Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Yeni Anggraeni Putri, S.Pd.

NIM : 22002911021

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi Kabupaten Gresik, Jawa Timur


Lingkup Pendidikan SMA Darul Islam Jurusan MIPA, Tahun Pelajaran
2022-2023
Tujuan yang ingin dicapai Aksi PPL Siklus ke 1
 Dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning dibantu dengan
media pembelajaran laboratorium virtual
(VLAB Golongan darah) sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa dengan menerapkan pembelajaran
berbasis HOTS pada materi penggolongan
darah dan transfusi darah, serta mengaitkan
dengan peristiwa eritroblastosis fetalis dengan
tepat.
 Dengan menggunakan metode praktikum uji
golongan darah, siswa dapat menganalisis
cara penggolongan darah dan transfusi darah,
dan mengaitkan dengan peristiwa
eritroblastosis fetalis dengan tepat.
Aksi PPL Siklus ke 2
 Dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek (PjBL) menggunakan
pendekatan TPACK sehingga dapat
meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa
kelas XI MIPA pada materi sistem peredaran
darah sebagai dampak penerapan
pembelajaran inovatif
 Dengan menggunakan metode menyaksikan
video, wawancara, studi literatur, dan
diskusi sehingga siswa dapat menyajikan
produk berupa poster gangguan sistem
peredaran darah.
Aksi PPL Siklus ke 3
 Dengan menggunakan model pembelajaran
PBL berbantuan laboratorium online
(OLABS) sehingga dapat meningkatkan
keaktifan siswa pada proses pembelajaran
pada materi sistem pencernaan sub materi
kandungan zat makanan.
 Dengan menggunakan metode simulasi,
diskusi kelompok, dan presentasi sehingga
siswa dapat menganalsis kandungan nutrisi,
fungsi kandungan nutrisi, dan memberikan
solusi adanya malnutrisi dengan tepat.
Aksi PPL Siklus ke 4
 Dengan menggunakan model pembelajaran
PjBL melalui pendekatan STEAM sehingga
dapat meningkatkan kemampuan literasi
numerasi siswa pada materi sistem
pencernaan yaitu menghitung KKH dan
merancang menu sehat.
 Dengan menggunakan metode praktik
pengukuran, diskusi kelompok, dan
penugasan proyek sehingga siswa dapat
menganalisis kebutuhan kalori harian dan
menyajikan produk menu sehat dengan tepat
sesuai kreatifitas.
Penulis Yeni Anggraeni Putri, S.Pd
Tanggal Aksi PPL Siklus 1:
 Pertemuan 1: 14 Oktober 2022
 Pertemuan 2: 15 Oktober 2022
Aksi PPL Siklus 2:
 Pertemuan 1: 24 Oktober 2022
 Pertemuan 2: 31 Oktober 2022
Aksi PPL Siklus 3:
 Pertemuan 1: 10 November 2022
 Pertemuan 2: 11 November 2022
Aksi PPL Siklus 4:
 Pertemuan 1: 21 November 2022
 pertemuan 2: 25 November 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kondisi yang menjadi latar adalah:
belakang masalah, mengapa 1. Belum optimalnya pengembangan materi
praktik ini penting untuk pembelajaran berbasis HOTS, terutama pada
dibagikan, apa yang menjadi kesulitan guru dalam memberikan stimulus yang
peran dan tanggung jawab nyata atau tepat untuk mengajarkan materi
anda dalam praktik ini. berbasis HOTS
2. Belum optimalnya pemanfaatan model
pembelajaran inovatif sehingga hasil belajar
peserta didik secara klasikal masih rendah
3. Rendahnya keaktifan peserta didik di dalam
proses pembelajaran sebagai dampak dari
penggunaan strategi belajar yang kurang tepat
dan masih monoton
4. Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi
peserta didik sebagai dampak dari kurang
diterapkannya pembelajaran yang berbasis literasi
dan belum membawa masalah kehidupan nyata
ke dalam kelas.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat


menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar
biasa dalam proses pembelajaran yaitu:
 Dengan menerapkan model pembelajaran PBL
dan PjBL diintegrasikan dengan berbagai
metode pembelajaran yang bervariasi, siswa
sangat antusis dalam mengikuti proses
pembelajaran mulai dari pendahuluan, inti,
simpulan dan sampai melaukan refleksi serta
penutup.
