Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan

Volume
Munawir 8, Nomor
et al (2023).1,Jurnal
Februari 2023
Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (1): 384 – 390
ISSN (Print): 2502-7069; ISSN (Online): 2620-8326
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1108

Memahami Karakteristik Guru Profesional

Munawir1, Amilya Nurul Erindha1*, Della Puspita Sari1


1
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
*Corresponding Author: d97219069@student.uinsby.ac.id

Article History Abstrak: Guru harus memiliki karakteristik atau sifat yang dapat dicontoh
Received : January 12th, 2023 oleh peserta didiknya, salah satunya adalah sikap profesional. Guru
Revised : January 20th, 2023 senantiasa terus belajar dan memperbaiki diri, sehingga dapat menjadi guru
Accepted : February 02th, 2023 yang profesional. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
terkait karakteristik guru profesional. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif deskriptif dengan metode penelitian studi kepustakaan.
Karakteristik seorang guru profesional adalah segala sikap dan perbuatan
guru baik di sekolah, di luar sekolah maupun di lingkungan masyarakat, di
dalam memberikan pelayanan, meningkatkan pengetahuan, memberi
bimbingan dan motivasi kepada peserta didik dalam berbagai hal, misalnya:
cara bersikap antara yang muda dengan yang lebih tua, sikap yang muda
terhadap yang lebih tua, cara berpakaian yang baik secara tradisi atau secara
agama, cara berbicara dan berhubungan baik dengan peserta didik atau sikap
terhadap teman sejawat, serta anggota masyarakat lainnya.Guru profesional
harus memenuhi empat kompetensi, diantaranya yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial. Selain itu, guru profesional juga harus memliki
karakteristik pemimpin dalam memimpin anak didiknya. Jika semua guru
mampu memenuhi karakteristik sebagai guru profesional, maka pendidikan
di Indonesia akan terjamin kualitasnya dengan adanya guru yang berkualitas.
Selain itu, karakteristik guru profesional dengan guru-guru yang kompeten
mampu menghasilkan peserta didik yang kompeten pula.

Keywords: Guru, Karakteristik, Profesional

PENDAHULUAN membentuk sumber daya manusia yang


berkualitas dan menjadi guru yang lebih baik dan
Dalam dunia pendidikan guru lebih profesional terutama dalam proses belajar
merupakan faktor penting dan utama karena guru mengajar sehari-hari. Oleh sebab itu, diperlukan
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap guru yang memiliki kemampuan yang maksimal
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
terutama di sekolah, untuk mencapai kedewasaan dan diharapkan secara berkesinambungan guru
peserta didik sehingga dapat menjadi manusia dapat meningkatkan kompetensinya, baik
yng sesungguhnya dan mengetahui tugas- kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,
tugasnya sebagai manusia. Pada masa sekarang maupun professional (Muhlison, 2014). Maka,
ini diperlukan guru yang profesional. Guru yang kita harus memahami betul bagaimana
profesional mengedepankan mutu dan akan karakteristik guru profesional.
menghasilkan lulusan yang bermutu pula. Pada saat ini, banyak penelitian yang
Namun, di era persaingan yang ketat ini agar para membahas mengenai “Karakteristik Guru
pengelola lembaga pendidikan dapat mampu Profesional”. (Muhlison, 2014) menjelaskan
menjadikan lembaganya berdaya saing, maka bahwa guru profesional merupakan seseorang
guru profesional merupakan salah satu faktor yang mempunnyai keahlian atau kemampuan
untuk membangun lembaga pendidikan yang khusus membina peserta didik, baik dari segi
bermutu. Kualitas guru dipandang sebagai intelektula, spiritual, maupun emosional.
penentu kualitas sekolah baik kualitas proses Sedikitnya ada dua kompetensi yang harus
berupa kualitas proses pembelajaran maupun dimiliki oleh guru profesional, yaitu kompetensi
kualitas output berupa kualitas lulusan. Dalam kepribadian dan profesionalisme. Penelitian yang
rangka turut serta mencerdasakan kehidupan dilakukan cukup bagus dalam membahas
bangsa, peranan guru sangat penting sekali untuk karakteristik guru profesional dari segi

384
Munawir et al (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (1): 384 – 390
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1108

kompetensi yang harus dimiliki seorang guru untuk mengumpulkan data peneliti berupa data-
profesional dan juga menjelaskan karakteristik data kepustakaan yang telah dipilih, dicari,
guru profesional secara islami. Tetapi dari disajikan dan dianalisis. Data yang sudah
penelitian tersebut terdapat permasalahan yaitu terkumpul kemudian dianalisis untuk
saat ini kompetensi yang seharusnya dimiliki mendapatkan informasi, namun terlebih dahulu
oleh guru profesional tidak hanya sekedar dua data tersebut kami seleksi dan kami gunakan
kompetensi melainkan empat kompetensi sumber data yang relevan dengan penelitian kami
(Muhlison, 2014). mengenai “Memahami Karakteristik Guru
Penelitian lain banyak juga yang Profesional”. Selanjutnya, setelah data-data
membahas mengenai “Karakteristik Guru ditemukan dilakukan teknik analisis data
Profesional sebagai Penggerak di Semarang”. kualitatif dengan model interaktif oleh Miles dan
(Sugiyarta, 2020) mengutarakan bahwa salah Huberman yang terdiri dari 3 tahapan sebagai
satu karakteristik menjadi seorang guru berikut:
profesional adalah mampu menjadi seorang 1. Reduksi Data
penggerak, pemimpin, dan juga inspirator. Mereduksi data artinya meringkas, memilih
Penelitian yang dilakukan bagus karena hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
membahas studi kasus di lapangan dan hal yang penting, sehingga data yang
menjelaskan bahwa guru di setiap sekolah atau dikumpulkan terfokus pada objek penelitian.
madrasah yang profesional harus menjadi guru Data-data yang sudah terkumpul akan
yang terampil, guru pemimpin, dan guru direduksi guna memilih data yang sesuai
inspirator. Namun, dari hasil penelitian yang dengan fokus penelitian.
dilakukan masih ada kekurangan yaitu tidak 2. Penyajian Data
semua guru di beberapa sekolah di semarang Data hasil kajian pustaka yang sudah
mampu memenuhi ketiga kriteria tersebut karena direduksi dan sesuai dengan objek penelitian,
banyak guru yang hanya memenuhi satu atau dua kemudian disajikan dalam bentuk uraian
kriteria dan bahkan tidak ada yang memenuhi yang sistematis sehingga memungkinkan
ketiganya sekaligus. Selain itu, dalam penelitian untuk dilakukan penarikan
tersebut belum membahas keempat kompetensi kesimpulan/verifikasi.
yang harus dimiliki oleh guru profesional dan 3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
juga karakteristik lain dari seorang guru Setelah dta direduksi dan disajikan, maka
profesional secara umum ataupun secara islami teknik terakhir yang harus dilakukan adalah
(Sugiyarta, 2020). menarik kesimpulan.
Dari penelitian yang ada masih kurang
dalam hal penjelasan mengenai karakteristik guru HASIL DAN PEMBAHASAN
profesional secara kompetensi, undang-undang,
kepribadian, kemmapuan, dan juga dari segi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
islami ketka guru profesional berada di (KBBI), karakter memiliki arti sifat-sifat
lingkungan madrasah. Masih banyak kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
karakteristik guru profesional yang belum sesuai membedakan seseorang dengan yang lain.
dengan karakteristik yang diingkan di masa Karakteristik menurut istilah adalah sebagai sifat
sekarang. Oleh karena itu penulisan jurnal ini manusia pada umumnya di mana manusia
bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mempunnyai banyak sifat yang tergantung dari
lebih luas terkait karakteristik guru profesional. faktor kehidupannya sendiri. Jadi karakteristik itu
adalah suatu sifat atau karakter yang baik yang
METODE harus dimiliki atau dikuasai oleh seorang
Penelitian ini merupakan penelitian pendidik untuk menghasilkan suatu generasi
kualitatif dimana penelitian ini lebih tertuju pada yang bermartabat dan berakhlak (Irjus Indrawan,
elemen objek, manusia, dan institusi, serta 2020). Secara umum guru dapat diartikan
hubungan atau keterkaitan diantara elemen- sebagai orang yang memiliki tanggung jawab
elemen tersebut. Metode penelitian yang mendidik. Secara khusus, guru dapat diartikan
kelompok kami gunakan adalah menggunakan sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap
kajian pustaka. Target/sasaran kami dalam perkembangan murid dengan mengupayakan
penelitian ini adalah semua guru. Dalam perkembangan seluruh potensinya, baik potensi
penelitian kepustakaan, metode yang digunakan afektif, kognitif, dan psikomotorik (Ahmad

385
Munawir et al (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (1): 384 – 390
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1108

Tafsir, 1992). Dalam Kamus Besar Bahasa tinjauan Islam khususnya di bidang pendidikan
Indonesia kata guru diartikan dengan orang yang dimaknai sebagai seseorang yang harus benar-
pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. benar mempunnyai kualitas keilmuan
Guru juga merupakan pendidik atau agen kependidikan dan keinginan yang memadai guna
pembelajaran (learning agent) dengan memiliki menunjang tugas jabatan profesinya, sebab tidak
peran sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan semua orang bisa melaksanakan tugas dengan
pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. baik (Dewi Safitri, 2019).
Menurut pandangan lama, guru adalah sosok Guru merupakan pendidik profesional
manusia yang patut digugu dan ditiru. Digugu dengan tugas utama yaitu mendidik, mengajar,
berarti segala tingkah lakunya harus dapat membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
menjadi contoh atau teladan bagi masyarakat. dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
Digugu berarti sikap dan perilaku guru dapat pendidikan formal, tugas tersebut akan efektif
dijadikan sebuah panutan bagi lingkungan jika guru memiliki derajat profesional tertentu
sekitar, ucapan seorang guru dapat dijadikan yang tercermin dari kompetensi, kemahiran,
sebuah nasehat, arahan maupun kecakapan atau keterampilan yang memenuhi
bimbingan.Sedangkan ditiru berarti sikap dan standar mutu atau norma etik tertentu (Sudarwan
perilaku guru dapat dijadikan contoh maupun suri danim, 2010). Menurut Moh. Uzer Usman dalam
tauladan bagi orang sekitar (Juhji, 2016). Guru bukunya yang berjudul “Menjadi Guru
adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan Profesional”, guru merupakan jabatan atau
profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya profesi yang memerlukan keahlian khusus
dalam bidang pendidikan melalui interaksi apalagi menjadi seorang guru yang profesional
edukatif secara terpola, formal dan sistematis. harus menguasai benar seluk beluk pendidikan
Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan pengajaran sebagai ilmu pengetahuan yang
dan Dosen (Pasal 1) dinyatakan bahwa: perlu dibina dan dikembangkan melalui masa
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas pendidikan tertentu (Uzer Usman, 2010).
