Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN DUKUNGAN USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN (UPJA)

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOPERASIKAN


ALAT MESIN PERTANIAN DI DUSUN EMPAONG

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Metode Penelitian

Dosen Pengampu:
Dr. Nurliza, S.P., M.M.

Disusun oleh:

Agnes Darma Angela (C1021211019)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas proposal yang berjudul Penerapan
Dukungan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) untuk Meningkatkan Keterampilan
Mengoperasikan Alat Mesin Pertanian Di Dusun Empaong.

Adapun tujuan penulisan proposal ini yaitu untuk memenuhi tugas dari Dr. Nurliza, S.P.,
M.M., pada Mata Kuliah Metode Penelitian. Selain itu, proposal ini juga bertujuan untuk
mengetahui peran kelembaggan pertanian (UPJA) dalam mendukung peningkatan
keterampilan mengoperasikan alat mesin pertanian bagi para pembaca dan penulis.

Pada kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang
terlibat dalam pembuatan proposal ini :
1. Dr. Nurliza, S.P., M.M., selaku dosen pengampu Kuliah Metode Penelitian;
2. Warga Dusun Empaong selaku narasumber;
3. Berbagai tinjauan dan referensi yang membantu;
4. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini,
yang telah memberikan bantuan moral dan materiil dalam proses penyelesaian
laporan ini;
Dalam penulisan proposal ini penulis sudah berusaha optimal namun tidak menutup
kemungkinan terjadi kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan proposal ini.

Pontianak, 28 Februari 2023


Peneliti

Agnes Darma Angela


C1021211019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 3
1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................................................................ 3
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................................................. 3
BAB 2 ........................................................................................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 4
2.1 Landasan Teori .................................................................................................................. 4
2.1.1 Usaha Pelayanan Jasa Alasintan (UPJA) ...................................................................... 4
2.1.2 Alat Mesin Pertanian (Alasintan) .................................................................................. 5
2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................................................... 6
2.3 Kerangka Pemikiran ......................................................................................................... 7
BAB 3 ........................................................................................................................................ 9
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................................. 9
3.1 Metode, Lokasi, dan Waktu Penelitian ........................................................................... 9
3.2 Data dan Jenis Data ........................................................................................................... 9
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................... 9
3.4 Populasi dan Sampel ........................................................................................................ 10
3.5 Variabel dan pengukuran ............................................................................................... 10
3.6 Analisis Data ..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam memenuhi kebutuhan pangan yang meningkat sejalan dengan laju
pertumbuhan penduduk, produksi pertanian secara konsisten juga harus
ditingkatkan. Dalam hal ini peranan mekanisasi sangat penting, karena cara budi
daya tradisional dan pengolahan hasil secara manual kurang efisien dan belum
dapat memenuhi kebutuhan dalam proses produksi pertanian. Sejalan dengan
berkembangnya kemajuan teknologi, pengunaan teknologi mekanik juga
dikembangkan pada bidang pertanian yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah
Alat Mesin Pertanian atau disingkat Alsintan (Unaasi et al., 2022). Alsintan
memiliki peran penting dalam mendukung kemajuan produksi pertanian. Dengan
demikian diharapkan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia
lebih optimal (Suhendrata 2015). Pemerintah Kabupaten Sekadau telah
memberikan beberapa alasintan kepada masyarakat Di Dusun Empaong. Hal ini
dilakukan pemerintah untuk menfasilitasi, melayani, serta mendorong masyarakat
petani Di Dusun Empaong dengan harapan dapat meningkatkan produksi padi
secara signifikan.
Namun rencana pemerintah tidak seperti yang diharapkan, ternyata sebanyak
85% masyarakat petani Di Dusun Empaong belum bisa menggunakan alsintan
yang telah diberikan pemerintah. Masyarakat petani Di Dusun Empaong
mengganggap menggunakan alsintan hanya memperlambat pekerjaan mereka.
Bantuan alsintan yang diberikan pemerintah saat ini hanya menekankan pada hasil
teknis, tanpa mempertimbangkan aspek secara sosial budaya masyarakat. Hal ini
disebabkan karena belum terjalinnya komunikasi yang intensif antara pengambil
kebijakan (pemerintah) yang didukung oleh lembaga pengembangan riset dan
teknologi dengan para pengguna hasil riset (Aldillah, R. 2016).
Salah satu upaya dalam mekanisasi pertanian yaitu usaha untuk mempercepat
adopsi alsintan dimana hal tersebut memerlukan dukungan dari kelembagaan
dalam pengelolaannya. Sebagai upayanya yaitu melalui suatu lembaga ekonomi
yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa alasintan yang dinamakan Usaha
Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).(Husnayati et al., n.d.) Dalam hal ini peran UPJA

1
sangat penting karena kemampuan petani dalam mengolah lahan pertanian masih
terbatas, tingkat pendidikan dan keterampilan masih rendah, pengelolaan alsintan
secara perorangan kurang efisien, kemampuan permodalan usaha tani lemah, harga
alsintan mahal, dan pengelolaan usaha tani tidak efisien (Widyatami, 2019).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik UPJA terkait
aktivitas pengelolaan dan penggunaan serta manfaat dari alsintan yang mendukung
kegiatan pertanian Di Dusun Empaong. Dapat dilihat bahwa bantuan alsintan yang
diberikan pemerintah kepada masyarakat petani Di Dusun Empaong masih
terbengkalai yang dimana hal tersebut dapat berdampak kepada kerugian program
mekanisasi pertanian. Maka dari itu diperlukan kerjasama antara UPJA dengan
masyarakat petani Di Dusun Empaong untuk mengelola alasintan. Dengan
demikian diharapakan kajian ini dapat dijadikan sumber acuan atau rujukan oleh
UPJA dalam mengelola dan menggunakan alat mesin pertanian Di Dusun
Empaong.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa peran kelembagaan pertanian untuk meningkatkan keterampilan
mengoperasikan alat mesin pertanian Di Dusun Empaong?
2. Mengapa perlu dukungan kelembagaan pertanian untuk meningkatkan
keterampilan mengoperasikan alat mesin pertanian Di Dusun Empaong?
3. Bagaimana mengoptimalkan keterampilan mengoperasikan alat mesin
pertanian Di Dusun Empaong?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan,
maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui peran kelembagaan pertanian dalam meningkatkan keterampilan


mengoperasikan alat mesin pertanian Di Dusun Empaong.
2. Memperoleh gambaran yang jelas tentang bagaimana strategi kelembagaan
pertanian terhadap peningkatan keterampilan pengoperasian alat mesin
pertanian di Dusun Empaong.

2
3. Mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi kelembagaan pertanian dalam
meningkatkan keterampilan mengoperasikan alat mesin pertanian Di Dusun
Emapong.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, baik secara teoritis maupun praktis

1.4.1 Manfaat Teoritis


Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai peran
kelembagaan pertanian dalam meningkatkan keterampilan mengoperasikan alat
mesin pertanian Di Dusun Empaong dan dapat menjadi bahan rujukan untuk
lebih baik kedepannya.

1.4.2 Manfaat Praktis


Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini sebagai
berikut:

1. Pembaca dapat mengetahui peran kelembagaan pertanian dalam


meningkatkan keterampilan mengoperasikan alat mesin
pertanian Di Dusun Empaong.
2. Pembaca dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang
bagaimana strategi kelembagaan pertanian terhadap peningkatan
keterampilan pengoperasian alat mesin pertanian di Dusun
Empaong.
3. Pembaca dapat Mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi
kelembagaan pertanian dalam meningkatkan keterampilan
mengoperasikan alat mesin pertanian Di Dusun Emapong.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Usaha Pelayanan Jasa Alasintan (UPJA)
Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) merupakan suatu lembaga
ekonomi pedesaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa dalam rangka
optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian untuk mendapatkan
keuntungan usaha, baik di dalam maupun di luar kelompok tani atau
gapoktan (Miranti et al., 2022). Kelembagaan UPJA merupakan suatu sistem
usaha jasa yang dibangun atau dibentuk atas dasar kepentingan kelompok
tani yang dapat memberikan keuntungan. UPJA merupakan bagian dari
rekayasa sosial di tingkat lapangan dalam bidang peningkatan
pendayagunaan alat mesin pertanian agar dapat dimanfaatkan secara efisien
melalui pola usaha (bisnis) untuk membantu usahatani tanaman semusim
(Tarigan, 2019). Karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan petani,
hingga saat ini pemanfaatan alsintan masih tidak belum efektif. Dalam
pengembangan UPJA, dikembangkan juga semua subsistem terkait, yang
terdiri dari Perbengkelan, Pemberi jasa layanan, Penerima jasa layanan dan
Permodalan. (Arifin & M. Arsyad, 2018)

