neusea dan muntah karena pengaruh
HCG. Saliva atau pengeluaran air liur belebihan dari pada biasanya. Rasa
mual baik yang sedang maupun yang berat atau tampa terjadi muntah
setiap saat siang atau malam. Apabila terjadi pada pagi hari disebut
tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
10) Muskoloskeletal
19
sebacea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor. Jaringan elastis
13) Metabolisme
Pada kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan
umum timbul saat ibu merasa cemas dan tidak pasti tentang kehamilanya.
Nyeri kepala ringan, rasa ingin pinsan dan bahkan pingsan (sinkop)
20
b. Trimester II
1) Uterus
Pada umur kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali di isi oleh
ruang amnion yang tersisa janin istimus menjadi bagian korpus uteri.
dinding abdomen. Kontraksi ini disebut tanda Braxton hicks, salah satu
3) Ovarium
Pada usia 14-16 minggu plasenta mulai terbentuk dengan sempurna dan
4) Serviks uteri
5) Payudara (mamae)
secara progresif.
21
6) Sistem pencernaan
meningkat. Selain itu perut kembung juga karena adanya tekanan uterus
Khususnya saluran pencernaan, usus besar, kerah atas dan lateral. Wasir
haemoroid.
7) Sistem respirasi
8) Sistem kardiovaskuler
22
11) Sistem integument
pun meningkat.
c. Ttrimester III
1) Uterus
persalian.
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan
3) Sistem respirasi
bernafas.
23
4) Kenaikan berat badan
5) Sirkulasi darah
Payudara yang besar dan posisi bahu yang membungku saat berdiri akan
pasca perslinan tes HCG positif menjadi dua kali lipat setiap 48 jam
24
a. Trimester I
menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan
(c) Antifasi karena ada perasaan tidak nyaman terutama ibu yang
(e) Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai
ibu.
selama masa hamil. Kekhawatiran pertama timbul pada trimester ini dan
25
4) Beberapa wanita mengalami gairah seks yang tinggi, kebanyakan
diperlukan. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasa kuat
5) Dari sisi pria, biasanya pria merasa bangga ketika mengetahui bahwa
akan kesiapan menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk
keadaan ibu mulai hamil, dan pula yang menghindari hubungan seks
karena takut akan mencederai banyinya. Disamping itu ada juga pria
b. Trimester II
1) Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu
sudah terbiasanya dengan kadar hormon yang tinggi dan rasa tidak
nyaman sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum
26
dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih membangun.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu
dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan
dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama
Selain karena mual muntah sudah hilang, tubuh telah dapat menerima
ibu)
oleh ibu)
c. Trimester III
ibu akan bersalin, dengan berbagai cara rumus untuk menentukan usia
27
a. Mempergunakan rumus Naegle
haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan.
Rumus naegle dapat dihitung hari haid pertama di tambah tuju dan
6 minggu. Maka perkiran umur hamil dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak
tepat
terutama tepat pada hamil pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya
28
6. Asuhan Kehamilan (ANC)
kunjugan yang dilakukan oleh ibu hamil ke tempat bidan pada trimester
pertama yaitu pada minggu pertama kehamilan hingga sebelum minggu ke-14.
kehamilan yaitu:
ASI ekslusif.
yaitu:
29
b. Jadwal kunjugan ANC
kali).
3) Kunjugan trimester III usia kehaamilan 28-36 minggu dan lebih dari
c. Imunisasi TT 0,5 cc
a. Penglihatan kabur
30
misalnya pandagan kabur atau ada bayangan. Karena ada pengaruh
jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan
menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan.hal
preeklamsia.
Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-
dan 18-20 minggu (primigravida, baru pertama kali hamil). Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Bayi harus begerak paling sedikit 3 kali dalam
priode 3 jam (10 gerakan dalam 12 jam). Gerakan janin berkurang bisa
disebabkan oleh aktivitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak
31
e. Nyeri perut yang hebat
disertai dengan perdarahan lewat jalan lahir, penyebabnya yaitu hal ini bisa
f. Pemeriksaan kardiopulmonary
tertentu.
a. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.
Kebutuhan oksigen menikat 20%. Ibu hamil tidak boleh berada ditempat
yang terlalu ramai dan penuh sesak, karena akan menguragi masukan
oksigen.