 Pengintegrasian model pembelajaran inovatif
dengan pendekatan TPACK dan STEAM
membuat proses pembelajaran lebih menarik
dan modern sesuai pembelajaran abad 21
yaitu 4C
 Proses pembelajaran lebih terstruktur
 Penilaian yang dilakukan lebih menyeluruh
dan lengkap karena memuat aspek baik
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
 Pembelajaran berpusat pada peserta didik
 Guru berperan sebagai fasilitator
 Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai
dengan yang sudah direncanakan
 Membuat terobosan baru atau inovasi dalam
merancang perencanaan pembelajaran
dengan mengintegrasikan berbagai media dan
metode
Hal yang menjadi peran dan tanggung jawab saya
dalam praktik baik ini yaitu:
 Memperoleh bimbingan dalam proses
penyusunan rencana pembelajaran PPL dari
siklus 1 hingga 4
 Saya berdiskusi dan mempresentasikan hasil
penyusunan rencana pembelajaran PPL
siklus 1 hingga 4 bersama dosen, guru
pamong, dan teman-teman mahasiswa PPG
 Melakukan revisi perbaikan rencana
pembelajaran PPL siklus 1 hingga 4
berdasarkan sharing, diskusi dan hasil
masukan baik dari dosen pembimbing, guru
pamong, dan teman-teman mahasiswa PPG.
 Mengunggah perangkat pembelajaran PPL
siklus 1 hingga 4 di LMS
 Melaksanakan PPL siklus aksi ke 1, ke 2, ke
3, dan ke 4 berdasarkan perangkat
pembelajaran yang sudah dibuat
 Mendokumentasikan dalam bentuk video
pembelajaran siklus ke 1 hingga ke 4
 Mengunggah video tanpa editing di LMS
 Mengunggah video yang sudah di edit dengan
durasi 15 menit pada LMS
 Melakukan refleksi kegiatan yang sudah
dilakukan melalui presentasi
Tantangan : Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
Apa saja yang menjadi yaitu:
tantangan untuk mencapai  Tantangan yang harus diatasi guru untuk
tujuan tersebut? Siapa saja meningkatkan kemampuan berpikir kritis
yang terlibat, siswa adalah guru harus memberikan
stimulus yang tepat untuk mengajarkan
materi berbasis HOTS, guru harus
mengeksplorasi media yang tepat untuk
digunakan dalam pembelajaran, guru harus
mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan
sekitar supaya lebih kontekstual, dekat
dengan kehidupan sehari-hari siswa dan bisa
bermakna dibenak siswa.
 Terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah
 Tidak tersedianya alat dan bahan praktikum
biologi
 Kesiapan peserta didik dalam proses
pembelajaran
 Persiapan alat dan bahan yang digunakan
selama proses pembelajaran seperti LCD,
proyektor, sound, sampai bahan praktikum
sederhana
 Menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam
pembelajaran baik secara mandiri atau saat
berada di dalam kelompok
 Memusatkan perhatian siswa pada proses
pembelajaran yang dilakukan
 Melakukan asesmen secara autentik dan
menyeluruh
 Menumbuhkan dan membiasakan siswa
untuk berliterasi
Yang terlibat pada Aksi PPL siklus ke 1 hingga ke 4
yaitu:
 Peserta didik sebagai sentral dalam proses
pembelajaran uji golongan darah yaitu
melaksanakan praktik uji golongan darah,
menyajikan hasil uji dalam bentuk presentasi
 Peserta didik sebagai sentral dalam proses
pembelajaran mengenai gangguan dan
teknologi sistem peredaran darah yaitu
menyajikan tugas proyek berupa makalah dan
poster
 Peserta didik sebagai sentral dalam proses
pembelajaran kandungan bahan makanan
yaitu menyajikan presentasi terkait
kandungan bahan makanan dan masalah
mengatasi mal nutrisi
 Peserta didik sebagai sentral dalam proses
pembelajaran menghitung kebutuhan kalori
harian yaitu menyajikan hasil rancangan
menu sehat seimbang sesuai kreatifitas
 Guru sebagai fasilitator
 Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing
dalam proses melaksanakan aksi PPL siklus 1
hingga siklus 4
 Rekan sejawat yang membantu sebagai
observer dan kegiatan perekaman selama
praktik aksi PPL
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut :
dilakukan untuk  Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan
menghadapi tantangan  Mencari lokasi kelas yang strategis dekat
tersebut/ strategi apa yang dengan sinyal WIFI, ruangan yang cukup luas
digunakan/ bagaimana untuk ruang gerak saat proses pembelajaran
prosesnya, siapa saja yang  Menyediakan bahan praktikum sederhana
terlibat / Apa saja sumber dengan menekankan keselamatan kerja
daya atau materi yang  Mendapatkan dukungan dari Kepala Sekolah
diperlukan untuk  Berkoordinasi dengan WAKA kurikulum
melaksanakan strategi ini untuk jadwal pengambilan video
 Berkoordinasi dengan rekan sejawat yang
berperan sebagai observer dan perekaman
video
 Membutuhkan kerjasama peserta didik untuk
mempersiapkan diri sebelum pembelajaran
agar semangat selama proses pembelajaran
 Mencari alternatif kegiatan lain yang
membangkitkan semangat dan antusiasme
siswa untuk mensiasati minimnya kegiatan
praktikum
 Mengkondisikan ruangan terlebih aliran listrik
karena semua pembelajaran membutuhkan
aliran listrik terlebih perangkat ICT
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu:
dari Langkah-langkah yang PPL Aksi 1:
dilakukan? Apakah hasilnya  Siswa lebih fokus didalam proses
efektif? Atau tidak efektif? pembelajaran, kemampuan tanya jawab
Mengapa? Bagaimana respon peserta didik meningkat dibandingkan
orang lain terkait dengan pembelajaran sebelumnya.
strategi yang dilakukan, Apa  Siswa antusias saat melakukan praktikum uji
yang menjadi faktor golongan darah meski beberapa masih
keberhasilan atau kebingungan namun beberapa sudah bisa
ketidakberhasilan dari menentukan golongan darah dirinya dan
strategi yang dilakukan? Apa temannya tanpa dibimbing guru
pembelajaran dari PPL Aksi 2:
keseluruhan proses tersebut  Kemampuan siswa dalam berliterasi
meningkat, seperti bisa menemukan informasi
penting dalam tayangan video, mampu
membuat pertanyaan-pertanyaan terkait hal
yang ingin siswa selidiki lebih lanjut
 Kemampuan siswa dalam
mengkomunikasikan pengetahuan yang
sudah mereka dapat baik melalui diskusi,
membaca, pengamatan meningkat yang
sebelumnya kurang terlihat.
 Masalah nyata yang dihadirkan
membangkitkan semangat siswa untuk
bertanya ataupun mengutarakan pendapat
PPL Aksi 3:
 Guru mulai terbiasa dengan penerapan model
pembelajaran inovatif, sudah mengetahui alur
belajar pada sintaks PBL
 Siswa mulai terbiasa berliterasi, memahami isi
suatu bacaan, mengungkapkan informasi dan
masalah pada bahan bacaan
 Pembelajaran lebih kontekstual, karena
masalah yang dibahas up to date
 Pembelajaran menggunakan media
laboratorium virtual menambah pengalaman
baru bagi siswa karena keterbatasan bahan
alat praktikum
 Semua kelompok aktif dan antusias saat
melakukan simulasi
PPL Aksi 4:
 Guru mendapatkan pengalaman baru yaitu
mengangkat masalah literasi numerasi
terutama pada materi biologi yang masih
kurang
 Guru memberikan pengalaman baru kepada
siswa untuk menganalisis status gizi masing-
masing
 Pembelajaran menu sehat memberikan
manfaat di kehidupan sehari-hari
 Siswa antusias dan aktif selama pembelajaran
terutama saat mengukur tinggi badan dan
berat badan setiap orang
 Pembelajaran melatihkan siswa untuk
menumbuhkan kreatifitas dalam merancang
menu sehat dan menyajikannya secara
menarik
Apakah hasilnya efektif Atau tidak efektif?
Mengapa?
