Anda di halaman 1dari 7

Jurnal MODERAT, Volume 7, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://ojs.unigal.ac.id/index.php/modrat ISSN: 2622-691X (online)


Submitted 2 Mei 2021, Reviewed 10 Mei 2021, Publish 31 Mei 2021

PARADIGMA PEMBANGUNAN EKONOMI DESA, ONE


PERSON ONE PRODUCT, ONE VILLAGE ONE PRODUCT,
ONE VILLAGE ONE CORPORATION
Gunawan Sumodiningrat1, Hastangka2

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia1,2


E-mail: gunawan@ugm.ac.id

ABSTRAK
Desa merupakan bagian penting dari negara. Kemajuan suatu negara ditentukan
oleh kemajuan desa. Desa menjadi alat ukur penting dalam pembangunan
nasional. Ironisnya, desa belum banyak mendapatkan perhatian baik dari
pemerintah maupun dari stakeholder yang lain. Kemampuan daya beli dan daya
jual masyarakat di pedesaan masih minim dalam mengembangkan kualitas hidup
masyarakat. Saat ini, paradigma pembangunan ekonomi desa hanya sekedar
dilihat dari aspek infrastruktur dan pembangunan yang bersifat fisik. Namun,
paradigma pembangunan ekonomi desa belum banyak dilihat dari aspek kualitas
hidup masyarakat terjamin, desa mandiri dan berkelanjutan, serta sejahtera jiwa
dan raganya. Problem pembangunan desa selama ini masih fokus pada
peningkatan dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini yang menjadi kesenjangan desa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali dan mengeksplorasi paradigma
pembangunan ekonomi desa yang berpijak pada One Person One Product, One
Village One Product, One Village One Corporation. Metode penelitian ini dengan
melakukan kajian teoritis dan studi lapangan yang dilakukan di Yogyakarta. Hasil
dari kajian dan penelitian ini menunjukkan bahwa paradigma pembangunan
ekonomi desa perlu membentuk kerangka berpikir dalam meletakkan paradigma
pembangunan ekonomi desa.

Kata Kunci: Pemerintah, Pembangunan, ekonomi, desa, paradigma.

ABSTRACT

Villages are an important part of the country. The progress of a country is


determined by the progress of the village. The village is an important measurement
tool in national development. Ironically, the village has not received much attention
either from the government or from other stakeholders. The purchasing power and
selling power of people in rural areas is still minimal in developing the quality of
life of the community. Currently, the paradigm of village economic development is
only seen from the aspects of infrastructure and physical development. However,
the paradigm of village economic development has not been seen much in terms of
the quality of life of the community is guaranteed, the village is independent and
sustainable, as well as the welfare of body and soul. The problem of village
development has so far been focused on economic growth and improvement. This
is a gap in the village. The purpose of this research is to explore and explore the

Halaman | 235
Jurnal MODERAT, Volume 7, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://ojs.unigal.ac.id/index.php/modrat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 2 Mei 2021, Reviewed 10 Mei 2021, Publish 31 Mei 2021

paradigm of village economic development based on One Person One Product, One
Village One Product, One Village One Corporation. This research method by
conducting theoretical studies and field studies conducted in Yogyakarta. The
results of this study and research indicate that the village economic development
paradigm needs to form a frame of mind in laying the village economic development
paradigm.

Keywords: Government, Development, economy, village, paradigm.

