Anda di halaman 1dari 16

PERANAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN BANGSA

OLEH :

NAMA : AHMAD SUDARLIN

NIM : C1G122072

KELAS : B

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan

makalah ini dengan penuh kemuliaan. Shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai Rahmatan lil’alaminyang telah

membawa umat manusia dari jalan kegelapan menuju kehidupan yangmendapat sinar illahi

seperti sekarang ini.

Alhamdulillah makalah yang berjudul“Peranan Ilmu Pengetahuan dalamKemajuan

Bangsa”ini dapat diselesaikan semata-mata atas kehendak-Nya danrahmat serta cinta kasih-

Nya yang berlimpah. Rasa syukur kami atas kemurahan-Nyakarena telah diberi kesempatan

untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyakkekurangan, oleh

sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yangmembangun. Semoga dengan

terselesaikannya makalah ini diharapkan dapatbermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Kendari, Desember 2022

Ahmad Sudarlin

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2

1.3 Tujuan.....................................................................................................2

1.4 Manfaat...................................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ilmu.......................................................................................... 3

2.2 Definisi Pengetahuan..............................................................................5

2.3 Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan.......................................................9

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Peranan Ilmu Pengetahuan dalam Kehidupan.......................................12

3.2 Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Ilmu Pengetahuan..........14

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan............................................................................................22

4.2 Saran......................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia pada hakikatnya memiliki keingintahuan pada setiap hal yangada maupun

yang sedang terjadi disekitarnya. Sebab manyak sisi kehidupanyang menjadi pertanyaan
dalam dirinya. Oleh sebab itu, timbul pengetahuanyang suatu saat setelah melalui beberapa

proses yang beranjak menjadi ilmu.

Manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa dengan sempurna,yaitu dilengkapi

dengan akal dan alat indra. Denganakal manusia berpikir,dan dengan alat indra manusia

medapat pengetahuan. Misalnya dengan telingamanusia mengetahui suara, dengan mata

manusia mengetahui warna. Denganlidah manusia mengetahui rasa (pahit, manis, kecut,

asing, dan lainsebagainya). Dengan penciuman manusia mengetahui bau (wangi/busuk).

Dengan kulit manusia mengetahui testur (kasar/ halus). Dengan akal dan pikiran manusia

memperoleh ilmu. Akal dan pikiran memproses setiap pengetahuan yang diserap oleh indra-

indra yang dimiliki manusia.

Ketika mengamati atau menilai suatu perkara, kita biasanyamenggunakan kalimat-

kalimat seperti saya mengetahuinya, sayamemahaminya, saya mengenal, meyakini dan

mempercayainya. Berdasarkanrealitas ini, bisa dikatakan bahwa pengetahuan itu memiliki

derajat dantingkatan. Disamping itu, bisa jadi hal tersebut bagi seseorang adalah

pengetahuan, sementara bagi yang lainnya merupakan bukan pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan ilmu pengetahuan dalam kehidupan?

2. Bagaimana dampak positifdan negatif perkembangan ilmu pengetahuan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui peranan ilmu pengetahuan dalam kehidupan?

2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif perkembangan ilmu pengetahuan ?


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ilmu

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu

yang berarti tahu atau mengetahui, sementara itu secara istilah ilmu diartikan sebagai Idroku

syai bi haqiqotih (mengetahui sesuatu secara hakiki). Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya di

padankan dengan kata science, sedang    pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa

Indonesia kata science (berasal dari bahasa lati dari kata Scio, Scire yang berarti tahu)

umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun

secara konseptual mengacu pada makna yang sama.

sementara itu The Liang Gie menyatakan dilihat dari ruang lingkupnya pengertian

ilmu adalah sebagai berikut :


 Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menyebutkan segenap pengetahuan

ilmiah yang dipandang sebagai suatu kebulatan. Jadi ilmu mengacu pada ilmu

seumumnya.

 Ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang mempelajari

pokok soal tertentu, ilmu berarti cabang ilmu khusus.

sedangkan jika dilihat dari segi maknanya The Liang Gie mengemukakan tiga sudut

pandang berkaitan dengan pemaknaan ilmu/ilmu pengetahuan yaitu :

 Ilmu sebagai aktivitas,  artinya suatu aktivitas mempelajari sesuatu secara aktif,

menggali, mencari, mengejar atau menyelidiki sampai pengetahuan itu diperoleh. Jadi

ilmu sebagai aktivitas ilmiah dapat berwujud penelaahan (Study), penyelidikan

(inquiry), usaha menemukan (attempt to find), atau pencarian (Search).

