Anda di halaman 1dari 7

STTR CEPU 1

PENCEMARAN SUNGAI

q, BOD, DO
air limbah

Q, BOD, DO
air sungai
V
Indikator pencemaran sungai ditentukan oleh :
- Parameter DO = disolved oxygen, yaitu : jumlah kandungan O2 terlarut. Kandungan
O2 dalam air sungai bisa bertambah atau berkurang. Penambahan terjadi karena
kemampuan air sungai menyerap O2 dari udara. Pengurangan oksigen terjadi karena
degradasi / penguraian air limbah.
- Parameter BOD = biological oxygen demand, yaitu : jumlah oksigen terlarut yang
dikonsumsi atau digunakan oleh kegiatan kimia atau mikrobiologi, bila suatu contoh
air diinkubasi dalam kondisi tertentu ( biasanya selama 5 hari pada suhu 20oC ).
BOD mengindikasikan secara kasar banyaknya kandungan bahan organik dalam air
sungai. Air limbah dengan BOD tinggi dapat menimbulkan masalah polusi bila
dibuang langsung ke sungai, karena pengambilan oksigen secara berlebihan dalam
proses kimia bisa menyebabkan berkurangnya kandungan aksigen dalam air sungai.
Proses yang terjadi saat air limbah dibuang ke sungai pada dasarnya ada 3 :
1. Proses pencampuran air sungai dan air limbah
2. Proses penambahan oksigen karena kemampuan air sungai menyerap oksigen dari
udara. Terjadi penambahan DO
3. Proses pengurangan oksigen karena digunakan untuk penguraian / degradasi bahan
organik dalam air limbah. Dalam hal ini terjadi penurunan DO. Degradasi bisa terjadi
secara aerob ( saat ada O2 ) dan secara anaerob ( saat tidak ada O2 )
Pada saat degradasi air limbah akan dihasilkan gas – gas kimia ( misal : sulfur, amoniak )
yang mengakibatkan tampilan air sungai keruh dan berbau. Pada saat ini terjadi
keseimbangan negatif : jumlah oksigen diserap sungai ( proses no 2 ) lebih kecil daripada
jumlah oksigen untuk proses degradasi ( proses no 1 ).

REKAYASA LINGKUNGAN Hartono Guntur R, ST., MT.


STTR CEPU 2

GRAFIK KANDUNGAN DO
Kandungan DO

Defisit awal D0

Proses perubahan O2 dalam air

Jarak ( V x t ) atau waktu ( t )

Zona degradasi, masih ada


Zona
oksigen
dekomposisi,
dalam airsudah
sungai
Rehabilitasi
tdk ada oksigen
atau recovery,
dalam airPemulihan
oksigen
sungai ada
/ penjernuiahn
lagi

 Zona degradasi
 Proses pencemaran dimulai dan mencapai puncak aktivitasnya
 Benda – benda asing mulai mengalami degradasi / dekomposisi / penguraian 
perlu O2  O2 dalam air berkurang dengan cepat sehingga mencapai  40 %
 Air menjadi kotor dan keruh sekali  sinar matahari tidak bisa menembus
 Karena gelap : algae mati / mikroba hilang dalam sistem air karena fotosintesa
tidak ada  suplai oksigen berkurang
 Ikan – ikan besar masih bisa bertahan hidup dan mulai makan sampah organik
 Pengendapan lumpur mulai menebal di dasar air  tumbuh cacing – cacing di
dasar air bersama jamur dari pembuangan
 Zona dekomposisi ( Zone of active decomposition )
 Oksigen turun hingga negatif dan naik lagi sekitar 40% ( jika tidak ada tambahan
limbah dari pabrik lain )

REKAYASA LINGKUNGAN Hartono Guntur R, ST., MT.


STTR CEPU 3

 Ikan sudah mati dan terapung


 Warna air keabuan / lebih gelap dari sebelumnya
 Terjadi proses peracunan lingkungan aquatik
 Mikro organisme dekomposer mempunyai peran yang sangat aktif
 Hasil proses berupa gas : metana, hidrogen, nitrogen, hidrogen sulfida, yang
menyebabkan bau
 Terjadi buih di permukaan sungai
 Setelah dekomposisi berkurang, oksigen naik lagi sedikit demi sedikit.
 Zona rehabilitasi ( Zone of recovery )
 Oksigen berangsur – angsur naik dari 40% ke atas
 Kehidupan mikroskopis mulai tampak : air lebih jernih dari sebelumnya, jamur
mulai hilang, algae mulai tumbuh, kandungan ; nitrat, sulfat, fosfsat, karbonat
mulai naik
 Zona penjernihan kembali = self purification / asimilasi sungai, yaitu : proses
penjernihan sungai oleh sungai sendiri dengan daya dukung netralisasi
 Oksigen meningkat sampai kondisi maksimal, fotosintesa berlangsung
 Badan air mulai pulih kembali

INDIKATOR KEHIDUPAN AIR


 Zona degradasi
 Ikan dan algae / ganggang jumlahnya berkurang ( pertumbuhan terhambat )
 Ganggang biru dan hijau pindah dari pinggiran badan air mulai menyebar ke batu
– batu yang basah
 Cacing – cacing merah tumbuh di dasar lumpur
 Jamur – jamur mulai tumbuh
 Protozoa mulai tampak
 Zona dekomposisi
 Tumbuh bakteri anaerob
 Protozoa dan jamur berkurang kemudian bertambah lagi
 Cacing merah muncul di dasar dan muka sungai

REKAYASA LINGKUNGAN Hartono Guntur R, ST., MT.