PENDAHULUAN terkait ekonomi secara umum terjadi


Negara memiliki tanggung jawab antara lain pengangguran, kemiskinan,
dalam upaya untuk menjamin ketimpangan sosial, ketimpangan
keberlangsungan dan kesejahteraan distribusi pendapatan, dan tinggi angka
warga negaranya. Peran negara menjadi pertumbuhan penduduk (Ernila,
dominan dalam upaya untuk 2018;Gischa, 2020).
meningkatkan kesejahteraan dan Masalah pembangunan ekonomi
menjamin kualitas hidup masyarakat. yang dihadapi setiap negara beragam.
Untuk itu, pembangunan ekonomi Berbagai potret persoalan ekonomi
nasional menajdi salah satu agenda kemudian dijawab dengan berbagai
penting dalam mewujudkan negara macam skenario dan teori ekonomi
yang sejahtera, adil, makmur dan pembangunan. Dalam studi ekonomi
sentosa. Filosofi pembangunan pembangunan dapat dieksplorasi bahwa
ekonomi selalu terus untuk dikaji, pembangunan ekonomi dapat dijawab
direfleksikan dan diuji dalam praktek dengan tiga aspek yaitu meningkatkan
praktek kehidupan berekonomi daya beli masyarakat dengan cara
masyarakat. salah satu filosofi konsumsi, membuat produksi dalam
pembangunan ekonomi yang dapat negeri meningkatkan, dan melakukan
menjadi dasar bagi setiap negara untuk investasi. Teori konsumsi, produksi, dan
mengembangkan karena bertitik tolak investasi menjadi bagian penting dalam
pada pertanyaan mendasar apa tujuan tawaran pembangunan ekonomi di
bernegara dan kenapa negara memiliki negara.
kepentingan untuk membangun Masalah pembangunan ekonomi
ekonominya. Bertitik tolak dari secara umum juga dipengaruhi oleh
pertanyaan mendasar ini, negara mulai kebijakan yang dibuat oleh negara.
merumuskan, menggali, meletakkan Kebijakan pembangunan ekonomi juga
paradigma politik pembangunan menjadi akar masalah ekonomi
ekonomi dan membuat kebijakan terkait nasional. Catatan yang dirilis oleh
pembangunan ekonomi di suatu negara. media Kontan menunjukkan bahwa
Sebagai salah satu kasus, setiap negara terdapat 6 masalah ekonomi Indonesia
mengalami berbagai macam kasus dan yaitu:1.tren konsumsi rumah tangga
persoalan. Persoalan persoalan negara menurun, 2. Ekspor bersih

Halaman | 236
Jurnal MODERAT, Volume 7, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://ojs.unigal.ac.id/index.php/modrat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 2 Mei 2021, Reviewed 10 Mei 2021, Publish 31 Mei 2021

menurun,3.daya saing Indonesia perbedaan. Untuk itu, kajian ini lebih


menurun.4. dana desa bermasalah, 5. khusus akan menganalisis tentang
Literasi digital rendah, 6. Penerimaan bagaimana paradigma pembangunan
pajak jauh dari target (Kontan, 2019). ekonomi desa yang dirumuskan dan apa
Secara nasional berbagai perspektif dampaknya bagi desa, kemudian
terkait masalah ekonomi muncul karena bagaimana problematika dan tawaran
pijakan analisis yang berkembang dari akibat kebijakan pembangunan
didasarkan pada analisis ekonomi ekonomi desa terhadap desa hari ini.
makro dan mikro. Namun, apabila
menelusuri kembali persoalan mendasar KAJIAN PUSTAKA
pembangunan ekonomi dapat dilihat Dalam studi pustaka ini akan
dari konteks bagaimana pembangunan dieksplorasi dan dikaji tentang beberapa
ekonomi di desa dirumuskan dan definisi mendasar terkait dengan tema
diterapkan. Penelitian ini akan mengkaji yang dibahas antara lain pengertian
dan menganalisis paradigma pembangunan ekonomi, pengertian
pembangunan ekonomi desa yang desa, dan pengertian paradigma.
dirumuskan dan diterapkan oleh negara, 1. Pengertian Pembangunan
dan persoalannya dan apa yang menjadi Ekonomi
tawaran untuk mengatasi pembangunan Pembangunan ekonomi dapat
ekonomi desa. diartikan sebagai upaya untuk
Masalah desa yang fundamental meningkatkan kualitas dan derajat
adalah manusia. Karena manusia di desa kehidupan masyarakat melalui
tidak paham sejatinya hidup, akibatnya standar kehidupan yang lebih baik,
desa penuh dengan persoalan. Persoalan layak, dan berkelanjutan.
apa? Persoalan manusia yaitu tidak Pembangunan ekonomi
yakin, tidak pasti, egoisme, emosional, meletakkan dasar pada kekuatan
ambisi, serba jelek, serba negatif, daya beli masyarakat terhadap
karena tidak tahu bahwa harusnya barang dan jasa. Menurut Hartono
manusia berbuat serba baik. Paradigma dalam perspektif tradisional,
pembangunan ekonomi hari ini tidak pembangunan diidentikkan dengan
seimbang antara fisik dan non fisik. pertumbuhan ekonomi yaitu upaya
Spiritual dan non spiritual, ketuhanan upaya untuk meningkatkan
keuangan. Penyebab ketidak pendapatan per kapita masyarakat.
seimbangan terjadi karena ekonomi (Hartono, 1999:71).
tidak mengetahui dirinya sendiri tetapi Pembangunan ekonomi pada
digerakkan oleh ambisi, emosi, dan dasarnya melihatkan aktivitas dan
rasionalitas. Tidak menggunakan pelaku ekonomi dan organisasi
spiritualitas, hati nurani, rasa. Sehingga ekonomi sebagai daya dukung
yang terjadi target, fisik, tidak dengan dalam memperkuat gerak
keseimbangan. Yang dikejar ialah pembangunan ekonomi secara

