Ny. Susi, usia 75 tahun merupakan penderita Stroke sejak 5 tahun yang lalu. Satu tahun yang
lalu kondisi Ny. Susi mulai mengalami penurunan, sehingga susah untuk berjalan sendiri dan
makan minum sendiri. Ny. Susi dirawat dirumah oleh pramurukti, dan menggunakan NGT untuk
mendapatkan asupan nutrisi, karena sulit untuk menelan.
Satu hari yang lalu saat siang hari, Ny. Susi diberikan makanan cair melalui NGT, namun
tiba- tiba Ny. Susi terbatuk-batuk. Namun oleh pramurukti hanya ditepuk2 dan dibiarkan
beristirahat. Keesokan harinya kondisi Ny. Susi memburuk, batuk-batuk dan sedikit demam,
tampak lemas, dan kemudian segera dibawa ke RS.
Hasil pemeriksaan rontgen didapatkan berikut ini:
Kemudian tiba-tiba Ny. Susi mengalami henti nafas. Sebagai dokter jaga IGD, apakah yang akan
anda lakukan?
Step 1 “ Unfamiliar Term”
Step 2 “ Pertanyaan”
1. Apakah diagnosis banding kasus pada skenario? Rani
2. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada kasus emergency seperti skenario ? Gabriel
3. Apa yang harus dilakukan pertama kali saat ada pasien dengan kondisi gawatdarurat?
Prenal
4. Bagaimana tatalaksana pada kasus di skenario? Priska
5. Bagaimana hubungan stroke dengan kondisi sulit menelan sehingga harus menggunakan
NGT untuk mendapatkan nutrisi? Lukas
6. Apa hubungan gambar rontgen dengan pemasangan NGT? Kadek
7. Cara pemberian makanan melalui NGT secara baik dan benar? Rida
8. Apa saja Kontraindikasi pemasangan NGT terkait skenario yang ada? Nanda
9. Komplikasi pemasangan NGT? Mita
Step 3
1. Apakah diagnosis banding kasus pada skenario? Rani
Priska
Pneumonia aspirasi karena menghirup cairan, muntahan atau benda kecil
Steril inspiration
Bacterial inspiration
Aspirasi benda asing menyebabkan oklusi pada bronkus
Gejala dan tanda : demam, hipoksemia, perubahan status mental terkait stroke, intoksi
alkohol, gangguan metabolisme, gangguan neuromuskular seperti GBS
2. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada kasus emergency seperti skenario ? Gabriel
(Lukas) pemeriksaan awal :
1) airway dilakukan untuk mendeteksi apakah ada hambatan jalan napas, pastikan pasien
dapat berbicara normal, jika tidak bisa maka lakukan inspeksi dinding dada, melihat
udara yang keluar dari mulut dan hidung, periksa suara abnormal (stridor,
mendengkur, serak). Jika ditemukan stridor disertai pembengkakan dan gatal gatal
maka perlu waspada mengarah ke reaksi alergi parah. Periksa apakah terjadi
pembengakkan abnormal di sekitar jalan napas. Apakah pasien dapat menelan ludah
2) breathing untuk memastikan sirkulasi udara memadai ke paru – paru. Dilakukan
dnegan melihat, mendengar dan merasakan. Menilai pernapasan pasien cepat, lambat
atau dangkal. Apakah adanya peningkatan kerja pernapasan (retraksi dinding dada,
dan lain – lain)
3) sirkulasi mengevaluasi apakah ada perfusi yang memadai sirkulasi oksigen ke
jaringan
3. Apa yang harus dilakukan pertama kali saat ada pasien dengan kondisi gawatdarurat?
Prenal
(kadek) perawatan yang tepat waktu dan tepat. dapat dilakukan dengan triase yang
bertujuan untuk memastikan perawatan sesuai kondisi. Dapat diukur tanda – tanda vital
pada pasien. Informasi ini dapat menentukan tingkat keparahan pasien. Triase dapat
dilakukan tidak lebih dari 5 menit. Triase dapat diklasifikasikan menjadi 5 tingkat.
Setelah dilakukan triase maka dapat dilakukan perawatan lebih lanjut.
5. Bagaimana hubungan stroke dengan kondisi sulit menelan sehingga harus menggunakan
NGT untuk mendapatkan nutrisi? Lukas
( Gabriel) menelan di atur oleh CPG di otak dan diatur oleh kranial nervus. Ketika ada
lesi gangguan fungsi menelan.
- Lateral medularis … tersumbatnya arteri vertebralis sehingga timbul disfagia
karena fungsi CPG menurun
- Supra bulbar palsy lesi berhubungan pada penurunan fungsi bangsal ganglia
menimbulkan disfagia
7. Cara pemberian makanan melalui NGT secara baik dan benar? Rida
( Mita)
8. Apa saja Kontraindikasi pemasangan NGT terkait skenario yang ada? Nanda
(Rani)
1) Pasien dengan jejas basis cranii berpotensi penetrasi ke intrakranoial
2) Riwayat striktur esofagus, tumor esofagus
3) Pasien striktur esofagus risiko eforasi esofagus
4) Fraktur wajah
5) Varises esofagus pemasangan selang dapat memicu perdarahan sehingga
mengancam jiwa
9. Komplikasi pemasangan NGT? Mita
(Rida)
1) Distress napas, jika pemasangan NGT tidak tepat dapat dicegah dnegan posisi fowler.
Jika muncul tanda tanda distress napas selang dapat diambil
2) Epistaksis masif
3) Trauma mukosa hidung, karena terlalu memaksakan saat mendorong pipa NGT
4) Pneumonia aspirasi, dapat dicegah dengan memposisikan pasien dengan baik atau
intubasi
Step 4
1. Apakah diagnosis banding kasus pada skenario? Rani
(Priska)
Pneumonia aspirasi
2. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada kasus emergency seperti skenario ? Gabriel
( Lukas) pemeriksaan fisik
1) Sirkulasi mengevaluasi sirkualsi oksigen ke jaringan bermasalaha tau tidakdengan
cara melihat dan mendeteksi perburukan oksigen (ekstremitas dingin, CRT>3detik,
takikardi, takipnea). Mencari adanya perdarahan, tanda hipotensi, distensi vena di
leher, suara jantung meredup kemungkinan indikasi temponade perikardial
2) Disabilitas menilai fungsi otak dan tulang belakang, nilai tingkat kesadaran. Jika
pasien bingung maka lakukan pemeriksaan glukosa, nilai ukuran pupil, reaksi
terhadap cahaya, sensasi ekstremitas
3) Exposure pemeriksaan untuk mengidentifikasi apakah ada cedera atau ancaman
dari lingkungan. Periksa luka, gigitan, ruam, gatal – gatal
(Prenal)
1) Survei primer menyediakan pemeriksaan yang sistematis, dilakukan secara
bersamaan dengan tempo yang singkat < 10 detik (A,B,C,D,E). tujuan untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki ancaman kehidupan
2) Pemeriksaan lengkap keseluruhan anamnesis (alergi, riwayat media), pemeriksaan
fisik (suhu)
3. Apa yang harus dilakukan pertama kali saat ada pasien dengan kondisi gawatdarurat?
Prenal
(Mita)
(Rida) tim code blue untuk pasien yang butuh resusitasi, durasi waktu 5 – 10 menit.
Tugasnya menggunakan troli emergency, tandu, suction, defribilator, IV set. Bantuan
hidup dasar dapat memeprtahankan keadaan vital korban agar stabil. Langkah – langakah
:
1) Pastikan tempat resusitasi aman
2) Cek respon pasien dengan memberi rangsangan sakit berdasarkan AVPU, jika
mebebrikan respon maka tidak henti jantung. Jika tidak ada respon maka henti
jantung maka harus aktivasi sistem code blue
3) Aktivasi sistem code blue
4) Cek nadi dan napas bersamaan
8. Apa saja Kontraindikasi pemasangan NGT terkait skenario yang ada? Nanda
(Lukas) jika dilakukan jangka panjang maka NGT dapat menyebabkan ulkus, kerusakan
mukosa, refluks gastroesofafgus, pneumonia aspirasi, mempengaruhi faring karena
pergerakan epiglotis tidak teratur, ulkus mukosa, refluks, perdarahan, aspirasi pneumonia.
MIND MAP
- Pneumonia aspirasi
- Tatalaksana
- NGT
LO
1. Kasus – kasus kegawatdaruratan sistem pernapasan
2. Apa saja kegawatdaruratan kasus paru yang lain
3. perbedaan triase intrahospital dan prehospital
4. apa tatalaksana yg bisa diberikan pada primary dan secondary survey? ABCDEFGH3.
tentang AGD? bagaimana langkah2 untuk menginterpretasi hasil AGD?terkait skenario:
apa interpretasinya? mengapa pada pasien pneumonia aspirasi bs didapatkan hasil AGD
seperti itu?
5.