 Ilmu sebagi metode, artinya ilmu pada dasarnya adalah suatu metode untuk

menangani masalah-masalah, atau suatu kegiatan penelaahan atau proses penelitian

yang mana ilmu itu mengandung prosedur, yakni serangkaian cara dan langkah

tertentu yang mewujudkan pola tetap. Rangkaian cara dan langkah ini dalam dunia

keilmuan dikenal sebagai metode

 Ilmu sebagai pengetahuan, artinya ilmu adalah sesuatu kumpulan yang sistematis,

atau sebagai kelompok pengetahuan teratur mengenai pokok soal atau subject matter.

Dengan kata lain bahwa pengetahuan menunjuk pada sesuatu yang merupakan isi

substantif yang terkandung dalam ilmu.

 Harsoyo mendefinisikan ilmu dengan melihat pada sudut proses historis dan

pendekatannya yaitu :

a) Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematiskan atau kesatuan

pengetahuan yang terorganisasikan


b) Ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu pendekatan atau suatu metode pendekatan

terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu,

dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh pancaindra manusia.

Dari pengertian di atas nampak bahwa Ilmu memang  mengandung arti pengetahuan,

tapi bukan sembarang pengetahuan melainkan pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu

yang tersusun secara sistematis, dan untuk mencapai hal itu diperlukan upaya mencari

penjelasan atau keterangan, dalam hubungan ini Moh Hatta menyatakan bahwa Pengetahuan

yang didapat dengan jalan keterangan disebut Ilmu, dengan kata lain ilmu adalah

pengetahuan yang diperoleh melalui upaya mencari keterangan atau penjelasan.

Lebih jauh dengan memperhatikan pengertian-pengertian  Ilmu sebabagaimana

diungkapkan di atas, dapatlah ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan pengertian ilmu

yaitu :

 Ilmu adalah sejenis pengetahuan

 Tersusun atau disusun secara sistematis

 Sistimatisasi dilakukan dengan menggunakan metode tertentu

 Pemerolehannya dilakukan dengan cara studi, observasi, eksperimen.

2.2 Definisi Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah rangkaian konsep-konsep atau kerangka konseptual yang

digunakan, dimanfaatkan dan dikembangkan oleh para sarjana dari generasi ke generasi

untuk dapat memajukan kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan dikembangkan dengan

menghasilkan suatu penemuan baru yang merupakan pengembagan atau pendalaman lebih

khusus dari penemuan sebelumnya, mengacu pada dan mengunakan  konsep-konsep yang

sudah ada yang relevan. Pengembangan ilmiah ini menghasilkan pembidangan sesuai dengan

paradigma dan pendekatan yang mendasarinya mencitakan pembidangan keilmuan, dengan


metodologi dan metode yang terkait yang dihasilkan dan digunakan dalam pengembangan

ilmunya.  

Pembagian ilmu pengetahuan secara tradisional adalah ilmu-ilmu pengetahuan alam,

ilmu-ilmu sosial dan humaniora (humanities). Masing-masing golongan memiliki sejumlah

bidang-bidang ilmu pengetahuan (disiplin ilmu). Para ahli berkembang dan mengembangkan

pengetahuannya didalam masing-masing bidang ilmu pengetahuan tersebut. Setiap bidang

ilmu pengetahuan memiliki paradigmanya sendiri yang membedakannya dengan bidang ilmu

pengetahuan lain yang memiliki paradigmanya sendiri yang dimilikinya. Pendapat yang

berbeda antara Thomas Kuhn dan Karl Popper tentang perkembangan ilmu pengetahuan

antara melalui proses revolusi dan proses evolusi berlandaskan paradigma-paradigma yang

sudah ada.