Halaman | 237
Jurnal MODERAT, Volume 7, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://ojs.unigal.ac.id/index.php/modrat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 2 Mei 2021, Reviewed 10 Mei 2021, Publish 31 Mei 2021

umum. Pembangunan ekonomi Dalam Undang Undang Nomor 6


melibatkan tiga sektor penting Tahun 2014 tentang Desa pasal 1 ayat
yaitu investor, pelaku (1) mendefinisikan tentang desa
usaha,distributor, dan konsumen. sebagai berikut:
Teori pembangunan ekonomi “Desa adalah desa dan desa adat
menekankan pada aspek kapital atau yang disebut dengan nama
dan sosial kapital untuk lain, selanjutnya disebut Desa,
menggerakkan bisnis dan ekonomi adalah kesatuan masyarakat
nasional. Secara teoritis, faktor hukum yang memiliki batas
faktor ekonomi dapat digerakkan wilayah yang berwenang untuk
dan muncul yang berpijak pada tiga mengatur dan mengurus urusan
teori besar ekonomi yaitu teori pemerintahan, kepentingan
klasik yang diinisasi oleh Adam masyarakat setempat
Smith tentang individu memegang berdasarkan prakarsa
peran penting dalam masyarakat, hak asal usul,
pembangunan, konsepsi dan/atau hak tradisional yang
masyarakat yang menentukan dan diakui dan dihormati dalam
mengatur urusan ekonomi dan sistem pemerintahan Negara
campur tangan negara untuk Kesatuan Republik Indonesia”.
dikurangi menjadi pendekatan Desa secara yuridis konstitusional
penting dalam meletakkan diakui oleh negara sebagai kesatuan
pembangunan ekonomi. Berbeda masyarakat hukum yang memiliki
dengan aliran Keynesian yang batas wilayah dan berwenang untuk
menegaskan pada bagaimana mengatur urusan pemerintahan.
campur tangan pemerintah tidak Negara memberikan ruang secara
secara langsung menjadi penting yuridis dan politis untuk meletakkan
dalam suatu tindakan ekonomi. peran desa dalam segala aspek
Pendekatan Keyenesian ini dianut kehidupan lebih aktif dan
oleh beberapa negara untuk berkelanjutan.
melindungi dan menjamin 3. Pengertian Paradigma
perekonomian di daerah atau Paradigma dapat diartikan sebagai
negara negara yang secara umum kerangka kerja dan teoritis dalam
belum merata. Sedangkan aliran melihat suatu persoalan atau konteks
neoklasik menjelaskan bahwa laju yang dihadapi. Paradigma dapat
pertumbuhan ekonomi dapat berpijak pada teori tertentu atau sudut
ditentukan dengan pertambahan pandang tertentu dalam meletakkan
dalam penawaran factor factor landasan bekerja dalam suatu kegiatan
produksi dan tingkat kemajuan atau kebijakan/langkah-langkah untuk
teknologi (Ridwan, 2016:88-92). mencapai tujuan tertentu.
2. Pengertian Desa

Halaman | 238
Jurnal MODERAT, Volume 7, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://ojs.unigal.ac.id/index.php/modrat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 2 Mei 2021, Reviewed 10 Mei 2021, Publish 31 Mei 2021