Berdasarkan tingkat kemampuannya, UPJA dapat dibagi menjadi tiga


kelas, yaitu:2 UPJA pemula, yaitu kelompok UPJA yang belum berkembang
karena hanya memiliki jumlah alsintan 1-4 unit dengan 1-2 jenis alsintan,
UPJA berkembang, yaitu kelompok UPJA yang telah berkembangdengan
jumlah alsintan 5-9 unit dengan 3-4 jenis alsintan dan telah memiliki sistem
organisasilengkap, UPJA profesional, yaitu kelompok UPJA yang telah
optimal dan telah memiliki alsintanlebih dari 10 unit dengan lebih dari 5 jenis
alsintan. (Banyuwangi, 2022)

4
2.1.2 Alat Mesin Pertanian (Alasintan)
Alasintan merupakan istilah teknologi mekanisasi yang
digunakan dalam proses pertanian yang dimanfaatkan dengan tujuan
meningkatkan produksi pertanian, yang pada gilirannya sekaligus
mengembangkan ekonomi masyarakat (Xiber Extension, 2020).
Alsintan merupakan program bantuan instansi pemerintah yang
diberikan kepada kelompok tani(Rukmana et al., 2021) Alsintan
mempunyai peran penting dalam rangka mendukung pemenuhan
produksi pertanian. Alasintan juga diharapkan dapat memberikan
dampak positif bagi petani padi sawah, karena menghemat waktu,
pengurangan tenaga kerja, pengurangan biaya, peningkatan
produktivitas dan pengurangan kehilangan hasil. Pada umumnya
alasintan dikelompokan dalam dua bagian, yaitu alasintan yang
digunakan pra panen dan pasca panen. Alasintan pra panen terdiri dari:

1. Traktor dan Renovator, merupakan alasintan yang digunakan


untuk mengolah tanah. (Santoso et al., 2020)
2. Transplanter Tipe Riding Tegel, merupakan alat pengaman
yang dioperasikan dengan cara dikendarai dan membentuk
pola tegel.
3. Hand Spayer dan Power Spayer, merupakan alat untuk
memecah cairan menjadi upa dan untuk memompa larutan
keluar dari tangki atau wadah.

Sedangkan alat pasca panen terdiri dari:

1. Multicrops Combine Harvester, merupakan alsintan yang


digunakan dalam proses panen
2. Power Thresher, alsintan yang digunakan untuk perontokan
padi
3. Ada juga beberapa alasintan yang difungsikan untuk
pengeringan, pengolahan, pengemasan, dan kegiatan lain
terkait usaha pasca panen pertanian.

5
2.2 Penelitian Terdahulu
Terdapat tinjauan empirik atau penelitian terdahulu yang menjadi landasan dari
dilakukannya penelitian ini.

Tabel 2.2. penelitian terdahulu

Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian Sumber


Minarti, Strategi 1. kriteria UPJA yang diperbolehkan Jurnal
Mutia Sari, Pengembangan menerima bantuan adalah kelas UPJA Politik dan
Harry Kerjasama berkembang/UPJA profesional, mandiri Pemerinta
Saputra, Operasional 2. satu komponen penting dalam UPJA han
dan Alfian Pengelolaan Alat adalah manager UPJA yaitu petani atau Daerah
(2022) dan Mesin pemuda tani yang memiliki kemampuan
Pertanian Dusun mengelola alasintan dalam jumlah
Pendukun tertentu dengan prinsip bisnis yang
Kecamatan menuntungkan. 3 Keuntungan usaha
Tanah Tumbuh dapat diperoleh melalui pengingkatan
(Miranti et al., pelanggan jasa
2022)
Dwi Identifikasi Jumlah petani padi dan jagung di kota Jurnal
Santoso, Kebutuhan Tarakan yang tidak memiliki alsintan Ilmiah
Galih Yogi Alasintan lebih banyak (61%) daripada yang Inovasi
Rahajeng, Tanaman Pangan memiliki alsintan (39 Jenis alsintan yang
dan Rizza (Padi dan paling banyak digunakan oleh para
Wijaya Jangung) di Kota petani padi dan jagung di kota Tarakan
(2020) Tarakan (Santoso yaitu cultivator (32%), traktor roda dua
et al., 2020) (10%), pompa irigasi (29%) dan hand
sprayer (29%). Alsintan yang dibutuhkan
oleh para petani padi dan jagung di kota
Tarakan yaitu traktor roda dua,
kultivator, pompa irigasi, alat penanam
jagung dan mesin pemanen padi

6
Aninda Keragaan Usaha Alsintan yang paling banyak dimiliki Jurnal
Ayu Pelayanan Jasa oleh UPJA di Kabupaten Madiun adalah Pendidika
Arizka, Alat Dan Mesin Traktor Roda 2 untuk percepatan n
Andi Prima Pertanian (UPJA) pengolahan lahan. Dalam introduksi Pertanian
Nugriho, dalam mekanisasi pertanian, UPJA
Muhamma Pemanfaatan konvensional di wilayah kajian belum
d Shohibun Alat Mesin cukup bisa berkontribusi. Sehingga
Nuha Pertanian di diperlukan kerjasama/ keterlibatan
(2022) Kabupaten lembaga administrasi dan lembaga
Madiun (Ariana, ekonomi desa lain untuk bekerja bersama
2016) dengan UPJA. Setelah dilakukan proses
klasifikasi data, dapat ditentukan jenis
permasalahan dan pelatihan yang
dibutuhkan. Pelatihan yang dibutuhkan
berdasar data lapangan adalah pelatihan
manajerial dan pelatihan teknis
operasional UPJA. Program penguatan
kelembagaan akan dilakukan dengan
sasaran ketua UPJA dan program
penguatan kemampuan teknis yang
diberikan untuk operator dan teknisi
alsintan tiap UPJA target.

2.3 Kerangka Pemikiran


Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini untuk
menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan dukungan UPJA
untuk meningkatkan keterampilan pengoperasian alasintan. Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Usaha Pelayanan Jasa Alasintan (UPJA) dan
Alat Mesin Pertanian (Alasintan). Sedangkan variabel terikat adalah kemampuan
petani dalam mengoperasikan alasintan. Berikut adalah gambaran pola dari
kerangka pemikiran yang digunakan:

7
Gambar 2.3
Penerapan dukungan UPJA untuk meningkatkan
kemampuan mengoperasikan Alasintan

8
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode, Lokasi, dan Waktu Penelitian


Metode yang digunakan adalah metode deskriftif. Peneliti menggunakan
metode deskriftif karena peneliti ingin menganalisis serta menggambarkan masalah
peningkatan pengoperasian alsintan di Dusun Empaong, Desa Tinting boyok,
Kecamantan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau.

Kegiatan penelitian ini dilakukan di Dususn Emapong, Desa Tinting


Boyok, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau. Pada bulan Januari-Maret
2023 untuk mengamati bagaimana peran lembaga UPJA dalam usaha peningkatan
kemampuan mengoperasikan alsintan pada petani di Dusun Empaong, Desa
Tinting Boyok, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau.