Ilmu pengetahuan alam adalah kajian mengenai gejala-gejala alam yang bertujuan

untuk menemukan hukum-hukum yang merupakan hakekat dari gejala-gejala alam dan

keteraturan yang ada dalam hubungan yang terjadi diantara gejala-gejala. Tujuan kegiatan

penelitiannya adalah pemecahan masalah yang muncul dari hubungan antara gejala-gejala

alam. Sedangkan humaniora (humanities) adalah untuk memahami kelakuan manusia dan

ekspresi-ekspresinya sehingga corak penelitian yang dibutuhkan adalah interpretif atau

hermenetik. Paradigmanya adalah manusia adalah mahluk pemikir dan berperasaan maka

manusia selalu melakukan interpretasi terhadap dirinya dan lingkungannya. Paradigma-

paradigma yang interpretif disebut pos-positivisme atau konstruktivisme (Guba,1994)

merupakan tantangan terhadap positivisme yang merupakan landasan dari ilmu pengetahuan

alam dan ilmu-ilmu social yang berusaha menjadi ilmiah dalam sejarah perkembangannya.

Perbedaan antara positivisme dan pos-positivisme adalah antara paradigma dan

metodologinya; positivisme yaitu paradigma dan metodologi kuantitatif sedangkan pos-

positivisme yaitu paradigma dan metodologi kualitatif (Denzin dan Lincoln,2002).


Perkembangan ilmu pengetahuan ditandai oleh bidang-bidang ilmu pengetahuan

dimana dapat disebut sebagai satu bidang ilmu pengetahuan dengan memenuhi syarat-syarat: 

 Komuniti ilmiah, yaitu sekumpulan ahli dalam bidang tersebut dan saling

berkomunikasi. Komuniti ilmiah berupa asosiasi atau perkumpulan profesi.

 Paradigma yang menjadi acuan dan membedakannya dengan paradigma bidang kajian

lain.

 Jurnal ilmiah, tempat dimana alumni dan ahli dapat saling mengkomunikasikan hasil-

hasil kajian ilmiahnya.

2.3 Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan

Sumber ilmu pengetahuan mempertanyakan darimana ilmu pengetahuan diperoleh. Ilmu

pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan dari akal. Sehingga timbul paham yang disebut

rasionalisme dan empirisme. Aliran empirisme yaitu faham yang menyusun teorinya

berdasarkan pada empiri atau pengalaman. Tokoh-tokoh dari aliran ini adalah David

Hume, John Locke, Berkley. Sedangkan rasionalisme menyusun teorinya berdasarkan ratio.

Tokoh-tokoh aliran ini adalah Spionza, Rene Descartes. Mengenai ilmu, ada dua hal yang

biasanya tertukar satu dengan yang lain yaitu pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Ilmu

pengetahuan (science) berbeda dengan pengetahuan (knowledge atau biasa disebut common

sense).

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sehari-hari seperti rasa lapar dapat

dihilangkan dengan makan, rasa haus dapat dihilangkan dengan minum, jika hujan terus

menerus akan berpotensi banjir dan lain sebagainya. Pengetahuan tidak menyelidiki

obyeknya secara menyeluruh, tak bermetoide dan tak bersistem. Harold H. Titus (dalam

Salam, 2003) mengemukakan beberapa ciri khusus pengetahuan.


1. Pengetahuan cenderung menjadi biasa dan tetap, bersifat peniruan serta

merupakan warisan dari masa lalu

2. Pengetahuan sering kali memiliki arti berganda atau ambigous

3. Pengetahuan merupakan kebenaran atau kepercayaan yang tidak teruji, atau tidak

pernah diuji kebenarannya. Sebaliknya, ilmu pengetahuan mementingkan sebab-sebab,

mencari rumusan sebaik-baiknya, menyelidiki obyeknya secara menyeluruh dan

mendalam, bermetode dan bersistem.

Prof. drs. Harsojo, Guru Besar Universitas Padjadjaran (dalam Salam, 2003) menyatakan

bahwa ilmu adalah:

1. Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematiskan

2. Suatu pendekatan atau suatu metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris, yaitu

dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia

3. Suatu cara menganalisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu

proposisi dalam bentuk “jika ..... maka .....” (hipotesis)

Ernest Nagel (dalam Amheru Staff Gunadarma) secara rinci membedakan pengetahuan

dengan ilmu pengetahuan. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dalam pengetahuan informasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasan

tentang mengapa dan bagaimana. Pengetahuan tidak melakukan pengujian kritis

hubungan sebab akibat antara fakta yang satu dengan yang lain. sedangkan dalam

ilmu pengetahuan, di Samping diperlukan uraian yang sistematik, juga dapat dikontrol

dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan pengorganisasian dan

pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku

2. Pengetahuan tidak memberikan penjelasan yang sistematis dari berbagai fakta.

Pengetahuan juga mengumpulkan data secara subjektif. Sedangkan ilmu


pengetahuan berpedoman pada teori-teori yang dihasilkan dalam penelitian-penelitian

terdahulu.