METODE ekonomi pada umumnya dideflnisikan


Penelitian ini menggunakan sebagai suatu proses yang menyebabkan
pendekatan kualitatif. Adapun data yang pendapatan perkapita penduduk sesuatu
digunakan dalam penelitian ini masyarakat meningkat dalam jangka
diperoleh dari dokumen yuridis, panjang (Hartono, 1999:72).
historis, kebijakan, dan berbagai jurnal Manggungaling kawula gusti
ilmiah. Metode analisis dalam dalam dimensi ekonomi profetik dilihat
penelitian ini menggunakan analisis bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan
konten dan analisis kebijakan. yang sempurna. Sarana terbentuknya
manusia dari ayah dan ibu, maka
HASIL DAN PEMBAHASAN manunggaling kawula gusti manusia
Konsepsi Pembangunan Ekonomi harus menyatu dengan Tuhan. Apabila
Desa manusia sudah tahu yang diharapkan
Pembangunan ekonomi desa penciptanya maka manusia tidak risau,
dapat dimulai dari konsepsi filsafat tidak jahat, doing the best to make
manusia. Membangun ekonomi desa happy, manusia tahu apa tujuan
dapat dimulai dari sangkan paraning hidupnya, tujuan hidup tergantung yang
dumadi, manunggaling kawula gusti. menciptakan. Oleh karena itu manusia
Filosofi ini diambil dari falsafah hidup harus manunggal. Tahu betul sangkan
orang Jawa yang berpijak pada dunia paraning dumadi, apa kehendak Tuhan?
material dan dunia spiritual. Kenapa Dimensi filsafat manusia ini yang perlu
sangkan parani dumadi yang dibangun menjadi fondasi dalam proses
adalah manusia karena selama ini pembangunan ekonomi desa.
manusia lupa bahwa pembangunan Filosofi pembangunan ekonomi desa:
ekonomi selalu dilihat dari aspek One Village ,One Product
pembangunan fisiknya. Pembangunan Upaya untuk memperkuat dan
yang benar adalah pembangunan membangun kemandirian ekonomi desa
manusia, manusia yang mengerti perlu ada upaya menanamkan sejatinya
sejatinya urip, sejatinyanya urip itu urip (sejatinya hidup) yaitu membentuk
ekonomi. Ekonomi mengatur rumah karakter manusia. Karakter manusia
tangga sendiri. Rumah tangga dimulai tidak semata sebagai homo economicus
dari diri pribadi, pribadi dengan pribadi tetapi homo socius, homo religious, dan
menjadi keluarga, keluarga menjadi manusia yang memahami hakikat hidup.
keluarga menjadi masyarakat, Manusia perlu disadarkan dengan
masyarakat dengan masyarakat menjadi sangkan paraning dumadi, memayu
kabupaten, kabupaten dengan hayuning bawana, pemahaman proses.
kabupaten menjadi provinsi, provinsi proses berangkat dari tidak ada menjadi
menjadi negara. Tujuan negara ialah ada, dari ada menjadi lebih baik. Solusi
untuk mewujudkan masyarakat yang paradigma pembangunan ekonomi desa
Sehat,bahagia, sejahtera. Pembangunan harus menjaga keseimbangan jiwa dan

Halaman | 239
Jurnal MODERAT, Volume 7, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://ojs.unigal.ac.id/index.php/modrat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 2 Mei 2021, Reviewed 10 Mei 2021, Publish 31 Mei 2021

