NIM : C1021211019
PRODI : AGRIBISNIS
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGI AGRIBISNIS
S W
1. PT bergerak 1. Praktek ijon
dalam usaha sering terjadi dan
produksi dan sering
pemasaran prduk berpengaurh pada
IFE kopi robusta mutu kopi yang
dengan kualitas dihasilkan.
premium, dan 2. Petani tidak
reguler. melakukan petik
2. PT AKL merah.
menjadi 3. Kosongnya
perusahaan jabatan manager
terbesar Kopi di pemasaran.
Indonesia,
berbasis
keunggulan Kopi
Robusta.
3. PT AKL
mengembangkan
penguasaan
pangsa pasar
wholesale
(penjualan dalam
jumlah/partai
besar) dan retail
EFE (eceran) dengan
merk AROLAM
Bean Coffee,
melalui Outlet
ARL (Agrikop
Robusta
Lampung) dan
Pasar Daring
(Online Market)
di seluruh
wilayah
Indonesia, serta
Pasar Ekspor.
4. PT AKL
bermitra dengan
kelompok Tani
Kopi di wilayah
Kabupaten
Lampung dan
Tanggamus,
disekitar dua
lokasi kebun
tersebut, dengan
target komposisi
produksi
berkisar 30 %
produksi kebun
sendiri dan 70 %
produksi dari
Petani Mitra.
5. Membangun
merk (brand
building) Outlet
ARL Fresh Bean
Coffe, dan
AROLAM
O SO WO
1. Kopi lampung menjadi 1. Mengembangka 1. PT AKL
salah satu kopi jenis n pangsa pasar memperluas
robusta asal Indonesia wholesale,dan areal produksi
yang sudah cukup retail dengan kebun sendiri
dikenal para pecinta merek di kabupaten
kopi, dari dalam dan luar AROLAM Bean Lampung
negeri. Coffee dipasar Barat dan
2. Kopi Lampung banyak daring seluruh Tanggamus,
Indonesia serta masing-
digemari para pecinta
pasar ekspor. masing seluas
kopi di negara-negara
luar. 60 hektar.
3. Naiknya permintaan kopi
Robusta yang berasal
dari lampung, baik untuk
pasar domestik maupun
internasional.
4. Trend meningkat
konsumsi kopi,
dibukanya kedai-kedai
kopi, baik secra total
maupun lokal
T ST WT
1. Pengekspor kopi robusta 1. PT AKL sering 1. Membangun
terbesar diambil oleh terkendala SDM petani
dengan berbasis riset dan
Vietnam
persoalan pengembangan
2. Kondisi pandemi mendapatkan kopisebagai
membuat penurunan lahan produksi komoditi
terhadap harga kopi. yang lebih luas unggulan
3. Harga kopi masih relatif lagi dan tenaga
kerja
tidak berubah/rendah
lapangan.
ditingkat petani
menyebabkan volume
dan kualitas produksi
menurun.
4. Potensi risiko dalam
produksi pengadaan,
yaitu perubahan pola
tanam dan budidaya
petani yang semula
sebagian besar (75%)
petani mitra melakukan
monokultur tanaman
kopi.
5. Munculnya perusahaan
baru dalam bidang
produksi kopi dan
pemasaran kopi.
Sko
IFE Bobot Rating r
Kekuatan (strenght)
3
4
2
1
-3
(2.57,-0,01)
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
X
-3
-1 -3
-2
-2
Diversifikasi Strategi
-3
-4
KUADRAN IV KUADRAN II
Kesimpulan: Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa posisi PT. Agrikop Lampung terletak
pada kuadran II, yang menyatakan bahwa PT. Agrikop Lampung perlu melakukan
diversifikasi strategi atau perluasan baik produk barang atau jasa, dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan, penjualan dan keuntungan perusahaan. Serta perusahaan perlu
meminimalkan resiko ancaman perusahaan.