Buku ini ditulis dalam rangka memberikan pemahaman tentang pentingnya memahami dan
mengembangkan strategi pembelajaran dalam merencanakan dan mengelola proses
pembelajaran di kelas agar kualitas interaksi belajar antar siswa dengan siswa, siswa
dengan guru, siswa dengan berbagai sumber belajar terus meningkat seiring dengan
perkembangan mental siswa.apabila kualitas interaksi meningkat, diharapkan kualitas hasil
belajar yang dicapai siswa optimat dan kualitas pendidikan di tanah air tercinta ini juga akan
meningkat, sehingga akan lahir calon-calonpemimpin bangsa indonesia yang berkualitas
secara akademik dan moral.
BAB 1 PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA GURU
Sementara itu, aktivitas yang terjadi dikelas umumnya masih menempatkan guru sebagai
sebagai satu-satunya sumber informasi yang dapat membuat siswa menjadi bertambah
pengetahuannya,sehingga layak dikemudian hari ia naik kelas dan lulus satu jenjang
pendidikan.
Saat ini guru tidak lagi mampu membatasi aktivitas siswanya dengan dinding-dinding kelas
dan pagar-pagar sekolah dalam meng-explore informasi yang pada saatnya dapat menjadi
sebuah pengetahuan baru.
Apabila pengetahuan dan pengalaman guru pada massa lalu selalu dengan paksaan dari
gurunya dan ia merasa kondisi belajar seperti itulah yang membuatnya sukses,maka ia akan
mengulang respon tersebut dalam melaksanakan tugas propesionalnya,meskipun telah
mengikuti beberapa kali bahkan berkali-kali diklat tentang mengelola pembelajaran yang
efektif.
Pembelajaran tidak harus dilakukan oleh seorang guru,karena kegiatan itu dapat dilakukan
oleh perancang dan pengembang sumber belajar,seperti seorang teknologi pembelajaran
atau tim yang terdiri atas ahli media dan ahli materi suatu mata pelajaran.
Semua akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari
pengggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda menurut Reigeluth
sebagaimana dikutip Keller adalah merupakan hasil belajar.
Snelbeker (1974 : 12) mengatakan bahwa perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh
siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah merupakan hasil belajar, karena belajar
pada dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari
pengalaman. Hasil belajar, menurut Bloom, merupakan perubahan perilaku yang meliputi
tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi tujuan-
tujuan belajar yang berhubungan dengan memanggil kembali pengetahuan dan
pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan, Ranah afektif meliputi tujuan-
tujuan belajar yang menjelaskan perubahan sikap, minat, nilai-nilai, dan pengembangan
apresiasi serta penyesuaian. Ranah psikomotorik mencakup perubahan perilaku yang
menunjukkan bahwa siswa telah mempelajari keterampilan manipulatif fisik tertentu.
Dari pandangan para ahli,disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran : siswa harus
berperan secara aktif membentuk pengetahuan dan pengertian malalui proses
asimilasi,siswa perlu diberi tantangan dan bantuan,siswa harus dipandang sebagai subjek
yang memiliki potensui untuk dikembangkan.
Sehubungan dengan itu, Ibrahim dan Syaodih (1996 : 102) mengatakan bahwa aspek
penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun bahan pelajaran adalah bahwa bahan
pelajaran hendaknya: (1) sesuai dengan/menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, (2)
sesuai dengan tingkat perkembangan para siswa pada umumnya, (3) terorganisasi secara
sistematik dan berkesinambungan, dan (4) mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun
konseptual.
Strategi pembelajaran dengan PBL menawarkan kebebasan siswa kel dalam proses
pembelajaran. Panen (2001 : 85) mengatakan dalam strategi kel pembelajaran dengan PBL,
siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses pe penelitian yang mengharuskannya untuk
mengidentifikasi permasalahan, m mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut
untuk pemecahan m masalah.
Ciri-ciri strategi PBL, menurut Baron (2003 : 1), adalah (1) menggunakan permasalahan
dalam dunia nyata, (2) pembelajaran dipusatkan pada” penyelesaian masalah, (3) tujuan
pembelajaran ditentukan oleh siswa, dan (4) guru berperan sebagai fasilitator. Kemudian
“masalah” yang digunakan menurutnya harus: relevan dengan tujuan pembelajaran,
mutakhir, dan menarik: berdasarkan informasi yang luas, terbentuk secara konsisten dengan
masalah lain: dan termasuk dalam dimensi kemanusiaan.
Dalam strategi PBL, siswa memperoleh Pemahaman konsep matematika sebagai akibat
dari kerja kelompok untuk menyelesaikan latihan soal melalui lembar kerja siswa.
Sedangkan dalam strategi ekspositori, pemahaman siswa tentang konsep matematika
diperoleh dari penjelasan guru mengenai rumus-rumus matematika.
1. memilih satu tujuan instruksional umum atau kompetensi dasar yang terdapat dalam
silabus mata pelajaran.
3. menyusun rumusan sub KD dengan format abcd ( audient, behavior ,condition ,degree.
5. mengembangkan tes hasil belajar mengacu kepada rumusan KD dan Sub KD yang akan
dicapai dengan terlebih dahulu membuat kisi-kisi tes hasil belajar mata pelajaran Rekayasa
Sistem audio.
Pada bab 9 ini terdapat beberapa soal-soal yang ada dalam rpp dengan strategi
pembelajaran PBL.
KOMENTAR
pada buku ini memberikan kita pemahaman mengenai strategi pembelajarn PBL dan tahap
serta langkah-langkahnya.
KELEBIHAN BUKU
Kelebihan buku ini yaitu buku ini disajikan dengan singkat dan lebih mudah dipahami juga
terdapat contoh-contoh,berupa contoh RPP dalam strategi PBL.
KELEMAHAN BUKU
Menurut saya kelemahan pada buku ini yaitu terlalu banyak penjelasan yang tidak terlalu
berfokus pada materi.
KESIMPULAN
Buku ini berjudul strategi pembelajaran dengan program based learning. Buku ini memiliki 9
bab dan 145 halaman.
Buku ini ditulis dalam rangka memberikan pemahaman tentang pentingnya memahami dan
mengembangkan strategi pembelajaran dalam merencanakan dan mengelola proses
pembelajaran di kelas agar kualitas interaksi belajar antar siswa dengan siswa, siswa
dengan guru,siswa dengan berbagai sumber pembelajaran terus meningkat seiring dengan
perkembangan mental siswa.