utama mendidik, mengajar, membimbing, Menurut R. Payong menyatakan bahwa guru
mengarahkan, melatih, menilai dan profesional adalah seseorang ahli bidang studi
mengevaluasi peserta didik pada jalur (subject matter specialist). Setelah melewati
pendidikan formal, pada jenjang pendidikan proses pendidikan dan pelatihan yang relatif lama
dasar dan pendidikan menengah.” (kurang lebih 4 tahun) untuk jenjang strata satu
Sementara itu dalam bahasa Inggris (S1) ditambah dengan satu tahun pendidikan
dijumpai beberapa kata yang berarti guru, profesi, maka para guru dianggap memiliki
misalnya teacher yang berarti guru atau pengajar, pengetauan dan wawasan yang cukup mengenai
educator yang berarti pendidik atau ahli isi mata pelajaran yang terkait dengan struktur,
mendidik, dan tutor yang berarti guru pribadi, konsep dan keilmuannya (Marselus R. Payong,
guru yang mengajar di rumah atau guru yang 2014).
memberi les. Dalam pandangan islam, guru Karakteristik guru adalah sifat-sifat khas,
merupakan seorang pendidik yang mana guru akhlak baik yang harus dimiliki oleh seorang
akan mengupayakan perkembangan seluruh guru agar dapat menjadi suri tauladan bagi anak
potensi siswa, baik potensi afektif, kognitif, didiknya, juga memiliki rasa cinta kasih dan tulus
maupun psikomotor. Potensi ini harus ikhlas dalam proses kegiatan belajar mengajar
dikembangkan dengan seimbang hingga tingga agar anak didik memiliki semangat dan motivasi
yang tinggi, menurut ajaran Islam (Fitri Mulyani, yang tinggi sehingga akan timbul sikap aktif,
2005). Dalam pengertiaan sederhana guru adalah kreatif, dan inovatif. Guru terlahir atau ada
orang yang memberikan ilmu pengetauan kepada semenjak manusia itu sendiri ada, karena begitu
anak didik. Kemudian guru dalam pandangan manusia terlahir ke dunia sesungguhnya proses
masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan telah terjadi. Proses pendidian dalam
pendidikan di tempat tertentu, tidak hars di arti proses internalisasi suatu nilai dari orang
lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di dewasa kepada orang yang dianggap perlu
masjid, di surau atau mushola, di rumah dan menerima suatau nilai.
sebagainya (Dewi Safitri, 2019). Karakteristik seorang guru profesional
Kata profesional bersangkutan dengan sendiri adalah segala sikap dan perbuatan guru
profesi atau memerlukan kepandaian khusus baik di sekolah, di luar sekolah maupun di
untuk menjalankannya. Profesional dalam lingkungan masyarakat, di dalam memberikan