STTR CEPU 4

 Zona recovery
 Protozoa dan crustacea muncul
 Jamur ada dalam jumlah sedikit
 Ganggang dan tumbuhan besar mulai tumbuh
 Organisme dasar seperti siput mulai muncul
 Ikan dengan daya tahan tinggi dan lintah mulai muncul

STUDI KASUS : Suatu pabrik membuang limbah di sungai. Diketahui :


a. Data air limbah yang dibuang :
- debit = 3 m3 / dtk
- BOD = 245 mg / liter
- DO = 3 mg / liter
- Konstanta penurunan BOD = k1 = 0,3 / hari
- Konstanta reaerasi = k2 = 0,6 / hari
b. Data air sungai :
- debit = 30 m3 / dtk
- BOD = 15 mg / liter
- DO = 7 mg / liter
- Kecepatan = v = 0,6 m / dtk
- DO jenuh = Cs = 8 mg / liter
PERTANYAAN :
1) Sepanjang jarak berapa dari pabrik, sungai mengalami polusi terparah ?
2) Tulis persamaan dan gambar “ Lengkung Kelenturan Oksigen “
Rumus yang digunakan untuk analisa pencemaran sungai :
1) Waktu kritis :

Tkritis=
1
k 2−k 1 [ ( [ ])]
ln
k2
k1
1−D0
k 2−k 1
k 1×L0

2) D0 = Cs – C0
( DO×debit )lim bah+ ( DO×debit )sungai
Sedangkan C0 = DO awal = debit limbah+debit sungai

REKAYASA LINGKUNGAN Hartono Guntur R, ST., MT.


STTR CEPU 5

( BOD×debit )lim bah + ( BOD×debit )sungai


3) L0 = BOD awal = debit lim bah+debit sungai

4) Jarak kritis = kecepatan sungai x waktu kritis

k 1×L0
( e−k 1T −e−k 2T ) +D0 ×e−k 2T
5) Persamaan lengkung = Dt = k 2−k 1

k1
×L 0×e(−k 1×Tkritis )
6) DOkritis = k 2

Kandungan DO

Cs
Defisit awal D0
C0

Dt
DO kritis

Waktu = T

PROSES ASIMILASI (SELF PURIFICATION)


Adalah suatu proses alamiah yang merupakan daya dukung sungai. Proses pendukung
asimilasi bisa berupa :
1. Proses fisik : pengendapan, penyaringan, reaerasi, pengenceran. Proses ini didukung
kondisi fisik dan hidrologi sungai, misal :
 Kemiringan dasar : berhubungan dengan kecepatan aliran sungai 
mengakibatkan turbulensi  reaerasi
 Bentuk dasar sungai
 Bahan penyusun dasar sungai

REKAYASA LINGKUNGAN Hartono Guntur R, ST., MT.


STTR CEPU 6

 Debit sungai  berhubungan dengan proses pengenceran


Pengendapan sendiri dipengaruhi : kecepatan pengendapan yang merupakan fungsi
dari : diameter partikel, bentuk partikel, kekentalan, dll
Pengenceran dipengaruhi : BOD dan debit air sungai maupun limbah
2. Proses kimia : oksidasi, netralisasi
3. Proses biologi : oksidasi biologi

PROSES PENANGANAN LIMBAH


Penanganan limbah dibagi menjadi bermacam proses :
1. Proses penanganan secara biologi :
 Kolam oksidasi
 Lagun aerasi
 Lagun anaerobik
 Digester anaerobik
 Pembuatan pupuk
 Penimbunan lahan (land disposal)
2. Proses fisik dan kimia
 Pengendapan kimia
 Desinfeksi
 Sedimentasi
 Flotasi
 Pembakaran
3. Proses aerobik
 Lumpur aktif (activated sludge)
 Parit oksidasi (oxidation ditch)
 Penyaring menetes (trickling filters)
4. Proses anaerobik
 Proses satu tahap
 Proses dua tahap
 Proses dua tahap dengan daur ulang padatan

REKAYASA LINGKUNGAN Hartono Guntur R, ST., MT.


STTR CEPU 7

 Saringan anaerobik

REKAYASA LINGKUNGAN Hartono Guntur R, ST., MT.

Anda mungkin juga menyukai