32
tambahan 100 kkal/hari (menjadi 1.900-2000 kkal/hari). Ini berarti sama
dengan menambah satu potong (50 gr) daging sapi atau 2 buah apel dalam
menu sehari. Selanjutnya pada trimester II dan III, tambahan energi yang
c. Personal hygiene
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh seorang ibu
d. Eliminasi
Ibu hamil sering buag air kecil trutama pada trimester I dan III kehamilan.
Kebutuhan ibu hamil akan rasa nyaman terhadap masalah eliminasi juga
e. Seksual
f. Mobilisasi
33
g. Senam hamil
Senam hamil merupakan program latihan fisik yang sangat penting bagi
h. Olaraga
1) Jalan kaki.
2) Renang.
3) Yoga.
4) Pijat.
a. Trimester I
sayang dan berusaha untuk meringankan beban kerja istri. Sebagi tenaga
pada ibu bahwa apa yang terjadi padanya adalah sesuatu yang normal,
34
b. Trimester II
Trimester II biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah
merasa terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi dan rasa tidak nyaman
pun telah berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum
yang dapat diberikan oleh keluarga atau suami pada trimester ini adala
c. Trimester III
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kadang-
ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
lalui dan itu hanya masalah waktu saja. Tetap memberikan perhatian dan
35
memberikan dukungan dengan memberikan penjelasan bahwa yang
1. Pengertian
bahwa. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat yang
menglahirkan bayi, tampa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
2. Tanda-tanda Persalinan
Secara umum, tanda awal bahwa ibu hamil untuk melahirkan adalah
36
mengalami kontraksi, diakhiri kehamilan prose kontraksi akan sering
terjadi.
Lendir disekresi sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir servik pada awal
yang membuka mulut Rahim yang menandakan bahwa mulut Rahim menjdi
lunak dan membuka. Lendir inilah yang dimaksud sebagai bloody slim.
Sembilan bulan masa gestasi bayi aman melayang dalam cairan amnion.
Keluarnya air-air dan jumlahnya cukup banyak, berasal dari ketuban yang
akibat kontraksi yang makin sering terjadi. Ketuban mulai pecah sewaktu-
d. Pembukaan serviks
37
banyak wanita mengeluhkan kontraksi uterus yang terasa nyeri, yang mungkin
dilatasi servik tidak terjadi aktivitas uterus yang kekuatanya kontraksi bagian
bawah uterus hampir sama besar dengan kontraksi bagian atas karena itu dilatasi
serviks tidak terjadi dan nyeri karena kontraksi uterus sering dirasakan pada
panggul bawah, dan tidak menyebabkan nyeri dari panggul sampai ke perut
bagian bawah.
a. Power
Seperti his atau kontraki uteus kekuatan ibu mengedan, kontraksi diafragma,
b. Passage
c. Passanger
Passanger utma lewat jalan lahir adalah janin. Ukuran kepala janin lebih
lebar dari pada bagian bahu, kurang lebih seperempat ari ibu.
d. Psikis ibu
38
e. Penolong
adalah:
b. Teori oxytocin
c. Ketegangn otot-otot
d. Pengaruh janin
39
biasanya.
e. Teori prostaglandin
6. Tahapan Persalinan
Menurut Mochtar (2001) dalam Walyani dan Purowastati (2020) pada proses
1) Fase laten
2) Fase aktif
detik atua lebih serviks membuka dari 4 ke 10, biasanya denga cepatan
fase yaitu:
cm
40
b) Periode dilatasi maksimal, berlangsug selama 2 jam pembukaan
1) His terkoodinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali
2) Kepala jani telah turun masuk ruang panggul dan secara reflektoris
4) Anus membuka
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
Lama pada kala II ini pada primi dan multipara berbeda yaitu:
Ada dua cara ibu mengejn pada kala II yaitu menurut dalam letak berbaring,
merangkul kedua pahanya dengan kedua lengan sampai batas siku, kepala
41
c. Kala III : kala uri
Yaitu waktu pelepasan dan pengeluaran uri (plasenta). Setelah bayi lahir
kontraksi Rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uteri
setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya.
Beberapa saat kemudian timbul his pengeluaran dan pelepasan uri, dalam
waktu 1-5 menit plasenta terlepas terdorong ke dalam vagina dan akan lahir
biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Dan pada pengeluaran
pendarahan. Pengawsan ini dilakukan selama kurang lebih dua jam. Dalam
tahap ini ibu masi mengeluarkan dara dari vagina, tetapi tidak banyak, yang
berasal dari pembulu darah yang ada pada dinding Rahim tempat
cairan sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
secepatnya.