3. Kebenaran yang diakui oleh pengetahuan bersifat tetap, sedangkan kebenaran dalam

ilmu pengetahuan selalu dilakukan pengujian kritis. Kebenaran dalam ilmu

pengetahuan selalu dihadapkan Pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen

dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti.

4. Pengetahuan biasanya mengandung pengertian ganda atau samar, sedangkan

ilmu pengetahuan merupakan konsep-konsep yang dapat diverifikasi secara empirik

5. Pengetahuan didapat hanya melalui pengamatan panca indera sedangkan ilmu

pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan

bahwa ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau teori yang saling

berkaitan yang memberi tempat untuk pengkajian dan pengujian secara kritis

dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli dalam bidang yang sama yang bersifat

sistematik, objektif dan universal. Sedangkan pengetahuan adalah hasil pengamatan

yang pengujian secara kritis. Jadi pengetahuan tidak bersifat sistematik, tidak objektif,

dan tidak universal.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peranan Ilmu Pengetahuan dalam Kehidupan


Ilmu pengetahuan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan manusia untuk
mengusahakan pengetahuan secara ilmiah diusaha kan secara rasional (kritis, logis, dan sistematis)
obyektif dan universal.
Sebagai yang memiriki kecenderungan untuk bertindak/berbuat secara tepat, tentu

slja,.kgkaylan ilmu pengetahuan yang cukup berharga tersebut tidak disia-siakan untuk'menjadi

sumber jawaban dalam menghadapi berbagai persoalan maupun untuk mengatasi atau

memecahkan berbagai macam masalah hidup. Ilmu pengetahuan. membantu manusia untuk

memahami secara jelas dan rinci bagian-bagian dari hal yang ditelitinya, memahami secara jelas

pola-pola hubungan dan serba ketergantungan antara satu hal dengan lainnya, sehingga diharapkan

orang dapat memahami hubungan kausalitas antara satu hal atau peristiwa dengan hal atau

peristiwa lainnya. Lebih lanjut orang dapat memahami akibat atau konsekuensi yang akan terjadi

dari suatu hal atau peristiwa yang berlangsung; dan dengan demikian orang dapat memprediksi/

meramal, dapat memastikan hasil yang akan dicapai dari usaha yang dilakukannya, dan akhirnya

dapat mengatur dan memanfaatkan lingkungan alam dan bahkan lingkungan sosial bagi keperluan
hidupnya. Dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan merupakan kemampuan, kekuasaan, yaitu

kekuasaan untuk menata, menaklukkan alam semesta dan kehidupan ini bagi kepentingan hidupnya.

Manusia sebagai makhluk hidup ternyata belum lengkap, melainkan perlu bertindak untuk

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, mengembangkan dirinya, membentuk dan menjadikan

dirinya. Dan sebagai makhluk multidimensional, manusia tidak cukup terpenuhi dari satu unsur atau

satu segi saja, tetapi perlu pemenuhan dari berbagai macam hal dan dari berbagai macam segi.

Manusia perlu mewujudkan berbagai kualitas nilai yang relevan dan selaras dengan

kecenderungan/dorongan kodratnya sebagai manusia, yaitu misalnya: nilai kehidupan, nilai

kesehatan, nilai keindahan, nilai keamanan, nilai kedamaian, nilai kerukunan, nilai religius, nilai

kecerdasan, nilai kebijaksanaan, dan nilai kebahagiaan. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan

yang ada dalam diri setiap orang, diharapkan dapat mengembangkan kecerdasannya dalam

menghadapi dan menangani permasalahan kehidupan untuk dapat mewujudkan berbagai macam

nilai bagi perkembangan hidupnya. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, setiap orang

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan, mengembangkan kekuasaannya dalam

mengantisipasi, mengatur, dan memanfaatkan lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya bagi

perkembangan kehidupannya bersama yang lain.

