Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

“Sistem Pendukung Keputusan”

Dosen Pengampu :

Fanny Ramadhani, S.Kom., M.Kom dan Debi Yandra Niska, M.Kom

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Atifa Nuzulul Kuraini (4203550021)

Dimas Wahyudi (4211250016)

Inna Muthmainnah (4211250010)

Rezeki Nurkhalizah (4202250004)

PSIK B 2020

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................1

1.3 Tujuan ...................................................................................................................................1

1.4 Manfaat..................................................................................................................................1

BAB II Tinjauan Teori .............................................................................................................2

2.1 Sistem Pendukung Keputusan...............................................................................................2

2.1.1 Pengertian Sistem.................................................................................................2

2.1.2 Defenisi Keputusan..............................................................................................2

2.1.3 Sistem Pendukung Keputusan..............................................................................3

2.1.4 Karakteristik dan Kemampuan SPK....................................................................4

2.1.5 Keuntungan Pengguna SPK.................................................................................4

2.2 Metode TOPSIS.....................................................................................................................4

2.2.1 Pengertian Metode Topsis....................................................................................4

2.2.2 Langkah Perhitungan dalam metode Topsis........................................................5

2.2.3 Algoritma Metode Topsis....................................................................................5

2.3 Model SIMULASI.................................................................................................................6

2.4 Makanan Sehat.......................................................................................................................6

2.4.1 Pengertian Makanan Sehat...................................................................................6

2.4.2 Jenis Pilihan Makanan Sehat................................................................................7

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................................8

3.1 Flowchart...............................................................................................................................8

3.2 Metode ..................................................................................................................................9


3.3 Tabel Keputusan....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang dijalankan oleh umat muslim di seluruh
dunia dengan berpuasa selama satu bulan penuh. Umat Muslim di seluruh dunia berpuasa
dari matahari terbit hingga matahari terbenam. Berbuka puasa menjadi momen yang sangat
dinanti dan menjadi waktu untuk mengisi energi setelah seharian menahan lapar dan haus.
Namun, pemilihan makanan yang tepat untuk berbuka puasa menjadi penting agar tubuh
mendapatkan nutrisi yang cukup dan terhindar dari masalah kesehatan. Banyak orang yang
salah memilih jenis makanan saat berbuka puasa. Beberapa orang memilih makanan yang
terlalu berat, berlemak, dan berkalori tinggi, sehingga dapat menyebabkan masalah
pencernaan seperti sakit perut, mual, dan muntah. Di sisi lain, beberapa orang memilih
makanan yang terlalu manis atau terlalu asin, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan
masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang sehat dan bergizi untuk berbuka
puasa, seperti makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin. Selain itu, memilih menu
makanan berbuka puasa yang sehat juga dapat membantu individu untuk tetap bugar dan
produktif selama berpuasa, sehingga dapat menjalankan aktivitas harian dengan lebih baik.
Dalam Mini Riset ini penulis akan mencoba membangun sebuah Sistem Pendukung
Keputusan untuk “Memilih Menu Makanan Berbuka Puasa yang Sehat”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu,
“Bagaimana membangun Sistem Pendukung Keputusan dalam memilih menu berbuka puasa
yang sehat dengan menggunakan Metode TOPSIS”.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana cara membangun
sebuah Sistem Pendukung Keputusan dalam memilih menu berbuka puasa yang sehat dengan
menggunakan Metode TOPSIS.

1.4 Manfaat
Manfaat dari mini riset ini yaitu mendapatkan ide atau menjadi sumber referensi dalam
menerapkan permasalahan yang diangkat.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan


2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Henry C. Lucas Jr, sistem adalah suatu komponen atau variabel
yang terorganisasi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu. Menurut
Gordon B. Davis, sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan
yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai beberapa sasaran tujuan.
Sedangkan menurut Jogiyanto, sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari definisi di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa system adalah
kumpulan semua unsur yang ada dalam suatu lingkup permasalahan yang saling
berintegrasi, sehingga setiap informasi yang ada akan dapat dimanfaatkan oleh
pihak-pihak yang ada dalam lingkup permasalahan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.