42
7. Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada kala I
2) Perubahan metabolism.
4) Denyut jantung.
5) Pernafasan.
6) Kontraksi uterus.
7) Penarikan serviks.
menolongnya.
43
c. Eliminasi
uteri.
Anjurkan ibu untuk BAB jika perlu. Jika ibu merasa ingin BAB saat
rutin karena dapat meningkatkan jumlah feses yang keluar pada kala II
a. Serviks.
b. Uterus.
c. Vagina.
44
d. Organ panggul.
e. Ekspulsi janin.
f. Metabolism.
g. Denyut nadi.
lainya, keluarga dan perawat, lingkungan tempat wanita tersebut berada dan
apakah bayi yang dikandungnya merupakan bayi yang di inginkan atau tidak.
45
11. Perubahan Fisiologi dan Psikologis pada Kala IV Persalinan
1) Tanda vital.
2) Gemetar.
3) Sistem gastrointestinal.
4) Sistem renal.
5) Sistem kardiovaskuler.
6) Serviks.
7) Perineum.
9) Pengeluaran ASI.
bangga sebagai wanita, istri, dan ibu timbul perasaan terharu, sayang,
46
12. Kebutuhan ibu dalam proses persalinan
Menurut Walyani dan Purwoasturi (2020) ada beberapa kebutuhan dasar ibu
c. Kebutuhan eliminasi.
1. Pengertian
Menurut Wahyuni (2012) dalam Sutanto dan Fitriana (2020) bayi baru
lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu atau
294 hari dan berat badan 2500 gram sampai dengan 4000 gram, Bayi Baru Lahir
(BBL) adalah bayi yang baru dilahirkan sampai dengan usia empat minggu.
Walyani dan Purwoastuti (2020) menyatakan bahwa asuhan segera bayi baru
lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi pada jam pertama setelah
a. Perubahan pernafasan.
47
b. Perubahan pada darah.
lahir normal adalah Pada waktu lahir bayi sangat aktif. Bunyi jantung dalam
120/menit pada waktu bayi berumu 30 menit. Pernapasan cepat pada menit-
menit pertama (kira-kira 80/ menit) disertai dengan pernapasan cuping hidung,
retrasi supra sternal dan intercostal, serta rintihan hanya berlangsung 10-15
menit.
baru lahir dilaksanakan segera setelah lahir bayi baru lahir (menit pertama)
dengan menilai dua indicator kesejahtraan bayi yaitu prnapasan dan frekuensi
denyut jantung bayi, karena menit pertama bidan berpacu dengan waktu dalam
melakukan pertolongan bayi dan ibunya, sehingga dua aspek ini sudah sangat
mewakili kondisi umum bayi baru lahir, penilaian ini mengacu pada SIGTUNA
skor.
nilai APGAR Score dan penaganan bayi baru lahir berdasarkan APGAR Score
yaitu:
48
a. Evaluasi nilai APGAR Score
Apek Skor
pengamatan
0 1 2
bayi baru lahir
Appearance(warn seluruh Warna kulit Warna kulit
a kulit) tubuh bayi tubuh norml, seuruh tubuh
berwarna tetapi tangan dan normal
kebiruan kaki berwarna
kebiruan.
Pulse rate Tidak ada <100 kali per >100 kali per
(frekuensi menit menit
jantung)
Grimace (reaksi Tidak ada Sedikit gerakan Batuk/bersin
rangsagan) mimic (grimace)
Activity (tonus Tidak ada Ekstermitas Gerakan aktif
otot) dalam sedikit
fleksi
Respiration Tidak ada Lemah/tidak Menagis kuat,
(pernapasan) teratur pernafasan baik
dan teratur
Tabel 3.2 perhitungan NILAI APGAR
setelah proses kelahiran. Hal ini dikarenakan IMD dapat menyelamatkan 22%
dari bayi meninggal sebelum usia satu bulan. Bayi lahir normal hendaknya
segera diletakan di perut ibu dengan segera setelah lahir agar kulit bayi dan ibu
1. Pengertian
plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara
a. Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu telah dipebolehkan berdiri dan
berjalan.
c. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
atau tahun.
yaitu:
1) Rasa keram dan mules di bagian bawa perut akibat penciutan Rahim
(involusi).