386
Munawir et al (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (1): 384 – 390
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1108

pelayanan, meningkatkan pengetahuan, memberi dan kesetiakawanan sosial”. Berdasarkan hal


bimbingan dan motivasi kepada peserta didik tersebut artinya guru seharusnya dapat
dalam berbagai hal, misalnya: cara bersikap menciptakan dan memelihara hubungan
antara yang muda dengan yang lebih tua, sikap sesama guru dalam lingkungan kerjanya,
yang muda terhadap yang lebih tua, cara serta menciptakan semangat kekeluargaan
berpakaian yang baik secara tradisi atau secara dan kesetiakawanan sosial di lingkungan
agama, cara berbicara dan berhubungan baik diluar kerjanya.
dengan peserta didik atau sikap terhadap teman 4. Membimbing peserta didik
sejawat, serta anggota masyarakat lainnya Guru memiliki peran membimbing, menjaga,
(Marselus R. Payong, 2014). dan mengarahkan peserta didik supaya dapat
Karakteristik guru yang profesional yakni tumbuh dan berkembang sesuai bakat, minat,
mencakup tentang kepribadian dan lain-lain. serta sesuai dengan potensi yang dimiliki
Guru yang profesional akan mampu menerapkan peserta didik tersebut. Adapun karakteristik
hubungan yang bentuknya multidimensional guru yang sangat disenangi para siswa yakni:
(Syarifah Normawati, 2019). Berikut ini adalah Demokrasi, Baik hati, Sabar, Adil,
macam-macam karakteristik dari guru Konsisten,Terbuka, Suka menolong, Ramah,
Profesional diantaranya yaitu: Suka humor, Memiliki bermacam minat ,
1. Taat pada peraturan perundang-undangan Menguasai bahan pelajaran, Peduli dan
Pemerintah memegang kebijakan pendidikan perhatian kepada siswam, Kooperatif
yang ada di negara Indonesia. Pemerintah (Musriadi, 2018).
melalui departemen pendidikan Nasional 5. Taat pada pemimpin
mengeluarkan ketentuan-ketentuan serta Seorang guru harus taat kepada
peraturan-peraturan yang merupakan pemimpinnya. Tingkatan kepemimpinan
kebijakan dan harus dilaksanakan oleh dimulai dari kepengurusan cabang daerah
aparatnya yaitu termasuk guru karena guru hingga pusat Hal ini juga berlaku sama untuk
juga aparat pemerintah. Karenanya guru dinas pendidikan. Guru taat pada
harus mengetahui kebijakan-kebijakan pemimpinnya yaitu dilakukan dengan
pemerintah khususnya kebijakan yang ada di menjalankan kebijakan-kebijakan serta
dalam bidang pendidikan. Sehingga mendengarkan arahnya disampaikan oleh
kebijakan-kebijakan tersebut dapat penentu kebijakan.
dilaksanakan serta ditaati dengan baik. 6. Memiliki komitmen terhadap profesionalitas
2. Memelihara dan meningkatkan organisasi Pelayanan dan pengabdian yang diberikan
profesi berlandaskan pada kemampuan profesional
Pada kode etik guru butir 6 menyatakan serta falsafah hidup yang mantap. Guru
bahwa “guru secara pribadi dan bersama- memiliki tugas melayani dengan baik kepada
sama mengembangkan, meningkatkan mutu ada siapapun yang membutuhkan
dan martabat profesinya”. Hal ini dapat bantuannya. Di dalam diri seorang guru
dilakukan dengan guru bersama-sama untuk terdapat sifat dedikatif (Shilphy A. Octavia,
memelihara dan lebih meningkatkan lagi 2019).
mutu organisasi guru yang fungsinya 7. Menciptakan suasana baik di tempat kerja
berperan sebagai sarana perjuangan serta Suasana baik yang tercinta di tempat kerja
pengabdian. Organisasi guru yaitu Prsatuan tentu akan meningkatkan produktivitas guru.
Guru Republik Indonesia (PGRI). Undang- Guru memiliki kewajiban untuk menciptakan
Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru suasana yang baik dalam lingkungan
dan Dosen mengamanatkan kepada guru kerjanya agar suasana lebih kondusif
untuk wajib menjadi anggota organisasi atau (Syarifah Normawati, 2019)
asosiasi profesi. Pembnetukan dari organisasi Karakteristik kepribadian guru yang
maupun asosiasi profesi yang dimaksud dijelaskan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab
dilakukan sesuai peraturan perundang- Ihya’ al-‘Ulumuddin relevan dengan konsep
undangan (Musriadi, 2018). kepribadian guru yang ada pada UU. No. 14
3. Memelihara hubungan dengan teman sejawat Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam
Di dalam butir ketujuh pada kode etik guru kitab Ihya’ al-‘Ulumuddin karya Imam al-
dijelaskan bahwa “Guru memelihara Ghazali tersebut disebut pula bahwa siapa yang
hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, bekerja dibidang pendidikan, sesungguhnya ia

387
Munawir et al (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (1): 384 – 390
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1108

te;aj memilih pekerjaan terhotmat lagi teramat sopan, berakhlak terpuji, sabar, murah hati,
penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan perilaku-perilaku terpuji lainnya (Rizem
serta sopan santunnya ketika menjalankan Aizid, 2020).
tugasnya (Arham Junaidi Firman, 2018). Hal ini
dapat diamati dari setiap nilai indikator yang Guru harus menunjukkan kasih sayangnya
tertera pada konsep yang termaktub dalam UU. kepada siswa layaknya sebagai anak sendiri
No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, karena Rasulullah juga melakukan hal demikian
kecuali satu indikator, yaitu indikator bangga sebagaimana sabda Rasulullan SAW
sebagai guru yang merupakan cabang dari konsep ”Sesungguhnya akubagi kaum adalah seperti
mantab dan stabil. Karakteristik kepribadian guru ayah terhadap anaknya”(Dedi Sahputra
menurut kitab Ihya’ al-‘Ulumuddin digambarkan Napitupulu, 2020). Dalam Peraturan Menteri
menjadi 8 indikator yaitu, Kasih saying, Agama RI Nomor 16 Tahun 2010 tentang
Meneladani nabi, Nasehat guru, Melarang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah
dengan cara sindiran dan belas kasih , Berpegang dalam Pasal 16 ayat 1 dilampirkan bahwa, guru
teguh pada etika seorang guru, Menyesuaikan Profesional harus memiliki kompetensi
diri dengan kadar kemampuan murid , pedagogik, kepribadian, sosial, profesional, dan
Memahami perbedaan kemampuan murid, dan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah
mengamalkan ilmunya Nurul Qoim, 2021). kemampuan untuk mengerakkan,
Imam al-Ghazali juga menerangkan syarat atau mempengaruhi, memotivasi, mengajak,
kriteria yang harus dimiliki seorang pendidik mengarahkan, menasehati, membimbing,
yaitu: menyuruh, memerintah, melarang dan
1. Seorang pendidik harus memiliki sifat cinta menghukum (kalau perlu), serta membina dengan
kepada anak didiknya, seperti cintanya ia maksud agar manusia mau bekerja dalam rangka
kepada anak kandungnya, memperlakukan mencapai tujuan secara efektif dan efisien
anak didiknya seperti memperlakukan anak (Fatmawati, 2021). Seorang guru yang
sendiri. Seorang guru seharusnya bisa profesional memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai
menjadi wakil kedua orang tuan anak berikut:
didiknya. 1. Memiliki landasan ilmu pengetahuan yang
2. Seorang pendidik harus ikhlas dalam kuat.
mengajar anak didiknya, serta tidak 2. Patuh terhadap sistem hukuman berupa
mengharapkan atau meminta imbalan. sanksi profesi.
3. Seorang pendidik harus menjadi motivator 3. Mengikuti sistem seleksi dan bersertifikasi.
bagi anak didiknya. Pendidik harus menjadi 4. Memiliki organisasi profesi (organisasi
contoh, teladan, dan pembangkit motivasi keguruan).
belajar anak didiknya serta memberikan 5. Mempunyai militansi diri (individual).
dorongan dari belakang agar peerta didik 6. Memahami dan mempunyai prinsip etika
dapat mewujudkan cita-cita dan mimpinya (kode etik guru).
(Yusuf Hanafiah, 2021). 7. Berdasarkan kompetensi diri (individual).
4. Seorang pendidik harus senantiasa 8. Mempunyai kesadaran atas profesionalitas
mengingatkan anak didiknya kepada tujuan yang tinggi.
pendidikan yaitu untuk mendekatkan diri 9. Mampu berkolaborasi dan berkompetisi yang
kepada Allah SWT. Dengan demikian sehat dengan rekan sejawat (Rasinus, 2021).
diharapkan anak didik tersebut tidak menjadi Komponen ciri-ciri guru professional
sombong atas ilmu yang dimilikinya. berdasarkan Asian Programme of Educational
5. Seorang pendidik juga harus mengamalkan Innovation for Development (APEID) tahun 2021
ilmu yang dia ajarkan kepada anak didiknya. diantaranya yaitu:
6. Seorang pendidik harus mengajarkan materi 1. Menghubungkan siswa dan lingkungan.
yang sesuai dengan daya tangkap serta 2. Membimbing siswa berfikir ilmiah.
tingkat intelektuan anak didiknya. 3. Sebagai sumber ilmu pengetahuan tertentu
7. Seorang pendidik harus mampu dengan belajar seumur hidup.
menanamkan keimanan pada anak didiknya. 4. Mengorganisasi belajar siswa.
8. Seorang pendidik harus menjadi teladan yang 5. Menghubungkan siswa dengan lingkungan
baik bagi anak didiknya. Pendidik harus yang masih kabur.
memiliki perilaku yang halus, lapang dada,

388
Munawir et al (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (1): 384 – 390
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1108

6. Mengembangakan filsafat moral dan Danim, Sudarwan (2010). Profesionalisasi dan


pandangan postif tentang dunia. Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
7. Mengembangan kreatifitas dan rasa percaya Fatmawati (2021). “Implementasi Kompetensi
diri siswa. Kepemimpinan Guru PAI dalam
8. Koordinator lembaga non formal di luar Mengaktualisasikan Akhlak Mulia Peserta
sekolah. Didik”. Jurnal Didaktika 5(1), 26.
9. Petugas pendidikan sosial. Hanafiah, Yusuf, dkk. (2021). Aku Bangga
10. Mengitegrasikan pengetahuan demi Menjadi Guru; Peran Guru dalam
kepentingan sekolah dan masyarakat Penguatan Nilai Karakter Peserta Didik.
(Shilphy A. Octavia, 2021). Yogyakarta: UAD Press.
Indrawan, Irjus (2020). Guru Profesional.
KESIMPULAN Klaten: Lakeisha.
Juhji (2016). “Peran Urgen Guru dalam
Guru tidak hanya menyampaikan materi Pendidikan”. STUDIA DIDAKTIKA 1(1),
ajar saja, akan tetapi guru juga harus melakukan 56.
tindakan mendidik. Guru bukanlah satu-satunya Junaidi Firman, Arham (2018). Studi Alquran
sumber informasi bahan ajar, maka guru Teori dan Aplikasinya dalam Penafsian
berfungsi sebagai fasilitator, motivator dan Ayat Pendidikan.Yogyakarta: Diandra
membantu peserta didik dalam mengolah peserta Kreatif .
didik. Oleh karena itu, keberadaan guru Muhlison (2014). “Guru Profesional (Sebuah
profesional sebagaimana karakteristik guru Karakteristik Guru Ideal dalam Pendidikan
profesional yang sudah dijelaskan di atas, sudah Islam)”. Jurnal Darul Ilmi 2(2), 47-48.
merupakan tuntunan masyarakat modern. Untuk Mulyani, Fitri (2017). “Konsep Kompetensi
itu, diperlukan berbagai upaya untuk Guru dalam Undang-Undang Nomor 14
meningkatkan profesionalisme guru seperti Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen”.
dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan Jurnal Pendidikan Universitas Garut 3(1),
berbagai lembaga keguruan untuk mewujudkan 4.
potret guru yang profesional. Musriadi (2018). Profesi Kependidikan Secara
Teoretis dan Aplikatif. Yogyakarta :
UCAPAN TERIMA KASIH Deepublish Publisher.
Normawati, Syarifah, dkk. (2019). Etika &
Penyelesain jurnal ini tidak terlepas dari Profesi Guru. Riau : PT. Indragiri Dot
campur tangan beberapa piak. Oleh karena itu, Com.
yang pertama penulis ingin mengucapkan terima Qoim, Nurul (2021). "Karakteristik Kepribadian
kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Guru Perspektif Kitab Ihya’ Ulum Al-Din
dan karunia-Nya sehingga jurnal ini dapat Dan Relevansinya Dengan Kompetensi
terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima Kepribadian Guru Dalam UU. No. 14
kasih kepada dosen mata kuliah “Profesi Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen"
Keguruan” yang sudah membimbing penulis, http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/i
serta teman-teman mahasiswa PGMI kelas 5B ndex.php/qodiri/article/view/2696
yang sudah banyak membantu dan memberikan R. Payong, Marselus (2014). Sertifikasi Profesi
dukungan kepada penulis, sehingga jurnal ini Guru. Jakarta: Indeks.
dapat terselesaikan dengan baik. Rasinus, dkk. (2021). Dasar-Dasar
Kependidikan. Medan : Yayasan Kita
REFERENCES Menulis.
Safitri, Dewi (2019). Menjadi Guru Profesional.
A. Octavia, Shilphy (2020). Etika Profesi Guru. Riau: PT Indragiri Dot Com.
Yogyakarta: Deepublish Publisher. Sahputra Napitupulu, Dedi.(2020). Etika Profesi
A. Octavia, Shilphy (2019). Sikap Dan Kinerja Guru Pendidikan Agama IslamI.
Guru Profesional. Sleman: Deepublish Sukabumi: Haura Utama.
Publisher. Sugiyarta (2020). “Karakteristik Guru
Aizid, Rizem (2020). Cinta Itu Indah. Profesional sebagai Penggerak di
Yogyakarta: DIVA Press. Semarang”, Jurnal Profesi Keguruan,
220.

389
Munawir et al (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (1): 384 – 390
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1108

Susana, Afri (2021). Pengetahuan Dasar Guru. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus
Bandung: Tata Akbar. Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Tafsir, Ahmad (2019). Ilmu Pendidikan dalam Pustaka.
Persepektif Islam. Bandung: Remaja Usman, Uzer (2010). Menjadi Guru Profesional.
Rosda Karya. Bandung: Remaja Rosda Karya.

390

Anda mungkin juga menyukai