2.1.2 Definisi Keputusan


Beberapa definisi keputusan yang dikemukakan para ahli dijelaskan
sebagai berikut:
1. Menurut Ralph C. Davis
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu
pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang
dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula
berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana
semula.
2. Menurut Mary Follet
Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi. Apabila semua
fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat, baik
pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau ketentuannya,
maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan,
tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
3. Menurut James A. F. Stoner
Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif. Definisi ini
mengandung tiga pengertian, yaitu:
a. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
b. Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik.
c. Ada tujuan yang ingin dicapai
4. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH
Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran
tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang
harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan
pada suatu alternatif.

Dari pengertian-pengertian keputusan di atas, dapat ditarik suatu


kesimpulan bahwa keputusan merupakan suatu pilihan satu alternatif dari
beberapa alternatif penyelesaian masalah untuk mengakhiri atau menyelesaikan
masalah tersebut.

2.1.3 Sistem Pendukung Keputusan


Sistem Pendukung Keputusan (SPK), secara umum didefinisikan sebagai
sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan
masalah maupun kemampuan pemgkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur.
Secara khusus, SPK didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja
seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-
terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada
keputusan tertentu (Hermawan, 2005).
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau
administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah,
pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut
dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam
membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan
teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam
pembuatan keputusan diharapkan dapat ditingkatkan kualitas keputusan yang
dibuatnya, dan hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi kerja manajer yang
bersangkutan.
Pada awalnya Turban & Aronson (1998), mendefinisikan SPK sebagai sistem
yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan
pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada
dasarnya konsep SPK hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer
melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.

2.1.4 Karakteristik dan Kemampuan SPK


Menurut Turban (2005), ada beberapa karakteristik dari SPK, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Mendukung seluruh kegiatan organisasi
2. Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi
3. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan
4. Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model
5. Menggunakan baik data ekternal maupun internal
6. Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis
7. Menggunakan beberapa model kuantitatif

2.1.5 Keuntungan Pengguna SPK


Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut
(Surbakti, 2002):
1. Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang
kompleks
2. Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan
3. Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi
4. Pandangan dan pembelajaran baru
5. Sebagai fasilitator dalam komunikasi
6. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja
7. Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM)
8. Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat
9. Menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha
10. Meningkatkan produktivitas analisis

2.2 Metode TOPSIS

2.2.1 Pengertian Metode Topsis


Topsis merupakan salah satu metode penunjang keputusan banyak kriteria yang
pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (Rahim, et al., 2018). TOPSIS
menggunakan prinsip bahwa alternatif yang dipilih harus memiliki jarak terpendek
dari solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif dari titik
geometris menggunakan jarak euclidean untuk menentukan kedekatan relatif antara
alternatif ke solusi yang optimal (Ding, Liang, Yang, & Wu, 2016). TOPSIS banyak
digunakan dengan alasan:
1. Konsepnya sederhana dan mudah dipahami.
2. Komputasi efisien.
3. Memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif
keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.
2.2.2 Langkah perhitungan dalam metode TOPSIS
1. Membuat matrik keputusan yang ternormalisasi
2. Membuat matrik keputusan yang ternormalisasi terbobot
3. Menentukan matrik solusi ideal positif dan ideal negative
4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matrik solusi idel
positif dan solusi ideal negative
5. Menentukan nilai preferensi dari setiap alternatif.

2.2.3 Algoritma Metode Topsis


Tahapan perhitungan algoritma TOPSIS adalah sebagai berikut (Rahim, et
al., 2018):
1. Membuat normalisasi matriks keputusan

2. Normalisasi bobot Dengan bobot w j = (w1, w2, w3,..., Wn) di mana w j


adalah bobot kriteria untuk semua j dan ∑ = 1 = 1, normalisasi bobot matriks
V, di mana v ij = w j * rij
3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal
negatif menggunakan formula:

4. Menghitung Pemisahan
a. S+ adalah sebuah jarak alternatif dari solusi ideal positif di definisikan
sebagai berikut:

Di mana i = 1,2,3, . , , , m

b. Si- adalah sebuah jarak alternatif dari solusi ideal ngatif


di definisikan sebagai berikut:
Di mana i = 1,2,3, . , , , m
5. Menghitung solusi ideal positif

6. Rank Alternatif
Alternatif C+ disortir dari nilai terbesar ke nilai terkecil. Altenatif
dengan nilai terbesar dari C+ solusi terbaik.