PPL Aksi 1:
 Sangat efektif, bisa dilihat dari hasil observasi
keterlaksanaan proses pembelajaran
mencapai 100%
 Hasil kemampuan berpikir kritis siswa rata-
rata adalah baik dengan nilai 77,15
PPL Aksi 2:
 Sangat efektif, bisa dilihat dari hasil observasi
keterlaksanaan proses pembelajaran
mencapai 97,8% dan 95,6% untuk kesesuaian
waktu
 dari observasi sikap 8 siswa terlihat mulai
membudaya/terbiasa, 10 siswa
memperlihatkan sikap mulai berkembang, dan
sisanya 3 siswa memperlihatkan sikap mulai
terlihat meskipun belum konsisten
 Hasil post test menunjukkan peningkatan
hasil belajar menjadi 71,42% siswa tuntas
atau mencapai KKM
PPL Aksi 3:
 Sangat efektif, bisa dilihat dari hasil observasi
keterlaksanaan proses pembelajaran
mencapai 93,8%
 hasil observasi penilaian sikap selama proses
pembelajaran yaitu tanggung jawab, percaya
diri, kerja sama, dan disiplin rata-rata siswa
mendapatkan kategori mulai berkembang
dengan skor 12,5
 Dari hasil penilaian post test oleh siswa
didapatkan hasil siswa yang tuntas mencapat
66,7% dan sisanya yaitu 33,3% belum
mencapai KKM.
 Dari hasil penilaian aktivitas belajar siswa 3
kelompok menunjukkan kategori sangat aktif,
dan 2 kelompok menunjukkan aktif di dalam
pembelajaran
PPL Aksi 4:
 Sangat efektif, bisa dilihat dari hasil observasi
keterlaksanaan proses pembelajaran
mencapai 98,4% dan kesesuaian waktu
mencapai 94,4%.
 Untuk analisis kemampuan numerasi siswa
mayoritas siswa ada di level cakap, yaitu
sudah mempunyai pemahaman dalam
menganalisis kebutuhan kalori harian dengan
baik tanpa harus dibimbing.
 Siswa mulai terbiasa menunjukkan karakter
seperi rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung
jawab, dan disiplin yang membudaya.
 Dari hasil penilaian proyek, dimana yang
diamati adalah langkah-langkah dalam
menyelesaikan proyek baik didalam kelas
maupun diluar kelas didapatkan hasil semua
kelompok bisa menyelesaikan tugas dengan
baik dan bisa menghasilkan produk menu
sehat sesuai kreatifitas.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan:
 Respon kepala sekolah sangat positif dan
mendukung penuh atas kegiatatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Rekan sejawat sangat positif dan antusias,
sehingga mereka juga ingin melaksanakan
model pembelajaran yang telah saya
laksanakan. Karena berdampak besar
terhadap motivasi belajar, keaktifan siswa di
dalam kelas, menumbuhkan karakter siswa,
dan bisa meningkatkan literasi.
Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :
 Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat
yang turut membantu mempersiapkan alat
dalam proses perekaman kegiatan
pembelajaran.
 Situasi dan kondisi sangat mendukung
terlaksananya kegiatan PPL Siklus Aksi Ke_1
dan Ke-2.
 Dapat mengantisipasi atau mengatasi
tantangan yang dihadapi sebelum hari
pelaksanaan PPL.
 Berusaha melaksanakan semaksimal
mungkin apa yang telah direncanakan
 Melakukan perbaikan dan selalu
mendengarkan masukan baik dari dosen
pembimbing, guru pamong, teman-teman PPG
dan rekan sejawat.
Ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
 Pengambilan video pada saat pelaksanaan
siklus ke 1 belum optimal, suara kurang
konsisten dari awal hingga akhir
pembelajaran, posisi pengambilan gambar
masih jauh dan belum menampakkan secara
jelas kegiatan pembelajaran. Kualitas video
berbeda dan agak sedikit buram di beberapa
posisi.
 Kendala pemadaman listrik saat pelaksanaan
siklus 2, sehingga semangat dan antusiasme
siswa kurang, selain itu pengambilan video
masih mobile dan membuat sedikit pusing
bagi yang menonton.
 Kekurangsiapan dalam memantau perangkat
perekaman, misalnya di siklus 4 clip on mati
dikegiatan penutup.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses
tersebut:
 Pelaksanaan model pembelajaran PBL dan
PjBL dengan diintegrasikan dengan berbagai
media dan metode memberikan banyak sekali
manfaat, bisa memberikan pengalaman
belajar yang sangat menarik bagi siswa, juga
bisa menjadi inspirasi untuk diaplikasikan di
mata pelajaran lain.
 Peserta didik lebih tertarik dan fokus di dalam
proses pembelajaran
 Pembelajaran lebih banyak menggunakan ICT
dan sesuai perkembangan jaman

Anda mungkin juga menyukai