raga, ekonomi dan non ekonomi, antara mendapatkan dan menguasai. One villge
kesehatan dan keuangan. Untuk itu one corperation harus menjadi
perlu ada proses melahirkan filosofi one melembaga dalam bentuk badan usaha
village one product perlu dimulai dari seperti BumDes. Hal ini dapat tercapai
filsafat manusia. Produk yang dimaksud apabila mulai dari manusia, bahwa
ialah financial product, tabungan rakyat manusia paham bahwa manusia yang
dan masyarakat yang menjadi dasar paling sempurna, berbagai macam
untuk kesejahteraan masyarakat. produk kebutuhan pokok, pangan. One
Hakikat manusia perlu dibentuk yaitu village one cooperation, konsep
menjadi manusia baik dan berbuat baik. dasarnya setiap orang harus berusaha,
Hakikat berbuat baik ada tiga, karena berusaha wadahnya badan usaha,
menciptakan yang serba baik, menata badan usaha dirinya sendiri namanya
yang sudah dibuat, memperbaiki yang perusahaan terbatas, menjadi besar
sudah ditata. Filosofi ini dapat dimulai memiliki pegawai, harusnya koperasi,
dari proses one person one product, bekerja bersama, idealnya koperasi dan
sadar sejatinya urip, yaitu manusia gotong royong. Cooperasi dan
adalah ciptaan Tuhan yang paling kooperatif. Corporasi yang kooperatif.
sempurna, manusia harus memenuhi Koperasi yang harus menguntungkan.
kebutuhan hidup sendiri. Apa Pendekatan koperasi ini berbeda dengan
kebutuhan hidup sendiri harus makan, korporasi. Jika pendekatan korporasi
konsumsi berarti bisa mengkonsumsi (yang penting hasil akhirnya).
dan memproduksi sendiri, masyarakat Sedangkan pendekatan koperasi
tradisional makan yang ditanam dan (ditekankan gotong royong, komunitas),
memakan yang ditanam. Masyarakat koperasi di Indonesia tidak berkembang
subsistem, menanam apa yang dimakan karena mindsetnya keliru. Koperasi
dan makan yang ditanam. Produk yang dimaknai sebagai kepanjangan
dihasilkan dalam era sekarang telah pemerintah bukan membangun manusia
berubah tidak hanya produk yang tidak di desa Indonesia, sehingga menjadi
hanya fisik tetapi non fisik berupa alat, harusnya alat masyarakat tetapi
tabungan. Bagaimana tabungan bisa sekarang menjadi alat pemerintah.
diwujudkan kalau paham betul sangkan Tantangan dalam pembangunan
dumadi. Tabungan harus semakin besar ekonomi desa terletak pada dua aspek
untuk dirinya sendiri, keluarga, yaitu menyangkut masalah kepastian
tetangga, dan negara bangsa semangat dan kejelasan kebijakan. Bagaimana
itu yang perlu diwujudkan, produksi kebijakan pemerintah pusat, daerah, dan
tidak selalu habis, tidak selalu desa dapat bersinergi dalam
dikonsumsi bentuknya tabungan berupa mewujudkan pembangunan ekonomi
cadagangan sampai berupa uang. One desa yang berkelanjutan. Wujud dari
village one product wujudnya tabungan hasil pembangunan ekonomi desa ialah
bisa membeli, menghasilkan, pemerataan hasil pembangunan dan

Halaman | 240
Jurnal MODERAT, Volume 7, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://ojs.unigal.ac.id/index.php/modrat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 2 Mei 2021, Reviewed 10 Mei 2021, Publish 31 Mei 2021

keadilan sosial dalam bidang ekonomi, a2023/masalah-dan-strategi-


serta kesejahteraan sosial dan pembangunan-ekonomi-serta
masyarakat. Peran pemerintah desa kebijakannya?page=all, diakses
18 Agustus 2020 6:37.
menjadi hal yang mendasar untuk
mencapai terwujudkan ekonomi desa Gischa.S. (2020). Masalah Pemerintah
yang adil dan merata. di bidang Ekonomi,
https://www.kompas.com/skola/r
KESIMPULAN ead/2020/01/24/180000869/masa
Paradigma pembangunan lah-pemerintah-di-bidang-
ekonomi desa yang berpijak pada ekonomi?page=all, diakses 18
Agustus 7:00.
falsafah dan filosofi manusia Indonesia
melalui one person one product, one Hartono, Arif. (1999). Menelusuri
village one product, one village one Wacana Pembangunan: Mencari
corporation merupakan konsepsi Format Pembangunan Khas
ekonomi yang berdikari dan mandiri. Negara Berkembang, Jurnal
Paradigma pembangunan ekonomi desa Ekonomi Pembangunan Vol.4,
dengan meletakkan pada falsafah No.1,1999.
manusia Indonesia dapat menjadi daya
Kontan. (2019). Ini 6 Masalah Ekonomi
dukung untuk penting dalam upaya Indonesia di sepanjang 2019.
meningkatkan kesejahteraan https://nasional.kontan.co.id/new
masyarakat dan kualitas hidup manusia. s/ini-rangkuman-6-masalah-
Untuk itu peran pemerintah desa ekonomi-indonesia-di-sepanjang-
menjadi penting untuk mendorong 2019?page=all, diakses 18
Agustus 2020. 6:51.
tercapainya pembangunan ekonomi
desa. Ridwan. (2016). Pembangunan
Ekonomi Regional. Yogyakarta:
DAFTAR PUSTAKA Pustaka Puitika.
Ernila. N. (2018). Masalah dan Strategi
Pembangunan Ekonomi Serta Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014
Kebijakannya. tentang Desa.
https://www.kompasiana.com/no
viernila02/5af5557216835f3d061

Halaman | 241

Anda mungkin juga menyukai