3.2 Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Ilmu pegetahuan sudah berkembang dengan pesat mengikuti alur waktu zaman

modern. Perkembangan Iilmu pengetahuan yang sedang menonjol pada saat ini adalah

perkembangaan alat komunikasi yang dapat mempermudah dalam melakukan suatu kegiatan

melalui teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan akan membawa dampak positif bagi kehidupan

umat manusia, diantaranya mempermudah aktifitas manusia. Diantaranya, memberikan

berbagai kemudahan, mempercepat dan mempermudah proses informasi dan distribusi dalam

kegiatan ekonomi, menambah efektifitas dan efisiensi dalam interaksi sosial masyarakat.
Perkembangan ilmu dan pengetahuian juga dapat meningkatan di bidang produksi,

menambah pengetahuan dan wawasan, perusahaan atau industri dapat menjual produknya

lebih luas lagi, m\eningkatkan kualitas Pendidikan dan masih banyak lagi.

Meski demikian, Perkembangan ilmu pengetahuan juga memiliki dampak negative.

Diantaranya munculnya kejahatan baru khususnya cyber crime, berkembangnya sifat

konsumtif, hilangnya (pudarnya) budaya tradisional, menumbuhkan kecenderungan sikap

anti-sosial serta munculnya hoax atau berita bohong dan disinformasi.

Untuk itulah dalam menggunakan ilmu pengetahuan kita harus bisa bijak dan selalu

memperhatikan dampak yang mungkin ditimbulkan. Hal ini karena penggunaan teknologi

sering kali disalagbunakan. Hal ini menjadi momok besar yang sampai sekarang belum

terselesaikan. Terutama di dunia maya adanya kemudahan mengakses situs-situs tak senonoh,

yang bisa membawa dampak negatif bagi perkembangan jiwa gerenarasi muda kita. 

Disamping itu perkembanga ilmu pengetahuan juga mengakibatkan hilangnya budaya

tradisional, seperti budaya gotong royong ataupun rukun tetangga, semakin terkikis oleh

adanya budaya individualis karena penggunaan media social.

Untuk itu diperukan sikap kedewasaan kita dalam menyikapi perkembangan ilmu dan

tehnoogi tersebut. Mengikuti perkembangan Iptek memang perlu dan harus kita lakukan,

namun jangan sampai karena iptek kita melukan nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat

kita.

Sikap yang bijak dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan adalah

memanfaatan dan mengguankan sebaik-baiknya kemudahan-kemudahan yang tercipta berkat

kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Salah satu contohnya adalah menggunakan produk telekomunikasi (HP). Maraknya

informasi melalui media social, harus disikapi dengan bijak. MinyIkapi banyaknya informasi

yang ada di media social, hendaknya kita harus bijaksana. Kita harus melakukan cross cek
sebuah inforasi, sebelum kita men-share informasi tersebut, karena bisa jadi informasi

tersebut hanyalah sebuah hoak yang bisa maresahakan masyarakat. Memanfaatkan

perkembangan ilmu pengetahuan dengan benar dan bijak diharapkan  tidak akan merugikan

pihak-pihak lain. Sebagai warga negara yang baik, kita dituntut untuk selalu bersikap dewasa

dan bijaksana dalam menggunakan ilmu pengetahuan. Dengan demiakin kemajuan ilmu

pengetahuah yang bertujuan memudahkan hidup manusia justru menjadi petaka bagi kita

semua.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan manusia untuk
mengusahakan pengetahuan secara ilmiah diusaha kan secara rasional (kritis, logis, dan sistematis)
obyektif dan universal.
Ilmu pegetahuan sudah berkembang dengan pesat mengikuti alur waktu zaman modern.
Perkembangan Iilmu pengetahuan yang sedang menonjol pada saat ini adalah perkembangaan alat
komunikasi yang dapat mempermudah dalam melakukan suatu kegiatan melalui teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan akan membawa dampak positif bagi kehidupan umat
manusia, diantaranya mempermudah aktifitas manusia. Diantaranya, memberikan berbagai
kemudahan, mempercepat dan mempermudah proses informasi dan distribusi dalam kegiatan
ekonomi, menambah efektifitas dan efisiensi dalam interaksi sosial masyarakat.
Meski demikian, Perkembangan ilmu pengetahuan juga memiliki dampak negative.

Diantaranya munculnya kejahatan baru khususnya cybercrime, berkembangnya sifat

konsumtif, hilangnya (pudarnya) budaya tradisional, menumbuhkan kecenderungan sikap

anti-sosial serta munculnya hoax atau berita bohong dan disinformasi.

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai