Mini Riset
Mini Riset
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 2
PSIK B 2020
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.4 Manfaat..................................................................................................................................1
3.1 Flowchart...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang dijalankan oleh umat muslim di seluruh
dunia dengan berpuasa selama satu bulan penuh. Umat Muslim di seluruh dunia berpuasa
dari matahari terbit hingga matahari terbenam. Berbuka puasa menjadi momen yang sangat
dinanti dan menjadi waktu untuk mengisi energi setelah seharian menahan lapar dan haus.
Namun, pemilihan makanan yang tepat untuk berbuka puasa menjadi penting agar tubuh
mendapatkan nutrisi yang cukup dan terhindar dari masalah kesehatan. Banyak orang yang
salah memilih jenis makanan saat berbuka puasa. Beberapa orang memilih makanan yang
terlalu berat, berlemak, dan berkalori tinggi, sehingga dapat menyebabkan masalah
pencernaan seperti sakit perut, mual, dan muntah. Di sisi lain, beberapa orang memilih
makanan yang terlalu manis atau terlalu asin, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan
masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang sehat dan bergizi untuk berbuka
puasa, seperti makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin. Selain itu, memilih menu
makanan berbuka puasa yang sehat juga dapat membantu individu untuk tetap bugar dan
produktif selama berpuasa, sehingga dapat menjalankan aktivitas harian dengan lebih baik.
Dalam Mini Riset ini penulis akan mencoba membangun sebuah Sistem Pendukung
Keputusan untuk “Memilih Menu Makanan Berbuka Puasa yang Sehat”.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana cara membangun
sebuah Sistem Pendukung Keputusan dalam memilih menu berbuka puasa yang sehat dengan
menggunakan Metode TOPSIS.
1.4 Manfaat
Manfaat dari mini riset ini yaitu mendapatkan ide atau menjadi sumber referensi dalam
menerapkan permasalahan yang diangkat.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
4. Menghitung Pemisahan
a. S+ adalah sebuah jarak alternatif dari solusi ideal positif di definisikan
sebagai berikut:
Di mana i = 1,2,3, . , , , m
6. Rank Alternatif
Alternatif C+ disortir dari nilai terbesar ke nilai terkecil. Altenatif
dengan nilai terbesar dari C+ solusi terbaik.
– Sayur-sayuran
– Brokoli
Sayuran yang satu ini kaya akan serat, kalsium, kalium, folat dan
fitonutrien. Zat ini adalah senyawa yang dapat mengurangi risiko penyakit
jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Brokoli juga mengandung vitamin
C, antioksidan, serta beta-karoten.
Satu porsi brokoli, yaitu sebanyak 100 gram dapat memberi kamu lebih
dari 150 persen asupan vitamin C harian yang disarankan.
– Kale
– Buah-buahan
Daging sapi tanpa lemak adalah sumber protein dan zat besi yang tinggi
bila dibanding daging lainnya. Selain itu, telur juga punya kelebihan karena
memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, yaitu protein dengan kandungan asam
amino essensial dan non essensial lengkap, vitamin, mineral, dan lemak tak jenuh.
Kelompok makanan ini merupakan jenis makanan sehat yang renyah dan
sarat akan nutrisi dan berbagai mineral penting untuk tubuh, termasuk magnesium
dan vitamin E. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati yang baik,
terutama bagi mereka yang vegetarian.
Makanan laut seperti ikan adalah sumber asam lemak omega-3 dan
yodium. Berdasarkan penelitian, orang yang sering makan ikan laut memiliki
risiko lebih rendah terhadap beragam penyakit, seperti penyakit jantung dan
cenderung berumur panjang.
– Susu
Susu memiliki kandungan tinggi mineral, protein hewani, lemak sehat, dan
juga vitamin. Selain itu, kandungan kalsium pada susu juga memiliki kadar tinggi.
Susu juga diolah menjadi keju, difermentasi menjadi yoghurt yang baik untuk
pencernaan karena mengandung banyak bakteri baik.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Flowchart
Mulai
Selesai
3.2 Metode
Pada Penelitian ini, penulis menggunakan metode TOPSIS. Hal itu dikarenakan metode
TOPSIS dapat membantu menentukan alternatif terbaik dari sekelompok alternatif
berdasarkan kedekatan dengan solusi ideal. Metode TOPSIS memberikan nilai bobot relatif
untuk setiap kriteria dan alternatif yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan. Kemudian penulis menggunakan model penelitian SIMULASI yang akan
melakukan pencarian terhadap solusi cukup baik atau solusi terbaik pada beberapa alternatif
yang akan diuji dalam penelitian.
Atribut
No Makanan
E1 E2 E3 E4
1 Y Y Y Y Bubur
2 Y Y Y Gorengan
3 Y Y Y Sop Buah
4 Y Y Dendeng
Sapi
5 Y Y Pizza
6 Y Y Y Salad Buah
7 Y Y Soto Daging
8 Y Y Y Indomie
9 Y Y Y Kurma
10 Y Y Y Y Pudding
11 Y Y Y Y Kue basah
12 Y Y Y Ayam geprek
13 Y Y Y Serabi
14 Y Y Y Martabak
manis
15 Y Y Y Kolding
DAFTAR PUSTAKA
Afandie, M. N., Cholissodin, I., & Supianto, A. A. (2019). Implementasi Metode K-Nearest
Neighbor Untuk Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan Sehat Dan Bergizi.
Academia.Edu, 1–10.
Prakoso, T. P., & Seno, A. S. (2015). Penggunaan Metode Electre (Elimination Et Choix
Traduisant La Realite) dalam Sistem Pendukung Keputusan Menu Makanan Sehat. Jurnal
Teknik Elektro, 7(1), 37–42.
Rahmansyah Nugraha, S.Kom, M.kom & Armonitha Lusiana Shary, S.Kom, M.Kom.
(2021).Sistem Pendukung Keputusan. Padang : Pustaka Galeri Mandiri
Setiyaningsih Wiji, M.Kom. (2015). Konsep Sistem Pendukung Keputusan. Malang : Yayasan
Edelweis.
Pribadi Deni , Amegia Saputra Rizal , Maulana Hudin Jamal , Gunawan. (2020). Sistem
Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Marbun Murni, S.Si.,MM.,M.Kom & Sinaga Bosker, S.Kom.., M.Kom. (2018). Sistem
Pendukung Keputusan Penilaian Belajar Dengan Metode Topsis. Medan : CV.Rudang
Mayang.
Susanto Ferry, S.Kom., M.T.I. (2020). Pengenalan Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta :
Deepublish
LAMPIRAN