2.3 Model SIMULASI


Pemodelan merupakan suatu upaya untuk melakukan analisis sistem pendukung
keputusan (SPK) dengan cara meniru bentuk nyata-nya daripada melakukannya pada sistem
nyata.
Model simulasi ini akan melakukan pencarian terhadap solusi cukup baik atau solusi
terbaik pada beberapa alternatif yang akan diuji dalam penelitian. Model ini lebih banyak
digunakan untuk beberapa tipe simulasi.

2.4 Makanan Sehat

2.4.1 Pengertian makanan sehat


Makanan sehat dibutuhkan tubuh untuk menjaga fungsi organ dan
memastikan kinerjanya. Secara umum, jenis makanan yang tergolong dalam
kelompok makanan sehat mengandung berbagai nutrisi. Syarat makanan yang
sehat (4 sehat 5 sempurna), yaitu bersih, memiliki gizi yang baik dan seimbang.
Keseimbangan makanan sehat adalah makanan yang memiliki kandungan
karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
Asupan nutrisi untuk tubuh bisa didapat dari beragam jenis makanan
sehat, tidak terbatas pada satu jenis saja. Bahkan, disarankan untuk mengonsumsi
ragam menu untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Mengonsumsi berbagai jenis makanan bisa memberikan nutrisi yang berbeda,
sehingga gizi yang diperlukan oleh tubuh bisa terpenuhi
2.4.2 Jenis pilihan makanan sehat
Makanan sehat seharusnya dapat memberikan beragam kandungan nutrisi
dalam jumlah yang memadai, termasuk mineral dan vitamin. Berikut beberapa
jenis makanan sehat yang bisa jadi pilihan dan baik untuk dikonsumsi setiap hari:

– Sayur-sayuran

Sayuran hijau adalah makanan sehat peringkat pertama karena memiliki


kandungan nutrisi yang lengkap. Sayuran hijau yang baik dikonsumsi untuk
kesehatan tubuh.

– Brokoli

Sayuran yang satu ini kaya akan serat, kalsium, kalium, folat dan
fitonutrien. Zat ini adalah senyawa yang dapat mengurangi risiko penyakit
jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Brokoli juga mengandung vitamin
C, antioksidan, serta beta-karoten.

Satu porsi brokoli, yaitu sebanyak 100 gram dapat memberi kamu lebih
dari 150 persen asupan vitamin C harian yang disarankan.

– Kale

Ada berbagai macam nutrisi yang terkandung di dalam daun-daun Kale.


Vitamin C adalah salah satu nutrisi yang dimiliki Kale, dan menurut Departemen
Kedokteran Amerika Serikat (USDA), kale juga mengandung sejumlah besar
vitamin K, yaitu sebanyak 817 mikrogram atau 778 persen dari asupan harian
yang direkomendasikan.

– Sayuran Berdaun Hijau

Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak mengonsumsi sayuran


berdaun hijau gelap, seperti bayam atau kubis, dapat secara signifikan
menurunkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Bayam, misalnya, sangat
kaya akan antioksidan, terutama ketika direbus. Bayam juga merupakan sumber
vitamin A, B6, C, E, dan K yang baik.

– Buah-buahan

Buah-buahan juga sangat penting dikonsumsi karena memiliki kandungan


vitamin yang tinggi. Berikut ini buah yang memiliki kandungan nutrisi yang
tinggi:

 Apel, karena memiliki kandungan serat, vitamin C, dan antioksidan lain.


 Jeruk, yang kaya vitamin C.
 Alpukat, yang memiliki kandungan tinggi lemak sehat, kalium, dan
vitamin C.
 Pisang, sebagai salah satu sumber kalium.
 Buah-buahan berry, seperti blueberry dan strawberry. Memiliki
kandungan antioksidan dan serat yang tinggi serta rendah kalori.

– Daging dan Telur

Daging sapi tanpa lemak adalah sumber protein dan zat besi yang tinggi
bila dibanding daging lainnya. Selain itu, telur juga punya kelebihan karena
memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, yaitu protein dengan kandungan asam
amino essensial dan non essensial lengkap, vitamin, mineral, dan lemak tak jenuh.

– Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian

Kelompok makanan ini merupakan jenis makanan sehat yang renyah dan
sarat akan nutrisi dan berbagai mineral penting untuk tubuh, termasuk magnesium
dan vitamin E. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati yang baik,
terutama bagi mereka yang vegetarian.

– Ikan dan Makanan Laut Lainnya

Makanan laut seperti ikan adalah sumber asam lemak omega-3 dan
yodium. Berdasarkan penelitian, orang yang sering makan ikan laut memiliki
risiko lebih rendah terhadap beragam penyakit, seperti penyakit jantung dan
cenderung berumur panjang.

– Susu

Susu memiliki kandungan tinggi mineral, protein hewani, lemak sehat, dan
juga vitamin. Selain itu, kandungan kalsium pada susu juga memiliki kadar tinggi.
Susu juga diolah menjadi keju, difermentasi menjadi yoghurt yang baik untuk
pencernaan karena mengandung banyak bakteri baik.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Flowchart

Mulai

Input Kriteria Makanan Yang Diinginkan

Input Bobot Kriteria

Proses Bobot Alternatif (Rating Kecocokan


Setiap Alternatif Pada Setiap Kriteria)

Normalisasi Matriks Alternatif Setiap Kriteria

Menentukan Nilai Solusi Ideal

Proses Penilaian Prefrensi Setiap Alternatif dan


Peringkat

Niai Preferensi dan Hasil Peringikat

Selesai
3.2 Metode
Pada Penelitian ini, penulis menggunakan metode TOPSIS. Hal itu dikarenakan metode
TOPSIS dapat membantu menentukan alternatif terbaik dari sekelompok alternatif
berdasarkan kedekatan dengan solusi ideal. Metode TOPSIS memberikan nilai bobot relatif
untuk setiap kriteria dan alternatif yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan. Kemudian penulis menggunakan model penelitian SIMULASI yang akan
melakukan pencarian terhadap solusi cukup baik atau solusi terbaik pada beberapa alternatif
yang akan diuji dalam penelitian.

3.3 Tabel Keputusan


Variabel
Ekspresi Logika
Logika
E1 HALAL : 0,5
E2 Kandungan Gizi : 0,25
E3 Kelezatan : 0,15
E4 Biaya Murah : 0,1

Atribut
No Makanan
E1 E2 E3 E4
1 Y Y Y Y Bubur
2 Y Y Y Gorengan
3 Y Y Y Sop Buah
4 Y Y Dendeng
Sapi
5 Y Y Pizza
6 Y Y Y Salad Buah
7 Y Y Soto Daging
8 Y Y Y Indomie
9 Y Y Y Kurma
10 Y Y Y Y Pudding
11 Y Y Y Y Kue basah
12 Y Y Y Ayam geprek
13 Y Y Y Serabi
14 Y Y Y Martabak
manis
15 Y Y Y Kolding
DAFTAR PUSTAKA
Afandie, M. N., Cholissodin, I., & Supianto, A. A. (2019). Implementasi Metode K-Nearest
Neighbor Untuk Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan Sehat Dan Bergizi.
Academia.Edu, 1–10.

Prakoso, T. P., & Seno, A. S. (2015). Penggunaan Metode Electre (Elimination Et Choix
Traduisant La Realite) dalam Sistem Pendukung Keputusan Menu Makanan Sehat. Jurnal
Teknik Elektro, 7(1), 37–42.

Rahmansyah Nugraha, S.Kom, M.kom & Armonitha Lusiana Shary, S.Kom, M.Kom.
(2021).Sistem Pendukung Keputusan. Padang : Pustaka Galeri Mandiri

Setiyaningsih Wiji, M.Kom. (2015). Konsep Sistem Pendukung Keputusan. Malang : Yayasan
Edelweis.

Pribadi Deni , Amegia Saputra Rizal , Maulana Hudin Jamal , Gunawan. (2020). Sistem
Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Marbun Murni, S.Si.,MM.,M.Kom & Sinaga Bosker, S.Kom.., M.Kom. (2018). Sistem
Pendukung Keputusan Penilaian Belajar Dengan Metode Topsis. Medan : CV.Rudang
Mayang.

Susanto Ferry, S.Kom., M.T.I. (2020). Pengenalan Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta :
Deepublish
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai