Anda di halaman 1dari 2

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses
pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan pasien (Nursalam, 2017a). Pengkajian merupakan
tahap yang paling menentukan bagi tahap berikutnya. Pengkajian dilakukan sebelum
mendapatkan data lengkap. Data ini di perioritaskan untuk menentukan kondisi ibu dan
janin
a. Identitas pasien
Melakukan pengkajian pada pasien dengan menanyakan nama, umur, Pendidikan,
pekerjaan, status perkawinan, agama, suku, alamat, nomer rekam medis (RM),
tanggal masuk rumah sakit, (MRS), dan tanggal pengkajian, dan kaji identitas
penanggung jawab atas pasien.
b. Data kesehatan
Melakukan pengkajian keluhan utama pada pasien, keluhan yang paling dirasakan
pada pasien saat dilakukan pengkajian.
c. Riwayat obstetri dan ginekologi
Melakukan pengkajian pada pasien dengan menanyakan riwayat menstruasi, riwayat
pernikahan, riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu, riwayat kehamilannya
saat ini, dan riwayat keuarga berencana.
d. Riwayat penyakit
Mengkaji riwayat penyakit pada pasien dan keluarganya, apakah pasien dan
keluarganya, apakah pasien dan keluarga memiliki penyakit keturunan seperti
hipertensi, atau dibetes melitus (DM).
e. Pola kebutuhan sehari-hari
Melakukan pengkajian pola kebutuhan sehari-hari pada pasien seperti pengkajian
pada pernafasan, nutrisi (makan dan minum), eliminasi (BAB dan BAK), gerak badan
atau aktivitas, istirahat tidur, berpakaian, rasa nyaman (pasien merasakan adanya
dorongan meneran, tekanan ke anus, perinium menonjol). Kebersihan diri, rasa aman,
pola komunikasi atau hubungan pasien dengan orang lain, ibadah, produktivitas,
rekreasi, kebutuhan belajar.
f. Pemeriksaan fisik
Mengkaji keadaan umum pasien terlebih dahulu seperti Glasgow Coma Scale (GCS),
tingkat kesadaran, tanda-tanda vital (TTV). Dilanjutkan dengan melakukan
pemeriksaan fisik head to toe dari:
1) Kepala: pemeriksaan pada rambut, telinga, mata, mulut, dan leher. Apakah ada
kelainan pada bagian tertentu, ada benjolan atau tidak, ada edema atau tidak.
2) Dada: pemeriksaan pada mamae, areola.
3) Abdomen: pemeriksaan leopold, tinggi fundus uteri (TFU), detak jantung janin
(DJJ).
4) Genetalia dan perineum: pemeriksaan dalam seperti vaginal toucher (VT), status
portio, warna air ketuban.
5) Ekstremitas atas dan bawah: lihat dan raba apakah ada tanda-tanda edema, varises,
dan sebagainya.
g. Data penunjang
Data penunjang dilakukan atas indikasi tertentu yang digunakan untuk memperoleh
keterangan yang lebih jelas. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan data
penunjuang seperti pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan ultrasonography
(USG).
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
3. Intervensi Keperawatan
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X24 jam diharapkan tingkat
nyeri dapat menurun.
Kriteria Hasil :
1) Keluhan nyeri menurun
2) Meringis menurun
3) Gelisah menurun
4) Kesulitan tidur menurun
Rencana tindakan :
1) Identifikasi lokasi, karateristik, durasi, frekuensi,kualitas, intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respons nyeri non verbal
4) Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
1) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Edukasi
1) Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
4. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan implementasi keperawatan merupakan komponen dari proses keperawatan
dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari
asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan (A. Potter & Perry, 2011).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari proses keperawatan untuk mengukur
respon pasien terhadap tindakan keperwatan dan kemajuan pasien ke arah pencapaian
tujuan (Kozier et al., 2010).

Anda mungkin juga menyukai