3.2 Data dan Jenis Data


Adapun jenis data yang digunakan adalah pendekatan kualitatif (deskriftif).
Metode kualitattif digunakan karena peneliti menfokuskan diri pada pengamatan
yang mendalam sehingga dapat menghasilkan kajian yang lebih komprehensif.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua
macam yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan langsung
melalui wawancara dengan masyarakat dan penyebaran daftar pertanyaan kepada
kepada masyarakat petani. Sedangkan data sekunder didapatkan dari kelompok tani
sungai jetok, Kantor Desa Tinting Boyok, serta berbagai literatur lainnya yang
mendukung penelitian ini.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

9
1. Observasi
Teknik observasi digunakan karena peneliti ingin melihat dan
memperoleh data secara langsung tentang prilaku masyarakat petani
untuk menghindari kesalahan yang dapat menjadi bias.
2. Wawancara

Peneliti menggunakan wawancara terbuka karena untuk


mendapatkan informasi yang tepat dari sumber yang terpercaya dan untuk
mengetahui apa yang ada dalam pikiran dan hati masyarakat petani.

3. Dokumentasi
Peneliti menggunakan teknik dokumentasi karena dokumen dalam
bentuk tulisan, gambar dan karya dari seseorang merupakan pelengkap
dari pengunaan metode observasi dan wawancara.

3.4 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat petani padi yang
menggunakan alsintan sebanyak 20 orang. Penentuan sampel yang digunkakan
yaitu menggunakan teknik purposive sampling. Peneliti memilih purposive
sampling karena peneliti dapat menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan
tujuan penelitian sehingga dianggap dapat menjawab permasalahan penelitian.

Adapun narasumber yang terdiri dari 20 orang tersebut merupakan Kepala


Dusun Empaong, Ketua Kelompok Tani Sungai Jetok, Anggota Kelompok Tani
Sungai Jetok, dan anggota masyarakat yang dipilah secara acak. (Sari, 2016)

3.5 Variabel dan pengukuran


Pada penelitian ini terdapat variabel yang digunakan. Variabel variabel
yang digunakan yaitu:

1. Pengaruh peran Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA)

Usaha Pelayanan Jasa Alsintan merupakan lembaga yang didasarkan


pada kesadaran lahan pertanian yang terbatas, tenaga kerja pertanian yang tidak
memadai, waktu tanam yang cepat, dan penting modernisasi pertania. UPJA
diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan pertanian serta dapat menjadi

10
faktor pertumbuhan ekonomi melalui akumulasi modal dan daya saing
pertanian. (Aldillah, 2016)

2. Alat Mesin Pertanian (Alsintan)

Alsintan merupakan teknologi mekanisasi pertanian yang dibuat guna


memberikan bantuan kepada petani dalam proses bertani. Alsintan memiliki
tujuan agar meminimalkan biaya yang dikeluarkan petani pada waktu
pengolahan, panen, pengeringan, jumlah tenaga kerja, lamanya pekerjaan
pengolahan lahan dan peluang penting adalah peningkatan produksi padi,
(Rukmana et al., 2021). Pendampingan Alsintan merupakan salah satu program
Kementan/PKS yang diperuntukkan bagi petani/gapoktan/upja/masyarakat
petani dengan tujuan untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja dan membantu
percepatan proses budidaya pertanian.

3. Petani padi

Petani sebagai pelaku utama yang menggunakan alat mesin pertanian


(Alsintan) modern dalam pembangunan pertanian usahatani dimana dihadapkan
kepada tingkat kemampuan dalam menerima teknologi alsintan, ada yang
menggunakan alsintan dan ada juga yang tidak menggunakan alsintan.
Perbedaan itu dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap
petani yang berbeda-beda. (Ikhsan, 2022)

3.6 Analisis Data


Dalam melakukan analisis, sehubungan masalah yang dikemukakan
masyarakat petani, maka peralatan analisis yang digunakan adalah:

1. Analisis Deskriftif
Peneliti mengunakan analisis deskriftif karena analisis deskriftif
merupakan suatu analisis yang menguraikan tanggapan masyarakat petani
tentang perananan UPJA dalam mendukung peningkatan kemampuan
pengoperasian alsintan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aldillah, R. (2016). Kinerja Pemanfaatan Mekanisasi Pertanian dan Implikasinya dalam


Upaya Percepatan Produksi Pangan di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi,
34(2), 163. https://doi.org/10.21082/fae.v34n2.2016.163-171

Ariana, R. (2016). 済無No Title No Title No Title. 8, 1–23.

Arifin, & M. Arsyad, B. (2018). Pengantar Agribisnis. Muhajid Press, August, 106.

Banyuwangi, T. (2022). Strategi Pengembangan Bisnis Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (


UPJA ). 22(2), 162–168.

Husnayati, L. G., Ihsaniyati, H., & Extension, A. (n.d.). ( USAHA PELAYANAN JASA
ALSINTAN ) DI KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO THE
PEASANTS ’ PERCEPTION TO UPJA ( AGRICULTURAL EQURIPMENTS AN
MACHINERIES SERVICE BUSINESS ) IN TAWANGSARI SUBDISTRICTS
SUKOHARJO REGENCY mengatur dan memenuhi kebutuhan mewujudkan ketahanan
pangan tidak berjalan mulus . Pemerintah menghadapi masalah produktivitas padi yang
cenderung stag nanbahkan menurun ditambah mayoritas petani yang bekerja di faatan
inovasi dan imekanisasi pertanian dengan menumbuh dan mengembangkan system
kelembagaan Usaha Pelaya- nan JasaAlsintan ( UPJA ). UPJA adalah salahsatu unit
usaha KelompokTani ( Poktan ) atau Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan ) yang
bergerak di mengoptimalkan penggunaan alsint- Kementerian Pertanian pada Tahun
2008 membentuk kelem- kelembagaan UPJA . Kabupaten di provinsiJawa Tengah yang
dijadikan percontohan adalah Kabupaten. 31–47.

Ikhsan, M. (2022). SIKAP PETANI TERHADAP APLIKASI ALAT MESIN PERTANIAN (


ALSINTAN ) MODERN PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA PATTINOANG
KECAMATAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS.

Miranti, M., Sari, M., Saputra, H., & Alfian, A. (2022). Strategi Pengembangan Kerjasama
Operasional Pengelolaan Alat dan Mesin Pertanian Dusun Pedukun Kecamatan Tanah
Tumbuh. Jurnal Politik Dan Pemerintahan Daerah, 4(2), 233–241.
https://doi.org/10.36355/jppd.v4i2.49

Rukmana, D., Indriani, E., Fudjaja, L., Fahmid, M., & Diansari, P. (2021). Effectiveness of

12
management and utilization of agricultural equipment and machinery assistance
(ALSINTAN) by recipient farmer groups in South Sulawesi. IOP Conference Series:
Earth and Environmental Science, 807(3). https://doi.org/10.1088/1755-
1315/807/3/032081

Santoso, D., Rahajeng, G. Y., & Wijaya, R. (2020). Identifikasi Kebutuhan Alsintan
Tanaman Pangan (Padi Dan Jagung) Di Kota Tarakan. Jurnal Ilmiah Inovasi, 20(3), 7–
12. https://doi.org/10.25047/jii.v20i3.2277

Sari, N. (2016). Hubungan Antara Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan


Dengan Semangat Kerja Karyawan Pada Pt. PLN (Persero) Area Makassar. 1–63.

Tarigan, H. (2019). Mekanisasi Pertanian dan Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan
(UPJA). Forum Penelitian Agro Ekonomi, 36(2), 117.
https://doi.org/10.21082/fae.v36n2.2018.117-128

Unaasi, K., Anggaberi, K., & Konawe, K. (2022). Penerapan Mekanisasi dalam
Meningkatkan Produktivitas Petani di. 6, 16377–16382.

Widyatami, L. E. (2019). Strategi Pengembangan Unit Pelayanan Jasa Alat dan Mesin
Pertanian ( UPJA ) dalam Upaya Mendukung Usahatani Padi di Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi Strategy of Agricultural Equipment and Machinery Rental
Service Unit ( UPJA ) Development in Suppo. 51–60.

13
14

Anda mungkin juga menyukai