Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elif Kristinawati

Nim : 102200019

Kelas : SM. A

No Unsur/ Aspek Uraian


1. Uraian Fakta/ Salah satu berbisnis usaha yang banyak diminati oleh
Praktik di Lapangan masyarakat adalah Jual Beli. Pada zaman sekarang jual
beli di masyarakat mengalami banyak perubahan. Salah
satunya adalah masyarakat banyak mendatangkan barang
dari luar negeri untuk di perjualbelikan di Indonesia.
Dalam hal ini selain barang-barang Impor rumah tangga,
sekarang banyak pakaian impor yang ada di Indonesia.
Dalam fakta di Lapangan, tidak hanya pakaian baru yang
di Impor ke Indonesia, tetapi masyarakat sekarang
banyak mendatangkan pakaian bekas Impor ke
Indonesia. Dalam praktiknya pada jual beli pakaian bekas
impor di wilayah Kecamatan Dolopo, pedagang menjual
pakaian bekas impor ini menggunakan akad yang tidak
jelas yakni pembeli bisa datang ke toko maupun lewat
online. Pedagang juga memberikan diskon untuk menjual
pakaian bekas impor tersebut. Pakaian bekas ini apakah
layak diperjualbelikan karena objek atau pakaian tersebut
sudah dipakai atau digunakan oleh orang lain.
2. Teori yang Sesuai Jual beli adalah Menukar barang dengan barang atau
barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik
dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling
merelakan. Dasar hukum jual beli adalah al-Qur’an dan
alhadits, sebagaimana disebutkan dalam surat al-Baqarah
ayat 275. Berdasarkan ayat tersebut dapat diambil
pemahaman bahwa Allah telah menghalalkan jual beli
kepada hamba-hamban-Nya dengan baik dan melarang
praktek jual beli yang mengandung riba, Rukun Jual Beli
yakni, ada akad (ijab qobul) menurut bahasa adalah
ikatan yang ada diantara ujung suatu barang, orang yang
berakad (penjual dan pembeli), ma’kud ‘alaih (objek)
untuk menjadi sahnya jual beli harus ada ma’qud alaih
yaitu barang menjadi objek jual beli atau yang menjadi
sebab terjadinya perjanjian jual beli (bersih barangnya,
barang yang diperjual belikan dapat diketahui oleh
penjual dan pembeli dengan jelas, baik zatnya,
bentuknya, sifatnya dan harganya), ada nilai tukar
pengganti barang (uang). Syarat Jual Beli adalah baligh,
berakal, ada benda atau barang diperjualbelikan, tidak
mubazir. Penetapan pada jual beli yakni harga yang
disepakati kedua belah pihak harus jelas.
3. Dialog Teoritik Dalam teori jual beli menurut pandangan Islam terdapat
rukun jual beli yaitu adanya akad (ijab qobul) Jual beli
belum dikatakan sah sebelum ijab dan qobul dilakukan
sebab ijab qabul menunjukkan kerelaan (keridhaan). Ijab
qabul boleh dilakukan dengan lisan atau tulis. Sedangkan
dalam praktiknya pada jual beli pakaian bekas impor di
wilayah Kecamatan Dolopo, masih menggunakan akad
yang tidak jelas tidak sesuai dengan syarat jual beli
dalam pandangan Islam. Selanjutnya, objek dari jual beli
pakaian bekas impor di wilayah Kecamatan Dolopo
terdapat perbedaan dengan teori jual beli dalam
pandangan Islam yaitu, rukun jual beli pada ma’kud
‘alaih (objek) yang menjelaskan bahwa objek harus
bersih barangnya, barang yang diperjual belikan dapat
diketahui oleh penjual dan pembeli dengan jelas, baik
zatnya, bentuknya, sifatnya dan harganya. Dalam
praktiknya, pakaian bekas yang diperjualbbelikan ini
belum tentu termasuk ke dalam rukun jual beli objek
tersebut apakah barang ini bersih, baik zatnya, bentuknya
maupun sifat dalam pandangan hukum Islam.
4. Telaah Pustaka 1. Penelitian yang dilakukan Hanik Atul Munasyiroh
(IAIN Ponorogo) yang berjudul “Perspektif Fiqh
Terhadap Jual Beli Pakaian Bekas di Toko Gudang
Kaos Kaki Ponorogo “ membahas tentang perspektif
fiqh terhadap objek jual beli dan penentuan harga jual
beli pakaian bekas di toko Gudang Kaos Kaki
Ponorogo. Dalam skripsi ini mejelaskan bahwa objek
jual beli pakaian bekas di toko Gudang Kaos Kaki
Ponorogo boleh/sah diperjualbelikan, akan tetapi
apabila pakaian bekas tersebut berdampak pada
Kesehatan masyarakat itu tidak boleh/dilarang.
Penentuan harga di toko Gudang Kaos Kaki
Ponorogo sesuai dengan fiqh. Karena di dalam teori
fiqh tidak dibatasi penentuan harga.
2. Penelitian yang dilakukan Ahmad Hasan Basri (IAIN
Ponorogo) yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Jual Beli Motor Beas Melalui Makelar
(Studi Kasus Di Kelurahan Pakunden Kecamatan
Ponorogo Kabupaten Ponorogo)” membahas tentang
tinjauan hukum Islam terhadap akad jual beli sepeda
motor bekas melalui makelar dan tinjauan hukum
Islam terhadap mekanisme penjualan sepeda motor
bekas melalui makelar. Dalam skripsi ini menjelaskan
bahwa akad yang terjadi pada jual beli motor melalui
makelar di Kelurahan Pakunden Kecamatan
Ponorogo Kabupaten Ponorogo terdapat mekanisme
akad yaitu wakalah. Penjualan motor bekas melalui
makelar yang terdapat di Kelurahan Pakunden
Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo beberapa
telah menyarahi syara’ dan dapat dikatakan beberapa
belum sesuai dengan syariah karena ada unsur
penipuan.
3. Penelitian yang dilakukan Nur Wahid (IAIN
Ponorogo) yang berjudul “Tinjauan Etika Bisnis
Islam Terhadap Praktik Makelar Dalam Jual Beli
Motor Bekas Di Forum Jual Beli Ponorogo”
membahas tentang tinjauan Etika Bisnis Islam
terhadap pengambilan keuntungan dan terhadap
pembatalan perjanjian sepihak oleh makelar dalam
jual beli motor bekas di Forum Jual Beli Ponorogo.
Dalam skripsi ini menjelaskan bahwa pengambilan
keuntungan dalam jual beli motor bekas di Forum
Jual Beli Ponorogo oleh sebagian makelar tiak sesuai
dengan prinsip etika bisnis Islam yakni keadilan dan
kebenaran. Pembatalan perjanjian sepihak oleh
sebagian makelar dalam jual beli motor bekas di
Forum Jual Beli Ponorogo tidak sesuai dengan
prinsip etika bisnis Islam yaitu Kehendak dan
Tanggung Jawab. Sebab, makelar yang bertindak
menjualkan barang melanggar perjanjian kepada
calon pembeli.
5. Judul TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI
PAKAIAN BEKAS IMPOR DI WILAYAH
KECAMATAN DOLOPO
6. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad
Jual Beli Pakaian Bekas Impor di Wilayah
Kecamatan Dolopo?
2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kualitas
Objek Jual Beli Pakaian Bekas Impor di Wilayah
Kecamatan Dolopo?

Anda mungkin juga menyukai