Anda di halaman 1dari 7

PEDOMAN PENYIMPANAN

SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN


BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
TAHUN 2020

INSTALASI FARMASI
RSJD Dr AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
JL BRIGJEN SUDIARTO 347 SEMARANG 50191
Telp 024 6722564 Fax 024 6722566
SEMARANG
SAMBUTAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr AMINO GONDOHUTOMO


PROVINSI JAWA TENGAH

Pedoman Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
tahun 2020 ini merupakan salah satu Standar Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit yang akan
menjadi pedoman bagi setiap Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian ( TTK ) serta tenaga
kesehatan lainnya yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr Amino Gondohutomo Provinsi
Jawa Tengah, dalam rangka melakukan kegiatan penyimpanan dan pemeliharaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang ada di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Penyusunan Pedoman Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengah mempunyai tujuan sebagai pedoman dalam menyimpan dan memelihara mutu sediaan
farmasi, menghindari penggunaan yang tidak bertangung jawab, menghindari kehilangan dan
pencurian, serta memudahkan pencarian dan pengawasan.

Semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam menjalankan


penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 31 Januari 2020


RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
Direktur,

Dr. Alek Jusran, M.Kes


NIP 19690211 200701 1 007

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah
Nya sehingga penyusunan Pedoman Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat kesehatan dan Bahan
Medis Habis Pakai Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr Amino Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah dapat diselesaikan dengan baik.

Pedoman Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
merupakan bagian dari standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit sebagai acuan Apoteker
dan Tenaga Teknis Kefarmasian dalam melakukan penyimpanan dan pemeliharaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan medis Habis Pakai baik dan terjamin mutunya

Pedoman Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
Instalasi Farmasi ini bersifat dinamis, oleh sebab itu akan dilakukan revisi sesuai dengan
perkembangan teknologi kefarmasian. Kami menyadari bahwa Pedoman Penyimpanan Sediaan
Farmasi, Alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai Instalasi Farmasi ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu, saran perbaikan untuk revisi buku ini sangat diharapkan.

Semarang, 31 Januari 2020

Kepala Instalasi Farmasi

Dra Yetti Farichati,Apt,M.Kes


NIP 19600804 198803 2 003

iii
4) Warna larutan berubah
g. Komponen yang harus diperhatikan antara lain :
1) Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan Obat diberi label
yang secara jelas terbaca memuat nama, tanggal pertama kemasan dibuka,
tanggal kadaluwarsa dan peringatan khusus.
2) Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk
kebutuhan klinis yang penting.
3) Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan pada unit perawatan pasien
dilengkapi dengan pengaman, harus diberi label yang jelas dan disimpan pada
area yang dibatasi ketat ( restricted ) untuk mencegah penatalaksanaan yang
kurang hati-hati.
4) Sediaaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang dibawa oleh pasien harus
disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi.
5. Sediaaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai, Alat Kesehatan
dan Bahan Medis Habis Pakai yang harus disimpan terpisah yaitu :
a. Bahan mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan diberi tanda khusus
bahan berbahaya.
b. Gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat dan diberi penandaan untuk
menghindari kesalahan pengambilan jenis gas medis. Penyimpanan tabung gas
medis kosong terpisah dari tabung gas medis yang ada isinya. Penyimpanan
tabung gas medis di ruangan harus menggunakan tutup demi keselamatan.
6. Tindak lanjut terhadap Sediaan Farmasi yang terbukti telah rusak atau telah
kadaluwarsa.
a. Dikumpulkan, diinventarisasi dan disimpan secara terpisah dengan diberi
penandaan atau diberi label khusus untuk diusulkan penghapusannya.
b. Dikembalikan atau diklaim pada Perusahaan Farmasi bersangkutan sebelum masa
kadaluwarsa berakhir, sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang
berlaku.
c. Diusulkan penghapusannya sesuai undang-undang dan peraturan-peraturan yang
berlaku dan dibuat Berita Acara Pemusnahan Sediaaan Farmasi, Alat Kesehatan
dan Bahan Medis Habis Pakai.
7. Hambatan terkait dengan penyimpanan Sediaan Farmasi
Adanya hambatan yang terkait dengan penyimpanan Sediaaan Farmasi, Alat Kesehatan
dan Bahan Medis Habis Pakai yaitu :
a. Penggolongan obat-obatan berdasarkan jenis dan macam bentuk sediaan, belum
sepenuhnya dilaksanakan sehubungan dengan pola peresepan yang dilayani masih
sering berubah-ubah.

33
3. Penyimpanan tabung gas medis isi dan tabung gas medis kosong dipisahkan, untuk
memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
4. Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau sejenisnya.

H. Penyimpanan Elektrolit Konsentrat


1. Yang termasuk dalam elektrolit konsentrat antara lain: Calcium gluconas, natrium
bicarbonate, magnesium sulfat (Mg SO4), potassium klorida (KCl), Dextrose 40%, Nacl
3%
2. Penyimpanan elektrolit pekat hanya di Instalasi Farmasi,
3. Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk
kebutuhan klinis yang penting.
4. Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan pada unit perawatan pasien dilengkapi
dengan pengaman, harus diberlabel yang jelas dan disimpan pada area yang dibatasi
ketat (restricted) untuk mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-hati.
5. Simpan eletrolit konsentrat di Instalasi Farmasi terpisah dengan larutan yang lain.
6. Beri stiker penanda warna merah, pada tempat penyimpanan.
7. Yang bertanggungjawab atas peresepan larutan elektrolit konsentrat adalah
Dokter DPJP yang merawat, atau bila instruksi lewat telpon, maka yang meresepkan
adalah Dokter jaga bangsal.

I. Penyimpanan Obat Radioaktif


1. Penyimpanan Obat Radioaktif harus sesuai dengan undang-undang dan peraturan-
peraturan yang berlaku, disimpan pada rak khusus.
2. Obat Radioaktif, dicatat bentuk sediaan, jenis Obat Radioaktif dan suhu penyimpanan
yang dikehendaki ( disimpan di almari pendingin dengan suhu tertentu untuk Obat
Radioaktif tertentu atau pada suhu kamar ( sejuk ), serta diberi label yang jelas.
3. Sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku, Instalasi
Farmasi hanya melakukan penyimpanan, pencatatan jumlah yang dipesan dan
jumlah yang digunakan serta sisa persediaan Obat Radioaktif yang ada, sedangkan
untuk proses pembuatan sediaan, pengemasan, sterilisasi, pengujian dan pengendalian
Obat Radioaktif didalam Rumah Sakit dikelola oleh Instalasi Radiologi.
4. Pengeluaran Obat Radioaktif dari Gudang Farmasi hanya dilakukan berdasarkan
permintaan dari Instalasi Farmasi ( sisitem satu pintu ) dengan sistem FIFO ( First In
First Out ) dan FEFO ( First Expired First Out ) untuk selanjutkan dari Instalasi
Farmasi didistribusikan ke Instalasi Radiologi yang menggunakan.

J. Penyimpanan Obat Program Atau Bantuan Dari Pemerintah


1. Menentukan jenis Obat :

39

Anda mungkin juga menyukai