5) Kesulitan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).
perasaan sedih (baby blues) disebut fase taking hold (hari ke 3-10).
3) Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya disebut fase
Menurut Walyani dan Purwoastuti (2021) tujuan asuhan masa nifas dibagi
2 yaitu:
a. Tujuan umum
51
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak.
b. Tujuan khusus
c. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
a. Fase taking in
52
Fase taking in yaitu periode kertergantungan, berlangsung dari hari peretama
sampai hari kedu melahiran. ketidaknyaman fisik yang dialami ibu pada fase
ini mules, nyeri pada jahitan, kurang tidur dan kelelahan merupakan sesuatu
Fase taking hold adalah priode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah
melahirkan. Pada fase ibu timbul rasa khawatir akan ketidakmampuan dan
rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Ibu mempunyai perasaan sangat
c. Fase letting go
Fase letting go adalah periode menerima tanggung jawab akan peran barunya.
Kunjungan pertama dilakukan pada waktu enam sampai delapan jam setelah
perdarahan berlanjut.
53
3) Memberikan konseiling pada ibu atau salah satu anggota keluarga,
dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai
Kunjungan yang kedua yaitu dilakukan pada waktu enam hari setelah
tanda penyulit.
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
Kunjungan yang ketiga yaitu dilakukan pada waktu dua minggu setelah
54
persalinan dengan tujuan yang sama seperti kunjugan yang dilakukan pada
tanda penyulit.
5) Memeberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi tali pusat,
menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi agar tetap haggat dan
dengan tujuan:
bayinya.
a. Demam tinggi.
55
b. Perdarahan vagina luar biasa/tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari
setengah jam), disertai gumpalan darah yang besar-besar dan berbau busuk.
c. Nyeri perut hebat/rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung, serta
ulu hati.
i. Tubuh lemas dan terasa seperti mau pingsan, merasa sangat letih atau nafas
terengah-engah.
k. Tidak bias buang air besar selama tiga hariatau rasa sakit waktu buang air
kecil.
l. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya atau diri sendiri.
a. Kebutuhan nutrisi.
b. Kebutuhan cairan.
c. Kebutuhan ambulasi.
56
d. Kebutuhan eliminasi.
g. Kebutuhan seksual.
j. Rencana KB.
2) Menjarangkan kehamilan.
57
Menurut Walyani (2020) ada 7 (tujuh) langkah Varney dalam proses
Langka pertama ini dilakukan semua informasi akurat yang berkaitan dengan
komdisi klien. Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara anamnesa,
pengkajian.
6. Melaksanakan Asuhan
Langka ini rencana asuhan konferhensif yang telah dibuat dapat liksanakan
7. Evaluasi
diagnose/masalah.
8. SOAP
a. Subjektif (S)
anamnesa.
2) Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya pada klien,
yang bisu, dibagian data belakang “S” diberi tanda “O” atau “X” ini
b. Objektif (O)
laboratorium dan tes diagnostic lain yang dirumuskan dalam data focus
3) Data ini member bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukan dalam kategori
ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang
c. Assessment (A)
lain/diagnose ptensial.
d. Planning (P)
28 tahun 2017 bagian kedua tercantum pada pasal 18 bahwa dalam penyenggaraan
kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kesehtan reproduksi serta
keluarga berencana. Pasal 19 ayat (2) dan (3) Permengkes RI No. 28 tahun 2017
pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa bersalin, masa nifas, masa menyusi,
3. Persalinan normal.
61
Menurut Kadik (2020) kewenangan bidan dalam memberikan pelayanan
6. Memfasilitasi atau membimbing dalam inisiasi menyusui dini dan promosi ASI
ksklusif.
7. Memberikan uterotonika padda manajemen aktif kala tiga dan post partum.
brencana.
62
2. Pelayanan kontrasepsi oral, kondom, dan suntikan.
Menurut Kadik (2020) selain wewenang yang telah dijelaskan pada pasal
G. Kerangka Teori
dari proses reduksi, sintesis, ataupun abstraksi dari berbagai teori penelitian
disajikan dalam bentuk bagan dan harus mencantumkan sumber atau referensi
1. Pengkajian.
2. Perumusan diagnose 1. Kesehatan
Ibu hamil dan/atau masalah
36-40 v v ibu.
minggu
kebidanan. 2. Kesehatan 63
3. Perencanaan sesuai janin.
dengan teori
implementasi.
4. Evaluasi.
5. Laporan pelaksanaan
asuhan kebidanan.
1. Pengkajian. 1. Kesehatan
Ibu bersalin 2. Perumusan diagnosa ibu.
dan BBL v v 2. Kesehatan
dan/atau masalah
kebidanan. BBL
3. Perencanaan sesuai
dengan teori.
1. Pengkajian.
2. Perumusan diagnose
dan/atau masalah
kebidanan. 1. Kesehatan
Ibu Nifas 3. Perencanaan sesuai v
v ibu.
dengan teori 2. Kesehatan
implementasi. BBL
4. Evaluasi.
5. Laporan pelaksanaan
asuhan kebidanan.
Gambar 2.1 Kerangka Teori
H. Kerangka Konsep
64
Menurut Siyoto (2015) kerangka konsep merupakan pemilihan terhadap
aspek-aspek ang ada dalam kerangka teori yang berhubungan dengan masalah
Proses Output
Input v v
v
v 1. Pengkajian.
2. Perumusan diagnose
dan/atau masalah
kebidanan. 1. Keseh
Ibu hamil
3. Perencanaan sesuai atan ibu
36-40
dengan teori 2. Keseh
minggu
implementasi. atan janin
4. Evaluasi.
5. Laporan pelaksanaan
asuhan kebidanan.
1. Pengkajian.
2. Perumusan diagnosa
Ibu bersalin 1. Keseh
dan/atau masalah
dan BBL atan ibu
kebidanan.
3. Perencanaan sesuai 2. Keseh
dengan teori. atan BBL
1. Pengkajian.
2. Perumusan diagnose
dan/atau masalah
kebidanan.
3. Perencanaan sesuai
dengan teori 1. Keseh
Ibu Nifas atan ibu
implementasi.
4. Evaluasi. 2.Kesehatan
5. Laporan pelaksanaan BBL
asuhan kebidanan.
Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin,
BBL (bayi baru lahir) dan nifas ini adalah metode penelitian deskriptif dan jenis
penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaan kasus (case study), yakni
dengan cara meneliti suatu permasalahan yang berhubungan dengan kasus ini
sehubungan dengan kasus maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu
perlakuan.
1. Tempat persalinan
Studi kasus dilaksanakan di Praktek Mandiri Bidan Bdn. Dewa Ayu Made
Gayatri.
2. Waktu penelitian
Pelaksanaan studi kasus in pada bulan Januari sampai dengan Maret tahun
2023.
Subjek yang digunakan dalam peneitian ini adalah seorang ibu hamil yang usia
kehamilannya 36-40 minggu, kemudian diikuti sampai masa nifas KNFI. Teknik
pengambilan sampel atau subjek penelitian yang akan digunakan adalah purposive
66
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh penelitian sendiri berdasarkan ciri atau sifat-
pengumpulan data berupa Angket atau Kuesioner yaitu format Askep 7 (tujuh)
langkah Varney dan SOAP. Pengumpulan data dilakukan dengan interview atau
Tanya jawab langsug kepada pasien, suami atau keluarga terdekat pasien setelah
dokumentasi.
a. Data primer
1). Pengamatan/observasi
pemeriksaan.
67
2). Wawancara
pada klien, suami, keluarga, dan orang terdekat klien, mengenai hal-hal
yang perlu diketahui baik aspek fisik, mental, social budaya, ekonomi,
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan atau diperoleh dari buku
F. Triangulasi Data
data melalui beberapa kegiatan antara lain dengan triangulasi data. Adapun
1. Triangulasi Sumber
menggunakan teknik Tanya jawab pada pasien dan keluarga terdekat pasien.
2. Triangulasi Teknik
Untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, triangulasi teknik yaitu dari
Alat dan bahan yang di pakai dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah:
68
1. Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan observasi dan pemeriksaan
fisik antara lain tensimeter, stetoskop, doppler, timbangan berat badan untuk
dewasa, thermometer, jam dan handscoon, serta alat dan bahan yang digunakan
untuk melakukan pertolongan persalinan dan perawatan bayi baru lahir, yaitu
partus set, set heacting, lat pelindung diri untuk penolong dan lain-lain.
2. Alat dan bahan yang digunaan untuk melkukan wawancara berupa format
3. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan dokumentasi yaitu catatan
69